Laman

new post

zzz

Jumat, 31 Oktober 2014

SBM - C - 7 : MANAJEMEN KELAS


MAKALAH
MANAJEMEN KELAS
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah                   : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu           : Muhammad Ghufron Dimyati

Disusun oleh
Nur Aropah                           2021 112 173
Emil Mardliana                       2021 112 174
Fasikhatunnisa                        2021 112 177
Defi Septiana                          2021 112 186 
Kelas   : C


JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2014



BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa (2006:3) ”Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang yang professional.
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Menurut Djamaroh (2006:173) menyebutkan ” Masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh penulis professional dan pengajar adalah juga pengelolaan kelas”. Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan kelas, sedangkan tidak ada satu pendekatan yang dikatakan paling baik. Sebagian besar guru kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan masalah pengelolaan. Masalah pengajaran harus diatasi dengan cara pengajaran dan masalah pengelolaan harus diatasi dengan cara pengelolaan.
Di kelaslah segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan bagi, professional, dan harus terus-menerus.













BAB II
PEMBAHASAN
    A.            Definisi , Tujuan dan Fungsi Manajemen Kelas
1.         Definisi Manajemen Kelas
Menurut Made Pidarta, manajemen kelas adalah proses seleksi dan pengunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Sedangkan menurut Sudirman N. (1991:31), manajemen kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas. Menurut SuharsimiArikunto, manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.Karena itu, kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaktif edukatif. Maka agar memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar secara interaktif dan efektif.[1]
Manajemen  kelas diperlukan karena dari hari kehari, bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan anak didik selalu berubah. Hari ini anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok, sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Karena itu, kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap mental dan emosional anak didik.
Jadi, manajemen kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif antara guru dan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
2.         Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan manajemen kelas adalah :
a.    Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.    Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
c.    Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
d.   Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.[2]
3.      Fungsi Manajemen Kelas
a.    Manajemen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajemen kelas berfungsi :
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti : membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas.
b.    Memelihara agar tugas – tugas itu dapat berjalan lancar.

            B.     Aspek-aspek Manajemen Kelas

Menurut oemar Malik ada tujuh aspek yang memiliki fungsi berbeda dalam proses belajar mengajar, namun merupakan satu kesatuan yang bulat yaitu:
1.    Aspek tujuan instruksional
2.    Aspek materi pelajaran
3.    Aspek metode dan strategi pembelajaran
4.    Aspek ketenangan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat, dan perlengkapan
5.    Aspek media instruksional
6.    Aspek penilaian
7.    Aspek penunjang fasilitas
Semua aspek yang diutarakan diatas tersebut saling terkaitdanmempengaruhitercapainyasuatu proses pembelajaran. oleh karena itu, guru sebagai pendidik dituntut untuk mampu mengelola pengajaran dengan memperhatikan beberapa aspek diatas, agar tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

           C.     Prinsip-prinsip dalam Manajemen Kelas

Djamarah (2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut:
1.    Hangat dan Antusias
Hangat dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2.    Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3.    Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4.    Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
5.    Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
6. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.[3]



    D.            Pendekatan dalam Manajemen Kelas
Keharmonisan hubungan guru dengan peserta didik dalam kelas tersimpul dalam interaksi, untuk mewujudkan interaksi yang efektif perlu diadakan beberapa pendekatan yang harus guru lakukan dalam rangka manajemen kelas, berikut beberapa pendekatan tersebut:
1.      Pendekatan otoriter
 pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mendisiplinkan siswa
2.      Pendekatan permisif
Adalah Kegiatan guru dalam memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertingkah laku
3.      Pendekatan modifikasi tingkah laku
Adalah kegiatan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan. 
4.      Pendekatan iklim sosio-emosional
Adalah kegiatan guru dalam menciptakan hubungan guru dalam menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim kelas yang positif
5.      Pendekatan proses kelompok
Kegiatan guru dalam menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif.( ungu)
6.      Pendekatan Resep
Pendekatan ini dilakukan dengan memberikan satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dan interaksi semua masalah yang terjadi dikelas
7.      Pendekatan pengajaran
Yang didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah


8.      Eclectic Approach
Menekankan pada potensialitas, kreatifitas,dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. [4]

     E.            Masalah dalam Manajemen Kelas
Masalah-masalahmanajemen kelas yang berhubungan dengan perilaku anak didik, diantaranya:
1.    Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok dan pertentangan jenis kelamin.
2.    Tidak adanya standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana-kemari dan sebagainya.
3.    Reaksi negatif terhadap anggota kelompok.
4.    Moral rendah, permusuhan,agresif.
5.    Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dan sebagainya.[5]

     F.            Tugas Guru dalam Manajemen Kelas
1.    Pengaturan dan Penataan Ruang Kelas
Dalam penyusunan dan pengaturan raung belajar hendaknya memungkinkan anak didik duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal yang perlu diperhatikan:
1.      Ukuran dan bentuk kelas
2.      Bentuk serta ukuran bangku dan meja anak didik
3.      Jumlah anak didik dalam kelas
4.      Jumlah anak didik dalam setiap kelompok
5.      Jumlah kelompok dalam kelas
6.      Komposisi anak didik dalam kelompok (seperti anak didik yang pandai dan kurang pandai, laki-laki dan perempuan)
Selain hal-hal diatas, ada juga hal yang tak kalah penting dalam penataan kelas, diantaranya;
1.    Pengaturan tempat duduk
Dalam belajar anak didik memerlukan tempat duduk, tempat duduk mempengaruhi anak didik dalam belajar. Bentuk dan ukuran tempat duduk yang digunakan sekarang bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk bisa diduduki oleh beberapa orang anak didik, ada pula yang hanya dapat diduduki oleh dua orang anak didik.
2.    Pengaturan alat-alat pengajaran
Adapun alat-alat pengajaran dikelas yang perlu diatur adalah sebagai berikut:
a.    Perpustakaan kelas
b.   Alat peraga/media pengajaran
c.   Papan tulis, kapur tulis dan lain-lain         
d.   Papan presensi anak didik
3.    Penataan keindahan dan kebersihan kelas
a.    Hiasan dinding, seperti: Burung garuda, teks proklamasi, slogan pendidikan, peta/globe, gambar presiden dan wakil presiden
b.   Penempatan lemari, seperti: lemari buku didepan, lemari alat-alat peraga dibelakang
c.    Pemeliharaan kebersihan
4.    Ventilasi dan tata cahaya: Ventilasi dan cahaya sesuai dengan ruangan kelas
2.    Pengaturan anak didik
Rumusan tentang pengelompokan anak didik menurut Conny Semiawan, dkk (1985;67) mengemukakan konsepnya sebagai berikut:
1.    Pengelompokan menutur kesenangan berkawan
Pada pengelompokan ini anak didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari atas 4-6 orang yang menurut merekan merupaka kawan-kawan dekat. Dalam penelompokan seperti ini , setiap anak didik mempelajari atau berbuat hal yang sama dengan sumber yang sama
2.    Pengelompokan menurut kemampuan
Dalam penelompokan seperti ini, untuk mempermudah pelayanan guru, anak didik dikelompokan kedalam kelompok cerdas, sedang/ menengah dan lambat. Pengelompokan seperti ini  diubah sesuai dengan kesanggupan individual  dalam mempelajari mata pelajaran, penelompokan seperti ini akan menuntut program –program khusus(bantuan remidial) untuk membantu para anak didik tertentu yang mengalami kesulitan khusus dalam mata pelajaran tertentu.
3.    Pengelompokan menurut minat
Dalam pengelompokan seperti ini, anak didik yang berminat melakukan kegiatan belajar yang sama dikelompokan, pada situasi seperti ini, guru perlu terus menerus mengamati setiap anak didik , selain itu guru harus memberi dorongan kepad anak didikuntuk berpindah dari satu kegiatn ke kegiatan yang lain. Dalam melaksanakan sistem ini, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut :
a.    Pembentukan kelompok diserahkan kepada anak didik
b.    Pembentukankelompok diatur oleh guru sendiri
c.    Pembentukan kelompok diatur oleh guruatas usul anak didik[6]

    G.            Manajemen Kelas yang Efektif
Kinerja manajemen yang efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri, dan internalisasi kontrol diri pada kalangan siswa. Untuk mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat ditempuh melalui tiga langkah, diantaranya:
1.    Menetapkan aturan dan prosedur
Dalam memanajemen kelas, kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting. Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apayang diharapkan untuk dilakukan, sedangkan prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan lainnya. Dalam pengelolaan kelas, perumusan aturan dan prosedur yang jelas dan terperinci sangat berperan penting guna meningkatkan keefektifan manajemen kelas.
2.    Menjaga aturan dan prosedur
Pengelolaan kelas yang efektif pada umumnyahanya menetapkan beberapa aturan prosedur saja, mengajarkannya dengan cermat kepad siswa, dan menjadikannya sesuatu yang rutin dengan menggunakannnya secara konsisten di kelas.
Pengelolaan kelas yang efektif dan konsisten dalam menegakkan aturan dan menetapkan prosedur mencakup manajemen preventif yang secara keseluruhan dibuat oleh guru, diantaranya:
a.    Komunikasi dengan jelas tugas-tugas dan persyaratan untuk menyelesaikannya
b.    Bagaimana cara kerja prosedur untuk memantau pekerjaan siswa
c.    Konsisten dalam memeriksa pekerjaan yang telah selesai, yang telah dikerjakan
d.   Memberikan umpan balik yang tepat pada hasil pekerjaan siswa[7]





BAB III
PENUTUP
Dalam pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif antara guru dan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Dalam memanajemen kelas harus memperhatikan beberapa prinsip-prinsip, pendekatan-pendekatan, masalah yang akan dihadapi dalam memanajemen kelas, aspek-aspeknya yang wajib ada dan beberapa tips yang harus dilakukan oleh seorang gurudalam memanajemen kelas, sehingga dapat terwujud sebuah pengelolaan kelas yang efektif dan efisien.













DAFTAR PUSTAKA
Djamarah ,Zaenal Syaiful Bahri, , 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,      Jakarta:PT. Rineka Cipta
Mustakim,Zaenal.2013.  Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:STAIN Press
Rohadi, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta
http//.Manajemen Kelas.diakses pada tanggal 29 oktober 2014


[1]Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:PT. Rineka Cipta,2000), hal, 172
[2]//http, Manajemen Kelas, diakses pada tanggal 29 oktober 2014
[3]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), hal 185
[4]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan:STAIN Press, 2013), hal, 211-212
[5]Ahmad Rohadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta:Rineka Cipta, 2004), hal 124
[6].Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2000),hal 180-183
[7]Zaenal mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan:STAIN Press, 2013), hal 215-216

Tidak ada komentar:

Posting Komentar