MAKALAH
BERFIKIR & BERJUANG SUNGGUH-SUNGGUH UNTUK RAKYAT
Di susungunamemenuhitugas:
Mata Kuliah : HaditsTarbawi II
Dosenpengampu: M. GhufronDimyati, M.S.I
Disusunoleh:
RIZQIANI SAKINAH:2021110044
Kelas:A
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Seorang pemimpin harus bertanggung jawab terhadap rakyatnya, karena seorang pemimpin telah diberi amanat dan tanggung jawab oleh Allah SWT, , apabila disia-siakan itu termasuk dosa besar, lebih-lebih apabila seorang pemimpin menghianati rakyat itu termasuk penipu terhadap kaum muslimin, dan itu termasuk dosa besar yang bias menjauhkan dari surga.
A. Materihadits
ان عبيدالله بن زياد عاد معقلبن يسار في مرضه فقال له معقل انيمحدثكبحديث لولا اني فيالموتي لم احدثك به سمعترسولاالله صل الله عليه وسلميقول :
مَا مِنْ أَمِير يَلِي أَمْر الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ لَا يَجْهَد لَهُمْ وَيَنْصَح إِلَّا لَمْ يَدْخُلمَعَهُمْ الْجَنَّة
B. TarjamahHadits
Sesungguhnya Ubaidillah bin Ziad menjenguk Ma’qil bin Yasar dalam sakitnya kemudian Ma’qil berkata kepadanya: “aku akan membacakan hadits ku kepadamu, seandainya jika aku tidak akan meninggal maka aku akan tidak membacakan hadits ini kepadamu. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: tidaklah seorang pemimpin yang memimpin perkara orang muslimin kemudian dia tidak bersungguh-sungguh dan tidak berbuat baik kepada mereka kecuali dia tidak akan masuk surga bersama mereka”
C. Mufrodat
: menjenguk عاد
:sakitمرض
: mati موت
: pemimpin امير
: tidak bersungguh-sungguh لا يجهد
: dan tidak berbuat baik و ينصح
A. Biogafi perowi
Ma’qil bin Yasar nama lengkapnya adalah Ma’qal Ibn Mu;ir al-Mujni AbuAli. Dikatakan bahwa dia adalah Abu Ali, ada yang mengatakannya sebagai AbuYasar; serta ada pula yang mengatakan bahwa dia adalah Abdullah al-Bashry.
Ia meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw. dan termasuk salah seorangsahabat yang hadir pada bai’at di bawah pohon(bai’ah al-ridwan). Ia jugameriwayatkan hadits dari Nu’man Ibn Maqran
Al-Azaly berkata, “Ia diberi kunyahAbu Ali, tetapi di kalangan sahabat tidak diketahui siapa yang memberi kunyah dengan Abu Ali tersebut.” Dikatakan bahwa ia meninggal di Basrah pada akhir kekhalifahan Mu’awiyah. Namun menurut sebagia ulama, ia meninggal pada masa kekhalifahan Abu Yazid. AbuHajar al-Asqalani bekata bahwa pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat al-Bukhari dalam kitab al-Ausath pasal “Orang-orang yang meninggal antara tahun60 dan 70 H.[1]”
D. KeteranganHadits
