Laman

new post

zzz

Rabu, 10 Oktober 2018

TT L F2 Tujuan Pendidikan Diverifikasi "Sifat Orang Mukmin"


Tujuan Pendidikan Diverifikasi
"Sifat Orang Mukmin"
Al-Qur’an Surat Al-Fath ayat 29
Laely Ulfa
NIM. 2117385 
KELAS L 

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018




KATA PENGANTAR
بسم الله الر حمن الر حيم

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Saya berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam menambah wawasan kita mengenai “Sifat Orang Mukmin Dalam Al-Qur’an Surat Al-Fath ayat 29”.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Hufron, MSI yang telah memberi bimbingan dan motivasi dalam pembuatan makalah. Serta kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kelancaran demi terbentuknya makalah ini.
            Materi yang saya paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun sangat saya butuhkan demi penyempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini semoga bermanfaat.

Pekalongan, 13 Oktober 2018
Penyusun

Laely Ulfa




A.  Pendahuluan
1.    Latar belakang
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat manusia hingga hari Kiamat. Diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril dan disampaikan kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an senantiasa dijaga kemurnian isinya oleh Allah, dan tiada keraguan sedikit pun didalamnya. Didalamnya mengandung berbagai ilmu sebagai tuntunan umat manusia dalam kehidupan dunia sampai akhirat kelak. Al-Qur’an memuat hukum-hukum serta mengisahkan suri tauladan yang baik melalui kisah-kisah nabi yang dapat kita ambil nilai-nilai positifnya.
Di dalam Al-qur’an terdapat 30 juz dan 114 surat, salah satu surat tersebut yaitu surat Al-Fath. Surat ini bernama Al-Fat’h yang berarti kemenangan merupakan surat ke-48 dalam Al-Qur’an. Surat ini tergolong surat madaniyah yang terdiri atas 29 ayat. Dinamakan Al-Fath yang berarti kemenangan diambil dari perkataan fat-han yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Sebagian besar ayat-ayat surat ini menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai Nabi Muhammad dalam perangnya. Yang mana dalam surat Al-Fath mengisahkan beberapa sifat dari orang mukmin. Sehingga dapat  menjadi tuntunan serta dorongan untuk kita sebagai umat Islam untuk menuju kesempurnaan seorang mukmin sejati. Untuk itu, dalam makalah ini diambil beberapa rumusan masalah berkaitan dengan sifat-sifat orang mukmin.
2.    Rumusan Makalah
a.    Siapakah orang Mukmin itu?
b.    Bagaimana dalil sifat-sifat orang mukmin?
c.    Bagaimana visualisasi orang mukmin dalam kehidupan ?
3.    Tujuan Makalah
a.    Meengetahui pengertian orang mukmin
b.    Mengetahui sifat-sifat orang mukmin dalam Qs Al-Fath ayat 29
c.    Mengetahui visualisasi orang mukmin dalam kehidupan


B.  Pembahasan
1.      Siapa Orang Mukmin
Menurut bahasa Mukmin memiliki akar kata iman yang artinya percaya. Mukmin adalah seorang muslim yang sudah istiqamah atau konsisten dalam berpegang kepada nilai-nilai kebenaran, sampai kepada hal-hal yang kecil.
Mukmin adalah orang yang beriman kepada Allah SWT dengan sebenar-sebenarnya. Artinya orang mengatakan keimanan itu dengan lidah , diyakini dengan hati dan dikerjakan dengan perbuatan. Dalam arti senantiasa menjalankan segala perintah-Nya, menjauhi semua larangan-Nya, dan berjihad dengan harta jiwa mereka pada jalan Allah SWT. [1]
Ciri-ciri orang Mukmin:
Perihal perilaku orang-orang mukmin di dunia, digambarkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an, antara lain sebagai berikut
a.     Orang Mukmin gemetar mendengar nama Allah SWT. "Sesung­guhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal." (QS. 8/Al-Anfal: 2). Yang dimaksud "disebut nama Allah " adalah menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan-Nya.[2]
b.     Orang mukmin saling tolong-menolong dan selalu beramal saleh. "Orang-orang yang beriman, pria dan wanita, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang ma’ruj, dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, membayar zakat, serta taat kepada Allah dan Rosul-Nya." (QS. 9/At-Taubah: 71).[3]
c.     Orang mukmin khusyu’ dalam sholat, dan senantiasa melakukan keta’atan. "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyu’ dalam sholatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. 23/Al- Mukminuun: 1-3).
d.       Orang Mukmin suka bersujud dan bertasbih serta tidak sombong.
"Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami) mereka menyungkur sujud (maksudnya tunduk kepada Allah), dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri." [QS. As-Sajdah: 15]
e.        Sesantiasa bersabar terhadap apa yang menimpa mereka dan termasuk juga orang yang berjihad fisabilillah. “Dan Orang-orang yang bersabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [QS. Al-Baqarah: 177] [4]
Sifat-sifat Orang mukmin
1.      Sabar, dengan kesabaran  seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisiten dalam menjalankan ketaatan dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.
2.      Amanah, sifat dapat dipercaya artinya menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerima tanpa dilebih-lebihkan atau dikurangi.
3.      Adil, adalah memberikan setiap hak kepada pemiliknya tanpa pilih kasih dan membeda-bedakan.
4.      Kasih sayang, pada dasarnya sifat kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah kepada makhluk. Islam menghendaki agar sifat kasih sayang dan belas kasih dikembangkan secara wajar kepada semua makhluk ciptaan Allah swt.
5.      Berani , sifat berani bukan semata-mata berkelahi di medan laga melainkan suatu sikap mental seseorang dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya.
6.      Tawadhu’, adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimannya dari siapapun datangnya baik ketika susah  atau dalam keadaan marah.
7.      Ikhlas, seorang dikatakan memiliki sifat ikhlas apabila dalam melakukan perbuatan ia selalu didorong oleh niat untuk berbakti kepada Allah swt dan bentuk perbuatannya itu sendiri dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya menurut hukum syariah.
8.      Memelihara kesucian diri, menjaga diri dari segala keburukan dan memelihara kehormatan hendaknya dilakukan pada setiap waktu . hal ini dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak berbuat rencana dan angan-angan yang buruk.
9.      Menepati janji, ialah menunaikan dengan sempurna apa-apa yang telah disepakati.
10.  Bersikap malu, sifat malu ialah malu terhadap Allah dan malu kepada diri sendiri dikala melanggar peraturan-peraturan Allah.[5]
Kehidupan orang-orang mukmin di akhirat, digambarkan oleh Allah SWT seperti dalam( Qs At- Taghabun 64: 9). Artinya "Dan barang siapa beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kelasahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung." Disini dijelaskan bahwa orang mukmin memperoleh kemenangan karena Allah SWT hapuskan segala kesalahannya.[6]
2.      Dalil Sifat-Sifat Orang Mukmin (Qs. Al-Fath 48: 29)
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمً
Artinya : Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Fath ayat 48: 29)
a.         Tafsir Al-Maraghi
Setelah Allah swt menyebutkan bahwa Dia mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama Islam, supaya Dia meluhurkan derajat agama tersebut atas semua agama-agama yang lain, maka dilanjutkan dengan menerangkan ihwal rasul dan umat yang kepada mereka ia diutus. Allah menggambarkan mereka dengan sifat-sifat yang seluruhnya terpuji dan merupakan peringatan bagi generasi sesudah mereka dan sifat-sifat itulah mereka bisa menguasai bangsa-bangsa lain dan memiliki negeri-negeri mereka, bahkan menggenggam tampuk kepemimpinan seluruh dunia. Yaitu: bahwa mereka bersikap keras terhadap siapapun yang menentang agama-Nya dan mengajak bermusushan dan bersifat belas kasih terhadap sesama mereka. Bahwa mereka menjadikan shalat dan keikhlasan kepada Allah sebagai kebiasaan mereka pada kebanyakan waktu. Bahwa mereka dengan amal mereka mengharapkan pahala dari Tuhan mereka dan kedekatan disisih-Nya serta keridhaan dari-Nya. Bahwa mereka mempunyai tanda yang dengan itu mereka mudah dikenal. Yakni bahwa mereka bercahaya pada wajah mereka, khusyu’ dan tunduk yang bisa dikenali oleh orang yang cerdas. Bahwa Injil mengumpamakan keadaan mereka dengan mengatakan, akan muncul suatu kaum yang tumbuh bagaikan tumbuhnya tanaman, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran.[7]
b.        Tafsir Al-Azhar
“Muhammad adalah utusan Allah!” (pangkal ayat 29). Lantaran persaudaraan yang rapat maka timbullah persatuan sikap dan perangai, yaitu: “Dan orang-orang ada besertanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, sayang-menyayangi diantara sesama meraka.” Begitu lah sikap hidup dari ummat yang telah mengaku tidak ada Tuham melainkan Allah dan Muhammad Rasulullah itu. Dia sesama sendiri, bersatu akidah, bersatu pandangan hidup adalah cinta-mencintai seberat seringan, sehina semalu, seberat sama dipikul, ringan sama dijinjing dengan sesama beriman. Lalu sambung ayat selanjutnya: ”Engkau lihat mereka itu ruku’, sujud mengharapkan karunia dari Allah dan ridhaNya.
Nampak tertonjol sifat Mu’min yang ketiga yaitu mereka selalu memperkokoh iman yang telah tumbuh dalam dada dengan memperkuat ibadat, ruku’ dan sujud, sembahyang dengan khusyu’, tidak ada yang meraka harapkan dari yang lain, kecuali semata-mata dari Tuhan. Maka bertambah kuat ibadahnya yang demikian, niscaya bertambah kuat pulalah hubungan dan kasih sayang diantara satu samal lain dan bertambah pula keras disiplin mereka menghadapi musuhnya. Lalu ditunjukkan lagi tanda yang istimewa pada orang-orang beriman itu:”Ada tanda-tanda mereka pada wajah-wajah mereka dari sebab bekas sujud.” Wajah mereka bersinar , tidak cemberut, tidak beringis, melainkan memancarkan kejernihan selalu. Di waktu sujud itu insaflah dia akan kerendahan dirinya dihadapan Ketinggian dan Kemuliaan Allah.
Demikianlah perumpamaan mereka mereka di dalam Taurat, bahwa pada wajah mereka bersinarlah wajah yang jernih berseri dari sebab bekas sujud mereka kepada Tuhan. Kemudian itu selanjutnya berkata pula ayat: “Dan perumpamaan mereka didalam Injil: laksana tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka bertumbuhlah dia kian besar.
Ujung ayat ini mengandung harapan yang besar bagi orang yang selama ini telah kena bujukan, rayuan, tipuan dan paksaan agar ,menukar agamanya yang hak dengan batil, jika mereka insaf dan taubat, bahwa taubat mereka akan diterima. Tauhid dan Akidah, Iman dan Takwa dan tidak ada tempat berlindung selain dari Allah, itulah pegangan manusia yang sejati dan pokok pendirian demikianlah jualah manusia akan kembali.[8]
Kesimpulan
a.         Sifat-sifat para sahabat Rasul yang digambarkan dalam Taurat dan Injil adalah : pertama, keras dan tegas terhadap orang kafir dan lemah lembut terhadap sesama mereka. Kedua, di wajah mereka tergambar tanda-tanda ketakwaan, kekhusukkan dan keikhlasan.
b.        Sifat mereka bagaikan sebuah biji yang tumbuh dan berkembang menjadi pohon rindang dan kukuh dalam waktu yang sangat singkat.
c.         Allah swt menyediakan pahala dan surga bagi orang-orang yang beriman.
d.        Hedaklah muslim menjadi umat yang kuat dan disegani umat lain.[9]
3.      Visualisasi Orang Mukmin dalam Kehidupan
1.      Senantiasa selalu menjalankan perintah Allah swt dan menjauhi segala larangan-Nya. Serta  selalu menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah swt bukan kepada yang lain.
2.      Dalam menjalankan kehidupan selalu berpedoman kepada kitab Al-Qur’an dan Sunnah.
3.      Menjalankan shalat lima waktu yang hukumnya wajib dan juga menjalankan shalat sunnah yang dianjurkan.
4.      Dalam melaksanakan ibadah selalu senantiasa ikhlas dan khusyu’
5.      Menjaga mata, telinga, pikiran, hati, dan perbuatan dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Serta berusaha meningkatkan keimanan dengan cara yang baik.
6.      Besikap sabar, jujur, adil dan selalu bersyukur atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh Allah swt
7.      Menggunakan hartanya di jalan Allah swt.
8.      Bersikap baik dan berperilaku kasih sayang pada semua makhluk ciptaan Allah swt.
9.      Selalu berlomba-lomba dalam kebaikan.
10.  Tegas memegang prinsip dan akidah saat berhadapan dengan orang-orang kafir.

C.  Penutup
1.         Kesimpulan
Menurut bahasa Mukmin memiliki akar kata iman yang artinya percaya. Mukmin adalah orang yang beriman kepada Allah SWT dengan sebenar-sebenarnya. Artinya orang mengatakan keimanan itu dengan lidah , diyakini dengan hati dan dikerjakan dengan perbuatan.
Surat Al-Fath ayat 29 menerangkan bahwa orang-orang yang beriman selalu mengerjakan shalat dengan khusuk, tunduk dan ikhlas, mencari pahala, karunia dan keridhaan Allah swt. Mengenai cahaya muka orang beriman, Usman berkata “adapun rahasia yang terpendam dalam hati seseorang niscaya Allah menyatakannya pada raut muka dan lidahnya.” Sifat-sifat yang demikian itu dilukiskan dalam Taurat dan Injil. Para sahabat dan pengikut nabi semula sedikit lemah, kemudian bertambah dan berkembang dalam waktu singkat sehingga menakjubkan orang-orang yang menanamnya, karena kuat dan indahnya, sehingga menambah panas hati orang-orang kafir. Kemudian kepada pengikut Rasulullah saw itu, baik yang dahulu maupun yang sekarang, Allah menjanjikan pengampunan dosa-dosa mereka, memberi pahala yang banyak dan menyediakan surga sebagai tempat yang abadi bagi mereka. Janji Allah yang demikian pasti ditepati.
Sebagai seorang mukmin haruslah dapat memiliki landasan hidup yang kokoh dan benar, yakni landasan hidup berdasarkan wahyu Allah Swt. Dengan landasan hidup tersebut orang mukmin memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan orang lain. Sehingga dengan landasan iman hidup seorang mukmin akan terarah sesuai dengan yang dikehendaki penciptanya yakni Allah swt.
2.        Saran
Semoga dengan sedikit materi yang sudah pemakalah sampaikan dapat menambah wawasan bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Dan apabila ada banyak kekurangan entah dari penulisan atau materi yang pemakalah sampaikan kami memohon maaf dan kami memohon kritik dan saran dari pembaca agar pemakalah lebih baik lagi kedepannya dalam menyampaikan materi atau penulisannya.

Daftar Pustaka

Abdullah, Muhammad Yunus. Makalah Mukmin. https://www.google.co.id/amp/s/myjournals14.wordpress.com/2014/12/31/26/amp/ diakses pada hari senin tanggal 01 Oktober 2018 pukul 20.23 WIB
Abdullah, M Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Amzah
Al- Maraghi, Ahmad Mustofa . 1986. Terjemahan Al-Maraghi.  Semarang: Toha Putra
Amrullah, Abdulmalik Abdulkarim . 1980. Tafsir Ala-Azhar Juzu’ Ke-26. Surabaya: Yayasan Latimojong
Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan tafsirnya. Jakarta:  Lentera Abadi
Mun’in, A Rafiq Zainul. (2013). Konsep Mukmin Dalam Tafsir Al-Qur’an Bi Al-Imla’Karya KH. Zaini Mun’im, 17(2), 29-30.
















Biodata Diri


1.      Nama               : Laely Ulfa
2.      TTL                 : Pekalongan, 22 Juni 1997
3.      Alamat            : Dk. Jatimalang Rt 01/ Rw 06 Kec. Sragi Kab. Pekalongan
4.      Motto              : Selalu ada harapan bagi mereka yang selalu berdoa dan
Selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha.
5.      Riwayat Pendidikan   :
a.       TK Nurul Furqon
b.      SD N 01 Tegalontar
c.       SMP N 01 Sragi
d.      SMK N 01 Sragi
e.       Sekarang masih menempuh pendidikan di IAIN Pekalongan





[1] A. Rafiq Zainul Mun’in,”Konsep Mukmin Dalam Tafsir Al-Qur’an Bi Al-Imla’Karya KH. Zaini Mun’im”. Vol. 17 No. 2, 2013, hlm. 29-30
[2] M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta, Amzah: 2007), hlm. 205
[3] Ibid., hlm. 225
[4] Muhammad Yunus Abdullah, Makalah Mukmin,https://www.google.co.id/amp/s/myjournals14.wordpress.com/2014/12/31/26/amp/ diakses pada hari senin tanggal 01 Oktober 2018 pukul 20.23 WIB
[5] M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak....... 41-46
[6] Muhammad Yunus Abdullah, Makalah Mukmin,https://www.google.co.id/amp/s/myjournals14.wordpress.com/2014/12/31/26/amp/ diakses pada hari senin tanggal 01 Oktober 2018 pukul 20.23 WIB
[7] Ahmad Mustofa Al- Maraghi, Terjemahan Al-Maraghi, (Semarang, Toha Putra: 1986), hlm.191-198
[8] Abdulmalik Abdulkarim Amrullah,Tafsir Ala-Azhar Juzu’ Ke-26, (Surabaya, Yayasan Latimojong: 1980) hlm. 205-210
[9] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan tafsirnya, (Jakarta, Lentera Abadi: 2010), hlm. 391

Tidak ada komentar:

Posting Komentar