Laman

new post

zzz

Jumat, 26 Oktober 2018

SBM E H4 METODE PEMBELAJARAN (Penerapan Metode Pembelajaran)


METODE PEMBELAJARAN
(Penerapan Metode Pembelajaran)
RANI SEPTIYANI
NIM. 2317176
Kelas E

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018




KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT., atas segala nikmat dan karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul “METODE PEMBELAJAR” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, Nabii Muhammad SAW., keluarganya, dan sahabatnya.
            Makalah ini menjelaskan tentang Penerapan Metode Pembelajaran. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu membangun karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
            Makalah ini tentu tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstrukti dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin ya robbal ‘alamin.

                                                Pekalongan, Oktober 2018                


Penulis                                    


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... I
DAFTAR ISI..................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A.    Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................ 1
C.    Tujuan Penulisan.......................................................................... 1
D.    Metode Pemecahan Masalah........................................................ 1
E.     Sistematika Penulisan................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A.    Metode pembelajaran konvensional............................................. 3
B.     Metode pembelajaran inkonvensional.......................................... 5
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9
A.    Kesimpulan.................................................................................. 9
B.     Saran............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BIODATA PENULIS....................................................................................... 11




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidak nya penggunaan suatu metode. Karena nya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-golongkan nya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” ditangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” ditangan guru yang lain dan metode yang baik akan gagal ditangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana penerapan dalam metode pembelajaran konvensional?
2.      Bagaimana penerapan dalam metode pembelajaran inkonvensional?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui penerapan dalam metode pembelajaran konvensional
2.      Untuk memahami penerapan dalam metode pembelajaran inkonvensional

D.    Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang digunakan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukanperumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawabanpermasalahn dari berbagai sumber.

E.     Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab 1 Pendahuluanyang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan yang terdiri dari pengertian kompetensi guru, macam-macam kompetensi guru, dan pentingnya kmpetensi guru. Bab III Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Metode Pembelajaran Konvensional
Metode Pembelajaran Konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering disebut dengan metode tradisoanal. Metode ini sebagian besar berpusat pada guru (teacher centered). Metode konvensional meliputi:
a.      Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu suatu metode didalam pendidikan dan pengajaran di mana saja cara menyampaikan dengan lisan oleh guru didalam kelas.[1] Metode ini hanya cocok digunakan untuk menyampaikan informasi, kalau bahan itu ukup diingat sebentar, untuk memberi pengantar dan untuk menyampaikan materi-materi yang berkenan dengan pengertian-pengertian atau konsep-konsep.
Contoh penerapan metode ceramah : Siswa dianjurkan untuk dilatih berbicara didepan kelas sebagai seorang guru untuk menerangkan suatu topik.
b.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik.[2] Metode ini dilakukan sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan, sebagai selingan dalam pembicaraan, untuk merangsang anak agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan dan untuk mengarahkan proses berfikir.
Contoh penerapan metode tanya jawab: Di kelas guru menerangkan sebuah materi pelajaran, kemudian siswa tersebut disuruh untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti dan selanjutnya guru menjawab sebisa mungkin dari pertanyaan siswa tersebut.
c.       Metode Diskusi
Metode diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya.[3]
Contoh penerapan metode diskusi: Siswa membahas tentang masalah Pemilihan Umum yang langsung, umum, bebas, dan rahasia,serta jujur dan adil.
d.      Metode Bercerita
Metode bercerita adalah salah satu cara mengajar dengan cara bercerita, yang mana guru maupun peserta didik dapat berperan sebagai penutur. Guru dapat menugaskan salah seorang atau beberapa orang anak didik untuk menceritakan suatu peristiwa atau topik.
Contoh penerapan metode bercerita: Guru di kelas menerangkan tentang sejarah Jenderal Sudirman dalam bergerilya di medan perang, kemudian siswa disuruh untuk menentukan dan menganalisis, apakah taktik tersebut cocok untuk diterapkan.
e.       Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlibatkan kapadaseluruh kelas suatu proses.
Contoh penerapan metode demonstrasi misalnya proses cara mengambil air wudhu, proses jalannya shalat dua rakaat dan sebaginya.
f.       Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa dapat melakukan kegiatan belajar.
Contoh penerapan metode tugas dan resitasi : Siswa ditugasi oleh guru untuk menampilkan berbagai atraksi dan kemampuan yang dimiliki dari setiap masing-masing individu atau kelompok, yang disajikan di depan kelompok atau individu yang lain, misalnya dalam menirukan gaya berperang pahlawan dalam melawan penjajah.
g.      Metode Latihan
Metode Latihan (training) yaitu suatu cara belajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Contoh penerapan metode latihan:Siswa ditugasi belajar bagaimana, cara bergaya bagai seorang guru agar nantinya kelak jika ia akan menjadi guru.
h.      Metode Pembiasaan
Metode ini merupakan cara yang efektif dan efesien dalam menanamkan kompetensi kognitif efektif dan psikomotorik pada siswa karena metode ini lebih mengutamakan proses untuk membuat peserta didik menjadi terbiasa dan akan lebih baik lagi jika metode ini diterapkan pada anak usia dini karena mereka mempunyai daya ingat yang kuat sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
i.        Metode Keteladanan
Metode ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan memberi keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental dan kepribadian yang benar. Adapun bentuk keteladan yang diberikan oleh guru adalah teladan akhlak yang mulia, misalnya keteladanan bermurah hati, berlaku jujur dan adil, kasih sayang, penampilan yang sopan, santun dalam bertutur kata, menciptakan hubungan yang harmonis antara seorang guru dengan guru yang lainnya dan hubungan dengan para siswanya disiplin dalam mengajar dan sebagainya.
j.        Metode Penghargaan
Metode ini merupakan media pengajaran yang lebih mengedepankan kegembiraan anak didik dengan memberikannya hadia, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik. Penerapan pada metode penghargaan berupa ucapan, tulisan, barang/benda.
k.      Metode Hukuman
Pelaksanaan metode ini adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif untuk menyadarkan siswanya. Penerapan pada metode ini dengan memberikan pukulan yang tidak menyakitkan kepada anak didik yang tidak tertib atau melanggar peraturan sekolah.

B.     Metode Belajar Mengajar Inkonvensional
Metode Inkonvensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
1)      Metode Pengajaran Modul
Modul adalah suatu pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematik, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Contoh penerapan pembelajaran pada SMK menggunakan metode modul.
2)      Metode Pengajaran Berprogram
Metode pengajaran berprogram adalah metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu, terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh penerapannya: Seorang guru dalam memberikan materi tentangpelajaran ilmu sejarah, maka ia harus terlebih dahulu memberikan dasar-dasarnya terlebih dahulu, yakni dasar-dasar ilmu sejarah.
3)      Metode Karyawisata
Metode karyawisata ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Metode karyawisata diterapkan antara lain karena objek yang akan dipelajari hanya terdapat ditempat tertentu.
4)      Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
 Contoh penerapan metode eksperimen: Para siswa ditugasi mengamati kebijakan-kebijakan politisi apakah kebijakan tersebut berpengaruh bagi masyarakat Indonesia. Dengan metode ini diharapkan anak didik tidak menelan begitu saja sejumlah fakta yang ditemukan dalam percobaan yang dilakukan.
5)      Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah)merupakan pembelajaran berbasis masalah yakni pembelajaran yang berorientasi berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui kerja kelompok.[4]
Contoh penerapan metode problem solving: Siswa disuruh mencari suatu masalah dalam pendidikan, lalu dianalisis dan dibahas sehingga siswa dapat memecahkan masalah itu sendiri dengan bimbingan dari gurunya terlebih dahulu.
6)      Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama (bermain peran) merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan masyarakat.[5] Contoh penerapannya : Siswa disuruh memerankan bagaimana para pendiri bangsa ini dalam mengadakan rapat untuk perencanaan proklamasi kemerdekaan.
7)      Metode The Power of Two
Metode belajar ini akan menunjukan bahwa belajar secara berpasangan akan lebih baik hasilnya. Merupakan metode belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar. Penerapan pada metode ini menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja kelompok dan lain-lain.
8)      Metode Info Search
Metode belajar ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar diluar kelas bisa melalui perpustakaan, warnet, atau mencari informasi dari sumber belajar lainnya. Metode Info Search merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber. Penerapan metode ini siswa bisa belajar diluar kelas melalui perpustakaan, warnet, atau yang lainnya.
9)      Metode Point-Counterpoint
Metode ini merupakan sebuah teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks. Penerapannya menggunakan suatu cara dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide gagasan) dari persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
10)  Metode Students Questions Have
Metode ini merupakan cara yang mudah untung mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa. Metode ini menggunakan penerapan sebuah tehnik untuk mendapatkan partisipasi peserta didik melalui tulisan.
11)  Metode Kartu Sortir (Card Sort)
Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi. Dalam proses belajar mengajar siswa dapat belajar dengan menggunakan metode kartu sortir jika siswa terlibat langsung/aktif dalam belajar. Adapun komponen-komponen belajar metode kartu sortir meliputi: pengalaman, interaksi, komunikasi, refleksi.
12)  Metode Tim Quiz (Team Quiz)
Penerapan metode tim quiz dimana siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi tersebut,  mendiskusikan materi, saling member arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai di adakan suatu pertandingan akademis.
13)  Metode Jigso (Jigsaw Learning)
Misalnya pada SMA metode jigso dapat diterapkan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang dikhususkan pada pertemuan yang membahas tentang organ pokok pada tumbuhan. Pada materi ini akan menjadi tiga sub bahasan yaitu: struktur dan fungsi akar, struktur dan fungsi dan, struktur dan fungsi batang.
14)  Metode Peta Pikiran (MindMaps)[6]
Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru. Metode peta pemikiran sangat baik, terutama bagi yang sama sekali terbiasa menulis dan mengembangkan ide menjadi karangan yang baik.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Metode Pembelajaran Konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering disebut dengan metode tradisoanal. Metode ini sebagian besar berpusat pada guru (teacher centered). Metode konvensional meliputi: Metode Ceramah, tanya jawab, diskusi, bercerita, demontrasi, tugas dan resitrasi, latihan, pembiasaan, keteladanan, penghargaan, hukuman. Metode Inkonvensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern meliputi: pengajaran modul, pengajaran berprogram, karyawisata, eksperimen, problem solving, sosiodrama, the power of two, info search, point-counterpoint, students questions have, kartu sortir (card sort), tim quiz (team quiz), jigso (jigsaw learning), peta pikiran (mind maps)
B.     Saran
            Dengan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk memberikan sumbangan saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah kami untuk yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA
      Ahmad, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
      Fathurohman, Pupuh & Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama
      Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
      Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
      Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Press



BIODATA PENULIS

      Nama                                 : Rani Septiyani
      Ttl                                      : Pekalongan, 15 September 1997
      Alamat                              : Ds Jagung, Kec Kesesi, Kab Pekalongan
      Hobi                                  : Nari
      Cita-cita                            : Penari
      Riwayat pendidikan          :
1.      MIS NU AL-USTMANI Gejlik Kajen
2.      SMP NU Kesesi
3.      Paket C




[1] Pupuh fathurohman & Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm. 53
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (pekalongan: IAIN Press, 2018), hlm 128
[3] Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), hlm. 53
[4]Abdul Majid,  Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 170
[5] R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 107
[6] Zaenal Mustakim, Op. Cit., hlm 151

Tidak ada komentar:

Posting Komentar