MANAJEMEN KELAS
“CARA
MERANCANG MANAJEMEN KELAS”
Amila Arifiani
NIM, 2317230
KELAS D
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang bejudul “CARA
MERANCANG MANAJEMEN KELAS”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami mentyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu kami meneriama segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. . Akhirnya, semoga makalah
ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 17 November 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul………………………………….…………………………..i
Kata
Pengantar …………………………………………………………….ii
Daftar isi …………………………………………………………………...iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………..……4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………,4
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………….......4
D. Metode pemecahan masalah………………………………………….…5
E. Sistematika penulisan……………………………………………………6
Bab II
Pembahasan
1. Pengertian Manajemen Kelas……………………………………………6
2. Tujuan Manajemen Kelas………………………………………………..7
3. Rancangan Pengelolaan Kelas…………………………………………...8
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………...…………..12
B. Saran…………………………………………………………...………....12
Daftar Pustaka
……………………………………………………………..13
Biodata Penulis……………………………………………………………..14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh
strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru dituntut untuk memahami
komponen-komponen dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran didalam kelas.
Oleh karena itu, guru dituntut untuk paham tentang filosofis dari belajar dan
mengajar tersebut. Mengajar vtidak hanya kegiatan mentransfer ilmu, namun juga
sejumlah perilaku yang akan menjadi milik siswa.
Manajemen kelas tidak hanya untuk mengatur
belajar, fasilitas fisik dan rutunitas. Namun juga menyiapkan kondisi kelas
dsan lingkungan sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang
efektif. Oleh karena itu, sekolah maupun kelas harus dikelola dengan baik, dan
menciptakan keadaan belajar yang menunjang.
B.
Rumusan Masalah.
- Apa pengertian dari Manajemen Kelas?
- Apa Tujuan dari Manajemen Kelas?
- Bagaimana cara merancang Manajemen Kelas?
C.
Tujuan Makalah
- Untuk mengetahui pengertian manajemen kelas
- Untuk mengtahui tujuan dari manjemen kelas
- Untuk mengetahui cara merancang manajemen kelas
D.
Metode Pemecahan Masalah.
Metode pemecahan massalah yang dilakukan melalui studi
literature/metode kajian pustaka, yaitu dengan mengggunakan beberapa referensi
buku atau dari referensi lainya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas.
Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah
yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah. Melakukan langkah-langkah
pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber.
E.
Sitematika Penulisan Makalah.
Makalah ini ditulis kedalam tiga bagian meliputi: Bab I bagian
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan, metode pemecahan masaalah, dan sistematikan penulisan makalah. Bab II
adalah tentang pembahasan, dan Bab III bagian penutup yang terdiri dari
simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Kelas ( Pengelolaan Kelas )
Pengelolaan kelas mengarah
pada guru untuk menata pembelajaran. Secara kolektif atau klasikal dengan cara
mengelola perbedaan-perbedaan kekuatan individual menjadi sebuah aktivitas
belajar bersama. Suharsimi Arikunto (1988), berpendapat bahwa
pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu
menciptakan kodisi belajar yang optimal.
Pengertian diatas menunjukan
adanya beberapa variable yang perlu dikelola secara sinergik, terpadu dan
sistemik oleh guru, yakni: (1) ruang kelas, menunjukan batasan limgkungan
belajar, (2) usaha guru, tuntunan adanya dinamika kegiatan guru dalam
mensiasati segala kemungkinan yang
terjadi dalam lingkungan belajar, (3) kondisi belajar, merupakan batasan
aktivitas yang harus diwujudkan dan (4) belajar yang optimal, merupakan ukuran
kualitas proses yang mendorong mutu sebuah produk belajar.[1]
Secara terminologi, manajemen
kelas berasal dari dua kata, yaitu: manajemen dan kelas, yang berarti
pengaturan ruang kelas. Manajemen adalah kata yang aslinya dari Bahasa Inggris,
yaitu “manajement”, yang berati ketatalaksanaan, tata pemimpin, pengelolaan.
Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto
adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan
kelas menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.[2]
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna
mencapai tujuan pengajaran.kesimpulan sederhananya pengelolaan kelas merupakan
kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.[3]
Sementara itu, menurut
istilah, Syaiful Bhari Djamarah mendifinisikan manajemen kelas sebagian suatu
upaya memberdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung
prises interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
Selain itu, menurut Jamil
Suprihatiningrum, manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan pendidik untuk
mewujudkan atmosfer pebelajaran yang optimal. Tambahan pula, manajemen kelas
merujuk pada penyediaan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar peserta
didik yang berlangsung pada lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di
dalam kelas menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan.
Berdasarkan definisi para
ahli di atas, dapat dikemukakan bahwa manajemen kelas merupakan suatu usaha
sengaja yang dilakukan oleh guru dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi
yang optimal sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana seperti yang
diharapkan. Dengan kata lain manajemen kelas adalah kegiatan untuk mewujudkan
dan mempertahankan proses pembelajaran yang optimal.[4]
B.
Tujuan Manajemen Kelas.
Secara umum tujuan manajemen
kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa
dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang
disediakan itu memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja, terciptanya
suasana sosial yang memberikan kepuasan, susasan disiplin, perkembangan
intelektual, emosional dan sikap, serta apresiasi para siswa.[5]
Adapun tujuan dari manajemen
kelas adalah sebagai berikut:
a.
Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal,
sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b.
Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan
siswa dalam pelajarannya. Dengan manajemen kelas guru mudah untuk melihat dan
mengamati setiap
kemajuan/perkembangan yang dicapai siswa.
c.
Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat
masalah-masalah penting untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran
pada masa mendatang.
Jadi manajemen kelas
dimaksudkan untuk menciptakan kondisi didalam kelompok kelas yang berupa
lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan
kemampuannya.[6]
C.
Rancangan Pengelolaan Kelas.
Rancangan dapat diartikan
sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan
pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi rancangan
pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis
agar kondisi kelas yang kondusif dan optimal. Dalam penyusunan rancangan
pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1.
Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat
pengelolaan kelas, akan memberikan arah kepada apa, mengapa, dan bagaimana
harus berbuat dalam pengelolaan kelas.
2.
Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya.
Yakni, setiap saat seorang siswa akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku
tertentu dalam lingkungannya.
3.
Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar
belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh siswa melalui identifikasi
masalah penyimpangan yang dihadapi.
4.
Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat
digunakan dalam pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam
menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan oeh
siswa.
5.
Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat
rancangan pengelolaan kelas.[7]
Kelima faktor diatas
merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan
pengelolaan kelas. Setelah rancangan tersebut disusun, hal yang terpenting,
yaitu proses pelaksanaanya. Peranan dan pengaruh guru menjadi penting karena
disamping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan rancangan, makan
sikap tingkah laku, kepribadian serta kemampuan berinteraksi merupakan aspek
yang perlu mendapat perhatian.
Langkah-langkah proses
pengelolaan kelas, antara lain:
1.
Memahami hakikat konsep dan tujuan pengelolaan kelas.
2.
Menentukan permasalahan baik dari segi preventif atau
kuratif.
3.
Mempertimbangkan hakikat anak yang memiliki tingkat
pertumbuhan dan perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyataan penyimpangan
perilaku yang ada.
4.
Menentukan permasalahan dari segi individu maupun
kelompok.
5.
Menyusyun rancangan pengelolaan kelas dari segi
preventis individual atau kelompok.
6.
Menjabarkan langkah-langkah kegiatan rancangan
pengelolaan kelas.
7.
Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana
fungsi dan peranan guru sangat mendidik.[8]
Adapun pengaturan dalam
manajeman kelas yaitu:
1.
Pengaturan atau Pengondisian Fisik.
a.
Pengaturan berlangsungnya proses belajar mengajar.
Pengaturan ini bertujuan
agar peserta didik bisa bergerak leluasa pada saat melakukan aktivitas belajar.
b.
Pengaturan tempat duduk.
Pengaturan tempat duduk yang
sesuai dengan postur tubuh peserta didik dapat membantu proses pembelajaran di
dalam ruang kelas lebih nyaman. Pengaturan ini berguna untuk memudahkan guru
untuk mengontrol tingkah laku siswa secara langsung. Ada beberapa formasi
tempat duduk yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, yaitu posisi berhadapan,
posisi setengah lingkaran dan posisi berbaris kebelakang.
c.
Pengaturan ventilasi dan penerangan.
Pengaturan ventilasi dan
penerangan harus menjamin kesehatan peserta didik. Suhu ventilasi dan
penerangan menjadi asset penting untuk terciptannya suasana belajar yang
nyaman.
d.
Pengaturan penyimpanan barang.
Barang-barang hendaknya
disimpan pada tempat khusus yang mudah dijangkau ketika diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengaturan ruang kelas antara lain:
1)
Ukuran ruang kelas 8x7 m
2)
Dapat memberikan kebebasan gerak.
3)
Cukup cahaya dan sirkulasi udara.
4)
Pengaturan perlengkapan dan peralatan ruang kelas yang
memungkinkan guru dan peserta didik dapat bergerak luas.
2.
Pengaturan peserta didik.
Pengaturan peserta didik dipandang
sebagai individu dengan segala perbedaan dan persamaannya. Dengan alasan ini,
kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok mempertimbangkan
peninjaun pada aspek perbedaan individual pesrta didik yang dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a.
Postur tubuh peserta didik yang tinggi sebaiknya
ditempatkan dibarisan belakang.
b.
Peserta didik yang mengalami gangguan penglihatan atau
pendengaran hendaknya ditempatkan di depan.
c.
Peserta didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan
anak didik yang kurang cerdas.
d.
Peserta didik yang mempunyai kecakapan dalam
berdiskusi dikelompokan dengan anak didik pendiam.
e.
Peserta didik yang gemar membuat keributan dan
mengganggu peserta didik lainya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari
pengawasan guru.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara terminologi, manajemen
kelas berasal dari dua kata, yaitu: manajemen dan kelas, yang berarti
pengaturan ruang kelas. Sementara itu, menurut istilah, Syaiful Bhari Djamarah
mendifinisikan manajemen kelas sebagian suatu upaya memberdayakan potensi kelas
yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung prises interaksi edukatif mencapai
tujuan pembelajaran.
Selain itu, menurut Jamil
Suprihatiningrum, manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan pendidik untuk
mewujudkan atmosfer pebelajaran yang optimal. Tambahan pula, manajemen kelas
merujuk pada penyediaan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar peserta
didik yang berlangsung pada lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di
dalam kelas menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan.
Berdasarkan definisi para
ahli di atas, dapat dikemukakan bahwa manajemen kelas merupakan suatu usaha
sengaja yang dilakukan oleh guru dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi
yang optimal sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana seperti yang
diharapkan. Dengan kata lain manajemen kelas adalah kegiatan untuk mewujudkan
dan mempertahankan proses pembelajaran yang optimal.
B.
Saran-saran
Pada penulisan makalah ini
tentunya tidak luput dari kesalahan dan kekliruan. Saya selaku penulis dengan
ikhlas dan senag hati menerima segala kritik dan saran makalah ini agar ke
depannya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful Djamarah.
Dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar I, Jakarta :Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2011. Strategi
Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum dan Islami. Bandung: PT RefikaAditama.
Jones,
Verndan. Louise Jones. 2012. Manajemen Kelas Komprehensif. Jakarta:
Kencana.
Mustakim, Zainal. 2018. Strategi dan
Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan
Press.
Sudirman
N, dkk. 1991. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1991.
Wijaya, Cece. A. Tabrani Rusyan. 1994. Kemampuan
Dasar Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sodikin,
dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Airlangga.
BIODATA PENULIS
Nama : Amila Arifiani
Nama Panggilan : Mila/Miming
TTL : Pekalongan, 19 Oktober 1997
Alamat : Perum Korpri (RSS) blok
c/8 Kandang Panjang Pekalongan
Riwayat Pendidikan : -
SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang
-
SMP Muhammadiyah Pekalongan
-
SMKN 1 PEKALONGAN
[4] Zaenal Mustakim, Strategi dan
Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press), hlm. 204
[7] Vern Jones dan Louise Jones, Manajemen Kelas
Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 41-42
[8] Sodikin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
Airlangga, 2002), hlm.58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar