Laman

new post

zzz

Jumat, 30 Maret 2012

B7-39 Liya Ummal Khusna


MAKALAH
 “MANUSIA (BAHASA MANUSIA)”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                   : Hadits Tarbawi 2
Dosen Pengampu           : Muhammad Hufron, M.S.I







Disusun oleh:
Liya Ummal Khusna
2021110085
B

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012

PENDAHULUAN

Bahasa, sebuah kata yang memiliki makna sangat luas lebih dari sekedar alat komunikasi yang mampu memberikan pemahaman antara satu mahluk dengan mahluk lainnya. Isarat dan Kata-kata yang dikeluarkan dari raga maupun lisan manusia adalah bukti terjemahan dari ungkapan perasaan yang terkubur dalam hati setiap mahlukNya. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat untuk berkomunikasi. Bahasa selain sebagai alta komunikasi juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu: untuk mengungkapkan ekspresi, untuk menyampaikan informasi dan lain-lain.
Belajar adalah sebuah keistimewaan sebagai manusia karena dikarunia Allah swt dengan bahasa, yaitu sebuah sistem komunikasi yang demikian kompleks dan berbeda dengan sistem komunikasi yang dilakukan binatang. Lebih lanjut, bahasa manusia mencerminkan bagaimana kapasitas akal pikiran seseorang,  hasyrat, emosi dan bahkan budayanya.











PEMBAHASAN
Hadits no. 39 (Bahasa Manusia)

A.    Materi Hadits

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ: {أَمَرَ نِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلِّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ أَتَعَلَّمَ لَهُ كَلِمَاتٍ مِنْ كِتَابِ يَهُوْدَ قَالَ إِنِّي وَاللهِ مَا آمَنُ يَهُوْدَ عَلَى كِتاَبيِ قَالَ فَمَا مَرَّ بِي نِصْفُ شَهْرٍ حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ لَهُ قَالَ فَلَمَّا تَحَلَّمْتُهُ كَانَ إِذَا كَتَبَ إِلَى يَهُوْدَ كَتَبْتُ إِلَيْهِمْ وَإِذَا كَتَبَوْا إِلَيْهِ قَرَأْتُ لَهُ كِتَابَهُمْ} قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَقَدْ رُوِيْ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَوَاهُ الْأَعْمَشُ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدِ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتِ قَالَ أَمَرَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَعَلَّمَ السُّرْيَانِيَّةَ (رواه الترمذي فى الجامع, كتاب الإستــذان والآداب عن رسول الله صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, باب ما جاء فى تعليم السريانية)                                                       
                                                                                   
B.     Terjemah Hadits
Dari Zaid bin Tsabit bekata: Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku untuk mempelajari beberapa kalimat dari kitabnya orang yahudi, beliau bersabda: “sesungguhnya aku demi Allah, aku tidak merasa aman kepada orang yahudi terhadap suratku (baik dalam membacanya maupun menulisnya)”, Zaid bin Tsabit berkata: maka tidak lewat dari setengah bulan aku belajar hingga selesai mempelajarinya untuk beliau, Zaid bin Tsabit berkata: maka setelah aku mempelajarinya kitab orang yahudi, apabila Rasullah berkirim surat kepada golongan yahudi, maka aku menuliskan kepada mereka, dan apabila mereka berkirim surat kepada Rasulullah, maka aku membacakan untuk Rasulullah.
Ini hadits hasan shahih. Dan hadits ini diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, dan Al-Masy meriwayatkan dari Tsabit bin Ubaid  dari Zaid bin Tsabit berkata:” Rasulullah SAW memerintahkan aku agar belajar bahasa suryani”.[1]



C.    Mufrodat
Terjemah
Teks Arab
Memerintahkan kepadaku
أَمَرَ نِيْ
Orang yahudi
يَهُوْدَ
Tidak merasa aman
مَا آمَنُ
Maka tidak lewat
فَمَا مَرَّبَيْ
Setengah bulan
نِصْفُ شَهْرِ
Menuliskan
كَتَبْتُ
Membacakan
قَرَأْتُ
Belajar
تَعَلَّمَ
Bahasa suryani
السُّرْيَانِيَّةَ










D.    Biografi  Perowi
Zaid bin Tsabit
Nama lengkapnya ialah Zaid bin Tsabit Adh-Dhahhak bin Laudzan  Al-Ansari An-Najjari (612 - 637), atau yang lebih dikenal dengan nama Zaid bin Tsabit, adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW dan merupakan penulis wahyu dan surat-surat Rasulullah SAW.
Zaid bin Tsabit merupakan keturunan Bani Khazraj, yang mulai tinggal bersama Muhammad ketika ia hijrah ke Madinah. Ketika berusia berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah dapat menghafal 11 surah Al-Quran. Kekuatan daya ingat Zaid bin Tsabit telah membuatnya diangkat penulis wahyu dan surat-surat Muhammad semasa hidupnya, dan menjadikannya tokoh yang terkemuka di antara para sahabat lainnya. Di kemudian hari pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit adalah salah seorang yang diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Quran dalam satu mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Quran sebelum para penghafal lainnya gugur. Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran.
Zaid bin Tsabit telah meriwayatkan sembilan puluh dua hadist. Zaid bin Tsabit meninggal tahun 15 Hijriah. Putranya, Kharijah bin Zaid, menjadi seorang tabi'in besar dan salah satu di antara tujuh ulama fiqih Madinah pada masanya.[2]
E.     Keterangan Hadits
Lafadz (السُّرْيَانِيَّةَ) dibaca dhomah huruf sinnya dan dibaca sukun huruf ro’nya, dan bahasa suryani merupakan bahasa asli kitab injil sedangkan bahasa ibroni merupakan bahasa kitab taurat. (قَوْلُهُ) dari ayahnya Zaid bin Tsabit bin Dhohak bin Laudzan Al-Anshori Al-Annajari memiliki dua julukan yaitu Abu Said dan Abu Khorijah yang termasuk shohabat yang masyhur dalam kitab-kitab wahyu masruq Zaid itu termasuk orang yang kokoh dalam ilmunya.
(وَقَالَ) artinya perkataan. Maksudnya nabi SAW dalam memberikan alasan suatu perkara dengan cara mengawali dan menjelaskan. Lafadz (إِنِّي وَاللهِ مَا آمَنُ) dibaca panjang hamzahnya dan dibaca fathah huruf mimnya yang merupakan fi’il mudhori’. Lafadz (يَهُوْدَ) artinya orang yahudi. Maksudnya orang yahudi dalam menambahi dan mengurangi. (عَلَى كِتاَبيِ) maksudnya tidak dalam membaca juga menulis. Dan saya takut seandainya datang (surat) dari orang yahudi kemudian yang membaca orang yahudi maka akan di tambahi/dikurangi isi surat tersebut. Zaid berkata(فَمَا مَرَّبَيْ) artinya maka tidak lewat, maksudnya zaid kemudian tidak lama belajar bahasa suryani.
(حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ) Attohoyibi mengatakan bahwasanya tidak lewat dari setengah bulan dalam belajar sehingga sempurna belajarnya. Dan Allah berfirman,” dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah dijadikannya langit, bumi dan beda-bedanya beberapa bahasa mereka artinya bahasa kamu semua, bahkan belajar bahasa dari beberapa bahasa itu sebagian dari yang diperbolehkan. Memang benar belajar bahasa itu sesuatu yang dibenarkan akan tetapi itu termasuk sesuatu yang tidak ada faedahnya dan melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya itu dicela oleh orang-orang yang mempunyai kesempurnaan ilmu, kecuali di dalam belajar tersebut ada faedahnya. Maka disunnahkan sebagaimana keterangan yang diambil dari hadits.
Ketika Rasulullah ingin mengirim surat kepada orang yahudi maka saya nenulisnya dengan bahasa mereka (yahudi) dan ketika orang yahudi mengirim surat kepada Rasulullah saya membacakan kepada beliau dengan bahasa yahudi.[3]
F.  Aspek Tarbawi
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa belajar memahami kitab dan bahasa orang lain itu memang sangat penting karena dengan itu seseorang dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan dan manusia yang bersifat sosial itu, mereka tidak bisa hidup tanpa orang lain, maka mereka perlu adanya komunikasi antar sesama.  Dan Allah berfirman,” dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah dijadikannya langit, bumi dan beda-bedanya beberapa bahasa mereka artinya bahasa kamu semua, bahkan belajar bahasa dari beberapa bahasa itu sebagian dari yang diperbolehkan.[4]
Berbahasa ibarat menghirup udara, setiap saat kita konsumsi tanpa mempertanyakan dari mana asal usul udara. Kita baru mulai resah mengenai kualitas udara tatkala kita merasakan adanya polusi yang membuat pernapasan sesak. Hal serupa terjadi pada bahasa, ketika kata-kata dan informasi tidak lagi menyehatkan dan bahkan membingungkan, kita mulai kritis untuk mempertanyakan bahasa dan berbagai aspek serta fungsinya.[5]
Dalam realitas hidup ini kita bersosialisasi tidak bisa hidup sendiri, berkomunikasi dengan yang lain, termasuk alat komunikasi adalah bahasa jadi fungsi bahasa alat komunikasi apalagi diperkembangan zaman yang makin komplek ini informasi, iptek dan keterampilan juga dapat dengan bahasa, dengan kata lain mengetahui berbagai macam bahasa berarti kita akan menemukan perkembangan ilmu pengetahuan yang beragam.

















PENUTUP

Pengertian bahasa sangat bergantung pada dari sisi apa kita melihat bahasa. Bahasa, sebuah kata yang memiliki makna sangat luas lebih dari sekedar alat komunikasi yang mampu memberikan pemahaman antara satu mahluk dengan mahluk lainnya. Belajar adalah sebuah keistimewaan sebagai manusia karena dikarunia Allah swt dengan bahasa, yaitu sebuah sistem komunikasi yang demikian kompleks dan berbeda dengan sistem komunikasi yang dilakukan binatang. Lebih lanjut, bahasa manusia mencerminkan bagaimana kapasitas akal pikiran seseorang,  hasyrat, emosi dan bahkan budayanya.
Belajar memahami kitab dan bahasa orang lain itu memang sangat penting karena dengan itu seseorang dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan dan manusia yang bersifat sosial itu, mereka tidak bisa hidup tanpa orang lain, maka mereka perlu adanya komunikasi antar sesama.









DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Komaruddin. 1996. Memahami Bahasa Agama: sebuah kajian hermeneutik. Jakarta: Paramadina.
Isa, Muhammad bin Surah At-Tirmidzi. Terjemah Sunan At-Tirmidzi, Julid IV. Semarang: CV. Asy-Syifa’.
Utsman, Abdurahman Muhammad. 1283. Tukhfatul Ahwadi: syarah jami’ at-turmudzi. Beirut: Darul Fikri.
Id. Wikipedia. org/wiki/ zaid_bin_tsabit





[1] Muhammad Isa bin Surah At-Tirmidzi, Terjemah Sunan At-Tirmidzi, Jilid IV (Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992), h. 337.
[2] Id. Wikipedia. org/wiki/ zaid_bin_tsabit

[3] Abdurrahman Mohammad Utsman, Tukhfatul Ahwadi Syarah Jami’ At-Tirmidzi, Juz VII (Beirut: Darul Fikri, 1283), h. 497-498.
[4] Ibid.,h. 498.
[5] Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama: sebuah kajian hermeneutic (Jakarta: Paramadina, 1996), h.27.

15 komentar:

  1. siti maskanah
    2021110069
    jelaskan bagaimana cara memaksimalkan posisi bahasa dalam pembelajaran dengan peserta didik agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya cara memaksimalkan posisi bahasa itu dengan cara kita harus mempunyai pengetahuan banyak tentang cara mendidik dengan baik, seorang pendidik harus bisa memposisikan bahasa yang sesuai dengan peserta didiknya misalkan saja pada anak SD kita harus memakai bahasa yang lembut dan sabar dalam menghadapi mereka.
      Ada empat karateristik yang ada pada guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik:
      a. Memiliki kemampuan vokal
      b. Memiliki kemampuan tulis
      c. Terbuka dan Jujur mau menerima kritikan
      d. Memilki kemampuan teknis

      Hapus
  2. dina rina
    2021110064
    apakah akibat dari orang-orang yang tidak mau belajar dan tidak menghargai ajaran dari agama selain agama islam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar merupakan sebuah sistem komunikasi yang demikian kompleks dan berbeda dengan sistem komunikasi yang dilakukan binatang.
      Akibat dari orang yang tidak mau belajar adalah orang akan menjadi bodoh atau miskin dalam hal ilmu, karena ia tidak mau belajar sehingga ia tidak mengerti apa yang ia lakukan.
      Kata orang itu sangat sulit menghargai orang lain. Karena secara fitrah manusia selalu ingin “dihargai”, bukan “menghargai”. Dia selalu ingin “difahami”, namun jarang sekali berusaha untuk “memahami”. Akibatnya, berat untuk hormat dan menghargai orang lain.
      Dalam Islam, sikap menghargai orang lain merupakan identitas seorang Muslim sejati. Seorang yang mengakui dirinya Muslim, ‘wajib’ menghargai orang lain apalagi menghargai agama lain. Akibatnya: banyak perpecahan diantara manusia yang saling menghina agama lain karena menurutnya agamanya itulah yang paling benar.

      Hapus
  3. maria rosida
    2021110088
    bagaimana asal; mula teori-teori bahasa manusia itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Ada beberapa teori mengenai asal mula bahasa manusia diantaranya:
      a.Teori yang berlandaskan pada agama.
      Bahwa bahasa dan kemampuan bahasa pada manusia diberikan ada manusia oleh sang pencipta. Peran bahasa dalam kosmologi dan kehidupan semesta adalah untuk memfasilitasi manusia agar dapat menunjukkan rasa hormat dan menyembah Tuhan, bahasa juga alat untuk menghantar manusia untuk mendapat kenikmatan disurga.
      b.Teori yang didapat dari hasil eksperimen.
      c.Teori suara alam. Kata-kata purba yang diucapkan adalah imitasi dari suara-suara alam yang mereka dengar disekeliling habitat mereka.
      d.Teori rongga mulut dan gerak tubuh.

      Hapus
  4. shilfiana
    2021110054
    B

    bahasa adalah alat yang diperlukan saat berkomunikasi. adakah kiat-kiat khusus yang bisa kita lakukan agar dalam berkomunikasi dengan orang lain, apa yang kita sampaikan bisa dengan mudah dicerna/dipahami oleh orang lain sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kiat" khusus yang dapat dilakukan adalah:
      a. Gunakan kosa kata dan artikulasi yang jelas, nada yang pas dan intonasi yang baik ketika anda berkomunikasi dengan orang lain.
      b. Berikan waktu kepada lawan bicara anda untuk mengakhiri pembicaraannya dan jangan pernah sekali-kali memotong ketika lawan bicara anda sedang berbicara.
      c. Akhiri pembicaraan/komunikasi dengan orang lain yang sudah anda kenal dengan salam yang sopan dan santun.
      Menurut saya caranya dengan kita harus bisa menerapkan bahasa itu sesuai dengan konteks yang dibutuhkan pada saat itu. Contohnya apabila yang diajak bicara adalah mahasiswa maka kita dapat menggunakan bahasa dengan bahasa intektual setidaknya mereka dapat memahaminya. Sedangkan saat yang di ajak bicara masyarakat awam maka harus menggunakan bahasa yang sekiranya dapat mereka dipahami.

      Hapus
  5. nama: nadia ulfa
    nim: 2021110073
    kelas: B

    banyak orang tua sepakat bahwa anak yang memiliki kemampuan bahasa asing akan lebih diuntungkan dalam tujuan apapun. Baik itu untuk mencari kerja atau da’wah Islam. Bagaimana cara menerapkan pendidikan bahasa asing kepada anak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya caranya dengan cara sebagai berikut:
      1. Anak perlu belajar melalui pembiasaan dan melalui proses pengajaran dengan penuh kesabaran.
      2. Anak membutuhkan motivasi yang kuat, melalui interaksi dengan guru atau teman sekelas
      3. Anak harus lebih banyak menggunakan bahasa asing dalam lingkup keluarga, lingkungan dan sekolah
      4. Anak harus lebih sering didorong untuk mempraktekkan bahasa asing yang diajarkan agar dia terbiasa berbicara bahasa asing.
      5. Anak harus lebih sering dibiasakan mempraktekkan bahasa selain dengan guru,teman disekolah dan anggota keluarga yang memahami bahasa asing tersebut .

      Hapus
    2. Assalamualaikum Mbk Liya Umal.....

      Dari banyak bahasa yang ada di dunia ini sebenarnya dalam ajaran islam adakah tuntutan secara khusus untuk mempelajari satu atau dua bahasa yang harus dkuasai umat islam?


      Terimakasih.


      M.S
      2021110067

      Hapus
    3. Menurut saya dalam ajaran Islam itu tidak ada tuntutan secara khusus dalam mempelajari satu atau dua bahasa. Tetapi sebaiknya kita mengetahui bahasa kita sendiri karena sebagai seorang muslim kita dapat mengetahui bahasa tersebut. Dalam ajaran agama Islam kita di tuntut untuk dapat menghormati sesama penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa. Apabila kita menginginkan untuk bisa berbahasa yang lain boleh-boleh saja karena itu akan menambah ilmu dan pengetahuan bagi dirinya sendiri juga orang lain dan dapat mengamalkan pengetahuan yang kita miliki.

      Hapus
  6. nama : tika permatasari
    kelas : b
    nim :2021110084

    seringkali ada orang yang notabene berpendidikan tinggi namun tidak bisa menjaga dengan baik tutur bahasanya,,saya seringkali manyaksikan hal tsb. yang ingin saya tanyakan bagaimana jika menghadapi org yg spt itu??? thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya dalam menghadapi orang yang seperti itu dengan cara kita berusaha memberitahu mereka dengan menggunakan kalimat yang halus dan sopan santun tidak sampai menyinggung mereka. Kita tidak boleh langsung memberitahu dengan yang seenaknya seperti yang kita lakukan pada teman sebaya atau adik.
      Dalam masyarakat jawa tingkat tutur bahasa yang dipilih orang jawa mencerminkan kesantunannya. Apabila tutur kata seseorang membuat orang lain enak dan teduh, orang lain akan senang dan ia akan dihormati. Sebaliknya tutur kata sinis, pedas akan mendatangkan rasa benci dari pihak lain. Pepatah ini mengandung makna bahwa seseorang akan dihargai oleh orang lain (masyarakat) bukan karena kekayaan atau jabatannya, tetapi karena kesantunan bahasa (unggah-ungguhing basa) yang dipergunakannya.

      Hapus