Laman

new post

zzz

Jumat, 27 April 2012

H10-60 Mei Andriyanti


MAKALAH
“TANGGUNG JAWAB SOSIAL”

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah  : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu  : Muhammad Ghufron, M.Ag


Disusun Oleh :
MEI ANDRIYANTI
202 111 0384
Kelas H



JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012



BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai  seorang hamba manusia selalu bersyukur kepada Allah,dengan berusaha semaksimal mungkin untuk menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena pada hakikatnya manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Dalam firman-Nya disebutkan “ Dan  aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya mereka menyembahku”. (Al-Dzariyat:56)
























BAB II
PEMBAHASAN
A.  Hadits

عَنِ النّعْمَانَ بْنَ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ النّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
 )مَشَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُوْدِ اللهِ وَالْوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمِ اسْتَهَمُوْا عَلى سَفِيْنَةِ فَأَ صَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا فَكَانَ الّذِيْنَ فِيْ أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ مَرُّوْا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوْا لَوْ أَنّاَ خَرَقْنَا فِيْ نَصِيْبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُمْ هُمْ وَمَا أَرَادُوْا جَمِيْعًا وَإِنْ أَخَذُوْا عَلَى أَيْدِيْهِمْ نَجَوْا وَجَوْ جَمِيْعًا(  

Terjemah:
Di riwayatkan dari Al-Nu’man bin Basir r.a. Nabi SAW, Pernah bersabda bahwa sannya “pengibaratan orang yang menaati perintah dan larangan Allah dengan orang yang mengingkarinya seperti orang-orang yang melakukan pengundian untuk memperoleh tempat duduk di dalam prahu sebagian dari mereka duduk di bagian atas(prahu) dan sebagian lagi duduk di bagian bawah. Pada  saat orang-orang yang duduk di bawah membutuhkan air mereka harus naik ke atas, mengambil air(dan menyusahkan orang lain) maka mereka berkata, sudahlah, kita lubangi saja bagian kapal yang kita tempati ini(dan mengambil air dari sini) agar tidak menyusahkan orang-orang yang berada di atas kita. Maka seandainya mereka yang berada di atas membiarkan mereka (yang berada di bawah) melakukan niatnya, niscaya mereka semua akan tenggelam. Dan jika mereka (yang di atas) mencegah mereka (yang di bawah) niscaya mereka semua akan selamat.[1]

B.  Arti Mufrodat

حُدُودِ       : Batas-batas                                                                                                                                                                                              
نَجَوْا        : memerangi
وَالّوَأ         : Menyelamatkan                                                                                            
اسْتَهَمُوا قَوْمٍ   : Orang-orang diatas
الْمَاءِ            : Air                                                                                           





C.  Biografi  Perawi

Al-Nu’man bin Basyir nama lengkapnya Al-Nu’man bin Basyir bin sa’ad bin Tsa’labah bin Julas bin zaid bin Malik bin Tsa’labah Ka’ab bin Al-khozroj bin Al-Anshori bin Al-Khozroji,Abu Abdullah Al-Madani. Ayahnya bernama Shohbah dan ibunya bernama Umaroh binti Rowakhah. Beliau tinggal di syam.
Abu Nu’aim, berkata : Beliau adalah seorang amir di khufah pada masa Muawiyyah. Beliau meninggal di Hams pada usia 66 tahun. Pada umur 64 tahun beliau pernah menjadi gubernur di Hijaz.[2]


D.  keterangan hadits
     Hadits di atas menerangkan tentang sesuatu yang di terima bagi orang –orang yang menaati segala perintah dan larangan Allah serta orang yang mengingkarinya. Yangmana orang yang menaati perintah dan larangan Allah ia akan selamat  dan bagi orang-orang yang mengingkarinya ia akan mengalami kerugian bagi dirinya.Dalam firman-Nya di sebutkan “Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah Allah, maka sesungguhnya ia telah berbuat untuk keselamatan dirinya , dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi kerugian dirinya sendiri.Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan kami tidak akan menghukum sebelum kami mengutus seorang rasul”. (Al-Isra’ : 15)
Oleh karena itu sebagai seorang hamba manusia selalu bersyukur kepada Allah,dengan berusaha semaksimal mungkin untuk menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena pada hakikatnya manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Dalam firman-Nya disebutkan “ Dan  aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya mereka menyembahku”. (Al-Dzariyat:56)

E.  Aspek Tarbawi.

Sifat tanggung jawab sosial (social responsibility) ini, dapat kita lihat pada zaman Nabi yaitu di kalangan Anshar, Berbagai bantuan di tawarkan kepada muhajirin. Hal ini sampai di lukiskan oleh Allah dalam Al-qur’an. (Q. S Al- Hasyr ayat 9).
“Dan orang-orang yang telah menempati kota madinah dan telah menempati kota madinah dan telah beriman (anshar) sebelum (kedatangan) mereka(muhajirin) dan mereka mengutamakan(orang-orang muhajirin)atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang di pelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang sukses”.



