Laman

new post

zzz

Jumat, 26 Oktober 2018

SBM E H3 METODE PEMBELAJARAN (Macam-macam Metode Pembelajaran)


METODE PEMBELAJARAN
(Macam-macam Metode Pembelajaran)
Neni Imtikhani
NIM. 2317167
Kelas E

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018


KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT., atas segala nikmat dan karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul “METODE PEMBELAJARAN” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia, Nabii Muhammad SAW., keluarganya, dan sahabatnya.
            Makalah ini menjelaskan tentang Macam-macam Metode Pembelajaran. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu membangun karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
            Makalah ini tentu tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstrukti dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin ya robbal ‘alamin.

                                                Pekalongan, 25 Oktober 2018           


Penulis                                    


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      1

BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      2
A.    Pengertian Metode Pembelajaran..........................................      2      
B.     Macam-macam Metode Konvensional..................................      2
                 C.  Macam-macam Metode Inkonvensional................................      5

BABIII    PENUTUP.................................................................................      9      
A.    Kesimpulan............................................................................      9      
B.     Saran......................................................................................      9      

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      10
BIODATA PENULIS.................................................................................             11





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seorang pendidik memegang tanggung jawab yang tidak ringan dalam arti bahwa pendidik dituntut untuk mengarahkan segala kemampuan dan kepandaiannya dalam mengolah materi dan menyampaikan agar mudah diterima anak didiknya. Untuk itulah pendidik dituntut juga menguasai materi dengan baik sekaligus mampu menyampaikan materi tersebut dengan menggunakan metode yang baik pula.
Tidaklah cukup bagi pendidik menguasai satu metode saja akan tetapi hendaklah menguasai beberapa metode karena penggunaan satu metode akan membuat kegiatan belajar menjadi bosan bagia anak. Anak menjadi tidak termotivasi dan kreativitas anak terbelenggu,.
Terlepas dari itu semua janganlah sekali-kali pendidik beranggapan bahwa metode yang ia gunakan tidaklah memiliki kelemahan. Karena semua metode memiliki kelemahan dan kelebihan. Di satu saat metode bisa membantu pendidik dengan baik, disaat yang lain metode bisa saja tidak dapat digunakan dengan baik.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian metode pembelajaran?
2.      Apa saja macam-macam metode pembelajaran konvensional?
3.      Apa sajamacam-macam  metode pembelajaran inkonvensional?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Metode Pembelajaran
Metode merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang menduduki posisi penting selain tujuan, guru, peserta didik, media, lingkungan dan evaluasi. Dengan kata lain proses pembelajaran dapat dikatakan sulit mencapai hasil manakala pendidik tidak menggunakan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik bidang studi masing-masing.
Metode pembelajaran merupakan metode yang digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan peserta didik terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.[1]
Secara garis besar metode pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu, metode konvensional dan metode inkonvensional.
B.     Metode Pembelajaran Konvensional
Metode konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering disebut metode tradisional. Metode konvensional ini diantaranya adalah :
1.      Metode pembiasaan
Metode ini merupakan cara efektif dan efisien dalam menanamkan kompetensi kognitif afektif dan psikomotorik pada siswa karena metode ini lebih mengutamakan proses untuk membuat peserta didik menjadi terbiasa dan akan lebih baik lagi jika menggunakan metode ini diterapkan pada anak usia dini karena mereka mempunyai daya ingat yang kuat sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari
2.      Metode keteladanan
Metode keteladanan ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan memberi keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental dan kepribadian yang benar.
3.      Metode penghargaan
Metode ini merupakan medi pengajaran yang lebih mengedepankan kegembiraan anak didik dengan memberikannya hadiah, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik
4.      Metode hukuman
Metode ini merupakan jalan terakhir manakal peserta didik barangkali mengulangi kesalahan tetapi dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainakn bersifat akademik dan edukatif untuk menyadarkan siswanya.
5.      Metode bercerita
Metode bercerita adalah salah satu cara mengajar dengan bercerita, yang mana guru maupun peserta didik dapat berperan sebagai penutur. Salah satu metode bercerita dengan membaca cerita, guru dapat menegaskan peserta didik untuk menceritakan suatu peristiwa atau topik.[2]
6.       Metode latihan
Metode latihan atau sering disebut metode trainning adalah salah satu cara mengajar yang baik untuk menanamkan dan memelihara kebiasaan-kebiasaan tertentu kepada peserta didik.[3]
7.      Metode ceramah
Metode ini merupakan metode dengan peran utamanya adalah guru yaitu suatu metode di dalam pendidikan  dan pengajaran dimana cara menyampaikan pengertian da penjelasan kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru di dalam kelas.
8.      Metode tanya jawab
Merupakan metode pengajaran dimana guru bertanya sedangkankan muri-murid menjawab tentang bahan materi yang diperoleh.
9.      Metode diskusi
Merupakan suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan debat. Diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya.
10.  Metode pemberian tugas belajar (Resitasi)
Merupakan metode dimana murid diberi tugas di luar jam pelajaran. Metode ini sering disebut metode pekerjaan rumah.[4]
11.  Metode demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang proses atau cara melakukan sesuatu. Misal demonstrasi memandikan mayat dengan mengungganakan model atau boneka atau demonstrasi tentang tata cara tawaf pada saat menunaikan ibadah haji, dll
12.  Metode eksperimen
Merupakan cara pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama melakukan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi. Misal percobaan ternak ayam buras, mencangkok pohon jeruk, dll.[5]
13.  Metode proyek
Merupakan cara penyajian pelajara yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.[6]
Metode ini menggunakan cara penyajian bahan pelajaran dimana guru bersama pelajar menentukan baha pelajaran (dalam bentuk unit) untuk dipelajari oleh pelajar dalam rangka mecapai tujuan pengajaran. Dalam mempelajari unit tertentu, guru membimbing para peserta didik, mengarahkan untuk bekerja secara ilmiah seta menilai hasil yang diperoleh.[7]
14.  Metode sosiodrama
Metode sosiodrama atau bermain beran, merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan memecahakan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, peserta didik diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut, serta mendiskusikannya di kelas.[8]
15.  Metode problem solving
Probelm solving (metode pemecahan masalah) merupakan pembelajaran berbasis masalah yakni pembelajaran yang berpotensi “learned centered” berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui kerja kelompok. Metode ini sering disebut dengan “metode ilmiah” karena langkah-langkah yang digunakan adalah langkah ilmiah yang dimulai dari: merumuskan  masalah, merumuskan jawaban sementara (hipotesis), mengumpulkan dan mencari data / fakta, menarik kesimpilan atau melakukan generalisasi, dan mengaplikasian temuan ke dalam situasi baru.[9]

C.    Metode Belajar Mengajar Inkonvensional
Metode mengajar inkonvensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi serta cara pembelajarannya sebagian besar lebih berpusat pada siswa.
1.      Metode Pengajaran Modul
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk diguanakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Dalam formatnya modul meliputi: pendahuluan, tujuan pembelajaran, tes awal, pengalaman belajar, sumber belajar, dan tes akhir.[10]
2.      Metode Pengajaran Berprogram
Metode pengajaran berprogram adalah metode pengajaran yang memungkinakan siswa untuk mempelajari materi tertentu, terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dalam pengajaran ini siswa mempelajari sendiri uraian tertulis, kemudian memberi jawaban atas pertanyaan, dan atas jawaban tersebut siswa segera mendapat umpan balik.[11]
3.      Metode Karyawisata
Metode karyawisata ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
4.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.[12]
5.    Metode The Power of Two
Meruapakan metode belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembeleajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar.
6.    Metode Info Search
Merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber atas pertanyaan atau kasus yang diajukan guru kepada siswa untuk dipecahkan atau dijawab berdasarkan informasi yang didapat.
7.    Metode Point-Counterpoint
Sebuah teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks.
8.      Metode Students Question Have
Metode ini merupakan cara yang mudah untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa.
9.      Metode Kartu Sortir
Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi.
Dalam proses belajar mengajar siswa dapat belajar dengan menggunakan metode kartu sortir jika siswa terlibat langsung/aktif dalam belajar. Adapun komponen-komponen belajar metode kartu sortir meliputi: pengalaman, interaksi, komunikasi, refleksi.
10.  Metode Tim Quiz
Teknik ini meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik untuk apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
11.  Metode Jigso
Merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok” dengan suatu perbedaan penting. Misalnya pada SMA metode jigso dapat diterapkan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang dikhususkan pada pertemuan yang membahas tentang organ pokok pada tumbuhan. Pada materi ini akan menjadi tiga sub bahasan yaitu: struktur dan fungsi akar, struktur dan fungsi daun, struktur dan fungsi batang.
12.  Metode Peta Pikiran
Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru. Metode peta pemikiran sangat baik diterapkan  dalam kegiatan menulis, teruatam bagi yang sama sekali terbiasa menulis dan mengembangkan ide menjadi karangan yang baik.[13]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan yang ada pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran dibagi atas metode konvensional dan metode inkonvensional.
Metode konvensional diantaranya adalah Metode  pembiasaan, Metode keteladanan, Metode penghargaan, Metode hukuman, Metode bercerita, Metode  latihan ,  Metode ceramah, Metode tanya jawab, Metode diskusi, Metode  pemberian tugas belajar (Resitasi) Metode demonstrasi, Metode eksperimen, Metode proyek, Metode sosiodrama, Metode problem solving.
Sedangkan, metode inkonvensional diantaranya adalah Metode Pengajaran Modul, Metode Pengajaran Berprogram, Metode Karyawisata, Metode Eksperimen, Metode The Power of Two, Metode Info Search, Metode Point-Counterpoint, Metode Students Question Have, Metode Kartu Sortir, Metode Tim Quiz, Metode Jigso, Metode Peta Pikiran.
B.     Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk memberikan sumbangan saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah kami untuk yang akan datang.


Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar.  Bandung. CV Pustaka Setia.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 1996.  Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung.  PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan.  IAIN Press.


BIODATA
Nama                       : Neni Imtikhani
Tempat, tanggal lahir            : Pekalongan, 06 September 1998
Alamat                     : Ds. Tangkil Tengah rt.12 rw.06 no. 44 Kedungwuni
Riwayat Pendidikan : 1. RA Muslimat Tangkil Tengah
2. MIS Sapugarut
3. SMP N 1 Kedungwuni
4. SMK N 1 Kedungwuni
5. IAIN Pekalongan (Sekarang)



[1]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: IAIN Press, 2018), hlm.117
[2]Ibid, hlm. 134-136
[3]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hlm.95-96
[4] Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), hlm.53-61
[5] Ibid, hlm. 66
[6] Zaenal Mustakim, Op. Cit, hlm.147
[7] Abu Ahmadi, Op. Cit, hlm. 70-71
[8] R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm.107
[9] Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.170
[10] Zaenal Mustakim, Op. Cit, hlm.139
[11] Ibid, hlm.153
[12] Ibid, hlm.140-141
[13] Zaenal Mustakim, Op.Cit, hlm.144-151

Tidak ada komentar:

Posting Komentar