MANAJEMEN KELAS
(Faktor Keberhasilan Manajemen Kelas)
Dian Kurniawati
NIM. (2317243)
KELAS E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Faktor Keberhasilan Manajemen Kelas” dapat saya buat dengan sebaik - baiknya. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada sebaik-baik manusia yaitu Nabi Muhamad SAW.
Makalah ini menjelaskan pengertian manajemen kelas, manajemen kelas yang efektif, fakto keberhasilan. Di samping itu, makalah ini juga menjelaskan bagaimana penerapan metode menulis makalah yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) penulisnya. Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan benar.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 17 November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 1
D. Metode Pemecahan Masalah............................................................ 2
E. Sistematika Penulisan Makalah........................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kelas .......................................................... 3
B. Manajemen Kelas yang Efektif........................................................ 3
C. Faktor-faktor Keberhasilan Manajemen Kelas................................. 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9
LAMPIRAN FOTO REFERENSI ................................................................ 10
BIODATA......................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan aktivitas manusia bergantung pada manajemen yang diterapkanya. Manajemen kelas merupakan gambaran miniatur dalam manajemen sekolah. Ketika manajemen sekolah tidak baik, pendidik juga tidak dapat mengelola atau mengorganisasikan kelas dengan baik, demikian pula sebaliknya.
Dengan adanya manajemen kelas yang baik, peserta didik dapat memanfaatkan kemampuan, bakat, dan energinya pada tugas-tugas individual maupun kelompok karena kelas mempunyai peran dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif.
Agar manajemen kelas tersebut berhasil maka seorang pendidik harus mengetahui apa sajakah yang menjadi faktor keberhasilan dalam manajemen kelas. Nah, dalam makalah ini akan dibahas apa sajakah faktor-faktor tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen kelas?
2. Bagaimana manajemen kelas yang efektif?
3. Apa saja faktor-faktor dalam menuju keberhasilan manajemen kelas?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kelas.
2. Untuk mengetahui manajemen kelas yang efektif.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan manajemen kelas.
D. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
E. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika pnulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.[1]
Definisi Lain dari pengelolaan kelas adalah suatu usaha dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran.[2]
B. Manajemen Kelas yang Efektif
Ketrampilan manajemen kelas menduduki posisi primer dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang efektif cenderung lebih sukses daripada guru sekedar memerankan diri sebagai figur otoritas atau penegak displin belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri, dan internalisasi kontrol diri pada peserta didik. [3]
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif dapat diorganisasikan ke dalam tiga topik utama seperti berikut:
1. Menetapkan aturan dan prosedur
Memikirkan sejenak tentang apa yang terjadi jika prosedur atau aturan tiba-tiba rusak atau tidak digunakan lagi. Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang disiapkan untuk dilakukan. Sementara itu, prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan lainnya, yang sering dibuat dalam bentuk tertulis. Manajemen kelas yang efektif menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengajarkan berbagai prosedur kepada peserta didik.
2. Menjaga aturan dan prosedur
Manajemen kelas yang efektif pada umumnya harus Menetapkan beberapa aturan prosedur saja, mengajarkannya denga cermat kepada peserta didik, dan menjadikan prosedur tersebut sebagai sesuatu yang rutin, dengan digunakan secara konsisten.
3. Menjaga konsistensi
Manajemen kelas yang konsisten dalam merencanakan dan melaksanakan prosedur dapat membantu guru dalam proses pembelajaran dengan cepat dan pasti. Untuk menjaga konsistensi dalam manajemen kelas, guru dapat mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Komunikasi dengan jelas tugas-tugas dan persyaratan untuk menyelesaikannya.
b. Bagaimana cara kerja prosedur untuk memantau proses belajar peserta didik.
c. Konsisten dalam memeriksa tugas-tugas yang telah selesai dikerjakan.
d. Memberikan umpan balik yang tepat pada hasil belajar peserta didik.
C. Faktor Keberhasilan Manajemen Kelas
Dalam mewujudkan manajemen kelas yang baik, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya;
1. Kondisi Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapian tujuan pembelajaran. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi :[4]
a. Ruang temoat berlangsungnya proses belajar mengajar
Ruangan belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa tidak berdesak-desakan dan saling menganggu antara siswa yang satu dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. Besarnya ruangan kelas tergantung pada jenis kegiatan dan jumlah siswa yang melakukan kegiatan. Jika ruangan tersebut menggunakan hiasan, pakailah hiasan-hiasan yang mempunyai nilai pendidikan.
b. Pengaturan tempat duduk
Pengaturan tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan (kendatipun guru sulit mengatur karena sudah ada) adalah aset penting untuk terciptanya susana belajar yang nyaman. Oleh karena itu ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.
d. Pengaturan penyimpanan barang-barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan belajar. Barang-barang yang karena nilai praktisnya tinggi dan dapat disimpan diruang kelas seperti buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi dan sebagainya, hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menganggu gerak kegiatan siswa. Tentu saja masalah pemeliharaan juga penting dan secara veriodik harus dicek dan recek. Hal lainnya adalah pengamanan barang-barang tersebut, baik dari pencurian maupun barang-barang yang mudah meledak atau terbakar.
e. Pengaturan keindahan dan kebersihan kelas
Pengaturan keindahan dan kebersihan kelas mencakup penataan hiasan dinding, penempatan lemari untuk buku yang ditempatkan didepan kelas dan alat-alat peraga diletakkan dibelakang, dan pemeliharaan kebersihan. Misalnya peserta didik bergiliran membersihkan kelas, sedangkan guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas.
f. Rak buku
Rak buku merupakan miniatur perpustakaan. Istilah rak buku kelas dengan buku-buku baru pada setiap saat dan demonstrasikan isi budaya membaca buku pada anak. Rak buku ini membawa pesan membaca.[5]
2. Peserta Didik
Perserta didik dipandang sebagai individu dengan segala perbedaan dan persamaannya. Dengan alasan ini, kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok mempertimbangkan peninjuan pada aspek perbedaan individual peserta didik yang dapat dijelaskam sebagai berikut:[6]
a. Postur tubuh peserta didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibarisan belakang.
b. Peserta didik yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran hendaknya ditempatkan di depan.
c. Peserta didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
d. Peserta didik yang mempunyai kecakapan dalam berdiskusi di kelompokan dengan anak yang pendiam.
e. Peserta didik yang gemar membuat keributan dan menganggu peserta didik lainnya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan guru.
Pengelompokkan peserta didik seperti disebutkan di atas dimaksudkan agar kelas tidak didominasi oleh satu kelompok sehingga akan terwujud persaingan belajar yang positif. Jenis pengaturan peserta didik ada dua macam yaitu:
a. Pembentukan organisasi merupakan langkah awal untuk melatih dan membina peserta didik dalam hal berorganisasi. Mereka dilatih untuk bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan.
b. Pengelompokkan peserta didik yang bermacam-macam dari yang sederhana sampai yang kompleks.
c. Pengelompokkan ini dapat ditinjau dari segi waktu, kecepatan dan sifatnya, yang dapat disajikan sebagai berikut :
1) Pengelompokkan berdasarkan waktu yang meliputi kelompok jangka pendek dan kelompok jangka panjang.
2) Pengelompokkan berdasarkan kecepatan kelompok yang mencakup peserta didik cepat dan kelompok peserta didik lambat.
3) Pengelompokkan berdasarkan sifat yang terdiri dari kelompok untuk mengatasi alat pelajaran, kelompok atas dasar inteligensi atau individual, kelompok atas dasar minat individual, kelompok untuk pembagian pekerjaan, kelompok belajar secara efisien menuju suatu tujuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kelas merupakan suatu usaha sengaja yang dilakukan oleh guru dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana seperti yang diharapkan. Dengan kata lain, manajemen kelas adalah kegiatan untuk mewujudkan dan mempertahankan proses pembelajaran yang optimal. Faktor-faktor yang memepengaruhi keberhasilan kelas ini ada dua, yaitu kondisi fisik dan peserta didik.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaengsih,Cucun. 2017. Pengelolaan Pendidikan. Sumedang: UPI Sumedang Press.
Djamarah, Syaiful Bachri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Roesda Karya.
Fathurrahman, Pupuh dan Muhammad Sobry Sutikno. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
BIODATA
Nama : Dian Kurniawati
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Tempat, Tanggal Lahir: Pekalongan, 14 Juli 1999
Alamat : Jln. Suawesi, Bendan, Pekalongan.
Riwayat Pendidikan :
1. TK Batik PPIP Pekalongan
2. MSI 01 Kauman Pekalongan
3. SMP Salafiyah Pekalongan
4. MAN 2 Pekalongan
[1] Cucun Sunaengsih, Pengelolaan Pendidikan, (Sumedang: UPI Sumedang Press, 2017), hlm. 15.
[2] Syaiful Bachri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 176.
[3] Richard I. Arends, Learning to Teach, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm 183-194.
[4] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Roesda Karya, 2012), hlm.167-168.
[5] Pupuh Fathurrahman dan Muhammad Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), hlm. 111.
[6] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018) hlm. 218-219.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar