MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
”TEACHER CENTER”
Muhammad Khanif
NIM. (2023116193)
Kelas E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah,puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”TEACHER CENTER” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SW.,keluarganya,dan
sahabatnya.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semuapihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terselesaikan makalah ini.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk
penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal
‘alamin.
Pekalongan,
1
oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..4
A.
Latar Belakang Masalah………………………………………...4
B.
Rumusan Masalah………………………………………………4
C.
Metode Pemecahan Masalah…………………………………...4
D.
Sistematika Penulisan Masalah…………………………………5
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………6
A.
Pengertian model pembelajaran …………………………………6
B.
Makna Teacher Cente………………………………………….7
C.
Macam-macam model pembelajaran teacher
center………….8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………...
B.
Saran ……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran berpusat pada guru merupakan salah satu
cara belajar di Indonesia.Pada zaman dahulu, guru merupakan satu-satunya sumber
belajar. Guru adalah sebuah sanjungan untuk orang yang ditinggikan erajatnya
oleh masyarakat karena dianggap memiliki pengetahuan yang luas. Sejak zaman
sebelum penjajahan, Indonesia telah memiliki berbagai nama sebutan untuk guru,
Resi dan Empu pada zaman Hindu-Buddha dan Kyai untuk zaman Islam.
Pembelajaran yang berpusat pada guru akan cenderung
membuat siswa pasif dalam belajar. Siswa cenderung mendengarkan, memperhatikan
dan didikte cara belajarnya oleh sang guru. Hal ini bukan berarti buruk
seluruhnya. Pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki kelebihan, yaitu
kebulatan pesan. Kebulatan pesan ini mampu mempengaruhi dan membatasi daya
pikir dan ruang gerak peserta didik sehingga mampu memberikan semacam respon
yang diharapkan oleh stimulator.
Penelitian tentang kegiatan pembelajaran berusaha menemukan model
pembelajaran.Model-model yang ditemukan dapat diubah, diuji kembali dan
dikembangkan, selanjutnya dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
berdasarkan pola pembelajaran yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut perlu kiranya merumuskan suatu masalah sebagai acuan untuk
mengfokuskan kajian masalah tersebut. Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
yang di maksud dengan model pembelajaran ?
2.
Apa
yang di maksud dengan Teacher center ?
3.
Model-model
Pembelajaran Teacher Center ?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui pengertian model pembelajaran
2.
Untuk
mengetahui makna Teacher Center
3.
Untuk
mengetahui macam-macam model pembelajaran teacher center
D.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan
masalah yang digunakan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu
dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang
merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya
dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan
masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan
sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan
serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
E.
Sistematika
Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian,
meliputi :
Bab I Pendahuluan yang terdiri dari :
·
Latar Belakang Masalah,
·
Rumusan Masalah,
·
Tujuan
Penelitian,
·
Metode Penulisan Masalah dan
·
Sistematika Penulisan Masalah.
Bab II Pembahasan yang terdiri dari
· pengertian model pembelajaran,
· makna Teacher Center dan
· Macam-macam model pembelajaran Teacher Center.
Bab III Penutup yang terdiri dari
· kesimpulan dan
· saran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Pembelajaran
Pengertian
mengenai model pembelajaran menurut para ahli sampai saat ini, penggunaan
istilah model, pendekatan, strategi dan metode masih kurang tepat dan saling
tumpang tindih.Ketidaktepatan penggunaan istilah tersebut sedikit banyak
mempengaruhi guru dan calon guru sebagai pendidik dalam membuat administrasi
(perencanaan) pembelajaran serta melaksanakannya.
Adapun pendapat
beberapa ahli terkait model pembelajaran dalam bukunya Suprihatingrum antara
lain :
Ø Menurut Paul D Eggen (1979), bahwa “the model was described as
being potentially a large in scope, capable of organizing several lessons or a
unit of study”. Bahwa model dijabarkan menjadi potensi yang tidak terbatas
lingkupnya, dan model mampu mengorganisasikan beberapa pelajaran atau satuan
pembelajaran.
Ø Menurut Arends (1997), bahwa “the term teachingmodel refers to a
particular approach to instruksion that includes its goals, syntax,
environment, and management system”. Banwa istilah model pembelajaran
megarah pada suatu pembelajaran tertentu termasuk tujuan , sintaks, lingkungan
dan system pengelolaannya.
Ø Menurut Suprihatiningrum (2013), bahwa model pembelajaran mempunyai
empat cirri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi ataupun prosedur tertentu
lainnya, antara lain: rasional teoritik, landasan pemikiran (tujuan pembelajaran),
tingkah laku mengajar, dan lingkungan belajar agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.[1]
Dapat di
simpulkan mengenai pengertian model pembelajaran menurut para ahli, Model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain (Joyce and
Weil, 1980: 1).Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para
guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai
tujuan pendidikanya.
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang di dalamnya menggambarkan
sebuah proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik
dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan, maupun nilai-nilai kepada peserta
didik.
B.