Demikianlah kepekaan dan solidaritas sosial orang-orang anshar. Mereka bukan hannyamengendalikan diri dari sifat tercela. Namun dalam dirinya selalu tertanam keinginan untuk memberi, melayani dan membantu orang lain yang membutuhkannya.
Demikian juga ketika kita di pilih menjadi pemimpin (orang yang di atas), maka semangat memberi dan melayanilah yang seharusnya mendominasi kehidupan kita . seperti yang dikatakan pepatah arab : “Pemimpin yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya”.termasuk orang-orang yang beriman. Tidaklah boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar.[3]























BAB III
PENUTUP

Dengan demikian untuk menngarahkan manusia agar tetap berada pada jalan yang lurus, sehingga tidak tersesat kearah kebatialan , Allah memberikan petunjuk –petunjuk  dan pedoman yang harus di ikuti oleh manusia yaitu dengan selalu mengikuti pegangan yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.dengan demikian manusia di berikan kebebasan untuk menentukan arah perjuangannya.
Dan juga ketika kita di pilih menjadi pemimpin (orang yang di atas), maka semangat memberi dan melayanilah yang seharusnya mendominasi kehidupan kita . seperti yang dikatakan pepatah arab : “ Pemimpin yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya”.termasuk orang-orang yang beriman. Tidaklah boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar.[4]


















DAFTAR PUSTAKA

1.Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Bandung: Mizan,2004)cet. XI, h
2.http: defriskedar . blogspot.com/2009108/nu’man-ibn-basyir.html
3.Ibnu Hajar Al-Asqalani,Tahzib At= Tahzib, (Beirut Lebanon : Al-Fikr, 1995) h. 516
 4.http://www.ekawenats.blogspot.com/2007/011 teori- tanggung jawab_sosial htal 24 februari 2012. Pada jam 09.12 wib




[1] Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Bandung: Mizan,2004)cet. XI, h
[2] Ibnu Hajar Al-Asqalani,Tahzib At= Tahzib, (Beirut Lebanon : Al-Fikr, 1995) h. 516
[3] http://www.ekawenats.blogspot.com/2007/011 teori- tanggung jawab_sosial htal 24 februari 2012. Pada jam 09.12 wib
[4] http://www.ekawenats.blogspot.com/2007/011 teori- tanggung jawab_sosial htal 24 februari 2012. Pada jam 09.12 wib

16 komentar:

  1. Seperti yang dikatakan pepatah arab :
    “Pemimpin yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya”. Termasuk orang-orang yang beriman. Tidaklah boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar.

    Dari redaksi tersebut seperti apa kesadaran untuk ber amar ma'ruf nahi mungkar? Dalam bertanggungjawabannya.


    Class H

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut pendapat saya dari pertanyaan yang anda sampaikan,yang mana disebutkan bahwa seorang pemimpin tidak boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar. Yaitu yang pertama harus anda ketahui bahwasannya pemimpin adalah seseorang yang di pilih yangmana dia harus mahir melaksanakan dari tugas-tugasnya sebagai seorang pemimpin. Sedangkan kesadaran beramar ma’ruf nahi mungkar pada seorang pemimpin itu sendir adalah kesadaran akan tugas-tugasnya sebagai seorang pemimpin seperti halnya memajukan, mensejahterakan masyarakatnya sendiri.

      Hapus
  2. Krisna ayu diana (2021110348)

    Menurut Anda, samakah antara kewajiban sosial dengan tanggung jawab sosial? Tolong jelaskan terkait dengan hadits di atas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya antara kewajiban dan tanggung jawab sosial itu berbeda.
      Karena kewajiban sosial dari seorang pemimpin itu muncul baik sebelum seseorang menjadi pemimpin maupun sebelum dirinya sebagai pemimpin.(sesuatu yang harus di lakukan oleh seseorang tanpa adanya alasan apapun).
      Tanggung jawab adalah segala sesuatu yang harus di terima oleh seseorang sebagai konsekuensi dari apa yang di terima.maka munculah kewajiban akan pelaksanannya menjadi sebuah tanggung jawab yang di bebankan kepadanya.

      Hapus
  3. DEWI ANA (2021110370)
    1. apa korelasi hadits diatas dengan judul makalah anda?
    makalah anda berjudul "tanggung jawab sosial" sedangkan terjemah hadits diatas menerangkan tentang keimanan seseorang terhadap perintah dan larangan Allah SWT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada perinsipnya tanggung jawab seorang muslim di dasarkan oleh perbuatannya sendiri seperti halnya yang telah di tegaskan dalam ayat 164 surat Al-An’am

      164. Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[526]. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."
      [526]. Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendiri-sendiri.
      Akan tetapi perbuatan seseorang merupakan lingkungan sosial yangmana pada waktu, tempat, kondisi tertentu mungkin bisa meninggalkan akibat ataupun pengaruh pada orang lain oleh karena itu tanggung jawab sosial itu terbatas pada amal sedangkan amal adalah salah suatu cara untuk meningkatkan keimanan kita ke pada Allah SWT.

      Hapus
  4. Nama: Siti Nurrohmah
    NIM: 2021110382
    Tanggung jawab yang baik/benar dalam kehidupan sosial itu yang bagaimana menurut perspektif hadis??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disini saya membahas tentang hadis tanggung jawab yangmana memicu pada tanggung jawab seorang pemerintah maka tanggung jawab seorang pemerintah antara lain adalah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Namun harus kita ketahui pula bahwasannya sudah melaksanakan tugas sebagai seorang pemimpin tidak pasti dikatakan baik. Karena pada hakikatnya yang menilai bahwa tanggung jawab kita baik adalah orang lain. Namun apabila kita ingin dikatakan tanggung jawab kita baik maka kita harus dapat menunjukan hasil kerja kita agar kita tidak dikatakan sebagai sebagai orang yang bertanggung jawab.

      Hapus
  5. farah dibha (2021110357)

    "Pemimpin yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya"
    pertanyaannya: bgmn bila kita mengetahui bahwa pemimpin kita tak bisa lagi melayani rakyatnya dg baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. seharunya kita bisa menilai pada sikapnya.dan kita juga dapat meniru setiap perbuatan baiknya dan tidak mengikuti perbuatan yang salah.dan alangkah baiknya juga kita bisa mengingatkan dan menegur perbuatan yang salah.

      Hapus
  6. adin refqi larenurifta 2021110359
    sebenarnya yang diberi tanggung jawab sosial itu siapa saja? Kenapa dimakalah hanya menyebutkan pemimpin? Kemudian bentuk-bentuk tanggung jawab sosial itu seperti apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua orang.

      Kenapa di makalah menyebutkan pemimpin?
      Jawab:….karena pada hakikatnya setiap orang itu pemimpin baik pada dirinya sendiri mau pun orang lain, hadist rosul yanh mengatakan bahwa setiap kamu adalah pemimpin yang mana akan di minta pertanggung jawaban atas kepemimpinanya.
      Kemudian bentuk- bentuk tanggung jawab social itu seperti apa?
      Jawab:… contoh
      Tanggung jawab dari pemimpin seperti halnya memajukan potensi rakyat, kita bertanggung jawab menjaga kesehatan dll.

      Hapus
  7. seperti apakah ciri2 pemimpin yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya dan bagaimna cara kita memilih seorang pemimpin yang adil dan dapat meminpin dengan benar.....?

    Khoirul Amri
    2021110353
    kelas H

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti apakah cirri- ciri pemimpin yang tanggung jawab dan dapat di percaya dan bagai mana kita memilih seseorang pemimpin yang adil dan dapat memimpin dengan benar….?
      Jawab:……….
      Seorang pemimpin dapat menunjukan hasil kerja yang telah di capainya dengan ber cirikan :
      - dia selalu menjawab dengan sebenarnya yang dapat di ketahui dari kebiasaanya.
      - tidak selalu menyalakan orang lain atas kondisi, dll.
      - dan lebih banyak berinterksi dengan masyarakat dan bawahanya dari pada teori.

      Hapus
  8. SUSWATI (H)
    2021110358

    Menurut pemakalah bagaimanakah cara merealisasikan sikap tanggung jawab sosial dalam dunia pendidikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Dengan cara kita sadar akan tugas dari seorang pelajar.
      2. Kita palajar dengan giat agar kita dapat meraih prestasi baik di dalam maupun luar negeri.
      3. Kita mengamalkan setiap pengetahuan yang kita dapat kan.
      “katakanalah pada mereka walau satu ayat”
      Sampaikanlah.

      Hapus