Laman

new post

zzz

Senin, 18 Februari 2019

UQ E 1 HAKIKAT ULUMUL QUR’AN


HAKIKAT ULUMUL QUR’AN
Zakiyatul Ulfah Muwafiqoh
NIM. 2318032
Kelas E 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019




            Puji syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat ulumul qur’an” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, serta orang-orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, aamiin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Muhammad Hufron,M.S.I selaku dosen mata kuliah ulumul qur’an atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang hakikat ulumul qur’an dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat balasan dari Allah swt dengan pahala yang berlipat ganda, aamiin.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.


                                                                                    Pekalongan,  Februari  2019
Penulis








DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ................................................................................      i
KATA PENGANTAR..............................................................................      ii
DAFTAR ISI..............................................................................................      iii

BAB I      PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      1
C.     Tujuan Rumusan Masalah .....................................................      1
BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      2
A.    Pengertian ulumul qur’an.......................................................      2
B.     Ulama dalam ulumul qur’an ….............................................      2
C.     Alqur’an, bacaan indah yang indah dibaca dan dipelajari.....      4
D.    Nama dan julukan al-qur’an..................................................     5

BAB III   PENUTUP.................................................................................      6
A.    Simpulan................................................................................      6
B.     Saran .....................................................................................      6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      7

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang  Masalah
Al qur’an adalah sumber hukum islam yang pertama ,sehingga kita hendaknya harus dapat memahami tentang kandungaan di dalamnya. Alqur’an dengan huruf-hurufnya,bab-babnya,surat-suratnya dan ayat-ayatnya yang sama di seluruh dunia.Al qur’an adalah lakssana sinar yang memberikan peneraangan terhadap kehidupan manusia,bagaikan pelita yang memberikan cahaya kearah hidayah ma’rifah .
            Al qur’an adalah kitab hidayah dan ijaz (melemahkan orang lain),ayat-ayatnya yang tentu ditetapkan kemudian diperinci  dari Allah swt.Yang maha bijaksana dan maha mengetahui.
            Oleh karena itu kita sebagai umat islam harus benar-benar mengetahui kandungan-kandungan yang ada didalamnya dari berbagai aspek.ulumul qur’an adalaah salah satu jalan yang bisa membawa kita dalam memahami kandungan al qu’an .
            Selain memahami al qur’an kita juga perlu tau memahami bagaimana perkembangan ulumul qur’an dan siapa saja tokoh-tokoh yang menjadi pendongkrak munculnya ulumul qur’an.secara tidak langsung pemikiran  merekalah yang mengilhaami kita dalam memahami alqur’an.

B.     Rumusan Masalah
1.Apa pengertian ulumul qur’an?
2.siapa ulama’ yang berhubungan dengan ulumul qur’an?
3.bagaimana bacaan al qur’an yang indah dibaca dan dipelajari?
4. apa saja nama dan julukan dalam ulumul qur’an?

C.    Tujuan pembahasan
1.Mengetahui pengertian ulumul qur’an.
2.Mengetahui ulama’ yang berhubungan dengan ulumul qur’an.
3.Mengetahui bacaan alqur’an yang indah dibaca dan dipelajari.
4. Mengetahui nama dan julukan ulumul qur’an.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian ulumul qur’an
Secara etimologi,ulum al qur’an terdiri dari dua kata,yaitu ulum dan alqur’an .
Ulum adalah jamak dari “al-ilm” yang berarti ilmu,maka ulum berarti ilmu-ilmu.
Adapun kata al-qur’an,secara harfiah berasal dari kata qara’a yang berarti membaca atau mengumpulkan. Kedua makna ini mempunyai maksud yang  sama ,membaca berarti juga mengumpulkan karena orang yang membaca bekerja mengumpulkan ide-ide atau gagasan yang terdapat dalam sesuatu yang ia baca.
            Maka perintah membaca dalam al-qur’an,seperti yang terdapat diawal surat al-alaq bermakna bahwa allah menyuruh umat islam mengumpulkan ide-ide atau gagasan yang terdapat di alam raya atau dimana saja.Hal tersebut bertujuan agar si pembaca melalui gagasan,bukti,atau ide yang terkumpul dalam pemikirannya itu memperoleh suatu kesimpulan bahwa segala sesuatu yang ada diatur oleh Allah.
            Adapun yang dimaksud dengan ulumul qur’an menurut istilah “segala ilmu yang membahas tentang kitab yang diturunkan kepada nabi muhammad yang berkaitan dengan turun,bacaan,kemukjizatan,dan lain sebagainya.”
Dari definisi ulumul qur’an di atas,dapat difahami bahwa menjadi objek utama dari kajian ulumul qur’an adalah al-qur’an itu sendiri dari berbagai aspeknya. [1]
Ulum qur’an dapat juga diartikan sebagai ilmu yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan al-qur’an,baik dari segi asbab al-nuzul,pengetahuan makkiyah dan madaniyah, nasikh dan mansukh, muhkam dan mutasyabih ataupun pembahasan lain yang berhubungan dengan al-qur’an.[2]

