KONSEP DAN APLIKASI KEBAIKAN,KEBAJIKAN,DAN KEBAHAGIAAN
MAKALAH
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Akhlaq
Dosen
Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I
Disusun Oleh :
1.
Isti
Azah (2021114174)
2.
Azka
Farihatullillah (2021114175)
3.
Nur
Khamidah (2021114176)
4.
Khuswatun
Khasanah (2021114177)
Kelas PAI / D
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
kepada kami. Sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul : KONSEP
DAN APLIKASI KEBAIKAN, KEBAJIKAN, KEBAHAGIAAN. Makalah ini di ajukan guna
memenuhi tugas kuliah ilmu akhlak.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini.
Semoga
makalah ii bisa memberikan informasi kepada masyarakat dan mahasiswa,
serta bermanfaat untuk pengembangunan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Amin
. . . .
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam
agama islam kita sering diajarkan untuk mencari kebaikan, kebajikan, dan
kebahagiaan.Oleh sebab itu, kita sebagai orang yang beriman diwajibkan untuk
berbuat kebaikan, kebajikan, dan kebahagiaan yang sudah dijelaskan dalam
Al-qur’an dan diharapkan untuk selalu melakukan kebaikan dan kebijakan agar
terciptanya kebahagiaan
Kata’’
Baik’’ merupakan kata yang subyektif. Setiap orang,ingin dikatakan baik
sekalipun sebenarnya ia tidak baik. Kita juga sering memberikan penilaian
kepada orang lain baik dan tidak baik hanya sekedar dhahir yang kita pahami.
Berkaitan
dengan persoalan keagamaan, kita juga tidak pernah dapat mengatakan bahwa orang
lain berdosa. Yang dapat kita katakan adalah bahwa kelakuan seseorang tidak
sesuai dengan apa yang dilakukan mungkin orang tersebut bingung atau salah
tafsir.
Oleh
karen itu, kebaikan yang hakiki hanya milik Allah sematalah yang berhak
menilainya. Manusia hanya dapat mengamati indikasi-indikasi kebaikan dari segi
luarnya saja.
A.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari kebaikan?
2.
Apa
pengertian dari kebahagiaan?
3.
Apa
pengertian dari kebajikan?
B.
Tujuan penulisan
Makalah ini disusun untuk :
1.
Mengetahui
pengertian Kebaikan
2.
Mengetahui
pengertian Kebahagiaan
3.
Mengerti
pengertian Kebajikan
C.
Metode penulisan
Metode penulisan
yang dilakukan melalui studi literatur atau metode kajian Pustaka,yaitu dengan
menggunakan beberapa referensi buku atau dari
referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas.
Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan
dibahas dengan melakukan perumusan masalah,melakukan langkah-langkah pengkajian
masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari
berbagai sumber,dan penyintesiskan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
D.
Sistematika
penulisan
Makalah ini di tulis
terdiri dari beberapa bagian : BAB I pendahuluan meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, metode penulisan makalah,
sistematika penulisan makalah. BAB II pembahasan. BAB III penutupan meliputi
simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBAIKAN
1. Pengertian Kebaikan
Dari segi bahasa baik atau kebaikan adalah
terjemahan dari kata khoir, al-birr, al ma’ruf. Dalam bhs. Inggris disebut juga
dengan good yang artinya baik. Sedang menurut istilah bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang
menimbulkan rasa keharuan, kepuasan, kesenangan, dan persesuaian.
Sedang baik menurut Ethik adalah sesuatu
yang berharga untuk tujuan. Sebaiknya yang tidak berharga, tidak berguna untuk
tujuan apabila yang merugikan, atau yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan
adalah buruk dan yang disebut baik dapat pula berarti sesuatu yang
mendatangkan, memberikan perasaan senang atau bahagia.
2. Konsep Al-Qur’an tentang
Kebaikan
Berkenaan dengan konsep “kebaikan” dalam
Al-Qur’an penulis mencoba menyadur daritulisan Drs. Enoh,M.Ag yang di
publikasikan dalam jurnal mimbar dengan judul konsep baik ( kebaikan) dan buruk
(keburukan dalam Al-qur’an).
Dalam tulisan tersebeut di sebutkan bahwa
kata ‘baik’ dalm Al-qur’an memiliki sinonim yang banyak dan istilah-istilah
tersebut memiliki maksud-maksud tersendiri yang juga mrujuk pada arti kebaikan.
Diantaranya adalah :
1. Al-husnu
atau Al-hasanah merupakan gambaran segala sesuatu yang menyenangkan dan
disukai, baik berdasarkan pandang akal,hawa, atau dari segi pandang secara
fisik.( Qs.Azzumur ;18)
2. Al-ihsan
yaitu mengamalkan kebaikan yang diketahuinya yang sifatnya lebih umum dari pada
memberikan kenikmatan.
3. Al-khair
adalah kebaikan berupa kenikmatan dunia yaitu yang terbaik dari segala
sesuatu.(Qs. Al-baqarah: 148)
4. Al-ma’ruf
menunjukan kecenderungan kepada kebaikan yang berhubungan dengan ketaatan dan
ketundukan manusia kepad Allah Swt. Secara konstektual penggunaan kata
Al-ma’ruf dalam Al-qur’qn senanatiasa berhubungan dengan persoalan dan
ketentuan yang di gariskan Allah secara syari’.
5. Al-mshalhah
dan Al-mafsadah lebih cenderung kepada gambaran kebaikan yang berhubunga dengan
kebaikan-keburukan alam dan lingkungan secara umum dan menunjukan kebaikan
bersifat amaliyah.
6. Al-birr
merupakan kebaikan yang hakiki dan menggambarkan integrasi akal, perasaan,
sekaligus tuntunan syara’ dalam menentukan baik buruk, sehingga mencakup
sekaligus mengintegralkan seluruh kebaikan dari berbagai dimensi.
3. Bagaimana kebaikan menurut
islam?
Rosulullah
dalam hadistnya menegaskan :
“kebaikan adalah akhlak yang baik,
sedangkan dosa adalah apa-apa saja yang meragukan jiwamu, dan kamu tidak suka memperlihatkannya
kepada orang lain.” (HR.Muslim).
Kebaikan adalah apasaja yang menenangkan hati
dan jiwamu. Dalam salah satu ayat Al-qur’an kebaikan disebut “Al-birru” yang
berarti kebaikan yang banyak.
Yang dimaksud perbuatan
baik atau kebaikan dalam islam antara lain :
1.
Beriman kepada
Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, dan beriman kepada para Nabi
2.
Suka infak,
dermawan, memberikan sebagian hartanya kepada anak yatim dan fakir miskin
3.
Mendirikan
sholat
4.
Menunaikan
zakat, menepati janji[1]
B.KEBAHAGIAAN
1.Pengertian Kebahagiaan
Kebahagiaan
merupakan sesuatu yang selalu dicari oleh manusia sejak zaman dahulu sampai
sekarang. Akan tetapi, untuk merumuskan atau mentukan apa sebenarnya yang
dimaksud kebahagiaan itu tidaklah mudah. Tiap orang atau kelompok sering
mempunyai batasan sendiri yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya, sehingga sukar menentukan apa sebenarnya
kebahagiaan itu. Dalam kenyataan hidup sehari-hari berbagai macam pendapat muncul kepermukaan.
Sebagai contoh ada yang berpendapat
bahwa pangkat, kedudukan dan kekayaan merupakan sesuatu yang
membahagaiakan. Oleh karena itu, banyak
orang yang berusaha meraih pangkat, kedudukan dan kekayaan dengan berbagai
jalan dan dengan mengerahkan semua kemampuan yang dimiliknya. Namun dalam
kenyataannya, pangkat dan kedudukan sering menghilangkan kebahagiaan. Demikian juga halnya dengan harta kekayaan.
Banyak kasus yang menunjukan bahwa orang yang kaya kehilangan ketenangan hidup
karena terlalu berorientasi kepada kekayaannya sehingga ketenangan kehidupaan
keluarga yang pernah dimiliki menjadi berkurang dan bahkan mungkin hilang sama
sekali. Gambaran tersebut menunjukan bahwa kebahagiaan merupakan suatu yang
sangat subjektif dan kondisional. [2]
Dengan
demikian kebahagiaan merupakan salah satu motif yang menggerakan perbuatan seseorang.
Setiap perbuatan sadar pasti digerakan olrh suatu keinginan. Tercapainya
sesuatu yang diinginkan akan memuaskan hati pelakunya. Kepuasan yang dicapai
oleh seseorang setelah melakukan suatu perbuatan merupakan salah satu unsur
kebahagiaan. Dalam proses pencapaian kebahagiaan yang diinginkan kadang-kadang
seseorang bersedia mengorbankan sesuatu yang telah diraihnya. Olrh karena itu
pengertian seseorang tentang kebahagaiaan sangat mempengaruhi tingkah laku
seseorang dalam kehidupan sehari-harinya
Dalam
kehidupan sehari-hari kebahagiaan dapat mempunyai pengertian kelezatan
(pleasure), kegembiraan (joy), dan bahagia (happines). Mc. Dougal sebagaimana
dikutip oleh Abdul Aziz al-Qussy mengatakan bahwa kebahagiaan akan diperoleh
apabila seseorang mampu menyelesaikan suatu kewajiban dengan cara yang baik dan
benar. Dengan adanya kewajiban maka akan timbul perasaan harga diri, yaitu
suatu pikiran yang menyatakan bahwa menunaikan kewajiban adalah merupakan tugas
dan tanggung jawab dirinya. Apabila tugas dan tanggung jawab tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan melahirkan kebahagiaan. Jadi
kebahagiaan adalah hasil nyata diri (self realization) karena tersalurnya
dorongan-dorongan batin yang yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab
yang ada pada dirinya. Apabila tujuan
yang diinginkan dapat tercapai, maka seseorang akan merasakan puas. Kepuasan
yang dirasakan dengan sadar itulah yang disebut kebahagiaan. Jadi kebahagiaan
adalah keinginan yang terpuaskan karena sadar dirinya memiliki sesuatu yang
baik[3].
Kebahagiaan
yang sempurna hanya bisa dapa diraih oleh seseorang kalau ia dapat mengikuti
semua petunjuk dan bimbingan dari dzat yang maha sempurna.
2.Beberapa Pendapat Tentang Kebahagiaan
Banyak
ilmuan yang berpendapat tentang kebahagiaan diantaranya :
1.
Al-Kindi S.cm ilmuan berpendapat bahwa kebahagiaan bukanlah
dengan mencapai keinginan dan hasrat-hasrat kalu bersifat indrawi. Tetapi
diperoleh melalui pencapaian keinginan dan hasrat yang bersifat rasional dalam
memikirkan , membedakan dengan mengenal hakikatnya.
2.
Menurut Al-Razi
bahwa kebahagiaan / kenikmatan terjadi ketika manusia tersebut kembali lagi
ke keadaan semula yang alamiyah. Bahwa kenikmatan adalah rehat dari
penderitaan.
Pemikiran
lain yang dijadikan rujukan penulis dalam pembahasan kebahagiaa adalah miskawaih.menurutnya kebahagiaan
setiap eksistensi ada pada inti perilakunya yang ia lakukan atas dasar
kesempurnaan dan keutuhan, yaitu dalam kemampuan membedakan, berfikir , dan
mengambil hikmah.[4]
Kalau
di lihat dari sudut pandang tasawuf ia adalah orang yang telah mencapai maqom
ridla, dan kalau dari sudut pandang psikolog ia adalah orang yang telah
teraktualisasi dan orang yang telah mencapai tingkat demikian berarti telah
mencapai ujung akhir kebahagiaan.
3.KEBAJIKAN
1.Pengertian
Kebajikan
Kebajikan
adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan ( keselamatam, keberuntungan, dsb )
Dari
An-Nawwas bin Sam’an ra, dari Nabi Saw,beliau bersabda, “ kebajikan adalah
akhlak yang baik, dan dosa adalah sesuatu yang mengganjal dalam jiwamu dan
ngkau tidak suka bila hal iu terlihat oleh manusia ( orang lain )” ( HR. Muslim
)
Ada
Dua definisi kebajikan:
Dua
definisi kebajikan yang merupakan hadist ke-27 dari kitab Arba’in An-Nawawiyah
ini di antaranya menjelaskan tentang Al-birru (kebajikan).
1. Yang
di maksud Al-birru adalah khusnul khuluq ( berakhlak yang baik)
2. Kebajikan
adalah sesuatu yang jiwamu tentram kepadanya dan hatimu menjadi tenang.
Contoh segala bentuk
kebajikan. Bisa berupa kebajikan kepada kedua orang tua, biasa disebut birrul
walidain, dan kebajikan mencakup juga segala bentuk pengaruh positif dari
sebuah amal ibadah
2.Ayat
yang menjelaskan tentang kebajikan
Allah Swt menjanjikan
mereka berbagai kebajikan di akhirat yang merupakan balasan atas kebajikan yang
selama ini di laksanakannya di dunia. Sebagai mana terdapat dalam Qs. Al-insan
:5
¨bÎ)u#tö/F{$#cqç/uô³t`ÏB<¨ù(x.c%x.$ygã_#tÏB#·qèù$2ÇÎÈ
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang
campurannya adalah air kafur.
Luasnya pengertian dan
cakupan al-birr ini juga terdapat dalam Qs. Al-baqoroh: 177. Dalam ayat ini di
jelaskan bahwa al-birr mencakup :
1. Rukun
iman
2. Memberikan
harta yang di cintainya kepada orang yang membutuhkn
3. Menegakkan
sholat dan membayar zakat
4. Memenuhi
segala bentuk perjanjian
5. Bersabar
dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan.
3.Perintah
untuk bekerjasama dalam kebajikan
Banyak
ayat Al-qur’an dan hadist Nabi yang memerintahkan manusia untuk melakukan
segala bentuk al-birr (kebajikan). Bukan itu saja, Al-qur’an juga memerintahkan
kitauntuk berta’awun ( bekerjasama dan bermitra) perintah ini di antaranya
terdapat dalam Qs. Al-maidah: 2
$pkr'¯»ttûïÏ%©!$#(#qãZtB#uäw(#q=ÏtéBuȵ¯»yèx©«!$#wurtök¤¶9$#tP#tptø:$#wuryôolù;$#wuryÍ´¯»n=s)ø9$#IwurtûüÏiB!#uä|Møt7ø9$#tP#tptø:$#tbqäótGö6tWxôÒsù`ÏiBöNÍkÍh5§$ZRºuqôÊÍur4#sÎ)ur÷Läêù=n=ym(#rß$sÜô¹$$sù4wuröNä3¨ZtBÌøgsãb$t«oYx©BQöqs%br&öNà2r|¹Ç`tãÏÉfó¡yJø9$#ÏQ#tptø:$#br&(#rßtG÷ès?¢(#qçRur$yès?urn?tãÎhÉ9ø9$#3uqø)G9$#ur(wur(#qçRur$yès?n?tãÉOøOM}$#Èbºurôãèø9$#ur4(#qà)¨?$#ur©!$#(¨bÎ)©!$#ßÏx©É>$s)Ïèø9$#ÇËÈ
Artinya: Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan
bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan
binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan
apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada
mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebaikan adalah sesuatu yang mendatangkan kepuasan, kaharuan,dan
kesenangan (rasa bahagia). Kebahagiaan adalah keinginan yang
terpuaskan karena sadar dirinya memiliki sesuatu yang baik.Kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan kebaikan
( keselamatam, keberuntungan, dsb). Jadi ketiganya saling berkaitan dan penting
bagi kehidupan manusia. Dengan kebaikan kita akan mendapatkan kesenangan dan
dengan kesenangan kita akan mendapatkan kebajikan dalam jiwa.
B.SARAN
Marilah
kita bersama-sama membangun sikap dan sifat terpuji (baik) agar kita dapat
memperoleh kepuasan dan kesenangan yang mampu membuat hati dan jiwa kita
menjadi tentram dan tenang.
DAFTAR PUSTAKA
Suraji, Imam, Etika dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Hadits,Jakarta,
PT.Pustaka Al
Husna, 2006
Fakhry, Majid, Etika Dalam Islam,
Surakarta: Pustaka Pelajar Offset. Hlm.135
Magnis, Franz von,Etika
umum, Yogyakarta, 1985 ,hlm 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar