ILMU
AKHLAK
"
Problem Moralitas dan pemecahanya dengan Etika Normatif ”
Makalah
Oleh :
AWAL
SEPTA .R. 2021114188
ANI NUR AINI 2021114189
MIFTA
FAUZIAH 2021114190
LILIS
CAHYANINGSIH 2021114191
kelas D
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2014
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur ke hadirat Allah swt,atas segala nikmat dan karunia-nya,makalah
yang berjudul “Problem Moralitas dan Pemecahannya dengan Etika Normatif”ini
dapat diselesaikan.Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
sebaik-baik manusia,nabi dan junjungan kita,Muhamad saw.,keluarganya dan
sahabatnya.
Kemampuan
manusia memahami problem moralitas dan etika sebagai landasan hidup bagi setiap
manusia. Makalah ini menjelaskan tentang pengertian problem moralitas dan
pemecahannya dengan etika normatif,dan menjelaskan macam-macam dari
etika,hubungan antara etika dengan
moral,faedah etika berdasarkan pemikiran-pemikiran dari penulis.
Penulis
telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya,meskipun tidak
komperhensif.Di samping itu,apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan
kesalahan,baik dalam pengetika maupun isinya,maka penulis dengan senang hati
menerima saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan
penulisan berikutnya.Akhirnya,semoga makalah yang sederhana ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat untuk membantu pembaca mengetahui problem
moralitas dan pemecahannya dengan etika normatif .Amin ya robbal alamin.
Pekalongan,
08 November
2014
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4
A. Latar
Belakang Masalah ....................................................................................... 4
B. Rumusan
Masalah ................................................................................................. 4
C. Metode
Pemacahan Masalah ................................................................................ 4
D. Sistematika
Penulisan Makalah ............................................................................ 5
E.
Metode Pemacahan
Masalah ................................................................................ 5
BAB
II PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
A.
Pengertian Moral .................................................................................................. 5
B.
Teori Etika Normatif ........................................................................................... 7
C.
Contoh Problem Moralitas .................................................................................... 8
D.
Pemecahan Masalah pada Problem Moralitas ....................................................... 9
BAB
III PENUTUP ..................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Etika yaitu ilmu pengetahuan mengenai ilmu
kesusilaan,ini berarti bahwa etika membicarakan tentang kesusilaan secara
ilmiah, gejala kesusilaan moral atau etos dapat di tinjau secara luas setiap
orang menghadapi masah-masalah kesusilaan, yang di renungkan. Umpama seseorang
mendengarkan peristiwa bunuh diri yang mengharukan ia merenungkanya dan
mempertanyakannya dalam hati,apakah bunuh diri itu sebenarnya diperbolehkan?.
Jika ia melakukan
hal senacam itu,maka ia telah berurusan dengan etika meskipun hanya secara
kebutulan,secara sepotong-potong atau secara tidak sistematik,dengan demikian
secara prailmiah yang membedakan etika dari segenap cara pendekatan mengenai
masalah kesusilaan ialah,etika membahas kesusilaan secara ilmiah. Ungkapan ini
nanti akan menjadi jelas pernyataannya yang menyabutkan etika sebagai ilmu pengetahuan
mengenai kesusilaan membawa akibat bahwa hendaknya dipilihkan antara etika
dengan kesusilaan,yaitu sebgai objek ilmu pengetahuaan tersebut. Kiranya ada
baiknya kita berpegang teguh pada pemilahan ini. Secara demikian kita
menggalakan pemakaian bahasa yang murni dan menghindari terjadinya kerancauan
pengertian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya
merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa Pengertian moral ?
2. Apa
pengertian dari Teori etika
normatif
?
3. Apa saja macam dari
problem moralitas?
4. Bagaimana pemecahan
problem moralitas ?
C. Metode Pemacahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui
studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa
referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang
dibahas. Langkah – langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah
– langkah pengkajian masalah, penetuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban
permasalahan.
D. Sistematika Penulisan makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab
I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan
masalah, metode pemecahan masalah dan sistematika penulisan masalah; Bab II,
adalah pembahasan; Bab III bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran
– saran.
E. Metode Pemacahan
Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui
studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa
referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang
dibahas. Langkah – langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah
– langkah pengkajian masalah, penetuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber dan penyintesisan serta pengorganisasian
jawaban permasalahan.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Moral
Moral
merupakan perbuatan atau tingkahlaku atau ucapan sesorang dalam berinteraksidengan
manusia.
Tidak
satupun diantara kita dapat mengingat
ketika kita pertama kali mulai untuk melakukan pertimbangan berkaitan
dengan persetujuan atau penolakan moral. Dari masa kanak-kanak, kita mendapati
pertimbangan seperti itu sampai melalui
orangtua kita, anak yang “Baik”, anak yang “Buruk” dan dari masa kanak-kanak ini kita mengenakan
pertimbang tersebut tanpa melakukan pembedaan pada orang, hewan, benda kawan
bermain yan baik atau kawan bermain yang buruk, anjing yang baik atau anjing
yang buruk , dan bahkan tmbol pintu yang jahat jika kepala kita terbentur
padanya. Hanya secara
berangsur-angsur kita muali membedakan persetujuan dan penolakn atas dasar
moral dengan persetujuan dan penolakn yang membedakan atas dasar yang lain.1
Sebuah
cerita sangat kuno dikisahkan sebagai cerita kuno oleh “Bentham” yaitu tentang
dokter mata dan pemabok. Seorang yang sakit matanya karena minum pergi ke ahli
mata untuk mendapatkan nasihat. Orang yang sakit mata itu mendapati ahli mata
duduk dibangku, yang dihadapannya ada segelas anggur. “Anda harus berhenti
minum”, kata ahli mata. “Mengapa begitu?” kata orang yang sakit mata. “Anda
sendiri tidak berhenti minum, dan saya rasa mata anda sendiri bukan mata yang
terbaik. “Benar sekali, kawan” jawab ahli mata, namun anda harus tahu saya mencintai botol ini lebih dari pada saya
mencintai mata saya sendiri. “2
Lantas
bagaimana kita bergerak dari dasar keinginan menuju teori etika? Kita menemukan solusi ketika kita menggunakan
pandangan yang lebih panjang dan lebih luas. Semua keinginan kita mungkin
dirampatkan sebagai keinginan untuk mengganti suasana yang lebih memuaskan bagi
keadaan yang kurang memuaskan. Benar bahwa individu, dibawah pengaruh langsung
dorongan hasrat atau nafsu, saat kemarahan atau kegusaran, kebencian, motiv
balas dendam, keinginan untuk balas dendam, kerakusan, atau keinginan yang
meluap untuk melepaskan ketegangan seksual, untuk merokok atau minum-minuman
keras atau narkoba, dalam jangka panjang mungkin hanya mereduksi keadaan
kepuasan yang lebih besar dengan keadaan
kepuasan yang lebih kecil, mungkin membuat dirinya kurang bahagia dari pada
lebih bahagia.
Namun
keadaan yang kurang puas ini bukan merupakan intense kesadarannya yang real,
bahkan pada saat melakukan tindakan. Dia menyadari, dalam retrospeksi, bahwa
tindakannya merupakan tindakan yang bodoh, dia tidak memperbaiki kondisinya,
tetapi membuatnya lebih buruk, dia tidak berbuat sesuai dengan kepentingan
jangka panjang, melainkan bertentangan, dengan kepentingan tersebut. Dia senantiasa
ingin menyadari, dalam saat yang lebih tenang, bahwa dia seharusnya memilih tindakan yang terbaik yang mendukung
kepentingannya sendiri dan memaksimumkan kebahagiaannya (atau meminimumkan
ketidak bahagiaannya) dalam jangka panjang. Orang yang bijaksana dan
berdisiplin menolak untuk terlibat dalam kenikmatan langsung ketika
keterlibatan itu dalam jangka panjang hanyalah akan menimbulkan penderitaan dan
rasa sakit.
