MANAJEMEN
KELAS
“PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN KELAS"
Thori
Qotus Salamah
NIM. (2317233)
KELAS D
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang bejudul “MANAJEMEN
KELAS (PENGELOLA KELAS)”
Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, kami mentyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami meneriama
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini. . Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat
bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan,
18 November 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul………………………………….………………………….
Kata Pengantar
……………………………………………………………ii
Daftar isi
…………………………………………………………………...iii
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang……………………………………………………..…….1
B.
Rumusan Masalah………………………………………………………..1
C.
Tujuan Penulisan……………………………………………………........1
D.
Metode pemecahan masalah………………………………………….….1
E.
Sistematika penulisan…………………………………………………….2
Bab II
Pembahasan
A.
Pengertian
Manajemen kelas (Pengelola Kelas)…………………….….3
B.
Prinsip
Manajemen Kelas (Pengelola Kelas)…………………….…......5
Bab III
Penutup
A.
Kesimpulan…………………………………………………...………….9
B.
Saran…………………………………………………………...………...9
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………10
Lampiran Reverensi………………………………………………………11
Biodata
Penulis…………………………………………………………….12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Aspek
yang paling penting dalam proses belajar-mengajar yaitu pengelolaan kelas,
dimana disana proses terjadinya tingkah laku yang kompleks, dan guru
menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas secara
efisien dan memungkinkan murid bisa belajar dengan nyaman.
Pengelolaan
kelas juga merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memihara kondii
belajara yang optimal dan mengembalikan bila terjadi gangguan dalam proses
belajar mengajar.Dan dalam sebuah kelas seorang guru sebenarnya mempunyai dua
masalah pokok yaitu masalah penajaran dan maanajemen dimana keduanya mempunyai
penanganan sendiri. Pengajaran harus diatasi dengan cara pengajarn yang baik,
sedangkan manajemen dengan cara pengelolan. Dalam pengelolaan kelas seorang
guru atau pendidik harus mampu menguasi dan memahami apa itu tujuan berbagai
pendekatan dan juga prinsip-prinsip pengelolaan kelas.
Permasalahan
pengelolaan kelas tentu banyak terjadi. Untuk memperkecil masalah tersebut,
maka prinsip-prinsip pengelolaan kelas sangat membantu. Oleh karena itu penting
bagi seorang guruatau pendidik untuk mengetahui dan menguasai tentang
prinsip-prinsip penngelolaan kelas. Dalam makalah ini, kami akan menguraikan
prinsip-prinsip pengelolaan kelas tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengetian pengelolaan
kelas?
2.
Apa
saja prinsip-prinsip pengelolaan kelas?
C. Tujuan Penulian
1.
Apa
pengetian pengelolaan
kelas
2.
Apa
saja prinsip-prinsip pengelolaan kelas
D. Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa
referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang
dibahas. Adapun langkah-langkah
pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan
dibahasdengan
melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah,
penentuan tujuan dan sasaran, perumusan
jawaban permasalahan dari berbagai sumber.
E. Sistematika Penulisan
Makalah
Makalah
ini ditulis ke dalam 3 bagian meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan
masalah, dan sitematika penulisan makalah.Bab IIadalah pembahasan;Bab III, bagian penutup
yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengetian
Manajemen Kelas (Pengelola Kelas)
Kata manajemen berasal dari bahasa
Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan dan agree berarti melakukan.
Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani.
Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dalam bentuk kata kerja to
manage, dengan kata benda management, dan manager untuk melakukan kegiatan
manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahavsa Indonesia
menjadi manajemen atau pengelolaan. Suharsimi mengatakan bahwa manajemen atau
pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.[1]
Pengertian
Pengelolaan Kelas pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata
pengelolaan dan kata kelas. Untuk mendefenisikan istilah pengelolaan kelas
perlu melacak defenisi kedua kata tersebut. Kata pengelolaan memiliki makna
yang sama dengan management dalam bahasa Inggris, selanjutnya dalam bahasa
Indonesia menjadi manajemen. Menurut Saiful Sagala manajemen adalah serangkaian
kegiatan pendayagunaan segala sumber daya secara efektif untuk mencapai suatu
tujuan.[2]
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan
kelas. Pengelolaan itu sendiri asal katanya adalah ”kelola”, ditambah awalan
“pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu “management”,
yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau
pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto (1990;2) adalah
pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.Sedangkan kelas
menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok orang yang melakukan
kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.[3]
Pengelolaan kelas mengarah
pada guru untuk menata pembelajaran. Secara kolektif atau klasikal dengan cara
mengelola perbedaan-perbedaan kekuatan individual menjadi sebuah aktivitas
belajar bersama. Suharsimi Arikunto (1988), berpendapat bahwa pengelolaan kelas
merupakan suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kodisi
belajar yang optimal.[4]
Manajemen Kelas adalah segala
usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
dengan kemmpuan.[5]
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan
guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan
kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.[6]Dalam konteks yang demikian
itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun juga
yang menerjunkan dirinya kedalam dunia pendidikan.
Sedangkan menurut Sudirman N, dalam (dkk. 1991; 310), pengelolaan
kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Hadari
Nawawi (1989;115), dengan mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau pengelolaan
kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya
pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah
sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk
melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
perkembangan murid.[7]
Disimpulkan
bahwa pengelolaan kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja
dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya
proses belajar mengajar di kelas. Pengelolaan kelas sangat berkaitan dengan
upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (penghentian perilaku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh
peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif, di
dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas yang ada.
Dalam
pengelolaan kelas terdapat dua komponen yang sangat penting yaitu guru dan
siswa. Guru dalam menjalankan fungsinya tidak hanya bertindak sebagai penyampai
materi pelajaran tetapi juga dapat berfungsi selaku pengelola atau “manager”
kelas. Siswa ditempatkan tidak hanya sebagai obyek yang menjadi sasaran
pembelajaran tetapi juga dapat diposisikan sebagai subyek yang dinamis dan ikut
dilibatkan dalam proses atau kegiatan pengelolaan kelas.[8]
- Prinsip-prinsip Manajemen Kelas
(pengelolaan kelas)
Masalah pengelolaan kelas
bukanlah merupakan tugas yang ringan. Berbagai faktorlah yang menyebabkan
kerumitan itu. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas
dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1.
Faktor internal peserta didik
Faktor internal peserta
didik ini berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian
peserta didik dengan spesifikasinya masing-masing menyebabkan perbedaan antara
peserta didik yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut dapat ditinjau dari
tiga aspek, yaitu: perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
2.
Faktor eksternal peserta didik
Faktor eksternal peserta
didik ini berkaitan dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan
peserta didik, pengelompokan peserta didik, jumlah peserta didik didalam kelas,
dan lain sebagainya. Misalnya, semakin banyak jumlah peserta didik, semakin
besar pula kemungkinan terjadinya konflik di dalam kelas.[9]
Dalam rangka memperkecil
masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas Menurut Djamarah dan Uzer Usman, prinsip
pengelola kelas itu mencakup hal-hal sebagai berikut:[10]
a. Hangat dan Antusias
Hangat dan antusias
diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan
anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya
akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b.
Tantangan
Penggunaan kata-kata,
tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah
siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang
menyimpang. Tambahan lagi, akan dapat menarik perhatian anak didik dan dapat
mengendalikan gairah belajar mereka.
c.
Bervariasi
Penggunaan alat, media,
atau alat bantu, gaya mengajar guru dan pola interaksi guru dengan siswa akan
mengurangi munculnya gangguan dan bisa juga meningkatkan perhatian siswa.
Apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan sesaat.
Kevariasian dalam penggunaan apa yang disebutkan diatas merupakan kunci untuk
tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d.
Keluwesan
Keluwesan tingkah laku
guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar mengajar efektif. Dengan
demikian keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan kelas seperti
siswa meribut, tidak memperhatikan guru menerangkan, tidak mengerjakan tugas
dan sebagainya.
e.
Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam
mengajar dan mendidik guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan
menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada
hal-hal yang positif yaitu penekanan guru terhadap tingkah laku siswa yang
positif daripada mengomeli tingkah laku yang negative. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk
menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f.
Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari
pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri.
karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan
disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai
pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. jadi, guru harus disiplin
dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.[11]
Itulah 6 pengelola kelas
yang harus dicoba oleh para guru agar bisa lebih menghidupkan suasana kelas.
Jika kelas hidup, maka proses pembelajaranpun akan sangat menarik dan bisa
membuat para siswa semakin semangat dalam belajarnya.[12]
Seorang ahli dari Amerika
Serikat bernama L. Gulick mengemukakan adanya 7 (tujuh) unsur administrasi
seperti disebutkan dalam buku administrasi seperti disebutkan dalam buku
“Administrasi Pendidikan” (1969 : 1). Sebagai landasan manajemen adalah :
1) Perencanaan (planning).
2) Pengorganisasian (organizing).
3) Kepegawaian (staffing).
4) Pengarahan (directing).
5) Pengkoordinasian
(coordinating).
6) Pengawasan (controlling).
7) Pelaporan (reporting).
Prinsip-prinsip yang
harus diperhatikan dalam mengatasi masalah untuk membuat iklim kelas yang sehat
dan efektif adalah sebagai berikut :
1. Bila situasi kelas
memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus
diminimalkan.
2. Manajemen kelas harus memberi
fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan bekerjasama.
3. Anggota-anggota kelompok harus
diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek
kepada hubungan dan kondisi belajar atau kerja.
4. Anggota-anggota kelompok harus
dibimbing dalam menyelesaikan kebimbingan, ketegangan dan perasaan tertekan.
5. Perlu diciptakan persahabatan
dan kepercayaan yang kuat antar siswa.
Thomas
Gardon mengatakan bahwa hubungan guru dan siswa dikatakan baik apabila hubungan
itu memiliki sifat-sifat atau prinsip-pinsip sebagai berikut :
1.
Keterbukaan,
sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka diri satu
sama lain.
2.
Tanggap
bilamana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lain.
3.
Saling
ketergantungan antara satu dengan yang lain.
4.
Kebebasan,
yang memperbolehkan setiap orang tumbuh dan berkembang mengembangkan
keunikannya, kreatifitasnya dan kepribadiannya.
5.
Saling
memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orang pun yang tidak
terpenuhi.[13]
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Masalah mengelola kelas bukanlah merupakan tugas yang ringan.
Berbagai faktorlah yang menyebabkan kerumitan itu. Salah satunya kepribadian
yang dimiliki para siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Maka
adalah penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip
pengelolaan kelas yang telah diuraikan sebelumnya.
- Saran
Pada penulisan makalah ini tentunya tidak
luput dari kesalahan dan kekeliruan. Saya selaku penulis dengan iklas dan
senang hati menerima segala kritik dan saran makalah ini agar ke depannya
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
dalam menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful
Bahri. 2002. Guru dan Anak didik dalam
Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar
Mengajar I. Jakarta:Rineka Cipta.
Fathurrohman,
Pupuh. 2011. Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum
dan Islami. Bandung: PT Refika Aditama.
Mustakim,
Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan
Press.
Nurlaila.
2015. Pengelolaan
Pembelajaran. Palembang:
NoerFikri.
Sagala, Saiful.
2010. Manajemen Strategi Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sholehah,
Tutut. 2008. Strategi Pembelajaran yang Efektif. Jakarta: Citra Grafika
Desian.
Sunaengsih,
Cucun. 2017. Pengelolaan
Pendidikan. Sumedang:
UPI Sumdang Press
Uzer, Usman. 2001.
Menjadi Guru Profesional Cetakan XIII. Bandung : Remaja Rosdakaarya
BIODATA PENULIS
Nama :
Thori Qotus Salamah
Nama Panggilan : Salamah
TTL :
Batang, 05 Agustus 1998
Alamat :
Ds. Sawahjoho Kec. Warungasem Kab. Batang
Riwayat Pendidikan : - TK Puspa Harapan
- SDN Sawah Joho 01
- MTS Tholabuddin Masin
- SMK Al-Sya’iriyah Limpung
[1] Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional
Cetakan XIII, (Bandung : Remaja Rosdakaarya, 2001), hal 175
[2] Saiful Sagala, Manajemen
Strategi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,
(Bandung : Alfabeta, 2010), hlm. 52
[3] Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar I, (Jakarta
:Rineka Cipta, 2002), hlm. 196
[4] Pupuh
Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum dan Islami, (Bandung: PT Refika
Aditama 2011), hlm. 103
[8] Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta : Rineka Cipta,2002), hal.
178
[9] Zaenal Mustakim, Strategi dan
Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN
Pekalongan Press, 2018), hlm. 209
[13] Tutut Sholehah, Strategi Pembelajaran
yang Efektif, (Jakarta : Citra Grafika Desian, 2008), hal. 29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar