Laman

new post

zzz

Minggu, 24 Februari 2019

UQ D 2e KODIKFIKASI AL-QURAN

KODIKFIKASI AL-QURAN
Aprilia Masyitoh
NIM. 2318027
Kelas D 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini yang berjudul Kodifikasi Al-Quran Alhamdulillah akhirnya terselesaikan.
Untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada Bp M. Hufron, M.Si atas segala bimbingan ilmu, dan nasehatnya yang beliau berikan. Dan juga terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi dukungannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Apabila ada kekurangan dan kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf dan saya mengharapkan kritik dan saran dari Dosen dan teman-teman sekalian. Semoga makalah ini  bermanfaat  dan dapat menambah wawasan kita semua tentang kedudukan Ulumul Quran.








Pekalongan,20  februari 2019

Aprilia Masyitoh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  i
DAFTAR ISI  ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG  iii
B. RUMUSAN MASALAH  iii
C. TUJUAN MASALAH  iii
BAB II PEMBAHASAN
     B. KODIFIKASI AL-QURAN  2
     C. KODIFIKASI AL-QURAN PADA MASA RASULULLAH DAN KHULAFAUR AR-RASYIDIN  3
     D. KODIFIKASI AL-QURAN HINGGA BERBENTUK MUSHAF  6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN  7
DAFTAR PUSTAKA  8










BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Al Quran merupakan wahyu Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW melakui Malaikat Jibril, Al-Quran juga dijadikan pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari , didalamnya terkandung berbagai ilmu pengetahuan,hikmah dan pengajaran tersirat maupun yamg tersurat
Kemurnian Al-Quran dijamin langsung oleh Allah yang tertulis dalam firman Allah yaitu Q.S Al Hijr ayat 9 yang artinya sesungguhnya kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kodifikasi Al-Quran?
2. Bagaimana kodifikasi Al-Quran pada masa Rasulullah dan Khulafaur Ar-    Rasyidin?
3. Bagaimana kodifikasi Al-Quran hingga berbentuk mushaf?


C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui tentang kodifikasi Al-Quran
2. Untuk mengetahui pengkodifikasian Al-Quran pada masa Rasulullah dan Khulafaur Ar-Rasyidin
3. Untuk mengetahui pengkodifikasian Al-Quran hingga berbentuk mushaf





BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KODIFIKASI AL-QURAN
Kata Jama’a atau dalam Bahasa popular adalah kodifikasi. Dalam Bahasa arab kata jama’a dari segi Bahasa memiliki arti menyusun yang terpisah atau yang tak beraturan. Yaitu mengumpulkan sesuatu dengan mendekatkan bagian yang satu dengan bagian yang lainnya
Menurut Ash-Shobuni dalam At-Tibyan Fi ‘Ulumil Qur’an, pengkumpulan Al-Quran di masa Nabi Muhammad ada dua kategori, yakni:
1. Pengumpulan dalam dada berupa penghafalan dan penghayatan
2. Pengumpilan dalam dokumen atau catatan berupa penulisan pada kitab maupun berupa ukiran
Sedangkan masa penghimpunan Al-Quran dapat dibagi menjadi dua masa yaitu masa Rasulullah dan masa Khulafa’ Ar-Rasyidin
 Metode penghimpinan pada zaman Rasulullah
a. Penghimpunan dalam dada
Penghimpunan Al-quran dalam dada ini (dengan cara menghafal ) telah dibuktikan Rasulullah SAW sendiri , baik itu menggunakan hafalannya dalam shalat maupun diluar shalat. Agar tetap terjaga Rasulullah menyampaikan Al-Quran kepada para sahabat agar menghafalnya(menjaga di dalam dada). Para sahabat begitu semangat dalam mempelajarinya , selain itu para sahabat juga mengajarkan kepada anak dan istrinya . oleh karena itu para sahabat yang menghafal Al-Quran banyak sekali, sebagaimana diketahui pada masa khalifah Abu Bakar jumlah yang meninggal pada perang yamamah ada 70 huffadz, dan kurang lebih sejumlah itu adalah kalangan huffadz yang mati syahid di Birru Ma’unah pada masa Rasulullah  
b. Penghimpunan dalam penulisan
Demi pemeliharaan Al-Quran , selain di hafal Al-Quran juga ditulis pada pelepah kurma,pohon daun ,kulit, tulang dan lainnya. Rasulullah telah memilih para sahabat sebagai penulis Al-Quran diantaranya sebagaimana yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dari Anas r.a berkata: “ ada empat orang yang mengumpulkan al-Quran pada masa Rasulullah dari kalangan Anshar , yaitu Ubai bin Ka’ab , Mu’adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Abu Yazid”
Penghimpunan al-Quran pada masa Rasulullah ini tidak dilakukan secara utuh dalam bentuk mushaf diantaranya  disebabkan oleh hal- hal berikut:
1. Al-Quran diturunkan tidak sekaligus dan terpisah-pisah . Tidaklah mungkin dihimpun secara keseluruhan sebelum wahyu selesai diturunkan
2. Susunan ayat dan surat tidak berdasarkan urutan turunnya Al-Quran pada Rasulullah
3. Masa turunnya Al-Quran yang terakhir dengan wafatnya Rasulullah sangat  pendek
4. Sebagian ayat ada yang di-mansukh

B. KODIFIKASI AL-QURAN PADA MASA RASULULLAH DAN KHULAFA AR-RASYIDIN
Faktor yang Mendorong penulisan Al-Quran pada masa Nabi SAW adalah:
a) Mem-back up hafalan yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya
b) Mempresentasikan wahyu dengan cara sempurna . Hafalan dari para sahabat saja tidak cukup karena terkadang mereka lupa atau sebagian dari mereka sudah wafat dan tulisan tersebut terpelihara meski tidak ditulis pada suatu tempat.

Sudah barang tentu bahwa penulisan Al-Quran dimasa Nabi belum dikumpulkan dalam satu mushaf. Hal.ini karena beberapa alasan seperti :
1. Belum timbul situasi pada masa tersebut yang mendorong untuk segera dihimpunnya Al-Quran dalam sebuah mushaf seperti yang terjadi pada masa berikutnya , yaitu masa Wbu Bakar , Umar , dan Utsman.
2. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur tidak sekaligus selama lebih  dua puluh tahun dan terkadang ayat yang turun berkait menghapus ayat yang sebelumnya
3. Penyusunan ayat-ayat dan surat-surat tidak didasarkan kepada rangkaian turunnya wahyu. Sebab wahyu-wahyu yang diturunkan sesuai dengan munculnya masalah yang melatarbelakangi turunnya wahyu.
Setelah Rasulullah wafat Al-Quran telah dihafal oleh ratusan orang dan ditulis di berbagai lembar tulisan, walaupun ayat-ayat dan surat-suratnya masih berserakan belum dihimpun di dalam satu mushaf secara tertib
1. Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Pada dasarnya , seluruh Al-Quran telah ditulis pada masa Nabi SAW hanya saja ayat dan surat ditulis dengan terpencar-pencar (tidak dalam satu mushaf). Orang yang pertama kali menyusun Al-Quran pada satu mushaf adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq (melalui tangan Zaid bin Tsabit) dengan mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Quran yang terpencar-pencar pada pelepah kurma, kulit ,tulang , dan lainnya




2. Masa Umar bin Khattab
Setelah Abu Bakar wafat, Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah. Mushaf yang sebelumnya disimpan oleh Abu Bakar kemudian disimpan oleh Umar . Di masa Umar ini belum ada perkembangan kodifikasi Al-Quran secara signifikan. Hal ini karena belum adanya kebutuhan juga karena dalam masa pemerintahan Umar lebih ditekankan pada peningkatan kualitas dan kuantitas para huffadz Al-Quran  

