Laman

new post

zzz

Rabu, 26 September 2018

TT L D3 TAFSIR Q. S. AR RAHMAN AYAT 33


TAFSIR 
Q. S. AR RAHMAN AYAT 33
Eka Puji Astutik
NIM. (2117373)
Kelas     : L

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018




BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Memperhatikan ralita keterpurukan kaum muslimin dewasa ini, kami mencoba mengupas ayat ilmu pengetahuan, dengan harapan makalah ini sedikit banyak dapat menyadarkan kelengahan kita selama ini, mengangkat harkat dan martabat di sisi Allah dan makluk lain dan mengembalikan kita ke posisi semula sebagai “khalifah allah” di muka bumi.
B.  Rumusan masalah
a.       Apa Sumber Daya: Materi (SDA) dan Immateri (SDM)?
b.      Dalil Kekuatan Ilmu Pengetahuan (sulthan)
c.       Mengendalikan dan Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan
C.  Tujuan
a.       Sumber Daya: Materi (SDA) dan Immateri (SDM)
b.      Dalil Kekuatan Ilmu Pengetahuan (sulthan)
c.       Mengendalikan dan Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan










BAB II
PEMBAHASAN
    1. Sumber Daya Materi ( SDA) dan Sumber Daya Immateri( SDM )
Sumber daya alam memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sumber daya alam di Indonesia bukan hanya memiliki makna ekonomis tapi juga status sosial, budaya, dan polotik. Sumber daya alam berperan penting dalam pembentukan peradaban manusia, sehingga setiap etnis memiliki konsepsi sendiri dalam tata kelola sumber daya alam. Pandangan dunia tentang sumber daya alam terutama tanah, pada etnis di Indonesia memiliki persamaan yaitu sebagai suatu ekosistem. [1]
Pada dasarnya, secara umum tata kelola sumber daya alam oleh adat mengenal adanya beragam status komonitas dan pemanfaatanya. Dalam prespektif hukum sumbe daya alam tidak dimiliki oleh siapapun. Bahkan dalam Undang- Undang telah ditetapkan bahwa bumi, dan kekayaan alam dikuasai oleh negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyatnya. Hal itu tertuang dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 33.[2]
Selain sumber daya alam, sumber daya manusia tidak kalah pentingnya dikarenakan sumber daya manusia adalah penentu dalam pengelolaan sumber daya alam. Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu bangsa. Karena sumber daya manusia merupakan poros penggerak akan adanya roda ekonomi dan mengembangkan sendi-sendi kehidupan oleh karena itu sumber daya manusia perlu adanya didikan supaya menjadi sumber daya alam yang berkualitas.[3]
    1. Dalil – Dalil Tentang Kekuatan Ilmu pengetahuan
Knowlage is Power kata itu cukuplah menjadi slogan sebelum kita membahas tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan kekuatanya dalam dalil-dalil Al quran. Ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup tentulah memiliki keistimewaan bahkan dalam Al Quran sering disebutkan diantaranya surat Ar Rahman ayat 33 yang berbunyi :

uŽ|³÷èyJ»tƒ Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ÈbÎ) öNçF÷èsÜtGó$# br& (#räàÿZs? ô`ÏB Í$sÜø%r& ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur (#räàÿR$$sù 4 Ÿw šcräàÿZs? žwÎ) 9`»sÜù=Ý¡Î0 ÇÌÌÈ  
33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Ayat yang lalu mengancam manusia dan jin bahwa Allah akan berkonsentrasi untuk melakukan perhitungan terhadap amal-amal mereka. Ayat ini menegaskan bahwa mereka tidak dapat menghindari dari pertanggungjawaban serta akibat-akibatnya. Allah menantang mereka dengan menyatakan : Hai kelompok jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus keluar menuju penjuru-penjuru langit dan bumi guna menghindari pertanggungjawaban atau siksa yang menimpa kamu itu maka tembuslah keluar. Tetapi sekali-kali kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan, sedangkan kamu tidak memiliki kekuatan. Maka nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua ingkari?
Thahir ibn Asyur menegaskan bahwa ayat ini bukanlah merupakan ucapan yang diucapkan kepada mereka dalam kehidupan dunia ini. Maksudnya ayat ini akan diucapkan kelak di hari Kemudian sebagaimana dipahami dari konteks ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Memang sementara ulama terdahulu menyatakan itu diucapkan kepada mereka dalam kehidupan dunia ini, tetapi maksudnya dalam arti perintah untuk menghindar dari maut-kalau mereka mampu.
Kesimpulannya, ayat 33 ini merupakan peringatan dan tantangan bagi mereka yang bermaksud menghindar dari tanggung jawabnya di hari Kemudian itu. Jika demikian, ayat ini tidak berbicara dalam konteks kehidupan duniawi-apalagi menyangkut kemampuan manusia menembus angkasa-luar tetapi semacam sebagai ancaman bagi yang hendak menghindar. Karena itu perintah di atas tembuslah bukan perintah untuk dilaksanakan, tetapi perintah menunjukkan ketidakmampuan memenuhinya.
C.  Kandungan pendidikan
Allah memerintahkan kepada golongan jin dan manusia untuk menembus (melintasi) ke penjuru langit dan bumi, arti perintah Allah ini hanya sekedar tantangan Allah untuk menguji dan melemahkan jin dan manusia. Jika mereka kuasan untuk keluar penjuru langit dan bumi dan semacamnya itu hanya ketentuan dan kekuasaan dari Allah S.W.T.
Mereka pun tidak mampu menembus (melintasi) kecuali dengan kekuatan, dan mereka tidak mempunyai kekuatan untuk menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi dan juga mereka tidak kuasa.
Ayat di atas pada masa empat belas abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan; kekuatan yang dimaksud di sisni sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, dan hal ini telah terbukti di era modern sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang mampu menembus angkasa luar, bangsa-bangsa yang telah mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi telah berulang kali melakukan pendaratan di Bulan, dan dapat kembali lagi ke bumi.[4]
D.      Mengendalikan dan Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan atau science didefinisikan sebagai sejarah alam semesta dan bagaimana alam bekerja dengan tanda yang bisa dilihat sebagai dasar dari sebuah pengetahuan. Sedangkan teknogi bagi sebagian orang mengenal hanya komputer dan sejenis peralatan canggih. Padahal lebih dari itu. Teknologi yaitu inti dari sebuah ilmu pengetahuan dan pengetahuan inilah yang dapat digunakan dalam kegiatan manusia sehari-hari.
Kita sadar bahwa Ilmu pengetahuan dan teknologi penting bagi kehidupan kita. Tapi bagaimana pemanfaatanya jauh lebih penting dalam rangka menyejahterakan masyarakat pada umumnya. Berbagai penelitian sudah banya memberikan keuntungan dari berbagai pihak. Dan di Indonesia berbagai penelitian tidak cukup memeberikan dampak benyak pada kehidupan masyarakat. Disebabkan kurangnya tanggung jawab dan tindak lanjut dari masing-masing pihak yang terkait.
Terlepas dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tersebut yang terkait, maka ada berbagai faktor yang digunakan dalam berevaluasi diantaranya :
1.    Sistem intensif yang berkelanjutan
2.    Kualitas SDM
3.    Sistem pendukung diantaranya Informasi
4.    Ketersediaan dana dan berbagai kebijakan yang mendukung


Selanjutnya dalam pemanfaatan  dan pengembangan teknologi dapat ditentukan dengan :
1. Pendidikan Berbasis Teknologi sejak dini
2. Mendorong pengembangan IPTEK dan kawasan teknologi
3. Sistem inovasi
4. Mendorong kecintaan masyarakat terhadap IPTEK.[5]
Sedangkan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan dengan :
1.    Menggunakan teknologi sesuai dengan fungsinya
2.    Pemanfaatan teknologilebih efisien dan jangan berlebih-lebihan
3.    Pemanfaaatan teknologi untuk kebaikan dan lebih mendekatkan diri pada Allah
4.    Meminimalisir dampak pada tubuh











BAB II
PENUTUP

Kesimpulan
Suarat Ar rahman ayat 33 ini menegaskan bahawa Allah ingin menantang jin dan manusia untuk menembus langit tentunya dengan kemamapuan ilmunya. Tetapi Allah juga menegaskan bahwa sehebat apapun manusia hanyalah manusia yang tidak berkuasa atas segalanya. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk senantiasa menyembah kepada Allah kareana hanya Allahlah yang maha kuasa. Pelajaran yang dapat dipetik adalah bahwa Al Quran sangat menghargai sebuah ilmu maka dari itu pergunakanlah ilmu dan teknologi dengan sebijak-bijaknya agar tidak menimbulkan kerusakan dimasa depan
Sebagai saran dalam mempelajari Al quran maka kita dituntut untuk memahaminya bukan hanya tekstual tetapi kontekstual oleh karena itu wajiblah bagi kita belajar ilmu tafsir. Bagi tarbiyah yang nantinya dicetak menjadi guru Agama Islam maka sudah seyogyanya wajib untuk mempelajarinya.











Daftar Pustaka

Idris HM. Noor. Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologidalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Perguruan Tinggi.  Vol. 17, Nomor 3, Mei 2011, Pendidikan dan Kebudayaan
Kementrian Agama R I. 2011. Al quran dan tafsirnya. ( Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi )
Persona. Kepemimpina, Transformasional, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. V, No. 03
Citra Leha. Pemanfaatan Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia dalam dunia kerja. Vol xv,  No. 1 . Februari 2011
















BIODATA
NAMA       : EKA PUJI ASTUTIK
TTL            : BATANG, 03 MEI 1986
HOBBI       : BERNYANYI
MOTTO  : JANGAN PERNAH DIPAKSA OLEH KEADAAN MAKA KITALAH YANG HARUS MEMAKSA












[1] Citra Leha. Pemanfaatan Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia dalam dunia kerja. Vol xv,  No. 1 . Februari 2011, Hal 19
[2] Ibid, Hal 24
[3] Persona, Kepemimpina, Transformasional, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. V, No. 03, Hal 304
[4] Kementrian Agama R I, Al quran dan tafsirnya, ( Jakarta : Ikrar mandiri abadi , 2011) Hal 3.190-3.195
[5] Idris HM. Noor, Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologidalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Perguruan Tinggi, , Vol. 17, Nomor 3, Mei 2011, Pendidikan dan Kebudayaan , Hal 307-309

Tidak ada komentar:

Posting Komentar