MANAJEMEN KELAS
( Manajemen Kelas yang Efektif dan Efisien )
Corina Evania
NIM. (2317234)
KELAS
D
JURUSAN PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat
Allah yang SWT yang telah melimpahkan segala rahmatdan karunia-Nya, makalah
yang berjudul “PENGELOLAAN / MANAJEMEN KELAS ( Pengelolaan / Manajemen Kelas
yang Efektif dan Efisien )” ini dapat kami selesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa kita nantikan
syafaatnya di yaumul akhir nanti.
Pembuatan
makalah ini kami susun untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi dalam
menerima mata kuliah.Disamping itu, apabila dalam makalah ini didapati
kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun dalam pembahasannya,
maka penulis dengan senang hati memerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya para pembaca yang sedang dalam
pembelajaranya dan sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..……………….............……………………....…....................... i
DAFTAR ISI..……………………..………………………............................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah…………………..…………..…………………....….....1
B.
Rumusan masalah……………………..……………..……………………….….1
C.
Tujuan pembuatan makalah………………………..……..………………….…..1
D.
Metode
pemecahan masalah………..……………..…………………….............1
E.
Sistematika
penulisan………..……………..……………………......................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pengelolaan kelas…………..……………..………………………....3
B. Cara mewujudkan pengelolaan yang efektif
dan efisien…………..………........4
C. Tujuan pengelolaan yang efektif dan
efisien…………..……………..………....7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………..……………...…………....................9
D. Saran…………..……………..………………………..…………………….......9
DAFTAR
PUSTAKA..……………………..………………………...........................10
BIODATA
PENYUSUN MAKALAH…………..……………..……………….…......11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan
kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru
dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar
mengajar di kelas. Pengelolaan kelas sangat berkaitan dengan upaya-upaya untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
(penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas,
pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu,
penetapan norma kelompok yang produktif, di dalamnya mencakup pengaturan orang
(peserta didik) dan fasilitas yang ada.
Dalam
pengelolaan kelas terdapat dua komponen yang sangat penting yaitu guru dan
siswa. Guru dalam menjalankan fungsinya tidak hanya bertindak sebagai penyampai
materi pelajaran tetapi juga dapat berfungsi selaku pengelola atau “manager”
kelas. Siswa ditempatkan tidak hanya sebagai obyek yang menjadi sasaran
pembelajaran tetapi juga dapat diposisikan sebagai subyek yang dinamis dan ikut
dilibatkan dalam proses atau kegiatan pengelolaan kelas.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian pengelolaan kelas?
2.
Bagaimana
cara mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien?
3.
Apa
tujuan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian pengelolaan kelas
2.
Mengetahui
cara mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien
3.
Mengetahui
tujuan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien
D. Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian
pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi
lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Adapun langkah-langkah
pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan
dibahasdengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian
masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari
berbagai sumber.
E.
Sistematika Penulisan
Makalah
Makalah ini ditulis ke dalam 3 bagian
meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan
masalah, dan sitematika penulisan makalah.Bab IIadalah pembahasan;Bab
III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan
merupakan terjemahan bahasa Inggris dari kata “Management” yang di dalam bahasa
Indonesia ditulis “Manajemen” atau “Menejemen”. Pengelolaan bisa diartikan
sebagai penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat
berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.
Menurut
Drs. Winarno Hamiseno, pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan
mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana,
mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan, dan penilaian.
Pengelolaan menghasilkan sesuatu, dan sesuatu itu dapat merupakan sumber
penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.[1]
Pengelola
kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelola dan kelas. Pengelolaan itu sendiri
akar katanya adalah ‘kelola’, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Manajemen
atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto adalah
pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas
yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama. Dari uraian tersebut dapatlah dipahami bahwa pengelolaan kelas
adalah suatu usaha sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran.[2]
Menurut
Amri, pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan guru yang ditunjukan
untuk menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran
yang optimal.[3]
Pengelolaan
kelas merupakan seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku
siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak
diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional yang
positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif
dan produktif.[4]
B. Cara mewujudkan pengelolaan kelas yang
efektif dan efisien
Bila
kelas diberikan batasan sebagai kelompok orang yang belajar bersama, yang
mendapatkan pengajaran dari guru, maka didalamnya terdapat orang-orang yang
melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik mereka masing-masing yang
berbeda dari yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan
ini perlu guru pahami agar mudah dalam melakukan pengelolaan kelas secara
efektif. Menurut Made Pidarta, untuk mengelola kelas secara efektif perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Kelas
adalah kelompok kerja yang di organisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi
oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
- Dalam
situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu,
tetapi bagi semua anak atau kelompok.
- Kelompok
mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku masing-masing
individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam
hal bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana
belajar.
- Kelompok
kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh yang jelek
dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas dikala
belajar.
- Praktik
guru waktu belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin
meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas
anggota-anggota di dalam kelas.
- Struktur
kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola,
baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah, maupun bagi mereka yang
apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
Ditambahkannya lagi, bahwa organisasi
kelas tidak hanya berfungsi sebagai dasar terciptanya interaksi guru dan siswa,
tetapi juga menambah terciptanya efektivitas, yaitu interaksi yang bersifat
kelompok..[5]
Pengelolaan kelas yang efektif dirumuskan
sebagai kemampuan guru membangun lingkungan belajar yang kondusif untuk
meningkatkan keterlibatan serta partisipasi siswa dalam belajar sehingga dapat
dicapai hasil belajar yang optimal.[6]
Menurut
Muhith, Pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran
yang
mampu memberikan nilai tambah atau informasi baru bagi
siswa. Pembelajaran dikatakan
efektif jika pembelajaran tersebut mampu memberikan atau menambah informasi atau pengetahuan baru bagi siswa. Misalnya sebelum
pembelajaran siswa belum
bisa
membaca dan belum mengetahui jumlah malaikat dan Rasul
yang wajib diimani,
setelah
proses pembelajaran siswa akhirnya mampu membaca dan mengetahui jumlah malaikat dan Rasul yang wajib diimani oleh umat islam.[7]
Menurut Alexander dan Murphy, ada tiga
prasyarat pengelolaan kelas yang efektif, yaitu : Iklim kelas,
Karakteristik-karakteristik guru, Hubungan antara manajemen dengan pengajaran.
Dibeberapa kelas, perasaan emosional adalah sesuatu yang sehat, positif, dan
sportif yang merupakan bagian dari pembelajaran. Lingkungan yang mendukung
perasaan-perasaan ini mempresentasikan iklim kelas. Dalam kelas-kelas yang
beriklim positif, siswa-siswa di dalamnya senantiasa merasa cakap,
diikutsertakan, dan aman. Keseimbangan antara arahan guru dengan pilihan siswa
terus dijaga, siswa-siswa mendapatkan kebebasan dengan batasan-batasan yang
jelas, dan tanggung jawab siswa ditekankan di atas kepatuhan mereka yang kaku pada
aturan-aturan. Perkembangan regulasi diri siswa kemudian menjadi tujuan yang
penting.[8]
Dari hasil riset telah disimpulkan
beberapa variabel masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas
yang sehat dan efektif yaitu sebagai berikut :
- Bila
situasi kelas memungkinkan anak-anak belajar secara maksimal, fungsi
kelompok harus diminimalkan.
- Manajemen
kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerjasama.
- Anggota
anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan kondisi belajar atau
kerja.
- Anggota-anggota
kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbangan, ketegangan, dan
perasaan tertekan
- Perlu
diciptakan untuk sahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa.
Keharmonisan
hubungan guru dengan siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang
apatis terhadap siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak
kehadiran guru. Rasa benci yang tertanam di dalam diri siswa menyebabkan bahan
pelajaran sukar diterima dengan baik. Kecenderungan sikap siswa yang negatif
lebih dominan. Sifat kemunafikan ini menciptakan jurang pemisah antara guru
dengan siswa.
Lain halnya dengan guru yang selalu
memperhatikan siswa, selalu terbuka, selalu tanggap terhadap keluhan siswa,
selalu mau mendengarkan saran dan kritikan dari siswa, dan sebagainya, adalah
guru yang disenangi oleh siswa. Siswa rindu akan kehadiran nya, siswa senang
mendengarkan nasihat nya, siswa merasa aman di sisinya, siswa senang belajar bersamanya,
dan siswa merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari diri guru tersebut. Itulah
figur guru yang baik. Figur guru yang demikian, biasanya akan kurang menemui
kesulitan dalam mengelola kelas.
Pengelolaan kelas yang efektif berarti
tugas yang berat bagi guru, yaitru berusaha menghilangkan atau memperkecil
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan semua program pengelolaan kelas,
seperti kurangnya kesatuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok,
reaksi negatif terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi
kekeliruan-kekeliruan temannya, dan sebagainya
Menurut John W. Santrock, dalam psikologi
pendidikan menjelaskan bahwa pengelolaan kelas yang efektif akan memaksimalkan
kesempatan siswa belajar lebih baik. Menurut Kennedy, dkk, pandangan lama
mengatakan, untuk mengelola kelas agar pembelajaran berjalan dengan baik, perlu
ditegakkan aturan guna mengontrol perilaku siswa. Sementara pandangan baru
mengatakan, untuk menciptakan suasana kelas yang dinamis, pengelolaan kelas difokuskan
kepada kebutuhan siswa guna mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata
diri.
Manajemen kelas yang berorientasi kepada
siswa patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran aktif, membatasi siswa berpikir bebas, dan melemahkan konstruksi
sosial sesama siswa di kelasnya. Yang terpenting dalam manajemen kelas adalah
musyawarah dan kerjasama antara guru, pengurus kelas, dan siswa sebagai anggota
kelas.[9]
Menurut
Fries dan Cochran Smith tentang bagaimana seorang guru mengembangkan pemahaman
tentang manajemen kelas yang berhasil adalah bagaimana keputusan guru mengajar
(pemahaman tentang siapa dia, ingin menjadi apa, apa yang dia yakini tentang
siswa dan pembelajaran siswa, dan bagaimana seorang guru menggabungkannya ke
dalam kelas. Sesungguhnya, manajemen kelas yang paling efektif adalah seperti
yang seorang guru buat berdasarkan pada riset di kelas guru itu tersendiri.
Teori,
penelitian, dan strategi yang berfungsi sebagai pondasi penting dan untuk
peranan seorang guru sebagai guru dan peneliti. Meskipun demikian, faktor yang
paling penting adalah kesetiaan seorang guru untuk memahami perilaku siswa dan
belajar, menggabungkannya dengan pengetahuan penelitian dan praktik terbaik
dalam manajemen kelas, dan untuk berpikir secara kritis dan mendalam tentang
dinamika dalam kelas seorang guru sebagai basis bekerjasama dengan siswa dalam
rangka membuat perubahan yang seorang guru yang ini akan meningkatkan kualitas
pembelajaran siswa di kelas.[10]
C. Tujuan pengelolaan kelas yang efektif dan
efisien
Menurut
Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen tujuan pengelolaan kelas adalah:
a.
Mewujudkan kondisi kelas baik sebagai lingkungan belajar ataupun sebagai
kelompok belajar yang memungkinkan berkembangnya kemampuan masing-masing siswa.
b.
Menghilangkan berbagai hambatan yang merintangi interaksi belajar yang efektif.
c.
Menyediakan fasilitas atau peralatan dan mengaturnya hingga kondusif bagi
kegiatan belajar siswa yang sesuai dengan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan
sosial, emosional dan intelektualnya.
d.
Membina perilaku siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan
keindividualannya.[11]
Adapun
menurut John, pengelolaan kelas yang efektif mempunyai dua tujuan, yaitu (1)
Membantu siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi
waktu siswa yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan (2) Mencegah murid
mengalami problem akademis dan emosional. Salah satu faktor yang sering menjadi
problem guru ketika sedang mengajar adalah waktu tatap muka. Jumlah waktu yang tersedia
untuk pembelajaran di kelas pada satuan pendidikan SD 35 menit, SMP atau MTS 40
menit, dan SMA MA dan SMK 45 menit per mata pelajaran disarankan dalam setiap
tatap muka menjadi dua kali lipatnya, kecuali mata pelajaran yang memang
jumlahnya ganjil. Penambahan menjadi 3 jam pelajaran per tatap muka akan memicu
proses pembelajaran menjadi sangat melelahkan dan tidak sesuai dengan kondisi
fisik dan mental siswa belajar.[12]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelola
kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelola dan kelas. Pengelolaan itu sendiri
akar katanya adalah ‘kelola’, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Manajemen
atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian, pengaturan
atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas yaitu sekelompok siswa pada waktu
yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Pengelolaan
kelas adalah kegiatan yang dilakukan guru yang ditunjukan untuk menciptakan
kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang
optimal.
Pengelolaan
kelas yang efektif dirumuskan sebagai kemampuan guru membangun lingkungan
belajar yang kondusif untuk meningkatkan keterlibatan serta partisipasi siswa
dalam belajar sehingga dapat dicapai hasil belajar yang optimal
Tujuan pengelolaan kelas adalah: Mewujudkan kondisi kelas baik,
Menghilangkan berbagai hambatan yang merintangi interaksi belajar yang efektif,
Menyediakan fasilitas atau peralatan dan mengaturnya hingga kondusif, dan
Membina perilaku siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan
keindividualannya.
B. Saran
Pada
penulisan makalah ini tentunya tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan. Saya
selaku penulis dengan iklas dan senang hati menerima segala kritik dan saran
makalah ini agar ke depannya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Arfani, Junita W. dan Sugiyono.
2014. "Manajemen Kelas yang Efektif" , Jurnal
Akutabilitas Manajemen Pendidikan Vol. 2, No. 1
Arikunto, Suharsimi. 1997. Pengelolaan Kelas dan Siswa.
Jakarta: Rajawali Pers
Azizah, Ika Nurdiana dan Arini Estiastuti. 2017.
"Keterampilan Guru dalam Pengelolaan
Kelas Rendah pada Pembelajaran Tematik di SD"
Diani,
Asma, dkk..2017. "Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Pembelajaran Efektif
di
Kelas",
Jurnal Ilmiyah Pendidikan Guru SD, vol. 2, no. 1
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.
2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Jones, Vern dan Louise Jones. 2012. Manajemen Kelas
Komprehensif. Jakarta: Kencana
Permana,
Johar. 2001. "Pengelolaan Kelas dalam
Rangka Proses Belajar Mengajar"
Ujiati, Tri dan Syaifurahman. 2013. Manajemen
dalam Pembelajaran. Jakarta: PT
Indeks
teknispendidikan.blogspot.com
(19 Nov 2018 - 09:28)
BIODATA
PENYUSUN MAKALAH
Nama : Corina Evania
Nama
Panggilan : Corina / Karin
TTL : Pekalongan, 08
Oktober 1999
Alamat : Sapugarut, Gg. 5, Kec.
Buaran, Kab. Pekalongan
Riwayat
Pendidikan : - MIS Sspugarut
- MTs S Simbang Kulon 02
- MAS Simbang Kulon
[3] Ika Nurdiana Azizah dan Arini Estiastuti, "Keterampilan
Guru dalam Pengelolaan Kelas Rendah pada Pembelajaran Tematik di SD",
2017, hlm. 2
[5] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 214-216
[6] Junita W. Arfani dan Sugiyono, "Manajemen Kelas
yang Efektif" , Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Vol. 2, No. 1,
2014, hlm.
46
[7] Asma Diani, dkk., "Pengaruh Pengelolaan Kelas
terhadap Pembelajaran Efektif di Kelas", Jurnal Ilmiyah Pendidikan Guru
SD, vol. 2, no. 1, 2017, hlm. 135
[8] Syaifurahman
dan Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT Indeks,
2013), hlm. 106-107
[12]
Ibid, hlm. 111
Tidak ada komentar:
Posting Komentar