3. Masa Utsman bin Affan
Setelah Umar bin Khattab wafat , kepemimpinan khalifah jatuh kepada Utsman bin Affan. Mushaf yang sebelumnya di simpan oleh Umar ( melalui Hafsah karena Selain sebagai putri Umar bin Khattab juga ahli dalam baca tulis. Pada masa kekhalifahan Utsman  wilayah-wilayah yang ditaklukkan Islam sudah semakin meluas. Para qurra’ (ahli al-quran) sudah terpencar tempat tinggalnya di beberapa daerah wilayah kekuasaan islam . Sehingga menimbulkan perbedaan bacaan satu dengan yang lainnya , perbedaan itu semakin lama semakin menjauh sehingga terjadi saling menyalahkan dan bahkan sampai kafir mengkafirkan. Melihat kenyataan ini Abu Hudzaifah menghadap khalifah Utsman dan menyampaikan hal tersebut selanjutnya khalifah Utsman mengumpulkan para sahabat untuk menyalin mushaf yang pertama kali dibuat pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Dengan adaanya perintah tersebut maka para sahabat berkumpul dan mengadakan ijma’ mengenai qira’at (bacaan) yang akan ditetapkan untuk dipakai dalam penyalinan Al-Quran ( yang disebut dengan rasm Utsmani).



C. KODIFIKASI AL-QURAN HINGGA BERBENTUK MUSHAF

          Untuk merealisasikan kesepakatan untuk menulis mushaf Al-Quran maka dibentuk suatu panitia untuk menyelesaikannya, panitia tersebut terdiri atas empat orang yaitu Zaid bin Tsabit Al-Anshori, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin ‘Ash, dan Abdurrahman bin Harris bin Hisyam Al-Quraisyiyin disebut dengan panitia empat
        Hasil kerja tersebut , Al-Quran diperbanyak menjadi lima eksempelar . Lima eksempelar tersebut dibagi ke lima daerah yaitu:
a. Ditinggal di Madinah sebagai pegangan atau Arsip
b. Dikirim ke Kuffah
c. Dikirim ke Bashrah
d. Dikirim ke Damaskus
e. Dikirim ke Mekah

Proses penyempurnaan naskah Al-Quran akhirnya selesai pada penghujung abad ke-9. Dengan begitu, keadaan telah memungkinkan untuk diselenggarakannya suatu langkah  penyeragaman yang lebih besar ketimbang yang bisa dicapai oleh naskah semula







BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Kodifikasi adalah mengumpulkan sesuatu dengan mendekatkan bagian yang satu dengan bagian yang lainnya
Pengumpulan al quran pada masa Rasulullah adalah al quran telah ditulis berdasarkan petunjuk Rasulullah namun surat suratnya belum tersusun seperti sekarang ini
Pengumpulan al quran dimasa Abu Bakar ini bahwa al quran telah terkumpul dalam satu mushaf yang terbuat dari lembaran lembaran ynag beragan dari bahan maupun ukuran.
Pengumpulan al quran pada masa Utsman bin Affan adalah penyeragaman bacaan dengan menyeragamkan penulisan al quran kemudian membukukannya


B.SARAN
Kita sebagai umat nabi harus lebih menghargai dengan kerja keras Nabi Muhammad dan para sahabatnya yang berjuang mati matian untuk dapat mengumpulkan ayat ayat al quran yang terpisah pisah menjdi satu kitab yang utuh dan disusun begitu rapid an tersusun, kita harus membacanya , mengamalkan , meyakininya , lebih baiknya mengetahu dan memahami makna dari Al-Quran







DAFTAR PUSTAKA

Nasrudi.Moh.201..Ilmu Al-Quran.Pekalongan:PT.Nasya Expanding         Managenent
Hermawan.Acep.2016.’Ulumul Quran.Bandung;PT Remaja Rosdakarya Offset
Ghufron,Muhammad dan Rahmawati.2013.Ulumul Quran.Yogyakarta:TERAS
Abdullah, Mawardi, 2011, Ulumul Quran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.I,
Hamid.Abdul.2016.Pengantar Study Al-Qur’an.Jakarta:Prenada Media Grup















PROFIL



Nama    : Aprilia Masyitoh
NIM          : 2318027
TTL    : Pekalongan, 18 April 2000
Alamat  : Jl. Karya Bakti gang 5 Sunan Giri Rt.02/Rw.04 Medono    Pekalonagn
Riwayat Pendidikan  :
TK Masyithoh 10
MSI 14 Medono
MTS s Al Muttaqin Medono
MAN 01 Pekalongan


LAMPIRAN


                  


         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar