Laman

new post

zzz

Kamis, 01 Maret 2012

Kelas B, Aini Lailatul Munawaroh, 3 : LEMBAGA PENDIDIKAN NON-MUSLIM


MAKALAH

LEMBAGA PENDIDIKAN NON-MUSLIM


Disusun guna memenuhi tugas :

Mata Kuliah             : Hadis Tarbawi II
Dosen Pengampu     : Ghufron Dimyati, M.S.I.


stain
 








Disusun Oleh
Nama : Aini Lilatul Munawaroh
 2021110060
B


SEKOLAH  TINGGI  AGAMA  ISLAM  NEGERI
( STAIN )  PEKALONGAN
2011


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan menjadi masalah terpenting bagi kehidupan manusia. Hal ini menjadi ciri manusia senantiasa bereksistensi, tidak hanya berada ditengah lapangan. Oleh karena itu, manusia berbudaya, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan menggunakannya untuk kehidupan pribadi dan lingkungannya yang telah mereka antisipasikan.
Sejak awal kelahirannya, islam memberikan penghargaan yang begitu besar pada ilmu. Sebagaimana sudah diketahui, Nabi Muhammad Saw, ketika diutus oleh Allah sebagai Rosul, hidup dalam masyarakat yang terbelakang, yaitu ketika paganisme tumbuh menjadi sebuah identitas yang melekat pada masyarakat Arab masa itu, kemudian, Islam datang menawarkan cahaya penerang, yang mengubah masyarakat Arab Jahiliyah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab.









1


A.    Hadits Tentang Lembaga Pendidikan Non-Muslim
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ بَكَر بْنِ مُحَمَد بْنِ عُمَرْ بْنِ حَزَمْ قاَ لَ :[ كَاَ نَ زَيْد بْن ثاَ بِتْ يَتَعَلَمَ فِىْ مَدَا رِسِ مَا سِكَة، فَتَعَلَم كِتاَ بُهُمْ فِيْ خَمْشٌ عَشْرَةَ لَيْلَة، حَتَى كاَنَ يَعلَمُ ماَ حَرَفُوْ وَبَدَلُوْ] [رواه الطبراني في المعجم الأوسط] 1\280

B.     Terjemahan
“ Dari Abdillah bin Abi Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm berkata : ” Zaid bin Tsabit belajar di beberapa madrasah masikah kemudian ia mempelajari kitabnya mereka dalam tempo waktu lima belas malam sehingga ia mengetahui apa-apa yang mereka rubah dan yang mereka ganti.

C.     Mufrodat

Dari Abdillah bin Abi Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm
:
 عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ بَكَر بْنِ مُحَمَد بْنِ عُمَر بْن حَزَم
Berkata
:
قا ل
Zaid bin Tsabit
:
  كاَ نَ زَيْد بْن ثاَ بِت
Belajar
:
يتعلَم
Di beberapa madrasah
:
 فِىْ مَدَا رِس
Masikah
:
ماَ سِكَة
Kemudian ia mempelajari
:
فتعلَم
Kitabnya mereka
:
كِتاَ بُهُمْ
Dalam tempo waktu lima belas
:
فِيْ خَمْشُ عَشَرَة
Malam
:
لَيْلَةّ
Sehingga ia
:
حَتَى كاَنَ
Mengetahui
:
يعلًمُ
Apa yang mereka rubah
:
ماَ حَرَفُوْ
Dan mereka ganti
:
وبدلُوْ




2


D.    Biografi Perawi Hadits ( Abdillah bin Abi Bakar bin Muhammad Amr bin Hazm)
Nama lengkapnya adalah Abdillah bin Abi Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm al-Anshari al-Khazraji al-Najjari al-Madani al-Qadhi.
Ada yang menyebutkan bahwa namanya adalah Abu Bakar dan Kuniyagnya Abu Muhammad dan bahkan ada yang mengatakan bahwa nama dan kuniyagnya adalah sama. Tahun lahirnya tidak diketahui dan tahun wafatnya, Menurut Al-Haitsam ibn Adi, Abu Musa dan Ibn Bakir adalah tahun 117 H, dan pendapat ini dipegang oleh Ajaj al Khathib, sementara itu, al-Waqidi dan Ibn al-Madini Berpendapat bahwa meninggal pada tahun 120 H, dan pendapat ini di ikuti oleh Hasbi ash Shidiqy.
Ibn Hazm adalah seorang ulama besar dalam bidang hadits dan beliau juga terkenal ahli dalam bidang fiqh pada masanya. Imam Malik Ibn Anas mengatakan , “saya tidak melihat seorang ulama seperti Abu Bakar Ibn Hazm, yaitu seorang sangat mulia muru’ahnya dan sempurna sifatnya.
Beliau memerintah di Madinah dan menjadi hakim (Qadhi) tidak ada dikalangan kami di Madinah yang menguasai ilmu al-Qadha’ (mengenai peradilan) seperti yang dimiliki oleh Ibn Hazm, Ibn Ma’in dan kharrasy mengatakan bahwa Ibn Hazm adalah seorang yang tsiqat dan Ibn Hibban memasukkan Ibn Hazm kedalam kelompok Tsiqat.
Dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Madinah dan sekaligus ulama hadits beliau pernah diminta oleh khalifah Umar ibn Abd al-Aziz untuk menuliskan hadits-hadits Nabi Saw, yang ada pada ‘Umrah binti Abd al-Rahman (W. 98 H serta Al-Qasim ibn Muhammad (W. 107 H)dan Ibn Hazm lantas menuliskannya umrah yang adalah makcik dari Ibn Hazm sendiri, pernah tinggal bersama Aisyah dan dia adalah yang paling terpercaya dari kalangan tabi’in dalam hal hadits Aisyah.1   