B.     Ulama’ yang berhubungan dengan ulumul qur’an

1.Al-zarqoni
      Imam zarqoni mengatakan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu-ilmu yang membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan al-qur’anul karim yaitu dari aspek turun, susunan, pengumpulan, tulisan, bacaan, penjelasan (tafsir), mukjizat, nasikh, mansuknya, serta menolak terhadap hal-hal yang dapat mendatangkan keraguan terhadap (al-qur’an).
2. As-suyuthi
      Imam as-suyuthi mengatakan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu yang membahas seluk beluk al-qur’an. Diantaranya yaitu yang membicaraakan objek turunnya ,sanadnya ,bacaannya, lafadznya, maknanya yang berhubungan dengan hukum dan lain sebagainya.[3]

3. Muhammad Ali ash-shabuni
      Muhammad ali ash-shobuni menyatakan dalam ulumul qur’an adalah ilmu-ilmu yang membahas tentang turunnya al-qur’an pengumpulannya, susunannya, pembukuannya,sebab-sebab turunnya makkiyah dan madaniyahnya serta mengenai nasikh dan masuknya muhkam dan mutasyabihnya dan lain-lain yang sehubungan dengan al-qur’an.
Dari pengertian diatas ada dua hal yang penting yang dapat ditangkap.pertama,bahwa pembicaraan mengenai ulumul qur’an banyak aspek yang dilihat,yaitu seluruh aspek yang berhubungan dengan alqur’anul karim .
kedua,jika diperhatikan dengan teliti dari konsep-konsep diatas kelihatan bahwa ulumul qur’an dapat diketahui dengan berpegang pada dua hal yaitu riwayat dan rasional  (naqal dan akal,riwayat dan dirayah)[4]

4. Muhammad bin Muhammad abu syaibah (1992)
            Dalam kitab al-madkal li dirasah alqur’an adalah bentuk masdar dari qoro’a dengan demikian kata qur’an berarti bacaan. Kemudian kata ini selanjutnya,sebagaimana bagi kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt. Kepada Nabi Muhammad saw,pendapat ini didasarkan pada firman Allah “apabila kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaanya.(Qs.Al qiyamah:18)[5]
            Sedangkan kata alquran,secara etimologis,para ulama’ berbeda pendapat dalam mengartikannya.
            Menurut Az-zajjaj,Alqur’an adalah kata sifat yang mengikuti wazan fu’lan. Ia  diambil dari kata al-qur’an yang berarti al-jam’u (menghimpun). Firman  Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad  SAW. Dinamakan al-qur’an karena al-qur’an menghimpun ayat-ayat, surah-surah, hukum-hukum, dan cerita-cerita bahkan menghimpun seluruh kanddungan (instansi) ajaran-ajaran kitab-kitab terdahulu. Sedangkan menurut al-asy’ari alqur’an merupakan isim musytaq (derivasi) dari kata qarana yang berarti menggabungkan sesuatu dengan sesuatu.[6]
           
C.Al-qur’an, bacaan indah yang indah  dibaca dan dipelajari
            Seiring dengan Pengertian harfiyah al-qur’an yang arti utamanya adalah bacaan yang dibaca (qur’an bi-ma’na maqru’),maka siapa pun boleh, dibolehkan atau bahkan dipersilakaan dan di insyaallah mampu untuk membuktikan sendiri perihal kewahyuan alqur’an ini dari sisinya yang manapun, termasuk dari sudut pandang dan perasaan bacaannya. Dari sisi bacaan , alqur’an adalah benar-benar bacaan indah yang indah dibaca. Yang dimaksud dengan bacaa disini tentu saja tidak semata-mata dalam bentuk tekstual dengan maksud bacaan lafalnya sebagaimana yang sering dianggap,akan tetapi,juga termasuk indahnya al-qur’an dalam konstektual pemaknaan dan penafsirannya yang demikian lengkap (utuh) dan komprehensif  (menyeluruh). Tentu bagi siapa saja yang berkemampuan dan terutama yang berkemauan untuk membaca, memaknai, memahami, dan menafsirkan ayat-ayat al qur’an dengan ahsan al-hadis “berita yang paling baik”
            Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (Al qur”an) yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang,gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada rabb-Ny,kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka itu diwaktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah,yang dengan kitab Alqur’an itu dia menunjuki siapa saja yang dikehendakinya, dan siapa yang disesatkan (dibiarkan sesat) oleh Allah,maka banginya tidak akan ada seorang pemimpin pun.
            Takjubnya, semua orang yang mengakrabi al-qur’an ,dari sisinya yang mana pun, tidak pernah ada yang merasa kesulitan apalagi frustasi untuk menjadikan al-qur’an sebagai objek pelajaran disamping sebagai sumber  pengajaran. Allah berjanji hendak memudahkan al-qur’an sebagai objek pelajaran dan sumber pengajaran itu kepada siapapun yang berkemauan dan berkehendak untuk itu.
            Kitab suci al-qur’an,itu oleh Allah benar-benar dimudahkan dan di ringankan pembelajarannya maupun pengajarannya kepada siapa pun yang Allah kehendaki diantara hambanya,tatkala al-qur’an dijadikan demikian mudah dibaca,dihafal,ditafsirkan, difahami,dan diamalkan, oleh siapa saja,kapan saja,dan dimana saja.[7]
D.Nama dan julukan ulumul qur’an
            Al qur’an mempunyai banyak nama dan julukan,ini menunjukkan kemuliaan alqur’an. Sebab,seperti dinyatakan al-sayuthi,fa’inna katsrat al-asma’ tadullu ‘al syarafi al-musamma . maksudya, sesungguhnya banyak nama itu mengisyaratkan kemuliaan sesuatu yang diberikan nama. Menurut ‘uzayzi ibn ‘abd al-mulk yang lebih popular dengan sebutan abu al-ma’ali syaydzalah (w.495 H/997M), al-quran memiliki 55 macam nama, sedagkan menurut abu al-hasan al-harali (w.647 H/1249 M), malahan lebih dari 90 macam nama/julukan al-qur’an.
            Dalam pada itu ibn jazzii al-Kilabi menegaskan bahwa  yang tepat,alqur’an hanya memiliki empat macam makna yakni al-qur’an,al-kitab, al-furqan, al-dzikr. Sedangkan selebihnya,yakni yang 51 hingga  90 atau bahkan lebih banyak lagi dari itu,hanya merupakan sifat (bukan makna ) seperti penyifatan al-qur’an.
            Berkenaan dengan persoalan nama-nama alqur’an yang demikian banyak ,Sukhi shohih pernah melontar komentarnya bahwa sebagian ulama’ katanya ada yang berlebih-lebihan dalam menghitung nama-nama al-qu’an dan diantara penyebabnya,demikian kata Subkhi Shohih , karena mereka tanpa sadar mencampuradukan antara nama al-qur’an di satu pihak dan sifat-sifat Al-qur’an dipihak lain.[8]
           














BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Alqur’an adalah petunjuk utama sebagai hidup (way of life)bagi umat manusia,al qur’an merupakan petunjuk ke jalan yang lurus bagi segenap umat manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia maupun diakhirat. Didalamnya terkandung ragam dasar aturan (qaidah) hukum yang mengatur tatanan kehidupan umat manusia.
Selain itu al-qur’an mengandung motivasi untuk mengekploitasi dan mengobservasi alam semesta dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan (science) yang masih banyak belum tersentuh oleh kalangan cendekiawan muslim maupun non-muslim secara konstektual.

B.SARAN
Ulumul qur’an merupakan ilmu yang dapat digunakan sebagai metode dalam mempelajari alqur’an dengan berbagai prespektif dan cabang-cabangnya.
Dari pembahasan diatas dan kesimpulan yang telah ada, kita telah mengetahui tentang berbagai cakupan ilmu sosial. Semoga bermanfaat apa yang telah kita paparkan, kami menantikan kritik dan saran pembaca untuk perbaikan makalah dikemudian hari.








DAFTAR PUSTAKA
Anwar,Abu. 2002. Ulumul Qur’an. Jakarta : Amzah.

Anshori. 2013. Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Yusuf,Kadar M. 2012.Studi Alqur’an. Jakarta : Amzah.

Suma, Muhammad Amin. 2013.Ulumul Qur’an. Jakarta: PT Raja Grafindo           Persada.

Gufron,Muhammad.2013. Ulumul Qur’an Praktis Dan Mudah.Yogyakarta:Teras.

http://www.researchgate.net diakses pada hari kamis,14 februari 2019




  


BIODATA PENULIS



Nama : zakiyatul Ulfah Muwafiqoh
Nim : 2318032
Kelas : ulumul qur’an kelas E
Ttl :Batang,2 januari 2001
Alamat : Ds.candi rt04 rw.01 Bandar-batang


[1] Kadar M Yusuf,Studi Alqur’an ,Jakarta : Amzah, 2012, hlm. 1-2.
[2] Muhammad Gufron, Ulumul Qur’an Praktis Dan Mudah,Yogyakarta:Teras,2013,hlm.3.
[3] Abu Anwar, Ulumul Qur’an, Jakart : Amzah, 2002,hlm.4.
[4] Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2013,hlm.8-9.
[5] http://www.researchgate.net diakses pada kamis,14 februari 2019
[6] Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2013,hlm.3.

[7] Ibid,hlm.27.
[8] Ibid,hlm.32.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar