KEDUDUKAN ILMU
PENGETAHUAN
(KESEMPURNAAN AKAL
MANUSIA)
Q.S. AL-QASHASH
AYAT 14
Winarsih (2021116318)
Kelas : D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan mata kuliah TAFSIR TARBAWI.
sebagai
salah satu materi yang akan dibahas dalam diskusi kami di mata kuliah ini, tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah membimbing kami
dalam membuat tugas makalah ini sesuai dengan tema yang akan kami diskusikan
oleh kelompok kami pada pertemuan kali ini.
Adapun
pembuatan makalah ini tidak sekedar pembelajaran belaka, namun juga sebagai
penambah pengetahuan dan wawasan bagi kami dan juga pembaca dalam makalah
ini.dan semoga makalah ini dapat bermanfaat pula kepada semua pihak bagi
penulis maupun pembaca. Oleh sebab itu, kami butuh saran dan kritikannya bila
ada kesalahan dalam penyusunan atau pun penulisannya. tak lupa kami ucapkan
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan atau pun penulisan dalam
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akal memiliki kedudukan yang sangat
tinggi dan mulia sekali didalam islam. Dengan akal maka terselamatlah diri
daripada mengikuti hawa nafsu yang senantiasa menyuruh untuk melakukan
keburukan. Dan setiap keburukan adalah yang akan membawa manusia ke neraka
jahannam. Islam adalah agama yang sangat memperhatikan peran dan fyngsi akal
secara optimal, sehingga akal dijadikan sebagai standar seseorang diberikan
beban taklik atau sebuah hukum. Didalam islam dalam menggunakan akal mestilah
mengikuti kaedah-kaedah yang ditentukan oleh wahyu supaya akal tidak terbebas,
supaya akal tidak digiring oleh kepentingan. Meskipun demikian, akal bukanlah
penentu segalanya. Ia tetap memiliki kemampuan dan kapasitas yang terbatas.
Oleh karena itu, Allah menurunkan wahyunya untuk membimbing manusia agar tidak
tersesat.didalam keterbatasannya-lah akal manusia menjadi mulia.
B.
Rumusan Masalah
Dengan
ini maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud ilmu dan
akal manusia?
2.
Bagaimanakah dalil dan
hikmah : kesempurnaan akal manusia?
3.
Apa sajakah fungsi ilmu dan
ilmu hikmah?
C. Tujuan
Dengan
ini maka dapat disimpulkan tujuannya sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
ilmu dan akal manusia.
2.
Untuk
mengetahui dalil dan hikmah : kesempurnaan akal manusia.
3.
Untuk mengetahui
fungsi ilmu dan ilmu hikmah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Dan Akal Manusia
Ilmu adalah pengetahuan tentang
sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu
dibidang(pengetahuan) itu. Dari pengertian tersebut nampak bahwa ilmu memang mengandung
arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun
secara sistematis.
Akal berasal dari bahasa arab ‘aqala-ya’qilu’ yang secara lughawi
memiliki banyak makna.akal dalam pengertian islam, bukanlah otak, akan tetapi
daya berfikir yang terdapat dalam jiwa manusia, daya untuk memperoleh
pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitarnya. Adapun fungsi dan kedudukan
akal dalam islam yakni :
1.
Sebagai alat
yang strategis untuk mengungkap kebenaran yang terkandung dalam al-quran dan
sunah rosul, dimana keduanya adalah sumber utama ajaran islam.
2.
Potensi dan
modal yang melekat pada diri manusia untuk mengetahui maksud yang tercakup
dalam pengertian al-quran dan sunah rosul
3.
Sebagai alat
yang dapat menangkap pesan yang terkandung dalam al-quran dan sunah dalam
kaitannya dengan manusia sebagai khalifah Allah, untuk mengelola dan
memakmurkan bumi dan seisinya.
B. Dalil Hikmah Dan Ilmu : Kesempurnaan Akal
Manusia
Q.S. AL-Qashash 28:14
وَ لَمَّا بَلَغَ اَشُدَّہٗ وَ
اسۡتَوٰۤی اٰتَیۡنٰہُ حُکۡمًا وَّ عِلۡمًا ؕ وَ کَذٰلِکَ نَجۡزِی الۡمُحۡسِنِیۡنَ
Artinya
: Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, kami berikan kepadanya
hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik.
Tafsirannya : ayat ini mengkisahkan
peristiwa yang dialami Nabi Musa a.s sebelum ia diutus sebagai seorang rasul,
dimana ia setelah cukup umur dan sempurna akalnya, Allah memberikannya hikmah
dan pengetahuan, diceritakan peristiwa yang dialaminya yang yang mengantarnya
ketingkat yang ditakdirkan allah baginya. Yaitu tingkat kenabian dan kesempatan
bermunajat langsung kepada-Nya.
C. Fungsi Ilmu Dan Ilmu Hikmah
Fungsi dan peran ilmu menurut ibnu
qayyim al-jauzi, ulama terkemuka menyatakan dalam tulisannya yang berjudul buah
ilmu yaitu :
1.
Melihat
kebenaran
2.
Mampu mengambil
manfaat yang diberikan oleh Allah
3.
Menjadikan
seseorang beriman kepada Allah
4.
Petunjuk dalam
beramal
5.
Melindungi
syari’at
6.
Menghidupkan
hati
7.
Mengangkat
derajat pemiliknya
8.
Jalan menuju
kesempurnaan dan penuh berkah
9.
Jalan menuju
pengampunan
10.
Jalan menuju
kebahagiaan
Fungsi ilmu hikmah yang terkandung
didalam amalan ilmu sangatlah besar. Diataranya yakni :
1. Memperoleh
kebahagiaan dunia dunia dan akhirat
2. Mengatasi
berbagai persoalan hidup seperti rezeki, jodoh, keselamatan dan keamanan
3.
Memperoleh ketenangan batin
4. Memiliki perilaku akhlakul
karimah
5. Mempermudah segala urusan yang
sedang dihadapi
6. Memperoleh keberkahan dari Allah
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
akal merupakan pembeda manusia
dengan makhluk yang lain. Dengan memanfaatkan kemampuan akal manusia dapat
utama didunia dan akhirat. Selain daripada itu, hal utama yang merupakan
cerminan dari akal adalah ilmu. Seseorang yang memiliki akal yang sehat, maka
akan baiklah ilmunya. Begitupun kita menjadi seorang mahasiswa, sebaiknya kita
dapat menggunakan akal sehat kita dan mencerminkannya pada amalan baik kita
karena kitalah salah satu dari agen perubahan yang ada. Sekian dari saya hanya
ini yang mampu saya persembahkan.
B. Saran
Dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan sehingga tidak sesuai dengan keinginan
pembaca, untuk itu saran sangat kami harapkan agar penulis makalah selanjutnya
kekurangan-kekurangan tersebut dapat penulis perbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy,
salim. 1990. Terjemah singkat tafsir ibnu katsier jilid 6. Surabaya: pt
bima ilmu office.
Al-Maraghi, Ahmad
Musthofa, Tarjamah Tafsir Al-Maraghi penterjemah Drs. M. Thalib,cet.2., (Bandung:
ROSDA, 1987).
Al-Maraghi, Ahmad
Musthofa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 3 penterjemah Bahrun Abubakar, Lc.
Dkk., (Semarang: Karya Toha Putra, 1993).
BIODATA
Nama : Winarsih
TTL :
Batang, 26 April 1997
Alamat :
Kluwih, Bandar, Batang
Fakultas :
Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan
Agama Islam
NIM :
2021116318
Tidak ada komentar:
Posting Komentar