1http://www.rud1.abatasa.com./post/detail/2224/biografi-beberapa-ulama-hadits

3

E.     Syarah Hadits
[عِلْمٌ] نَفْسُهُ وَ أَعْلَمُهَا وَسَمَهَا بِسِيْمَا الْحَرْبِ2
[ مَا سَكَةَ] رَحِيْمٌ كَقَوْلِكَ ما سة رحما وَوَاشُبْحَةَ رَحْم 3
[حَرْفٌ عَدْ لٌ] تَغْيِيْرُ الْحَرْفِ عَنْ مَعْنَاهُ وَالْكَلِمَةَ عَنْ مَعْنَهَا وَهِيَ قَرِيْبَةٌ الْثِبْهِ كَمَا كَا نَتِ الْيَهُوْدِ   تَغَيَرَ مَعَانِيْ التَوْرَاةِ بِالْأَشْيَاءِ 4
[وَبَدَلُوا التَبْدِيْلَ] تَغْسِيْرُ شَيئِ عَنْ حَاِلِهِ، وَاْلاَصَلِ فِيْ اْلاِبْدَالِ جَعَلَ شَيئِ مَكَانَ شَيئ آخَرَ كَـاءِبْدَالِكَ 5
Arti Syarah Hadits:
Ketahuilah:
1.      Nafsunya seseorang harus di didik dan diperangi.
2.      Yang dinamakan tenang : sebuah kasih sayang sebagaimana kasih sayang Tuhanmu.
3.      Berubah hurufnya dan kalimat dari ma’nanya yaitu: dekatnya serupa sebagaimana orang Yahudi yang merubah ma’nanya Taurat dengan sesuatu.
4.      Mengganti tafsirnya sesuatu dari perbuatan menjadikan suatu tempat ke tempat yang lain.
F.      Aspek Tarbawi
Pentingnya ilmu pengetahuan atau pendidikan sangat ditekankan oleh Islam sejak masa Nabi sampai dengan Khulafa al-Rasyidun, pertumbuhan dan perkembangan ilmu sangat pesat seiring dengan tantangan zaman. Dengan semangat yang besar dalam menuntut ilmu, kaum muslimin berusaha memburu ilmu-ilmu pengetahuan Yunani dan India, tetapi bukan berarti Ilmu pengetahuan Islam belum berkembang sebelum pengaodopsian ilmu dari dunia luar.




2 Muhammad bin mukaram bin manzhur al-afriqi al-mishri,Lisanul Arab, Juz XII (Beirut: Darush Sadar), hlm.419
3 Ibid, juz X, hlm 489
4 Ibid, Juz IX, hlm 43
5 Ibid, Juz XI, hlm 48

4

Ketika berbicara tentang proses penyampaian ilmu dan filsafat Yunani ke dunia Islam, kita harus melihat sisi lain yang juga menunjang keberhasilan Islam dalam menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Di kalangan umat kristen suriah, terutama kaum   Nestorian, Ilmu pengetahuan Yunani dipelajari dan disebarluaskan melalui sekolah-sekolah mereka.
Walaupun tujuan utama sekolah-sekolah tersebut meyebarluaskan pengetahuan Injil, pengetahuan ilmiah, seperti kedokteran, banyak diminati oleh para pelajar.
Dalam dunia Islam misalnya Al-kindi, seorang ilmuwan yang lebih sering disebut Sainstis daripada filsuf, yang berminat besar dalam bidang Matematika, dan fisika. Ia bahkan pernah berpendapat bahwa seseorang mungkin dapat menjadi filsuf sebelum mempelajari filsafat.6
Seperti yang telah diterangkan dalam arti Syarah yaitu orang Yahudi yang merubah ma’nanya Taurat dengan sesuatu, Maksudnya ialah Umat Yahudi tidak mengakui kitab Perjanjian Baru sebagai kitab suci. Sebaliknya, selain dari Taurat mereka masih mengakui kesucian beberapa kitab, yaitu Talmud, yang merupakan suatu himpunan tafsiran tentang kitab suci yang pertama yaitu Taurat. Dalam usaha melengkapi isi perpustakaan tersebut diadakanlah penyalinan Taurat ke dalam bahasa Yunani, yang disimpan di Yerussalem. Naskah salinan itu kemudian terkenal dengan sebutan Septuaginta. Kemudian usaha pemurnian kembali kitab Taurat ini dilakukan oleh “Sidang Besar di Jumnia” (Synod of Jamnia) pada tahun 90 M.
Orang non-muslim tetap bisa mendapatkan pendidikan yang sama sebagimana orang muslim seperti pada umumnya. Mereka mempelajari ajaran agama di keluarga-keluarga mereka dan komunitas mereka, misalnya sekolah-sekolah, kelas-kelas pelajaran tentang Yahudi.


6 Hendi,Suhendi, Kapita selekta Filsafat (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm 227

5

Mereka bisa saja di izinkan membuka sekolah khusus untuk anak-anak mereka, selama mereka tetap menjalankan kurikulum yang ditentukan Negara, dan tetap dalam kontrol Negara. Anak-anak mereka akan mengenal bagaimana ajaran aqidah Islam dan bagimana ibadah mahdha-Nya seorang muslim walaupun mereka tidak meyakini dan melaksanakannya. Mereka mengenal hukum-hukum muamalat Islam mereka karena mereka harus melaksanakannya dalam kehidupan umum di masyarakat.
Secara totalitas, ditengah ramainya dunia global yang sarat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam akan dapat menyamai orang-orang Barat apabila mampu mentrasformasikan dan menyerap secara aktual terhadap ilmu pengetahuan dalam rangka memahami wahyu, atau mampu memahami wahyu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.7



























7Mujtahid,Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada) hlm, 55 
6

PENUTUP
1.      Dalam Islam tidak melarang umatnya mempelajari ilmu di lembaga Non-Islam
2.      Dalam Islam membolehkan umatnya mempelajari kitab-kitab Non-Islam dalam artian tidak sampai meyakini kitab tersebut.
3.      Dengan mempelajari ilmu di kaum Non-Islam diharapkan mampu mengambil ilmu-ilmu mereka.         























7

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Manaf, Mujahid,1996.Sejarah Agama-Agama. Jakarta:PT Raja Grafindo       Persada
http: rud1.abatasa.com./post/detail/2224/biografi-beberapa-ulama-hadits
Muhammad bin mukaram bin manzhur al-afriqi al-mishri,Lisanul Arab, Juz XII. Beirut: Darush Sadar
Suhendi,Hendi,2010 Kapita selekta Filsafat. Bandung: Pustaka Setia.























8

15 komentar:

  1. assalamualikum
    shilfiana (2021110054) kelas B
    bagaimana cara kita sebagai umat muslim untuk mengembalikan kejayaan dunia pendiidkan seperti dahulu kala yang telah direbut oleh kaum nonmuslim?
    terimakasih

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum....
    saiful bahri (2021110052) Kelas B.
    Adakah dampak negatifnya bila seorang peserta didik muslim sekolah di lembaga non muslim?

    BalasHapus
  3. nama : m. labib
    kelas : b
    nim : 2021110053

    bagaimana hukumnya seorang guru muslim yang mengajar di lembaga pendidikan non muslim?

    BalasHapus
  4. TITIK SULARMI
    2021110056
    B
    bagaimana jika umat islam memberi salam kepada umat kristen,apa umat kristen harus menjawab atau bagaiman?

    terimakasih

    BalasHapus
  5. NURUL KHABIBAH
    2021110066

    Saya ingin bertanya kpd saudara aini...
    Di dalam penutup makalh disebutkan bahwa :"dengan mempelajari ilmu dikaum non muslim diharapkan mampu mengambil ilmu-ilmu mereka"
    yang ingin saya tanyakan adakah batasan-batasan kita sbg umuslim dalam mempelajari atau mengambil ilmu-ilmu dari kaum non muslim? jika ada jelaskan...tx

    BalasHapus
  6. Bagaimana jika ada seorang muslim yang mempelajari kitab non-muslim, kemudian setelah mempelajari kitab tersebut orang muslim itu justru goyang keyakinannnya tentang Islam.
    Bagaimana tanggapan anda dan bagaimana cara mengatasi hal yang demikian . . .
    terima kasih

    Naila Qonita
    2021110076

    BalasHapus
  7. perlu diketahui bahwa dulu ada seorang muslim yang sangat mengerti betul tentang agama kristen, dan tingkat keimanannya tidak goyah sdkitpun. itulah Ahmed Deedat.. tetapi dengan pengetahuannya itu, dia malah menyombongkan pengetahuan yang dia miliki kepada orang lain, bahkan ia juga mengolok - olok orang kristenyang kalah debat dengannya mengenai agama...
    bagaumana tanggapan anda mengenai hal tersebut..???

    A. Ainun Najib
    2021110093

    BalasHapus
  8. disyarah hadis diebutkan bahwa " nafsunya seseorang harus di didik dan di perangi" bagaimana cara mendidik dan memerangi nafsu itu? dan apa hubungannya dengan hadis tersebut..
    nama; dewi fantihana
    nim; 2021110071
    kls; b

    BalasHapus
  9. saya akan menjawab pertanyaan dari shilfiana

    men saya hal itu butuh proses yg panjang, masalahnya tdk cuma 1 saja yg harus di benahi, yg terpenting men saya yg 1 yaitu, membenahi sistem pendidikan dahulu, sistem yang mendukung semua aspek dapat mengembangkan segala potensi indonesia yg sbenarnya biasa" saja,
    yg k2 yaitu, harus ada apresiasi dr pmerintah kpd putra-putri bngsa yg berprestasi, masalahnya selma ini ptra-ptri bangsa yg berprestasikurang ada dukungan dari pemerintah, mereka lbh memilih mengamalkan ilmunya di luar indonesia,,,tidak usah jauh" contohnya saja seorng B.J Habibie mungkin itu seklumit mslah yg hrus dibenahi di pmerintahan kita.

    terimakasih

    BalasHapus
  10. saya akan menjawab pertanyaan dari saudara saiful bahri

    Dampak negatifnya yg berkaitan dg lingkungan sangat berpengaruh membentuk kepribadian seseorang apa lagi bagi remaja yg msh mencari jati diri, lingkungan yg tidak mendukung berdampak pd kurang berkembangnya remaja dlm perjalanan spiritualnya, otomatis bz sangat berpengaruh terhadap kehidupan beragamanya

    terimakasih

    BalasHapus
  11. saya akan menjawab pertanyaan dari muhammad labib

    menurut saya tidak apa" krn dizaman sekarang ada anak muslim yg bersekolah di lembaga non muslim atau pun sebaliknya. biasanya alasan"nya krn lembaga " tsb mampu memberi fasilitas" yg lebih memadai scr tidak lngsung berarti dr sekolah tsb hrs menyediakan guru ygmuslim utk mengajarkan siswa yg muslim dan gru yg non muslim utk mengajarkan siswa yg non muslim..sehingga mreka sama" rata tdk ada yg dirugikan

    BalasHapus
  12. saya akan menjawab pertanyaan dari titik sularmi

    menurut saya tdk boleh memulai mengucapkan salam kpd non muslim..sebab Nabi Saw, melarangnya hal itu, disamping itu jgmerendahkan martabat orang muslim bila harus mengagungkan orng non-muslim. Akan ttp ktka dg mengucapkan slam terlabih dahulu maka kita wajib menjawabya berdalil dengan surat An-Nisa (86)yg artinya Dan berdalil dg suatu penghormatan balaslah peghormtan itu dg yg lbih baik drpdanya

    BalasHapus
  13. saya akan menjawab pertanyaan dari nurul khabibah

    kita boleh mempelajari ilmu dari kaum non muslim / sebaliknya , namun ilmu" yg kita peroleh cukup utk pengetahuan kita dan tidak perlu kita yakini. Selain itu meskipun kita mempelajaripendidikan non muslim kita harus kuatkan iman kita agar tergoyahkan.

    terimakasih

    BalasHapus
  14. saya akn menjawab pertanyaan dari saudar naila qonita
    aqidah/iman kita harus kuat terlebih dahulu.
    Seharusnya ketika kita akan mempelajari kitab non-muslim aqidah/iman kita hrus kuat terlebih dahulu. kalau emng diri kita merasa iman kita belum kuat maka lebih baik jgn dulu krn lebih baik utk mengkaji mendalam ilmu" di agama islam itu sendiri, misalnya memperdalam isi kandungan al-qur'an. Kalau orang itu imannya sdh tergoyahkan akan ttp malah tdk mau di ingatkan bisa" malah pindah agama

    terimakasih

    BalasHapus
  15. saya akan menjawab pertanyaan dari saudara Ahmad Ainun Najib.
    saya kurang sependapat dg apa yg di utarakan kamu krn bagaimanapun menjelek-jelek kan itu tidak boleh.Di agama Islam juga telah mengajarkan untuk tidak menjelekkan orang lain, namun kita harus saling menghormati..men saya tidak boleh menjelek-jelekkan Tuhan mereka karena dengan seperti itu dia juga bisa berbuat demikian terhadap kita...jadi ketika kita mengejek mereka secara langsung kita juga menjelekkan diri kita sendiri

    terimakasih...

    BalasHapus