Oleh :
Kelas F
Inafa Atina 202
111 1380
Yuningtias Farida Setyani 202 111 3090
Windi Kurniasari 202 111 4130
Mohammad Mirzah S. 202 111 4198
Muhammad Arif Rahman 202 111 4316
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
matakuliah Sejarah Peradaban Islam.
Makalah ini menjelaskan tentang apa itu
Pusat-pusat Peradaban Islam di Dunia, dan dimana saja Pusat-pusat Peradaban
Islam di Dunia.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa.Kami sadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. . Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah saya di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritikdan saran dari para pembaca.
Pekalongan, 19 September 2015
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................ 2
BAB I Pendahuluan ............................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah................................................... 5
B. Rumusan Masalah............................................................. 5
C. Tujuan Penulisan............................................................... 5
D. Urgensi.............................................................................. 5
BAB II Pembahasan.............................................................................. 6
Pusat-Pusat Peradaban Islam di Dunia
A. Makkah............................................................................. 6
B.
Madinah .......................................................................... 6
C. Baghdad........................................................................... 7
D. Kairo................................................................................. 8
E. Damaskus.......................................................................... 9
F. Ishafan............................................................................. 9
G. Istambul.......................................................................... 10
H. Delhi.............................................................................. 10
I. Andalusia........................................................................ 11
J. Transxonia....................................................................... 12
K. Aceh............................................................................... 13
BAB III Penutup................................................................................. 14
Kesimpulan ............................................................................. 14
Saran ....................................................................................... 14
Daftar Pustaka
Profil
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai
pusat-pusat peradaban Islam yang berada di Mekkah, Madinah, Baghdad, kairo,
Damaskus, Isfahan, Istambul, Delhi, Andalusia, Transoxania, dan Aceh. Untuk lebih
detailnya tentang pusat-pusat peradaban Islam
ini akan diuraikan dalam bab pembahasan.Namun,
dengan segala keterbatasan tim penulis, maka dalam makalah ini tidak akan
dijabarkan satu persatu secara rinci.
Demikianlah sedikit gambaran mengenai isi
makalah ini yang tim penulis buat dengan metode literatur kajian pustaka
terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah yang kami buat dan
berdasar pada diskusi yang kami lakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, maka perlu dilakukan perumusan masalah sebagai tahap
terfokusnya materi yang dikaji dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya
sebagai berikut :
1.
Kota mana saja yang menjadi pusat peradaban Islam?
2.
Aspek apa saja yang meliputi pusat peradaban Islam?
3.
Bagaimana kondisi kota yang menjadi pusat
peradaban Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kota mana saja yang menjadi pusat peradaban Islam.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek yang terkandung
dalam pusat peradaban Islam.
3. Untuk mengetahui kondisi pada masa peradaban
Islam.
D. Urgensi
Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktivitas
peradaban islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang. Mulai dari pertumbuhan,
perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali peradaban islam.
Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam peradaban islam
dengan segala ide, konsep, institusi, system, dan operasionalnya yang terjadi
dari waktu kewaktu.
Dengan demikian, mempelajari sejarah peradaban
islam dapat memberikan seemangat back projecting theory untuk membuka
lembaran dan mengukir kejayaan atau kemajuan peradaban islam yang baru dan
lebih baik.
Dengan mempelajari sejarah peradaban islam,
diharapkan seseorang dapat mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
peradaban islam sejak zaman lahirnya sampai sekarang. Disamping itu juga dapat
pula menyelesaikan problematika peradaban islam pada masa kini.
BAB II
PEMBAHASAN
Pusat-pusat Peradaban Islam
A. MEKAH
AL-MUKARRAMAH
Mekah
Al-mukarramah Merupakan kota tempat lahirnya agama islam, dimana Nabi
Muhammad lahir dan memperoleh wahyu
Al-qur’an dikota mekkah. Mekkah merupakan kota untuk menuntut ilmu, baik pada
masa Nabi Muhammad khulafaur rasyidin maupun masa ummayah dan abassiyah bahkan
hingga sekarang.
Awalnya
mekkah merupakan pusat peradaban jahiliyah yang penuh dengan paganisme. Akan
tetapi, seiring dengan perkembangan agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad,
kota mekkah menjadi kota suci umat islam. Dikota ini juga terdapat ka’bah di
masjidil haram yang merupakan kiblat umat islam dalam sholat. Mekah juga
menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keagamaan, khusunya menjadi pusat kajian ilmu
hadits dan fiqh.
Di
samping kota suci, mekkah juga menjadi kota budaya, lantaran kebudayaan Islam
dikembangkan oleh Nabi di kota ini, di samping kota Madinah Al-Munawwarah.
B. MADINAH
AL-MUNAWWARAH
Madinah
Al-Munawwarah, awalnya kota ini bernama Yatstrib.
Kota madinah menjadi pusat kebudayaan islam setelah Nabi Muhammad berhijrah
dari mekkah ke Yastrib. Setelah Nabi hijrah ke Yastrib, maka kota tersebut
dijadikan pusat jemaah kaum muslimin, dan selanjutnya menjadi ibu kota negara Islam
yang segera didirikan Nabi, dengan diubah namanya menjadi Madinah.
Dari
Madinah inilah Nabi meneruskan perjuangan menyebarkan agama Islam.
Di Madinah selama 13 tahun nabi membina dan mengembangkan masyarakat
islam. Madinah juga merupakan pusat pemerintahan Islam pada masa Nabi Muhammad,
dan kemudian masa khulafaur rasyidin sejak masa pemerintahan dipegang oleh
Muawiyah bin Abi Sofyan, pusat pemerintahan dipindahkan ke Damaskus.
Madinah
Al-Munawwarah merupakan kota pusat
kebudayaan Islam di Arab. Di kota ini pula terdapat masjid Nabi yang terkenal dengan nama Masjid Nabawi. Pada
zaman Rasul dan para khulafaur rasyidin, Masjid Madinah menjadi kantor besar yang didalamnya diurus
segala urusan pemerintahan. Dimasjid ini juga
menjadi pusat kegiatan ilmu dan
kebudayaan.
Di
kota ini Nabi Muhammad di makamkan. Kota madinah merupakan kota suci umat islam setelah Mekkahal-Mukarramah.
Dari kota ini lahir para ilmuwan muslim dan para ulama yang menghiasi lembaran-lembaran
sejarah umat Islam.[1]
C.
BAGHDAD
Kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, Al-Mansyur
(754-755) pada tahun 762 M. Setelah mencari-cari daerah yang strategis untuk
ibu kotanya, pilihan jatuh pada daerah yang sekarang dinamakan Baghdad,
terletak dipinggir sungai Tigris. Menurut cerita rakyat daerah ini sebelumnya
adalah tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan, Raja Persia yang masyhur, di
musim panas. Baghdad berarti “taman keadilan”. Taman itu lenyap bersama
hancurnya kerajaan Persia. Akan tetapi, nama itu tetap menjadi kenangan rakyat.
Kota ini bentuk bundar. Ada empat buah pintu gerbang di seputar
kota ini, disediakan untuk setiap orang untuk memasuki kota. Keempat pintu
gerbang itu adalah Bab al-Syam di Barat laut. Bab al-Bashrah di
Tenggara, dan Bab al-Khurusan di timur laut. Diantara masing-masing
pintu gerbang ini, dibangun 28 menara sebagai tempat pengawal negara yang
bertugas mengawasi keadaan diluar. Ditengah-tengah kota terletak istana
Khalifah menurut seni arsitektur Persia. Istana ini dikenal dengan nama al-Qashr
al-Zahabi, berarti istana emas.
Sejak awal berdirinya kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan
kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Itulah sebabnya, Philip K. Hitti
menyebutnya sebagai kota Intelektual.
Masa keemasan kota Baghdad terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah
Harun Al-Rasyid (786-809M) dan anaknya Al-Ma’mun (813-833M). Dari
kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradaban Islam ke seluruh Dunia.
Prestise politik,supremasi ekonomi dan aktifitas Intelektual merupakan tiga
keistimewaan kota ini. Baghdad ketika itu menjadi pusat peradaban dan
kebudayaan yang tertinggi didunia. Khalifah Al-Ma’mun memiliki perpustakaan
yang dipenuhi dengan beribu-ribu buku ilmu pengetahuan. Perpustakaan itu
bernama bernama Bait al-Hikmah.Dalam bidang sastra, kota Baghdad
terkenal dengan hasil karya yang indah dan digemari orang. Diantara karya
sastra yang terkenal adalah Alf Lailah wa Lailah, atau kisah seribu satu
malam. Di kota baghdad ini lahir dan muncul para sainstis ulama dan sastrawan
Islam yang terkenal, seperti al-Khawarizm, al-Razi, al-Kindi dan lain-lain.
Pada masa Harun Al-Rasyiddan Al-Ma’mun, perdagangan dan industri
berkembang pesat. Kehidupan kota ini di
dukung oleh tiga buah pelabuhan yang ramai dikunjungi para kafilah dagang internasional (Cina,
India, Mesir, dan negeri Afrika lainnya).
Banyaknya orang suci yang dikebumikan di dalam batas dan sekitar tembok kota
dan makamnya menjadi pusat tempat ziarah bagi orang Muslim, menyebabkan kota
baghdad mendapat julikan Banteng Kesucian.
Semua kemegahan, keindahan, dan kehebatan kota Baghdad yang
dibangun pertama kali oleh khalifah Al-Mansur itu sekarang hanya tinggal
kenangan. Setelah kota ini dibumihanguskan oleh tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan tahun 1258 M.
D. KAIRO (MESIR)
Kota Kairo dibangun pada tanggal 17 Sya’ban 358H/969 M oleh
panglima perang dinasti Fathimiah yang beraliran Syi’ah, Jahwar Al-Siqili, atas
perintah Khalifah Fatimiah, Al-Mu’izz Lidinillah (953-975 M). sebagai ibu kota
di kerajaan dinasti tersebut. bentuk kota ini hampir merupakan segi empat.
Disekelilingnya dibangun pagarr tembok besar dan tinggi. Pagar tembok ini
memanjang dari masjid Ibn Thulun sampai ke Qal’at Al-Jabal, memanjang dari
Jabal Al-Muqattam sampai ke tepi sungai Nil. Daerah-daerah yang dilalui oleh dinding
ini sekarang disebut al-Husainiyah, Bab Al-Luk, syibra dan ahya
bulaq.
Wilayah Kekuasaan dinasti
fatimiah meliputi Afrika Utara, Sicilia, dan Syiria. Berdirinya kota kairo
sebagai ibu kota kerajaan dinasti ini membuat baghdad mendapat saingan. Setelah
pembangunan kota Kairo rampung lengkap dengan istananya, Al-siqili mendirikan
masjid Al-Azhar, (970 M).
Kota yang terletak di tepi sungai Nil ini mengalami tiga kali masa
kejayaan, yaitu pada masa Dinasti Fatimiah, di masa Shalah-Al-Din Al-Ayyubi dan
di bawah Baybars dan Al-Nashir pada masa dinasti Mamalikgan Al- Periode
Fathimiah dimulai dengan Al-Mu’izz dan puncaknya terjadi pada masa pemerintahan
anaknya, Al-Aziz.
Al-Muizz melaksanakan tiga kebijakan besar, yaitu pembaharuan dalam
bidang administrasi, pembangunan ekonomi, dan toleransi beragama (juga aliran).
Pada masa-masa selanjutnya, Dinasti fatimiah mulai mendapat gangguan-gangguan
politik. Dinasti fathimiah ditumbangkan oleh dinasti Ayyubiah yang didirikan
oleh Shalah Al-Din. Kekuasaan dinasti Ayyubiah di Mesir diambil alih oleh
dinasti mamalik. Oleh karenanya, Kairo menjadi pusat peradaban dan kebudayaan
islam terpenting.[2]
E. DAMASKUS DI SYIRIA
Damaskus
pada zaman sebelum islam adalah ibu kota kerjaan Romawi Timur di syiria.
Damaskus merupakan kota lama yang di bangun kembali dalam zamandahulu Bani
Umayyah dan dijadikan ibu kota negara sejak pemerintahan Muawiyah bin Abi
Sufyan, khalifah pertama bani Umayyah.
Di
kota Damskus banyak didirikan gedung-gedung yang indah, yang bernilai seni, di
samping kotanya sendiri dibangun sedemikian rupa teratur dan indahnya, dengan
jalan-jalan yang lebih merimbun, kanal-kanal yang bersimpang siur berfungsi
sebagai jalan dan pengairan, taman-taman rekreasi yang menajubkan.
Di
kota Damaskus terdapat Masjid Damaskus yang megah dan agung, masjid ini
dibangun oleh khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dengan arsiteknya Abu Ubaidah
bin Jarrah.[3]
F.
ISFAHAN (PERSIA)
Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibu kota
kerajaan safawi. Kota ini merupakan gabungan dari dua kota sebelumnya, yaitu Jayy,
ditempat berdirinya Syahrastan dan yahudiah yang didirukan oleh Buch Tanashshar
atau Yazdjir I atas anjuran istrinya yang beragama yahudi. Kota ini, sebelum
berada dibawah kerajaan safawi, sudah beberapa kali mengalami pergantian
penguasa : dinasti Samani tahun 301 H/928 M dan memerdekakan diri dari
kekuasaan baghdad. Setelah itu, jatuh ketangan penguasa bani buwaih dan pada
tahun 421 H/ 1030 M direbut oleh Mahmud Al-Ghaznawih, penguasa dinasti
Ghaznawiah. Dari penguasa Ghaznawiah ini, isfahan lepas ketangan penguasa
seljuk dan dijadikan sebagai tempat tinggal
Sultan Maliksyah. Ketika raja syafawi , Abas 1, menjadikan isfahan
sebagai ibu kota kerajaannya.
G. ISTAMBUL (TURKI)
Istambul adalah ibu kota kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya
merupakan ibu kota kerajaan romawi
timur, yang bernama konstantinopel. Konstantinopel sendiri sebelumnya sebuah
kota bernama Byzantium terletak di selat Bosporus, yang oleh konstanting.
Muhammad Al-Fatih menjadikan Istambul sebagai ibu kota kerajaan Turki Usmani,
ia melakukan penataan hal-ihwal orang-orang kristen yunani (Romawi). Sebagaimana
dengan Konstantinopel pada masa kerajaan romawi timur, Kerajaan turki usmani
dengan ibu kota istambul itu, juga menjadi sebuah negara Adidaya pada masa
jayanya. Sebagai ibu kota, disinilah
tempat berkembangnya kebudayaan turki yang merupakan perpaduan bermacam-macam
kebudayaan.[4]
H. DELHI (INDIA)
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan islam di India sejak tahun
608 H/1211 M (kecuali beberapa kali dalam waktu yang tidak lama, yaitu ketika
ibu kota pindah ke Dawlataba, agra, dan lahore). Sampai kerajaan Mughal runtuh oleh Inggris tahun 1858. Sebagai ibu
kota kerajaan-kerajaan Islam, Delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban
Islam dianak benua India. Sebelum Islam
masuk kesana, Delhi berada dibawah kekuasaan keturunan Johan Rajput. Tahun 589
H (1193M), kota ini di taklukan oleh Qutb Al-Din Aybak dan tahun 602 (1204 M)
ini dijadikan ibu kota kerajaan tersendiri olehnya. Setiap dinasti Islam yang berkuasa di India dan menjadikan Delhi sebagai
ibukotanya, seakan mereka berlomba-lomba untuk membangun dan memperindah
istana, benteng masjid, madrasah dan makam.Delhi islam yang dapat disaksikan
sekarang adalah delhi yang hanya dibangun oleh kerajaan Mughal.
I.
ANDALUS (SPANYOL)
Di Spanyol, banyak kota-kota islam yang masyhur dan menjadi pusat
peradaban Islam seperti sevilla, kordofa, granada, murjiah, dan toledo. Yang
terpenting diantaranya adalah kordova dan granada.
1.
Cordova
kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierra de
Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum Spanyol
ditaklukkan oleh tentara Islam tahun 711
M, Cordova adalah ibu kota
kerajaan Kristen Visigoht, sebelum dipindahkan ke Toledo. Penaklukan spanyol
oleh penguasa Islam terjadi pada masa khalifah Al-Walid ibn Abd Malik, dibawah
pimpinan Tarik ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair.Dibawah
pemerintahan kerajaan Visighot, Cordova yang
sebelumnya makmur menjadi mundur. Kemakmurannya bangkit kembali di masa Islam.
Pada tahun 756 M, kota ini menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani Umayyah
di Spanyol, setelah Bani Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas tahun
750 M. penguasa Bani Umayyah pertama di Spanyol adalah Abd Al-Rahman Al-Dakhil.
Kekuasaan Bani Umayyah di Andalus ini berlangsung dari tahun 756 M sampai 1031
M.
2.
Granada
Kota Granada
terletak di tepi sungai Gendil di kaki gunung Sierra Nevada, berdekatan dengan
pantai laut Mediterania (laut tengah). Granada semula adalah tempat tinggal
orang Iberia, kemudian menjadi kota orang Romawi dan baru terkenal setelah
berada di tangan orang-orang Islam. Kota ini berada di bawah kekuasaan Islam
hampir bersamaan dengan kota-kota lain di Spanyol yang di taklukkan oleh
tentara Bani Umayyah di bawah pimpinan Tarik ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair
tahun 711 M. pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, kota ini di sebut
Andalusia Atas.
Pada masa
pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia, Granada mengalami perkembangan pesat.
Setelah Bani Umayyah mengalami kemunduran, tahun 1031 M, dalam jangka waktu 60
tahun, Granada diperintah oleh dinasti setempat, yaitu dinasti Zidris. Setelah
itu, Granada jatuh ke bawah pemerintahan Al-Murabitum, sebuah dinasti Barbar
dari Afrika Utara pada tahun 1090 M, Al-Murrabithun berkuasa disana sampai
tahun 1149 M.
J.
SAMARKAND DAN BUKHARA (TRANSOXANIA)
Di Transoxinia, terdapat dua kota
penting, tempat peradaban Islam pernah berkembang dengan pesat, yaitu Samarkand
dan Bukhara. Samarkand terletak di sebelah selatan sungai Al-Saghat. Riwayat
tentang kota Samarkhan yang tertua disebutkan dalam berita-berita tentang
peperangan-peperangan Iskandar Zulkarnain (Alexander the Great) di Timur.
Menurut berita itu, kota ini beberapa kali diduduki oleh Iskandar ketika ia dan
pasukannya berperang melawan Spitamenes. Tetapi, menurut riwayat-riwayat tertua
dalam bahasa Arab, Iskandarlah yang mendirikan kota Samarkhand itu. Setelah
tahun 323 M, kota ini menjadi bagian dari sebuah kekuasaan yang berpusat di
Bactria. Setalah itu, di sana berdiri kerajaan Graeco-Bactrion(Bactria-Yunani)
pada masa Anthiochus II Theos. Sejak itu, hubungan politik dan ekonomi antara
Samarkand dengan Persia dan Cina terputus, meskipun hubungan dalam bidang
budaya, masih tetap berlanjut. Riwayat kota Bukhara sebelum Islam juga panjang.
Kota ini diperkirakan sudah ada ketika Iskandar datang kesana. Dilihat dari
hubungan-hubungan kuno, pengaruh persia sudah lama tertanam di sana, pengaruh
Cina juga besar. Sebelum Islam datang di sana terdapat tempat ibadah agama Budha.
Selama seratus lima puluh
tahunberikutnya, sejarah kota ini sangat mnyedihkan. Kebangkitan kembali
terjadi mulai tahun 771 H. (1369 M). pada masa pemerintahan Timur Lenk,
penguasa tertinggi di Transoxiana. Timur Lenk menjadikan Samarkhan sebagai ibu
kota pemerintahannya. Kota ini diperindah oleh Ulugh Bek (w. 857 H/1449 M). di
pihak lain, Bukhara secara politik, menjadi sebuah kota yangtak berarti. Pada
tahun 906 H (1500 M), dua kota ini jatuh ke tangan Syaibani, raja Uzbek.
Setelah ia wafat, pada tahun itu juga direbut oleh Babur, raja Mughal di India.
Akan tetapi tahun berikutnya Babur kembali ke India dan daerah Transoxiana
kembali dikuasai orang-orang Uzbekistan. Pada tahun 1917 M, Uni Soviet berdiri
dan Uzbekistan - yang didalamnya terdapat Samarkhand dan Bukhara – menjadi
bagian dari Uni Soviet. Tidak banyak lagi berita tentang kota itu yang sampai kepada
umat Islam, karena pendukungnya menganut ideologi komunis. Sejak tahun 1992 M,
Uzbekistan menjadi negara muslim dan merdeka, karena Uni Soviet bubar dengan
sendirinya.[5]
K. ACEH
Aceh
mewakili pusat dunia Islam di Asia
Tenggara. Pada masa kejayaan Aceh merupakan pusat peradaban wilayah di dunia
islam bagian Timur, yaitu Asia Tenggara. Bahkan Aceh merupakan pintu transmisi
jalur perjalanan penyebaran agama Islam ke seluruh wilayah Asia Tenggara,
karena itu Aceh terkenal dengan sebutan Serambi
Mekah.
Aceh
merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Di Aceh
pernah berdiri kerajaan-kerajaan Islam yang pertama, yaitu Kerajaan Peurlak,
Kerajaan Samudra Pasai, dan Kerajaan Aceh Darus Salam.
Dari
Aceh muncul beberapa tokoh keilmuan yang menandakan kemajuan keilmuan umat
Islam di Asia Tenggara, Beberapa ulama prestitius Aceh yang terkenal dengan
karya-karyanya adalah Nuruddin Ar-Raniri, Hamzah Fansuri, Abdurrauf Singkel,
Syamsudin sumatrani, dan lain-lain.
Aceh
pada masa Smudra Pasai pernah dipimpin oleh para sultan yang cinta akan ilmu
dan pradaban. Di antara Sultan yang cinta akan ilmu adalah Sultan Al-Malikuz
Zahir, di mana pada masa pemerintahannya Ibnu Batutah pernah singgah di Aceh
pada tahun 1345 M. Aceh juga pernah dipimpin oleh sultan perempuan, yaitu
Shafiatuddin Syah, Zakiyatuddin Syah dan Naqiyatuddin Syah.Dari Aceh, Islam
berkembang ke berbagai wilayah Nusantara antara Islam berkembang ke Ampel,
Demak, Cirebon, dan terus berkembang ke Sulawesi, Maluku dan Kalimantan.[6]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam konteks peradaban, Islam menampilkan peradaban
baru yang esensinya
berbeda dengan
peradaban sebelumnya, peradaban yang ditinggalkan Nabi SAW. misalnya, jelas
sangat berbeda dengan peradaban Arab di
zaman Jahiliah. Dengan demikian, Islam telah melahirkan revolusi kebudayaan dan
peradaban. Peradaban Islam berkembang sangat maju dalam percaturan peradaban
dunia, bahkan jauh sebelum kebangkitan bangsa eropa, umat Islam telah maju dengan
peradabannya yang gemilang. Adapun pusat-pusat peradaban di dunia Islam yang
mendukung kemajuan Islam di dunia sebagai berikut:
1. Mekah
2.
Madinah
3.
Baghdad
4.
Kairo
5. Damaskus
6. Isfahan
7. Istambul
8. Delhi
9. Andalusia
10. Transoxania
11. Aceh
B.
Saran
Demikianlah hasil makalah dari kelompok
kami, tentu makalah ini masih banyak kekurangan, baik itu dalam hal pembahasan
yang belum lengkap maupun dalam hal penulisan yang terdapat kesalahan.Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat membantu kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Ibrahim Hasan.2003.sejarah dan kebudayaan islam. jakarta:kalam mulia.
Munir Amin Samsul.2010.sejarah peradaban Islam. Jakarta:amzah.
Yatim Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam
Dirasah Islamiyah II. Jakarta:PT.Raja Grafindo persada.
PROFIL PENULIS
Nama
: Muhammad Arif Rahman
NIM
: 202 111 4316
TTL
: Pekalongan, 12 September 1996
Alamat : Bojong
Nama
: Mohammad Mirzah Safrudin
NIM
: 202 111 4198
TTL
: Pekalongan, 08 September 1996
Alamat : Jln Raya Duwet, Bojong
Nama
: Windi Kurniasari
NIM : 202 111 4130
TTL : Pemalang, 16 Desember 1995
Alamat :
Comal
Nama :
Inafa Atina
NIM :
202 111 1380
TTL :
Pekalongan, 06 oktober
Alamat: Kesesi
Nama :
Yuningtias Farida Setyani
NIM :
202 111 3090
TTL :
Pekalongan, 26 Juni 1996
Alamat : Perum Kebulen Indah
[1]
Samsul Munir Amin, sejarah peradaban islam (Jakarta: Amzah,2010) cet.2,h.281-284
[2]
Dr.Badri Yatim, sejarahperadaban islam sirasah islamiyah II, (Jakarta:
PT.raja grafindo persada,2010),cet ke 22. H.277-284
[3]Op.cit,Samsul
Munir Amin,h.287-288
[5]Op.Cit,
Dr. Badri Yatim, h.284-298
[6]Log.Cit,
Samsul Munir Amin,h.299-300
Tidak ada komentar:
Posting Komentar