Pengertian Teacher
Center
Teacher Centered
Learning (TCL) Menurut Smith dalam Sanjaya
yang dikutip ulang
oleh Parwati bahwa Teacher Centered Teaching (TCL)
adalah suatu pendekatan belajar
yang berdasar pada pandangan bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan
dan keterampilan.
Selanjutnya Parwati
menegaskan Cara pandang ini memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
o
Memakai pendekatan berpusat pada
guru, yaknigurulah yang
harus menjadi
pusat dalam
pembelajaran.
o
Siswa ditempatkan
sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai organisme
yang pasif, sebagai penerima informasi yang
diberikan guru.
o
Kegiatan pembelajaranterjadi pada tempat dan waktu
tertentu. Siswa hanya belajar manakala
ada kelas yang telah
didesain sedemikianrupa sebagai
tempat belajar.
Tujuan utama pengajaranadalah penguasaan
materi pelajaran. Keberhasilan suatu
proses pengajaran diukur
dari sejauh mana siswa
dapat menguasai materi
pelajaran yang disampaikan guru.[2]
Dampak dari sistem pembelajaran TCL
adalah guru kurang mengembangkan
bahan pembelajaran dan cenderungseadanya (monoton). Guru mulai tampak tergerak
untuk mengembangkan bahan
pembelajaran dengan banyak membaca jurnal
atau download artikel hasil-hasil
penelitian terbaru dari internet,
jika siswanya mempunyai kreativitas tinggi, banyak
bertanya, atau sering mengajak
diskusi.[3]
C.
Model-model
Pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Center)
Model
pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih
model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.[4]
Pada sistem
pembelajaran model teacher center, pembelajaran yang menempatkan guru sebagai
ahli yang memegang control selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi
maupun waktu.[5]
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Adapun
model-model pembelajaran teacher center, antara lain:
1.
Model Komando atau Banking Learning Concept
Sejauh ini model-model
pembelajaran yang bersifat teacher center terlihat
pada model pembelajaran model komando atau banking learning concept.Pembelajaran model ini selalu betolak belakang antara posisi guru dan
peserta didik, yakni jika guru ceramah siswa mendengarkan dengan tekun, guru
bertanya siswa menjawab, guru mengerti siswa tidak tahu apa-apa, guru
mendiktekan teks siswa mencatat, guru pandai siswa bodoh, guru sebagai subjek
siswa sebagai objek, guru membuat program belajar siswa menerima program, dan
seterusnya. Model komando ini diterapkan sekitar tahun 1960-an. Dalam proses
pembelajaran model komando, biasanya guru mempersiapkan bahan untuk diterapkan
pada siswa. Jadi model komando tidak melibatkan siswa dalam bentuk menyepakati
kontrk belajar.[6]
2.
Independent/Individual
Independent atau Individual adalah kegiatan mengajar guru yang
menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing
individu.
Tujuan individual bagi para peserta didik adalah pemberian
kesempatan dan keleluasaan siswa agar
mereka secara mandiri dapat mengatur tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Manfaat sitem pembelajaran independent/Individual ini mampu memenuhi
kepentingan peserta didik secara individual, sebagai berikut:
·
Pengembangan
kemampuan tiap individu secara optimal
·
Keleluasaan
belajar berdasarkan kemampuan sendiri
·
Dalam
pembelajaran ini guru berperan sebagai penasihat atau pembimbing.[7]
3.
Cooperative
Menurut Isjoni(2012: 15)Pembelajaran kooperatif
(cooperative learning)
merupakan pembaharuan dalampergerakan reformasi
pendidikan. Asas
daripembelajaran kooperatif adalahmengaktifkan peserta
didik untuk belajarbersama-sama agar
tercipta
pembelajaranbermakna
(meaning full learning).Pembentukan kelompok-kelompokdidasarkan pada
kumpulan peserta didikyang heterogen.[8]
Pembelajaran Cooperative
mempunyai beberapa manfaat antara lain:
·
Meningkatkan
kepercayaan diri dalam bekerja sama dan bersosialisasi
·
Memperbaiki
kemampuan berfikir
·
Meningkatkan
motivasi belajar
·
Meningkatkan
rasa menghargai keberadaan orang lain
·
Meningkatkan
prestasi belajar dengan meningkatkan prestasi akademik
·
Meningkatkan
kesadaran perlunya kemampuan dalam bekerja sama (team work).[9]
4.
Collaborative
Collaborative pada dasarnya merupakan sama persis pada model
cooperative yang dilakukan secara berklompok akan tetapi tidak diarahkan untuk berkompetisi dan tidak diarahkan hanya
pada satu kesepakatan tertentu, bertujuan untuk memperluas wacana siswa,
mengelola perbedaan dan konflik karena membangun kerjasama, toleransi, belajar
menghargai pendapat orang lain dan belajar mengemukakan pendapat.
Manfaat dari model pembelajaran collaborative diantaranya :
·
Mengembangkan
daya nalar pengetahuan yang dimiliki
·
Memupuk
rasa tenggangrasa
·
Empati
·
Simpati
·
Menghargai
orang lain
·
Mendapat
pengetahuan baru
5.
Active
Active learning mengacu pada
teknik di mana peserta didik melakukan lebih banyak aktivitas dan bukan hanya
mendengarkan fasilitator.Peserta didik melakukan beberapa hal termasuk
menemukan, mengolah, dan menerapkan informasi.Active learning bertujuan
untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik,
sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai
dengan karakteristika pribadi yang mereka miliki.
Di samping
itu active learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik
agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Manfaat active learning adalah
untuk memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik maupun peserta
didik dengan pengajar.
Prosedur pelaksanaan active
learningadalah :
·
Penentuan
kebutuhan untuk pembelajaran dan peserta didik
·
Menyusun
hasil pembelajaran (secara umum)
·
Menetapkan
tujuan pembelajaran
·
Merancang
aktifitas pembelajaran
·
Rangkaian
aktifitas pembelajaran
·
Mengawali
rencana secara terperinci
·
Meninjau
kembali rancangan secara rinci
DAFTAR PUSTAKA
Abduramansyah, dan Hartato,Kasinyo,2009, Metodologi
Pembelajaran Berbasis Active Learning, Palembang:Grafika
Telindo.
D, Sudjana S.,2005, Metode dan
Teknik Pembelajaran Partisipatif,
Bandung: Production,
harto,Kasinya, 2012Desain Pembelajaran Agama Islam
untuk Sekolah dan Madrasah, (jakarta:PT rajaGrafindo Persada
Mustakim,Dr. H.
Zaenal, M. Ag,2017,Strategi dan Metode Pembelajaran, Edisi Revisi, Pekalongan:
IAIN Pekalongan Press.
Mustakim,
Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN
Pekalongan
Press.
Parwati, A.
Rani. Pergeseran peran guru
dari pembelajaran tradisional
ke pembelajaran modern, http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran.
diakses 1 oktober 2018
Rusman. 2011. Model-Model
Pembelajaran: Mengembang Profesionalisme Guru.
Jakarta:
Rajawali Press.
Suryani, Dr. Nunuk, M. Pd & Drs. Leo Agung, S. M.
Pd, 2012, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Suharyati,Eny
Ike , Februari 2016,PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM
MENINGKATKANKEMAMPUAN SISWA MENDESKRIPSIKAN KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUKINDONESIA, (Widya Wacana Vol. 11
Nomor 1, Februari 2016)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
Pengembangan
model-model pembelajaran merupakan suatu keniscayaan yang harus dipersiapkan
dan dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran. Guru merupakan ujung tombak
keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolah yang terlibat langsung dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tugas guru bukan semata-mata
mengajar, tetapi lebih kepada membelajarkan siswa.Oleh karena itu seorang guru
harus dapat menguasai berbagai model pembelajaran yang ada agar kegiatan
pembelajaran dapat lebih variatif dan tidak monoton sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik.
B.
Saran
Dengan mengetahui berbagai
model-model pembelajaranyang berpusat pada guru hendaknya, kita sebagai calon
pendidik dapat memahami dan mengetahui model-model pembelajaran apa yang cocok
untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran, sehingga penggunaan model pembelajaran akan mempercepat dan mempermudah pencapaian
tujuan pemebelajaran.
Mengenai penulisan kata, penulis
memita saran dan kritiknya bila mana didalamnya terdapat kekeliruan, penulis minta
maaf atas segala kesalahannya.Semoga kita dapat mengambil manfaat dari apa yang
telah tertulis di makalah ini.
LAMPIRAN
BIODATA DIRI
Nama :
Muhammad Khanif
NIM :
2023116193
Alamat :
Kranji Kedungwuni Timur
Riwayat Pendidikan :
·
TK Nurul Anam Kranji
Kedungwuni
·
MI
Walisongo Nurul Anam Kranji 02
·
SMP
Islam Walisongo
·
SMK
N 1 Karangdadap
[1]Dr.
H. Zaenal
Mustakim, M. Ag, Strategi dan Metode Pembelajaran, Edisi Revisi, (Pekalongan:
IAIN Pekalongan Press, 2017), hal. 64
[2]Parwati, A.
Rani. Pergeseran peran guru
dari pembelajaran tradisional
ke pembelajaran modern, http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran.
diakses 1 oktober 2018
[3]Sudjana S.,
D, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Production, 2005),
[4]Rusman, Model-model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Rajawali Press.
2011). Hal. 132.
[6]Kasinya harto, Desain Pembelajaran Agama Islam untuk Sekolah dan
Madrasah, (jakarta:PT rajaGrafindo Persada, 2012), hal. 75
[7]Zaenal
Mustakim, M. Ag, Strategi dan Metode Pembelajaran, Buku 1, (Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press, 2009), hal. 91-93
[8]Eny Ike
Suharyati, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA MENDESKRIPSIKAN KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK
INDONESIA, (Widya Wacana Vol. 11 Nomor 1, Februari 2016), hal. 60
[9]Dr. Nunuk Suryani, M. Pd & Drs. Leo Agung, S. M. Pd, STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), hal. 80-82
[10]Kasinyo Hartato dan
Abduramansyah, Metodologi Pembelajaran Berbasis Active Learning, (Palembang:Grafika
Telindo, 2009). hal. 152-153
Tidak ada komentar:
Posting Komentar