MAKALAH
METODE BELAJAR MENGAJAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen pengampu : M.Ghufron Dimyati,M.Si
Kelas : B
Disusun oleh
LAELI APRILIANI 202109050
IIN ERFIYANTI 202109077
RUBA’I MAZIDAH 202109081
KELAS B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan sebuah gambaran masyarakat kecil. Dikatakan masyarakat karena didalamnya berkumpul beberapa peserta didik satu sama lainnya mempunyai perbedaan baik kemampuannya dalam belajar, latar belakang, adat istiadat, identitas sosial maupun bahasanya.
Dari berbagai macam perbedaan masing-masing individu peserta didik inilah seorang pendidik memegang tanggung jawab yang tidak ringan dalam arti bahwa pendidik dituntut untuk mengerahkan segenap kemampuan dan kepandaiannya dalam mengolah materidan menyampaikan agar mudah diterima oleh anak didiknya. Untuk itulah pendidik dituntut juga menguasai materi tersebut dengan menggunakan metode yang baik pula.
Maka yang harus diperhatikan pendidikdalam menentukan metode apakah metode tersebut sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan yang paling penting apakah metode tersebut dapat diterima dengan baik sesuai dengan kemampuan peserta didik dan juga dapat merangsang motivasi dan kreativitas mereka.
Dalam makalah ini akan membahas berbagai macam metode belajar mengajar serta faktor-faktor pemilihan metode belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.[1]
Memahami pemaknaan metode tersebut maka dapat diambil pengertian tentang metode mengajar, bahwa metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur, atau teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok , agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.[2]
B. KEDUDUKAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Suatu metode memilki peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Metode turut menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, sehingga seorang pendidik dituntut untuk memahami kedudukan metode dalam kegiatan belajar mengajar.
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman.A.M (1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Karena itu metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
2) Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat perbedaan daya serap peserta didik dalam berkonsentrasi. Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N.K.(1989:1), guru harus memilki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.
3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Seorang pendidik sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.[3] Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Untuk itu antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang.
C. FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Menurut Winarno Surakhmad mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Peserta didik
Setiap peserta didik berbeda dari aspek biologis, intelektual dan psikologis. Perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang sesuai, sehingga tercipta lingkungan belajar yang efektif dan tercapai tujuan pembelajaran.
2. Tujuan
Penyeleksian metode yang harus pendidik pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri peserta didik. Karena itu, kemampuan yang dikehendaki oleh tujuan harus didukung sepenuhnya oleh metode.
3. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang pendidik ciptakan selalu bervariasi dari hari ke hari, maka pendidik harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang hendak diciptakan.
4. Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar peserta didik.
5. Pendidik
Pedidik memilki kepribadian yang beragam, begitu pula latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajarnya dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
D. MACAM-MACAM METODE BELAJAR MENGAJAR
Menurut Zaenal Mustakim dalam bukunya starategi dan metode pembelajaran jilid 1 secara garis besarnya metode diklasifikasikan menjadi dua, yaitu konvensional dan inkonvensional,
1. Metode Belajar Mengajar Konvensional
a. Metode Pembiasaan
Metode ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa.Metode ini hendaknya diterapkan pada peserta didik sedini mungkin, sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kelebihan metode ini adalah menghemat tenaga dan waktu, karena terkait dengan aspek batiniyah dan lahiriyah. Adapun kekurangan metode ini adalah membutuhkan guru yang dapat dijadikan teladan dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian kepada anak didik.
b. Metode Pengharagaan
Metode ini mengedepankan kegembiraan dan positif thinking, yaitu memberikan hadiah pada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik.
Kelebihan metode ini adalah mampu menciptakan kompetisi obyektif peserta didik untuk melakukan hal-hal yang positif dan progresif, serta dapat menjadi motivasi siswa lainnya untuk belajar lebih giat.
Sedangkan kekurangan metode ini adalah manakala guru berlebihan dalam melaksanakannya sehingga mengakibatkan siswa besar kepala, sombong dan merasa dirinya lebih baik dan lebih tinggi dari teman-teman lainnya.
c. Metode Hukuman
Metode ini lawan dari metode pemberian hadiah. Pelaksanaannya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan siswa dari kesalahan yang diulang-ulang.
Kelebihan metode ini untuk memperbaiki kesalahan siswa sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Metode diterapkan agar siswa merasakn akibat perbuatannya sehingga ia akan menghormati guru dan dirinya.
Kelemahan metode ini adalah jika hukuman yang diberikan tidak bersifat akademik, maka akan membangkitkan emosional anak didik, suasana menjadi rusuh, tidak kondusif, anak takut, kurang percaya diri, pemalas dan yang paling tragis lagi adalah mengurangi keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat dan berbuat.
d. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1. Kelebihan metode ceramah
· Guru mudah menguasai kelas
· Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
· Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
· Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
2. Kelemahan metode ceramah
· Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
· Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya
· Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
· Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya ini sukar sekali
· Menyebabkan siswa menjadi pasif
e. Metode Latihan
Disebut juga metode training, yaitu suatu cara belajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan.
Kelebihan metode latihan :
· Dapat memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, menghafal huruf, membuat dan menggunakan alat-alat
· Untuk memperoleh kecakapan mental,seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian dan sebagainya
· Dapat membentuk kecepatan dan ketepatan pelaksanaan
Kekurangan metode latihan :
· Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian
· Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
· Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan
· Dapat menimbulkan verbalisme
f. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik.
Kelebihan metode tanya jawab :
· Pertanyan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya
· Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan
· Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
Kekurangan metode tanya jawab:
· Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab
· Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa
· Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga oarag
· Dalam jumalah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa
g. Metode Demontrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Kelebihan metode demonstrasi :
· Dapat mmembuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman kata-kata atau kalimat)
· Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
· Proses pengajaran lebih menarik
· Siswa dirangsang untuk aktif mengawasi, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri
Kekurangan metode demostrasi
· Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus
· Fasillitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
· Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin mengambil waktu pelajaran lain.
h. Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para peserta didikddengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar ereka dapat mengamati atau mengalami seacara langsung.
Kelebihan metode karyawisata
· Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan yang nyata dalam pengajaran
· Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat
· Pengajaran dapat merangsang kreativitas anak
Kekurangan metode karyawisata :
· Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
· Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang
· Dalam karyawisata sering unsur kreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, serdangkan unsur studinya terabaikan
· Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap gerak-gerik peserta didik di lapangan
· Biayanya cukup mahal
· Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan peserta didik
i. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Kebaikan metode diskusi :
· Merangsang kreativitas anak didik dalam ide, gagasan-prakarsa dan terobosan baru dalam suatu masalah
· Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
· Memperluas wawasan
· Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah
Kekurangan metode diskusi :
· Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang
· Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar
· Peserta mendapat informasi yang terbatas
· Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri
j. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
Kelebihan metode eksperimen :
· Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran kesimpulan berdasarkan percobaannya
· Dapat membuat siswa membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
· Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) ilmu dan teknologi
Kekurangan metode eksperimen :
· Tidak cukupnya alat-alat dan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen
· Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
· Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan
k. Metode Proyek
Metode proyek (unit) adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluhan dan bermakna.
Kelebihan metode proyek :
· Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah kehidupan
· Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu
· Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern
Kekurangan metode proyek :
· Kurikulum yang berlaku di Indoonesia saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini
· Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah pekerjaan yang mudah
· Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas
l. Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitesi (penugasan) adalah model penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar mengajar.
Kelebihan metode resitasi
· Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok
· Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
· Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
· Dapat mengembangkan kreativitas siswa
m. Metode Problem Solving
Metode ini bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, karena dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Kelebihan metode problem solving :
· Metode ini dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususny dengan dunia kerja
· Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
· Dapat merangsang kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
Kelemahan metode problem solving :
· Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa
· Memerlukan waktu yang cuku banyak
· Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan meneriima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri
n. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, yaitu pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Kelebihan metode sosiodrama :
· Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan
· Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif
· Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah
· Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya
· Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya
· Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain
Kelemahan metode sosiodrama :
· Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif
· Banyak memakan waktu
· Memerlukan tempat yang cukup luas
· Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan
2. Metode Belajar Mengajar Inkonvensional
Metode belajar mengajar inkonvensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan damn teknologi modern, yaitu:
a. Metode Pengajaran Modul
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
Sumber belajarnya meliputi berbagai macam (tidak hanya guru), dan dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana siswa menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan guru.
b. Metode Pengajaran Berprogram
Metode pengajaran berprogram adalah metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu, terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan untuk mencapai tujuan.
Sebagai contoh metode ini adalah pengajaran menggunakan alat tipe recorder, film, radio, komputer, internet dan lain-lain.
c. Metode Pengarajaran Unit
Metode ini juga disebut dengan metode proyek, yaitu pengajaran yang berpusat pada suatu masalah dan dipecahkan secara keseluruhan sehingga mempunyai arti.
d. Metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Metode CBSA adalah metode pengajaran yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih efektif dan efisien.
e. Metode KBK (Kurukulum Berbasis Kompetensi)
KBK adalah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performance tertentu (kompetensi), sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
f. Metode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, terdiri dari guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan. Untuk merealisasikan KTSP ini tentu disesuaikan dengan satuan pendidikan, potensi daerah atau daerah, karakteristik peserta didik.
Beberapa contoh metode inkonvensional yaitu:
2. kartu sortir (card sort)
3. Tim Quiz (Team Quiz)
4. Poin Kaunterpoin (Point-counterpoint)
5. Belajar Melalui Jigso (Jigsow learning)
6. Peta Pikiran (Mind Maps ).
Menurut Drs. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Prasetya dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar”, bahwa jenis-jenis dan prosedur penggunaan metode mengajar ada 2 antara lain :
1) Metode mengajar berdasarkan aspek pendekatan pengajaran, yaitu : problem solving, inquiry discovery, teknik klasifikasi nilai, ekspositori, role playing, dan simulasi
2) Metode mengajar berdasarkan aspek pengorganisasian siswa, yaitu : karyawisata, kerja kelompok, diskusi, proyek/unit.
BAB III
PENUTUP
A. PENGERTIAN METODE BELAJAR MENGAJAR
Metode berasal dari bahasa Greek-Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna tersebut dapat diambil pengertian secara sederhana metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
B. KEDUDUKAN METODE BELAJAR MENGAJAR
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
2) Metode sebagai strategi pembelajaran
3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
C. FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN METODE BELAJAR MENGAJAR
1) Peserta didik
2) Tujuan
3) Situasi
4) Fasilitas
5) Pendidik
D. MACAM-MACAM METODE BELAJAR MENGAJAR
Menurut Zaenal Mustakim dalam bukunya starategi dan metode pembelajaran jilid 1 secara garis besarnya metode diklasifikasikan menjadi dua, yaitu konvensional dan inkonvensional,
1) Metode Belajar Mengajar Konvensional
a. Metode Pembiasaan
b. Metode Pengharagaan
c. Metode Hukuman
d. Metode Ceramah
e. Metode Latihan
f. Metode Tanya Jawab
g. Metode Demontrasi
h. Metode Karyawisata
i. Metode Diskusi
j. Metode Eksperimen
k. Metode Proyek
l. Metode Tugas dan Resitasi
m. Metode Problem Solving
n. Metode Sosiodrama
2) Metode Belajar Mengajar Inkonvensional
a. Metode Pengajaran Modul
b. Metode Pengajaran Berprogram
c. Metode Pengarajaran Unit
d. Metode CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
e. Metode KBK (Kurukulum Berbasis Kompetensi)
f. Metode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Beberapa contoh metode inkonvensional yaitu:
1. kartu sortir (card sort)
2. Tim Quiz (Team Quiz)
3. Poin Kaunterpoin (Point-counterpoint)
4. Belajar Melalui Jigso (Jigsow learning)
5. Peta Pikiran (Mind Maps ).
Menurut Drs. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Prasetya dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar”, bahwa jenis-jenis dan prosedur penggunaan metode mengajar ada 2 antara lain :
1) Metode mengajar berdasarkan aspek pendekatan pengajaran, yaitu problem solving, inquiry discovery, teknik klasifikasi nilai, ekspositori, role playing, dan simulasi
2) Metode mengajar berdasarkan aspek pengorganisasian siswa, yaitu : karyawisata, kerja kelompok, diskusi, proyek/unit.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Joko Prasetya.1997.Strategi Belajar Mengajar.Bandung:Pustaka Setia
Asmani, Jamal Ma’mur.2009.Tips Menjadi guru inspiratif, kreatif, dan inovatif. Jogjakarta: Diva Press
Djamaroh, Syaiful Bahri .2006. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal.2009. Strategi dan Metode Pembeajaran. Yogyakarta: Gama media.
Usman, M.Basyiruddin.2002.Metodologi pembelajaran agama Islam.Jakarta: Ciputat press
[1]Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, hal:112
[2]Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, hal:52
[3]Ibid., hal:114-115
Tidak ada komentar:
Posting Komentar