MAKALAH
MEMPERLUAS TEMA KAJIAN DI MASJID
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah :hadits tarbawi II
Dosen pengampu : Muhammad hufron, M.S.I
Disusun oleh
Eny Marfu’ah ( 2021110238)
Kelas: F
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Didalam makalah ini akan membahas tentang seseorang yang ditempat suatu majlis yang membicarakan orang lain, dan kita sebagai calon pendidik haruslah bisa memberi contoh yang baik dan memberi motifasi kepada peserta didik,.
Dan kita juga dilarang meremehkan suatu perkara yang kecil,karena suatu saat pasti akan dibutuhkan ataupun menggunjing, karena itu adalah perbuatan yang tercela.
PEMBAHASAN
A. HADITS
عن جا برابن سمرة قل جالست النبي صلى الله عليه وسلم اكثرمن ما ئة فكا ن اصحا به يتنا شدون الشعرويتزاكرون اشيا ء من امرالجا هلية وهوساكت فربما يتبسم معهم
رواه التري فى الجا مع .كتاب الاء دب عن رسول الله ,ما جاءقى انشادالشعر,ورواه الطبراني فى الكبير.
B. TERJEMAH
Dari Jabir bin Samuroh berkata: “ketika saya duduk bersama nabi lebih dari 100 kali yang mana ada sahabat nabi yang melagukan syair dan membicarakan tentang urusan orang jahiliah dan Nabi tersenyum kepada mereka”.[1]
A. MUFRODAT
• Masjid المسجد
membicarakan ويتدا كرون
• Bernyanyi يتنا شدون
• Syair الشر
• Tersenyum يتبسم
C. BIOGRAFI PERAWI
Nama lengkapnya ialah Jabir bin Samurah bin Janadah As-Sawai Al-Madani, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Abdullah. Ibunya bernama Khalidah binti Abu Waqqas, saudara kandung Saad dan Utbah. Beliau wafat pada masa khilafah Abdul Malik bin Marwan pada tahun 74 H.[2]
D. KETERANGAN HADITS
Kata يتداكرون maknanyayaitu mereka membicarakan urusan-urusan orang jahiliah, mereka menertawakan, dan nabipun tersenyum, dan nabi juga mengatakan seorang yang tidak memberi manfaat kepada orang lain sebagaimana berhala yang tidak memberikan manfaat kepada saya.
Para sahabat berkata : apa maksudnya nabi berkata ,saya membuat sesuatu dari الحيس (makanan dari kurma yang dikeringkan), maka datanglah waktu peceklik(panas tidak hujan) dan saya juga mendoakan setiap hari. Sahabat yang lainpu berkata:saya melihat dua musang yang naik keatas berhala dan mengencinginya . maka saya berkata :apakah arti dari dua ekor musang itu mengencingi berhala ? dan saya dating pada rosul dan masuk islsm.[3]
Hadits ini menjelaskan ketika didalam perkumpulan atau suatu majelis tidak boleh membicarakan orang lain dan jangan mencampuri urusan orang lain. Karna belum tentu urusan kita lebih baik dari urusan oranr lain. Karena masjit itu tempat untuk beribadah,bukan tempat untuk memikirkan perkara dunia. Dan jika berada di dalam masjid itu kita harus memakai etika atau adab-adab.[4]
Hal tersebut menunjukan bahwasannya seorang pendidik itu tidak boleh mencela atau menghina kepada peserta didik. Seorang pendidik seharusnya harus memperhatikan kepada peserta didik dan tidak boleh membeda-bedakan antara satu dengan yang Lain.[5]
f. ASPEK TARBAWI
Seprrti yang dijelaskan dari hadits tersebut,begitu besarnya prrhatian seorang muslim untuk selalu melaksanakan etika-etika agama islam dalam setiap perkara. Sebagaimana seorang muslim harur beretika ketika didalam masjid.[6]
Seseorang juga sangat dianjurkan supaya tidak mencari kesalahan orang lain sebelum ia mengoreksi dirinya sendiri.
Tidak boleh meremehkan suatu hal yang kecil, karna pada suatu saat pasti akan membutuhkan.
Tidak boleh menyepelekan pendapat orang lain, karena belum tentu pendapat kita benar.Dan jika memang pendapat orag lain itu salah,kita harus tetap menghargai dan berkata dengan baik dan sopan.[7]
H. PENUTUP
Sebagai sesama umat islam, kita harus bias menghargai orang lain,tidak boleh mencela. Tidak boleh menyepelekan perkara yang kecil,
Dan apabila sedang disuatu majelis,dilarang membicarakan perkara yang tidak baik,apalagi menggunjig orang lain. Dan sebagai seorang muslim, kita harus kita harus melakukan etika-etika di dalam masjid dan menjauhkan perkara yang dilarang oleh syariaaaaat islam.
DAFTAR PUSTAKA
Imam tirmizi jilid 8,kitab adab dari nabi saw,bab melagukan syair,hal:142-143
Abdul Aziz bin Fathi as-sayyid,Ensiklopedia Etika Islam,Jakarta : Magfiroh Pustaka,
2006
Yunahar.H.Ilyas, Kuliah Ahlak, yokyakarta: P.T. Bumi Aksara,2004
Http// Ahlul Hadits.wordprees.com
[1] Imam Tirmizi jus 8,kitab adab dari rosulullah,hal.142-143
[2] http//www.Ahlu hadits.wordpress.com
[3] Imam tirmizi jus 8,kitab adab dari nabi.hal 142-143
[4] Abdul Aziz bin Fathi as-sayyid,Ensiklopedia Etika Islam, Begini mestinya muslim berprilaku, (Jakarta:magfiroh pustaka,2006).
[5] H.yunahar ilyas, kuliah akhak(yokyakarta:.P.T.bumi aksara,2004)
[6] Abdul Aziz bin Fathi as-sayyid, Ensiklopedia Etika Islsm, (Jakarta : Magfiroh Pustaka, 2006)
[7] H. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (yokyakarta :p.t.Bumi Aksara, 2004)
nama :
BalasHapusnim :
kelas :
nama :
BalasHapusnim :
kelas :
nama : Gunawan
BalasHapusnim : 202109209
kelas : F
mngatakan :
bagaimanakah sikap atau tindakan kita apabila ada peserta didik atau orang lain yang tidak mempunyai etika?
yaitu dengan menberi tau,bahwa perbuatan tersebut salah,dan kita harus menasehati dan mengajarkan bagaimana beretika yang baik dan sopan.
Hapusselain itu kita juga sebagai calon pendidik, kita juga diharuskan selalu menjaga etika, karna setiap tingkah laku seoramg pendidik itu akan dibuat contah bagi peserta didiknya....
diambil daribukunya Abdul Aziz bin Fathi as-sayyid,Ensiklopedia Etika Islam,Jakarta : Magfiroh Pustaka,
2006
nama: misroha
BalasHapusnim:202109247
kelas:F
jelaskan etika-etika apa saja yang harus dilakukan di dalam masjid, dan mohon jelaskan dari aspek tarbawi tersebut!
jawab pertanyaan
BalasHapusnama:gunawan
yaitu dengan menberi tau,bahwa perbuatan tersebut salah,dan kita harus menasehati dan mengajarkan bagaimana beretika yang baik dan sopan.
nama misroha
diantara etika yang harus diterapkan yaitu:masuk masjid dengan kaki kanan terlebih dahulu,dan keluar dengan kaki kiri terlebih dahulu,dan ketika didalam masjid kita harus keadaan suci dan dzikir.