)مَا مِنْ أَمِير يَلِي أَمْر الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ لَا يَجْهَد لَهُمْ وَيَنْصَح إِلَّا لَمْ يَدْخُل مَعَهُمْ الْجَنَّة )أَمَّا فِقْه الْحَدِيث فَقَوْله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : حَرَّمَ اللَّه عَلَيْهِ الْجَنَّة فِيهِ التَّأْوِيلَانِ الْمُتَقَدِّمَانِ فِي نَظَائِره أَحَدهمَا أَنَّهُ مَحْمُول عَلَى الْمُسْتَحِلّ ، وَالثَّانِي حَرَّمَ عَلَيْهِ دُخُولهَا مَعَ الْفَائِزِينَ السَّابِقِينَ وَمَعْنَى التَّحْرِيم هُنَا الْمَنْع . قَالَ الْقَاضِي عِيَاض رَحِمَهُ اللَّه : مَعْنَاهُ بَيِّن فِي التَّحْذِير مِنْ غِشّ الْمُسْلِمِينَ لِمَنْ قَلَّدَهُ اللَّه تَعَالَى شَيْئًا مِنْ أَمْرهمْ وَاسْتَرْعَاهُ عَلَيْهِمْ وَنَصَبَهُ لِمَصْلَحَتِهِمْ فِي دِينهمْ أَوْ دُنْيَاهُمْ ، فَإِذَا خَانَ فِيمَا اُؤْتُمِنَ عَلَيْهِ فَلَمْ يَنْصَح فِيمَا قُلِّدَهُ إِمَّا بِتَضْيِيعِهِ تَعْرِيفهمْ مَا يَلْزَمهُمْ مِنْ دِينهمْ ، وَأَخْذهمْ بِهِ ، وَإِمَّا بِالْقِيَامِ بِمَا يَتَعَيَّن عَلَيْهِ مِنْ حِفْظ شَرَائِعهمْ وَالذَّبّ عَنْهَا لِكُلِّ مُتَصَدٍّ لِإِدْخَالِ دَاخِلَة فِيهَا أَوْ تَحْرِيف لِمَعَانِيهَا أَوْ إِهْمَال حُدُودهمْ ، أَوْ تَضْيِيع حُقُوقهمْ ، أَوْ تَرْك حِمَايَة حَوْزَتهمْ ، وَمُجَاهَدَة عَدُوّهِمْ ، أَوْ تَرْك سِيرَة الْعَدْل فِيهِمْ ، فَقَدْ غَشَّهُمْ قَالَ الْقَاضِي : وَقَدْ نَبَّهَ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنَّ ذَلِكَ مِنْ الْكَبَائِر الْمُوبِقَة الْمُبْعِدَة عَنْ الْجَنَّة . وَاَللَّه أَعْلَم .
وَأَمَّا قَوْل مَعْقِل رَضِيَ اللَّه عَنْهُ لِعُبَيْدِ اللَّه بْن زِيَاد : ( لَوْ عَلِمْت أَنَّ لِي حَيَاة مَا حَدَّثْتُك )
حَرَّمَ اللَّه عَلَيْهِ الْجَنَّةkata Mempunyai dua fersi, yang pertama, mustahil masuk surga, yang kedua haram masuk surga bersama orang-orng yang beruntung yang dahulu (mungkin masuk surga tapi tidak bersama orang-orang yang beruntung) menurut Qodhiat hadits tersebut merupakan peringtan dari penipu kaum muslimin bagi orang yang diamanati urusan mereka dan mengatur kemaslahatan mereka dalam masalah agama atau dunia.
Apabila orang itu menghianati apa yang menjadi amanatnya bisa dengan menyia-nyiakan apa yang menjadi ketetapan kaum muslimin dari agamanya atau berubah makna-makna syariat atau menyia-nyiakan had-had mereka atau menyia-nyiakan hak-hak mereka atau meninggalkan keadilan maka itu termasuk penipun terhadap kaum muslimin dan itu termasuk dosa besar yang menjauhkan dari surga.
Ma’qil tidak akan menceritakan kalau dia akan hidup karena dia tahu bahwa tidak akan bermanfaat mauidhoh tentang hal tersebut, tetapi Ma’qil takut kalau termasuk orang yang menyembunyikan hadits[2].
E.aspek tarbawi
Dari hadis diatas dapat kita ambil pelajaran bawa seorang pemimpin itu harus berfikir dan berjuang bersungguh-sungguhuntuk rakyat.
Apabila seorang pemimpin menyia-nyiakan yang menjadi amanatnya, maka pemimpin itu adalah seorang yang penipu terhadap orang kaum muslimin,dan itu dosa besar yang menjauhkan dari surga. Seorang pemimpin yang seperti itu tidak akan masuk surga bersama orang-orang yang beruntung.
PENUTUP
Para pemimpin umat islam harus segera menerapkan syariat Allah agar mereka mendapatkan kesejahteraan hidup, dimana kesejah teraan tersebut juga akan dialami oleh masyarakat, yaitu dengan mendapatkan rasa aman dan ketenangan dalam naungan syariat islam, sebagaimana hal ini dialami oleh para pendahulu umat ini, mereka adalah orang-orang yang diberikan pertolongan oleh Allah karena mereka menerapkan syariat-syariatnya. Maka Allah memberikan kemenangan atas musuh dan reputasi yang baik dalam dunia ini.
DAFTAR PUSTAKA
v Syaikh Nawawi, syarah sohih muslim jilid 3. http://www.scribd.com/doc/45735900/Hadits-Pemimpin-Pelayan-Masyarakat
v
Nama : Irma Hardika Saputri
BalasHapusNIM : 2021110010
Kelas: A
Seperti yang kita ketahui jarang sekali pemimpin yang menjalankan amanatnya, seperti yang kita ketahui para wakil rakyat malah asyik tidur ketika rapat, menonton situs situs yang dilarang, bagaimana cara menyadarkannya agar mereka bersungguh sungguh menjalankan amanatnya ??
NAILU ZULFA CHUSNA (2021110017)
BalasHapusApa yang harus kita pikirkan untuk masa depan, menuju ridho allah?
Maaf mbak ya?mungkin pemakalah bingung dengan pertanyaan anda?mohon lebih spesifik lagi?maksudnya, untuk masa depan kita atau masa depan pemimpin atau masa depan rakyat atau masa depan negara kita?atau mungkun maksud anda adalah untuk masa depan agama kita?begitukah?terima kasih.
Hapus2021110003
BalasHapusseperti yang kita ketahui bersama tentang rencana kenaikan BBM dari pemerintah yang pada akhirnya ditunda.
bagaimana pemakalah menyikapi fenomena tersebut terkait tema yang anda paparkan.
Bagaimana agar menjadi seorang pemimpin yang benar-benar mementingkan kepentingan rakyatnya ?? bukan kepentingan pribadi belaka.
BalasHapus2021110023_Kelas A
Jika dilihat dari sitem pemerintahan negara kita yang demokrasi , yang pada hakekat demokrasinya yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat !!
BalasHapusjika direalisasikan pada pemerintahan saat ini apakah sudah sesuai dengan hakekat demokrasi tersebut ????
2021110027_Kelas A
bagaimana karakteristik untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu mensejahterakan rakyatnya????
BalasHapusDari pertanyaan teman-teman, yang ada dalam fikiran saya apakah masih ada dizaman sekarang ini, pemimpin yang seperti itu?jika ada, bisa tolong berikan contohnya?karena yang saya lihat saat ini banyak orang berebut kursi untuk menjadi pemimpin, tetapi setelah menjadi pemimpin ia lupa akan janji-janji dan amanat-amanatnya?terima kasih.
BalasHapusmuhammad arif ismanto
BalasHapus2021110005
setiap pemimpin itu sudah berusaha untuk memimpin dengan baik,tapi bagaimana kalau ada seorang pemimipin itu membuat kebijakan untuk membuat negaranya itu semakin maju dengan mengikuti perkembangan negara maju, sementara negara itu masih belum mumpuni untuk mengikuti perkembangan negara maju tersebut? bagaimana tanggapan anda mengenai hal tersebut?
Slamet uripah
BalasHapus202 111 0025
A
Apakah pada zaman sekarang masih ada seorang pemimpin yang mau berfikir dan berjuang bersungguh-sungguh untuk rakyatnya....???
Istikharoh 2021110037 A
BalasHapusMenurut Anda pemimpin yang bagaimana yang sesuai dengan keadaan negara saat ini???
Assalamualaikum :)
BalasHapusMengutip dari kesimpulan di atas "Para pemimpin umat islam harus segera menerapkan syariat Allah agar mereka mendapatkan kesejahteraan hidup, dimana kesejahteraan tersebut juga akan dialami oleh masyarakat, yaitu dengan mendapatkan rasa aman dan ketenangan dalam naungan syariat islam"
Menurut anda.. apakah negara ini akan menjadi lebih baik bila menerapkan hukum yang berdasarkan dengan syariat Islam??
seorang pemimpin yang berfikir dan berjuang sungguh" untuk rakyat itu contoh nyatanya seperti apa?
BalasHapus