Singkatnya
tidaklah benar bahwa “sejumlah yang ada tidak dapat menciptakan yang seharusnya”.
Pada hakikatnya, yang seharusnya itu bersandar, dan harus bersandar, baik pada
yang ada maupun yang akan ada. Urutannya sederhana, setiap orang, didalam
momennya yang dingin dan rasional, mencari kebahagiaan jangka panjangnya
sendiri inilah kenyataanya (faktanya) inilah keadaanya. Umat manusia menemukan,
selama berabad- abad bahwa aturan tindakan tertenntu itu meningkatkan
kebahagian jangka panjang, baik bagi individu maupun masyarakat. Aturan
tindakan ini harus disebut aturan moral, oleh karena itu dengan mengasumsikan
bahwa orang mencari kebahagiaan jangka panjang, inilah aturan yang seharusnya
diikuti.
B.
Teori Etika Normatif
Teori etika adalah gambaran rasional mengenai hakikat dan dasar perbuatan
dan keputusan yang benar, serta prinsip-prinsip yang menentukan klaim bahwa
perbuatan dan keputusan tersebut secara moral diperintahkan dan dilarang. Oleh
karena itu penelitian etika selalu menempatkan tekanan khusus terhadap definisi
konsep-konsep etika, justifikasi atau penelitian terhadap keputusan moral,
sekaligus membedakan antara perbuatan atau keputusan yang baik dan buruk. Untuk
lengkapnya, sistem etika harus berkaitan secara memadai dengan aspek-aspek
penelitian moral dengan cara yang bermakna.
Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana
berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah-masalah moral.
Disini etika normatif tidak bertindak sebagai penonton netral, seperti halnya
dalam etika deskriptif, tetapi ia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian
tentang perilaku manusia. Ia tidak lagi melukiskan adat mengayau yang pernah
terdapat dalam kebudayaan-kebudayaan diimasa lampau, tapi ia menolak adat
tersebut, karena bertentangan dengan martabat manusia. Martabat manusia harus
dihormati dapat dianggap sebagai norma. Tentu saja etika deskriptif dapat juga
berbicara tentang norma-norma, misalnya bila ia membahas tabu-tabu yang
terdapat dalam suatu masyarakat primitif.
C.
Problem Moralitas
Salah satu contoh problem moralitas adalah kenakalan
remaja,kenakalan remaja yang sering terjadi di dalam sekkolah atau masyarakat
bukanlah suatu keadaan yang berdiri sendiri.kenakalan remaja timbul karena
beberapa sebab diantaranya .
1.
Lingkungan keluarga
Keadaan keluarga
yang dapat menjadikan sebab timbulnya kenakalan remaja dapat berupa keluarga
yang tidak normal (broken home) maupun jumlah anggota keluarga yang kurang
menguntungkan. Broken home terutama perceraian atau perpisahan orang tua dapat
mempengaruhi perkembangangan anak. Dalam keadaan ini anak frustasi, konflik-konflik
psikologis sehingga keadaan ini dapat mendorong anak menjadi nakal.
Keadaan keluarga merupakan salah satu penyebaba kenakalan remaja juga dapat ditimbulkan oleh kebiasaan perilaku orang tua.
Keadaan keluarga merupakan salah satu penyebaba kenakalan remaja juga dapat ditimbulkan oleh kebiasaan perilaku orang tua.
2.
Lingkungan pendidikan formal Sekarang
ini sering terjadi perlakuan guru yang tidak adil, hukuman yang kurang
menunjang tercapainya tujuan pendidikan, ancaman dan penerapan disiplin terlalu
ketat, disharmonis hubungan siswa dan guru, kurangnya kesibukan belajar di
rumah. Proses pendidikan yang kurang menguntungkan bagi perkembangan jiwa anak
kerapkali memberikan pengaruh kepada siswa untuk berbuat nakal, sering disebut
kenakalan remaja.Di dalam sekolah terjadi interaksi antara remaja (siswa)
dengan sesamanya, juga interaksi antara siswa dengan pendidik, interaksi yang
mereka lakukan di sekolah sering menimbulkan akibat sampingan yang negatif.
Seperti pendapat Sri Jayantini (2004:3) yang mengatakan sifat anak yang selalu
ingin mengungguli temannya dengan cara menekan atau mengancam bila dibiarkan
saja, memberikan peluang bagi anak untuk menyelesaikan setiap masalah dengan
cara kekerasan.
3.
Lingkungan masyarakat
Anak remaja
(siswa) sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari lingkungan
masyarakatnya. Pengaruh tersebut adanya beberapa perubahan sosial yang cepat
yang ditandai dengan peristiwa yang sering menimbulkan ketegangan seperti
persaingan dalam ekonomi, pengangguran, masmedia, dan fasilitas rekreasi.
Pada dasarnya
kondisi ekonomi memiliki hubungan erat dengan timbulnya kejahatan. Adanya
kekayaan dan kemiskinan mengakibatkan bahaya besar bagi jiwa manusia, sebab
kedua hal tersebut mempengaruhi jiwa manusia dalam hidupnya termasuk anak-anak
remaja. Anak dari keluarga miskin ada yang memiliki perasaan rendah diri
sehingga anak tersebut dapat melakukan perbuatan melawan hukum terhadap orang
lain. Seperti pencurian, penupian dan penggelapan. Biasanya hasil yang
diperoleh hanya untuk berfoya-foya.
Timbulnya
pengangguran yang semakin meningkat di dalam masyarakat terutama anak-anak
remaja akan menimbulkan peningkatan kejahatan bahkan timbilnya niat di kalangan
remaja untuk berbuat kejahatan. Keadaan ini tentunya dapat mempengaruhi
motivasi siswa dalam belajar sehingga kadang jadi tidak bersemangat untuk
belajar.
D.
Pemecahan Masalah pada Problem
Moralitas
Untuk
menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk
mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua hendaknya juga memberikan
kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si
remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan paksaan maupun
mengada-ada. Si remaja di beri pengertian yang jelas sekaligus diberikan
teladan. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat
mengurangi waktu ’ kluyuran ” tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak
mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka
dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari, mereka
dididik mandiri.
Orang
tua hendaknya membantu memberikan pengarahan masa depan si remaja, mereka
diarahkan agar dapat memilih sekolah yang diharapkan serta mengembangkan bakat
yang ada, untuk pemilihan study lanjut tidak semata-mata karena keinginan orang
tua dan pilihan orang tua. Pemaksaan ini justru akan berakhir dengan
kekecewaan, sebab meski ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak
orang tuanya, tetapi tidak sedikit yang frustasi dan akhirnya tidak ingin
bersekolah sama sekali.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan
uraian pada bagian pembahasan dapat di simpulkan bahwa moralitas ialah sarana
untuk mencapai tujuan di luar dirinya sendiri,semua tindakan manusia dilakukan
dalam rangka mensubstitusikan realitas objektif yang lebih memuaskan,dan yang
disebut perilaku yang bermoral adalah perilaku yang kita pandang mungkin untuk
membawa kearah situasi yang paling memuaskan dalam jangka panjang
sedangkan etika ialah ilmu pengetahuan
yang membicarakan tentang kesusilaan secara ilmiah.
Daftar Pustaka
Madjid
Fakhry, Etika dalam Islam
K.
Bertens, Etika
De Vos, Pengantar
Etika
http://pemudamuslim-indonesia.blogspot.com/2012/11/problem-moralitas-dan-pemecahannya.html
http://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar