IMPERIALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
(1492 – SEKARANG)
Disusun Oleh:
1.
Abdul Rouf (2021113100)
2.
Rif’ati (2021114015)
3.
Muzayani (2021114161)
4.
Sofi M.F (2021114 )
Kelas: PAI .H.
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa Shalawat
dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada sebaik – baik manusia,
Nabi kita dan junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW sang revolusioner islam.
Makalah ini dengan tema “Imperialisme Barat
Terhadap Dunia Islam”, kami susun
sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam STAIN Pekalongan tahun ajaran 2015.
Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Ghufron Dimyati, M.S.I yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan tugas
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam pembuat dan makalah ini.
Kami menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isinya. Kami menyadari bahwa kemampuan dalam penulisan
makalah ini jauh dari kata sempurna. Namun
kami telah berusaha sebaik mungkin dan kami mengharapkan para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang konstruktif, sehingga makalah ini dapat
menjadi lebih sempurna.
Akhir kata,
kami mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan kemanfaatan
dan meningkatkan pengetahuan para pembaca dan penulis.Amin ya robbal ‘alamin.
Pekalongan,
12 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar.................................................................................. i
Daftar
Isi........................................................................................... ii
BAB
I: PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................... 1
BAB
II: PEMBAHASAN
A.
Kemajuan Dunia Barat dalam Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi……………................................................... 2
B.
Kebangkitan Eropa……………………........................ 3
C.
Imperialisme Barat terhadap Dunia Islam..................... 4
D.
Kemunduran Kerajaan Usmani dan Ekspansi
Barat
ke Negeri – Negeri Islam………………....................... 8
BAB
III: PENUTUP
A.
Simpulan........................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kawasan Asia Selatan, khususnya anak
benua India, merupakan wilayah yang memiliki kesatuan geografis tetapi dalam
dalam sejarahya penuh dengan pertentangan. Hal ini disebabkan kenyataan bahwa
masyarakat diwilayah tersebut terdiri dari berbagai golongan dan ras yang
memilki keturunan,bahasa,kebudayaan dan kepercayaan yang berbeda.
Islam bukan merupakan kekuatan luar
pertam yang masuk dan menduduki kawasan ini. Sebelumnya bangsa Arya pada tahun
1500 SM sudah menaklukan India. Islam baru masuk secara formal pada tahun 711M
yang kemudian di susul Inggris pada tahun1757 M. meskipun datang kemudian,Islam
mampu member warna kepada kebudayaan setempat. Peradaban islam mampu mengakar
dan memberikan konstribusi yang besar bagi kemajuan masyarakat. Hal ini karena
islam sebagai kekuatan sosial dan politik pernah memerinta negeri ini selama
kurang lebih 3 abad melalui Dinasti Mughol.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu
kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah
ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1.
Bagaimana Kemajuan Dunia Barat dalam Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi?
2.
Kapan Kebangkitan Eropa terjadi?
3.
Bagaimana Imperealisme Barat di Dunia Islam?
4.
Apa penyebab kemunduran kerajaaan Utsmani dan Ekspansi Barat ke
negeri - negeri Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kemajuan Dunia Barat dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan
yang dicapai bangsa-bangsa Barat pada periode ini erat kaitannya dengan
perkembangan peradaban Islam, baik ketika Islam mencapai puncak kemajuannya di
Eropa ataupun kemajuannya di Baghdad. Bangsa Barat banyak berhutang budi pada
ilmuan muslim yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Spanyol (Andalusia) merupakan tempat utama bagi bangsa Barat dalam menyerap
peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun
perekonomian dan peradaban antar bangsa. Bangsa Barat menyaksikan realitas
bahwa ketika Andalusia berada dibawah kekuasaan umat Islam, negeri ini telah
jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang
pemikiran dan sains disamping perkembangan dan kemajuan bangunan fisik.
Dalam
hal ini pemikiran Ibn Rusyd atau Averos sangat berpengaruh didunia Eropa.
Pemikiran ini berhasil melepaskan belenggu pemikiran taklid, dan mengkritik
semua bentuk pemikiran yang tidak rasional. Diantara ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang banyak dipelajari oleh ilmuan Barat adalah ilmu kedokteran,
ilmu sejarah, sosiologi, ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang (mineralogi),
meteorologi, dan lain sebagainya.
Dari
kerja keras dan tingginya kreatifitas bangsa Barat dalam mempelajari ilmu
pengetahuan yang telah dihasilkan umat Islam, menyebabkan bangsa Barat
menemukan masa kemajuan dan kejayaannya.
Setelah bangsa Barat menemukan masa kejayaannya, mereka ingin mengadakan
ekspedisi keberbagai negara diluar Eropa. Mereka ingin membuktikan pendapat
dari GaliLeo Galilei yang menyatakan bahwa bumi ini bulat, yang berarti bahwa
jika terus menelusuri jalan kebarat, maka akan sampai ditempat semula.
Tujuan
mereka tidak hanya untuk membuktikan kebenaran teori itu, tetapi juga ada
sebagian mereka bertujuan mengambil alih kekuatan ekonomi umat Islam yang saat
itu menguasai sistem perekonomian dunia. Ketika tiga kerajaan besar Islam
sedang mengalami kemunduran pada abad 18 M. Eropa Barat mengalami kemajuan
dengan pesat. Kelemahan-kelemahan
kerajaan islam itu menyebabkan Eropa dapat menguasai dan menjajah negeri-negeri
Islam dengan mudah. Satu demi satu negeri-negeri Islam dapat ditundukan dan
dijajah oleh bangsa Barat.[1]
B.
Kebangkitan Eropa
Pada awal kebangkitan bangsa Eropa,
mereka menghadapi tantangan yang sangat berat. Bagi bangsa Eropa, bahwa
kekuatan – kekuatan angkatan perang Islam yang sulit dikalahkan berada pada
Kerajaan Usmani yang berpusat di Turki.[2] Eropa bangkit kembali untuk
mengejar ketertinggalan mereka pada masa kebodohan dan kegelapan. Mereka
menyelidiki rahasia alam, menaklukan lautan,
dan menjelajahi benua. Banyak penemuan-penemuan dalam segala lapangan ilmu
pengetahuan dan kehidupan yang mereka peroleh. Christoper Colombus (1492 M)
menemukan Benua Amerika dan Vasco da Gama (1498 M) menemukan jalan ke Timur
melalui Tanjung Harapan. Dengan dua temuan ini, Eropa memperoleh kemajuan dalam dunia perdagangan, karena tidak tergantung lagi pada jalur lama yang
dikuasai umat Islam.
Terangkatnya perekonomian bangsa Eropa disusul dengan
penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan semakin cepat setelah mesin uap
ditemukan yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa.
Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat sehingga Eropa menjadi
penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan
ke seluruh dunia tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan yang masih
menggunakan persenjataan tradisional.
Sementara
itu kemerosotan kaum Muslimin tidak terbatas dalam bidang Ilmu dan kebudayaan
saja melainkan juga disegala bidang. Mereka ketinggalan dari Eropa dalam industri
perang, padahal keunggulan Turki Usmani di bidang ini pada masa sebelumnya
diakui oleh seluruh dunia.[3] Bahkan satu persatu negeri Islam jatuh kebawah kekuasaannya.
Sehingga menimbulkan kejayaan Islam mengalami masa kemunduran dan bangsa Eropa
mengalami masa kebangkitan. Dan dunia Islam kalah dan tersingkirkan oleh
kekuatan yang dimiliki oleh Eropa yang membawa semangat gold, glory dan gospel.[4]
C.
Imperialisme Barat terhadap Dunia Islam
Kelemahan dan kemunduran dunia Islam
dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak menuju ke arah
bangsa-bangsa Islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke
negara Islam adalah motivasi ekonomi,politik dan agama. Hal tersebut dapat
terlihat dari cara-cara mereka datang untuk
pertama kali ke Negara-negara Islam. Mereka datang dengan dalih untuk
berdagang atau mencari rempah-rempah di Timur.
Pada saat yang sama, dunia Islam
sedang terus dilanda kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, sehingga
Negara-negara Islam tidak mampu bersaing dengan bangsa Barat yang di dukung
oleh kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itulah dunia Islam berada
dalam kekuasaan kaum Imperealisme Barat. Setelah bangsa-bangsa Barat menguasai
ekonomi dan politik Negara-negara Islami , terdapat Negara Barat yang menjajah
Dunia yang melakukan penyebaran agama Kristen melalui missionaries atau zending.
Penjajahan bangsa Barat yang di pelopori oleh bangsa Spanyol dan Protugis
mempunyai tujuan yang hampir sama, yaitu disamping mencari daerah penanaman
modal asingnya, merka juga berusaha untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah
jajahanaya.
Walaupun usahanya tidak segencar yang dilakukan oleh Spanyol dan
Protugis, yang bersemboyan: Glod yaitu semangat untuk mencari keuntungan
besar(emas), Glory yaitu semangat untuk mencapai kejayaan dalam bidang
kekuasaan dan Gospel yaitu semangat menyebarkan agama Kristen di
masyarakat yang terjajah.
Satu demi satu Negara-negara Islam
akhirnya jatuh kedalam genggaman penjajah bangsa-banga Barat. Hanya beberapa
Negara yang tidak di jajah oleh bangsa Barat seperti Kerajaan Turki Ustmani dan
Arab.
Dengan demikian dapat dikatakan,
pada saat kelemahan umat Islam seluruh benua Asia – Afrika jatuh ke tangan
penjajah bangsa-bangsa Barat. Namun meskipun berada dalam tekanan dan
penjajahan, umat Islam terus melakukan perlawanan dan berusaha membebaska tanah
air dan Agama mereka dari tekanan penjajah dari bangsa-bangsa Barat tersebut.
Sebab para penjajah yang datang ke Negara-negara Afrika,selain untuk mengeruk
hasil bumi dan keuntungan yang sanagat besar, mereka juga menyebarkan agama
Kristen.
Kekejaman mereka dalam bidang eknomi
terlihat dari upaya mereka untuk melakukan monopoli perdagangan, yakni dengan
merebut Bandar-bandar pelabuhan besar yang sebelumnya menjadi daerah
perdaganagn umat Islam dari Arab,Persia,India dan Cina. Seperti kedatangan
Protugis, Belanda Inggris dan Spanyol dari abad ke- 15M, sampai abad ke- 19 M
kawasan perdagangan Internaional malaka,Gujarat dan yang lainya. Mereka
menguras kekayaan pribumi dengan
cara paksaan, bahkan dengan kekerasan
senjata dalam merebut wilayah Bandar tersebut.[5]
Bangsa
Barat dalam rangka memecah belah umat Islam dengan menggunakan berbagai cara:
1. Mereka membelah wilayah umat
Islam dari perbatasan Cina hingga Afrika (Maroko).
2. Menerapkan taktik pecahkan dan
kemudian tutup kembali. Mereka bentrokan antara satu nasionalisme dengan
nasionalisme yang lain. Lebih fatal lagi mereka adu antara pengikut yang satu
dengan yang lainnya dalam satu nasionalisme.
3. Mereka menyerukan negara-negara
jajahnnya mendirikan banyak partai dengan argumen bahwa cara tersebut
demokratis yang membuat negara cepat maju dan modern padahal maksud mereka
ialah meruntuhkan umat Islam yang bersatu dan menyalakan api kedengkian dan
permusuhan antara umat Islam.[6]
Sejak
tahun 1818 M Inggris menjadi kekuatan terkemuka di sebagian besar wilayah
India, terutama daerah-daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam,
seperti Bengal, dataran sungai Gangga dan wilayah sekitar lembah sungai Indus.
Kehadiran Inggris dapat reaksi yang beragam dari umat Islam. Ada tiga klompok
yang berbeda srategi dalam merespon Imperealisme Inggris. Pertama,
kelompok yang non-kooperatif yang di pelopori oleh para ulama tradisional
Deoband. Kedua, kerja sama dengan Inggris diwakili oleh Sayid Ahmad
Khan, dan ketiga, menjaga jarak dengan Inggris yang di pelopori oleh
gerakan Aligarh yang merupakan pengikut Ahmad Khan.
Kelompok
menentang mengadakan perlawanan melalui
gerakan anti Inggris. Banyak perwira dan pejabat Inggris yang dibunuh. Namun
gerakan ini dapat di padamkan karena tidak didukung kekuatan yang memadahi.
Revolusi ini dipicu oleh sikap inggris yang tidak bersahabat dengan rakyat
India.
Orang-orang India baik yang Hindu
maupun Islam tidak di ikut sertakan di parlemen. Di samping itu Inggris juga
mengintervesi dalam soal-soal keagamaan.
Dampak
dari revolusi ini justru nerugikan umat Islam yang di anggap sebagai pemicunya.
Pemerintah Inggris mulai merangkul orang Hindu dan mengucilkan umat Islam.
Keadaan ini menjadikan posisi umat Islam lemah karena dari segi kuantitas
tergolong minoritas. Menyadari hal tersebut, tampil lah Sayid Ahmad Khan dengan
strategi barunya. Menurutnya loyalitas terhadap pemerintah Inggris merupakan
suatau keharusan untuk mensejahterakan umat Islam.
Usaha
Khan yang lain adalah membentuk lembaga pendidikan untuk mencerdaska umat
Islam. Tahun 1859 dia mendirikan The Translation Society di Moradabad, untuk mnenerjemahkan buku-buku
seni dan sains. Untuk meningkatkan moral dan aktifitas di bentuk Majalah Tahzib
al-akhlak.[7]
Di
kawasan Asia Tenggara, berupa wilayah negeri Islam baru mulai berkembang, yang
merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu. Negeri-negeri di Asia
Tenggara menjadi ajang perebutan Negara-negara Eropa justru lebih awal
menancapkan kekuasaanya di negeri ini.
Hal tersebut mungkin karena, dibandingkan dengan Mughal, kerajaan-kerajaan
Islam di Asia Tenggara lebih lemag sehingga dengan mudah di taklukan oleh
bangsa Eropa.
Malaka,
sebuah kerajaan Islam yang berdiri pada awal abad ke-15M di Semenanjung Malaya
yang strategis dan merupakan kerajaan kedua di Asia Tenggara setelah Samudra
Pasai, di taklukan Protugis tahun1511M. Sejak itu, peperangan antara Protugis
melawan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sering kali berkobar. Para
pedagang protugis terutama berupaya menguasai Maluku yang sangat kaya akan
rempah-rempah. Pada tahun 1521 M, Spanyol datang ke Maluku dengan tujuan
dagang. Spanyol berhasil meguasai Filipina,termasuk didalamya beberapa kerajaan
Islam, seperti kesultanan Maguindano, kesultanan Bunyan dan kesultanan Sulu.
Pada
akhir abad ke-16 M,Belanda,Inggris,Denmark dan Prancis yang datang ke Asia
Tenggara. Akan tetapi Denmark dan Prancis tidak berhasil menjajah negeri di
Asia Tenggara dan hanya datang untuk berdagang. Belanda datang tahun1595 dan
dengan segera dapat memonopoli perdagangan di kepulauan Nusantara. Kongsi
daganya, VOC segera pula memainkan peran politik.
Sementara
itu, setelah Inggris datang ke Asia Tenggara, ia segera menjadi kekuatan yang
cukup dominan, menyaingi kekuatan Belanda. Kekuasaan Inggris sangat kuat di
Semenanjung Malaya, termasuk Singgapura sekarang, dan Kalimantan Barat,
termasuk Brunai. Inggris juga sempat menguasai Indonesia untuk jangka waktu
yang tidak terlalu lama diawal abad ke-19 M.
Asia
Tenggara sebagaimana juga di India,kekuasaan politik Negara-negara Eropa itu
berlanjut terus sampai pertengahan abad ke-20 M, ketika negeri-negeri jajahan
tersebut memerdekakan diri dari dominasi keuasaan asing, kecuali jatuh dalam
kekuasaan bangsa-bangsa Eropa yang selama beberapa waktu menjajahnya.[8]
D.
Kemunduran Kerajaan Usmani dan Ekspansi Barat ke Negeri–Negeri
Islam
Kekalahan-kekalahan itu mendorong
sultan-sultan Usmaniyah berusaha untuk memperbaiki keadaan melalui duta-dutanya
yang dikirim Eropa. Daulah Usmaniyah berusaha untuk meniru kemajuan-kemajuan
yang di Eropa, terutama dari prancis. Yang pertama menarik perhatian Sultan
adalah Krops Militer modern dengan peralatan Modern. Sesudah itu seorang yang
berasal dari Hongaria yang kemudian masuk Islam, Ibrahim Mustafarika, diberi
tugas untuk menerjemahkan dan mencetak ilmu-ilmu dari Eropa, diantaranya ilmu
kedokteran,astronomi, ilmu pasti, sejarah, ilmu bumi, ilmu alam, ilmu politik,
soal militer, kemajuan teknik Eropa, dan kemajuan pembaharuan di Rusia.
Menteri Rasyid Pasha yang lahir
tahun 1800 M, berusaha dengan sekuat tenaga mengubah sisitem pelajaran di
Daulah Usamaniyah dengan sistem Eropa. Pada masanya disalin pula buku-buku
Rosseu dan Vctor Hugo kedalam bahasa Turki.
Namik Kemal, lahir 1840, seorang
pembangun prosa Turki baru yang dipandang sebagai Bapak revolusi kesusastraan
Turki banyak dipengaruh oleh Ibrahim Sinasi yang dikenal sebagai orang yang
banyak dipengaruhi oleh ide Barat tentang hak rakyat, kebasan berpendapat,
keasadaran nasional, pemerintahan konstisusional dan sebgainya sehingga Namik
Kemal nanti berusaha untuk menyesuaikan ide-ide barat dengan ajaran Islam.
Namun semua usaha itu Karena tidak didukung oleh sumber dana yang mencukupi dan
tidak pula didukung oleh para ulama dan rakyatnya, tidak banyak menolong.
Usmaniyah teus meluncur kearah kemunduran.[9]
·
Berikut ini merupakan sebuah Kemunduran dari Kerajaan Turki Usmani:
Fase kemunduran Turki Usamani
berjalan secara perlahan semenjak kematian Sulaiman I al-Qanuni, hingga Usmani
masih mampu bertahan selama lebih kurang dari tiga abad.Fase kemunduran ini
ditandai dengan melemahnya semangat perjuangan prajurit Usmani yang menyebaban
sejumlah kekalahan dalam menghadapi sejumlah peperangan.Ekonomi semakin
memburuk dan sistem pemerintahan tda berjalan semestinya.Pada masa pemerintahan
Salim II, pasukan laut Usmani menderita kekalahan dari serangan pasukan
gabungan armada Spanyol, Bandungan armada pendeta Malta yang dipimpin oleh Don
Juan dari Spanyol.Pada tahun1663 pasukan Usmamni menderita kekalahan dalam
penyerbuan hungaria.Demikian juga pada tahun 1676 Turi Usmani kalah lagi dalam
pertempuran di mokahez, Hungaria. Turki Usamni dipaksa menandatangani
perjanjian Kaarlowizt pada tahun 1699 yang berisi pernyataan penyerahan
selururuh wilayah Hungaria sebagian besar Slovenia, dan Croasia kepada
Hapsburg, dan penyerahan Herment, Padolia, Ukraenia, Morea dan sebagian
Dalmatia kepada penguasa Vanetia. Pada tahun 1770 pasukan Rusia mengalahkan
armada Usmani disepanjang pantai Asia kecil, namun kemenangan Rusia inidapat
direbut kemmbali oleh sulatan Musthafa III. Pada tahun 1774 penguasa Usamani,
Abdul Hamid, terpaksa menandatangani sebuah perjanjian dengan Rusia yang berisi
pengangkuan kemerdekaan atas Crimea, dan penyerahan benteng-benteng pertahanan
di laut hitam keada Rusia melintasi selat antara laut hitam dan laut putih.
Sementara itu wilayah-wilayah
kekuasaan Usmani ditimur mulai menyadari kemunduran Usmani.Sebagian wilayah ini
mulai melancarkan pembrontakan dalam rangka untuk melepaskan diri dari
kekuasaan Usmani.Di Mesir Yennisary bersukutu dengan Mamalik memancarkakn
pembrontakan, dan sejak tahun 1772 Mamalik berhasil menguasai Mesir hingga
datangnya Napoleon pada tahun 1789.Di Syria dan Libanon juga terjajdi
pembrontakan yang digerakkan oleh pmpinan Druz, Fahruddin.Ia bergabung dengan
gerakan Kurdi dan Janbulat. Namun usaha Fahruddin ini menemui kegagalan.Di
Arabia timbulla gerakan pemurnian oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab, sorang
pimpinan dataran tinggi Najd, Arabia Tengah.Gerakan ini bergabung dengan
kekuatan Ibn Sa’ud dan berhasil memperluas wilayah kekuasaaan disekitar Jazirah
Arabia pada abad ke- 18.
Banyak ,sekali faktor yang turut
menyokong kemunduran Turki. Diantaranya adalah sebagaimana tersebut berikut
ini.
1.
Luasnya wilayah kekuasaaan Usmani.Tampaknya penguasa Turki hanya
menuruti ambisi penaklukan, sementara penataan sistem dan tata pemerintahan
terabaikan.Ketika Imperium Usmani sedang dalam kemorosotan, wilayah-wilayah
perbatasan yang jauh dari pusat mudah sirebut oleh pihak musuh atau berusaha
melepaskan diri.
2.
Pemberontakan Yennisary. Pada massa belakangan Yennisary tidak lagi
menerapkan prinsip seleksi dan prestasi, namun, keberadaannya telah didominasi
oleh keturunan dan golonag tertentu. Tokoh-tokoh Yennisary terlibat persilihan
dengan pihak penguasa sehingga terjadi beberapa kali pemberontkan: pada tahun
1525, 1632,, 1727, 1826 M.
3.
Penguasa yang tidak cakap.Generasi penguasa Usamni sesuadah Sulaman
al-Qanuni cenderunng lemah semangant perjuangannya.Mereka terlibat pembunuhan
demi ambisi jabatan.Kehidupan istana
yang penuh kemewahan, music dan sederetan perempuan pnghibur serta minuman
keras melalalikan mereka dalam tugas dan tanggungjawab sebagai khalifah dan
meleahkan semngat perjuangan.
4.
Merosotnya perekonomian Negara akibat sejumlah peperangan tersebut
pihak trki mengalami kekalahan.Terlepasnya wilayah-wilayaih kekuasaan Usmani
juga menimbulkan kemerosotan pendapatan Negara.Sementara biaya militer dan
biaya perang menguras cadangan perekonimian dampak langsung tehadap menurunnya
pertahanan militer Usmani.
5.
Stagnasi bidang ilmu dan teknologi.Kemajuan militer yang tidak
diimbangi dengan ilmu dan teknologi.Sementara itu pihak Eropa berhasil
mengembangkan teknologi persenjataan.Maka ketika terjadi kontak senjata, pihak
Usmanai berkali-berkali menderita kekalahan.
6.
Tumbuhnya gerakan nassionalisme.Kekuasaaan Turki atas sejumlah
wilayah yang didudukiya bermula dari gerakan penyerbuan dan
penaklukan.Sekalipun penguasa Turki telah berbuat sebaik mungkin terhadap
masyarakat yang dikuasainya, namun kehadiran penguasa Usmani tetap saja
dipandang sebagai pihak asing.Pandangan ini paa akhirnya menimbulan kesadaran
kebangsaaan yang melatarbelakangi sejumlah memberontakan dan peperangan untuk
melepaskan diri dari kekuasaan Turki Usmani.Gerakan kebangsaan ini tidak hanya
berkembang diwilayah-wilayah berat melainkan diwilayah-wilayah timur.Akibatnya
satu persatu wilayah kekuaan Usmani lepas.
·
Akhir Riwayat Imperium di daerah Turki, Usamani
Setelah kekalahanya atas Eropa,
Usmani mulai menyadari kelemahannya dan menyadari akan perlunya pembaharuan
kemiliteran. Pembaharuan ini direalisir dengan pengiriman utusan ke Eropa dan
dengan pendirian beberapa sekolah militer.Usaha-usaha tersebut seolah tidak
berarti dianding kemajuan teknologi kemliteran Eropa yang berkebang nsangat
pesat.Berkali-kali Usamni harus bertekuk lutut menghadapi militer Rusia dan
bangsa Eropa lainya.
Ketika terjadi perang dunia pertama
(1915), Turki Usamani yang bergabung dengan tahun 1919 pihak sekutu gencar
menyerang Turki.Pihak sekutu memaksa Turki menandatangi perjanjian ini berisi
tentang pegesahan pendudukan Yunani atat Istambul. Perjanjian yang
ditandatanagi pihak penguasa Turki diprotes oleh sebuah gerakan
pembrontakan.Kolonel Mustafa Kamal justru berpihak pada pembrontakan ini. Mustafa
Kamal berhasil menahan serangan Yunani dan berhasil memaksa Eropa menyerahkan
kekuasaan atas wilayah azmir dan Anatolia. Pada bulan April , 1921, siding
majelis Turki menetapkan Mustafa Kamal sebagai pimpinan.
Yunani kembali menyerang Usamani
pada Agustus hingga pertengahan September 1921.Mustafa Kamal berhasil
mematahkan serangan ini dan memaksa Yunani menandatangani perjanjian Lusan yang
berisikan pengakuan penguasaaan urki Usamani atas Asia kecil, Istambul, dan
pihak Yunani harus segera kembali ke negeri asal amerika.Menurut Mustafa Kamal,
kemunduran-keunduran Turki Usmani disebabkan karena tidka beresnya sisitem kekhalifahan, oleh karena itu sisitem ini
harus dihapus Turki ingin maju seperti Negara lainnya. Karena pertimbangan ini
maka Mustafa Kamal dalam kapasitasnya seebagai pimpinan dewan majelis
menghapusakan jabatan khaliafah pada tahun 1924.Semenjak ini berakhirlah
imperium Turki Usamani, dan sejarah Turki memasuki era Modern.[10]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kemajuan yang dicapai bangsa-bangsa Barat pada
periode itu tentu ada hubungan erat dengan kaitannya perkembangan peradaban Islam, baik
ketika Islam mencapai puncak kemajuannya di Eropa ataupun kemajuannya di
Baghdad. Bangsa Barat banyak berhutang budi pada ilmuan muslim yang telah
berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan perkembangan bangsa Eropa yang begitu pesat
dengan penemuan benua, kereta api upa, telegram, dll. Sehingga menimbulkan ketiga kerajaan besar Islam sedang mengalami
kemunduran pada abad 18 M. Eropa Barat mengalami kemajuan dengan pesat. Kelemahan-kelemahan kerajaan islam itu menyebabkan
Eropa dapat menguasai dan menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah. Satu demi
satu negeri-negeri Islam dapat ditundukan dan dijajah oleh bangsa Barat.
Kelemahan dan kemunduran dunia Islam
dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa – bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak
menuju ke arah bangsa-bangsa Islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi
mereka datang ke negara Islam adalah motivasi ekonomi,politik dan agama. Hal
tersebut dapat terlihat dari cara-cara mereka datang untuk pertama kali ke Negara-negara Islam. Mereka
datang dengan dalih untuk berdagang atau mencari rempah-rempah di Timur
Perang Dunia I (1915 M) merupakan
babak akhir penaklukan Barat terhadap negeri-negeri Islam, seakan tidak ada
lagi Islam yang betul-betul Merdeka. Berakhirnya kekuasaan Turki di Eropa
ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian San Stefano (1878 M) dan
Perjanjian Berlin (1878 M) antara kerajaan Usmani dengan Rusia.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,
Dudung. 2002. Sejarah Peradaban Islam: dari Masa Klasik hingga Modern.
Yogyakarta: Fak Adab.
Ali, K. 2003. Sejarah
Islam dari Awal hingga Runtuhnya Dinasti Usmani (Tarikh Modern). Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Karim, Abdul.
2007. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Munir,
Samsul. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:Amzah.
Sayyid, M. 1998. Wajah Dunia Islam. Jakarta: Pustaka Al –
Kautsar.
Sunanto, Musyrifah. 2003. Sejarah Islam Klasik. Jakarta:
Kencana.
Yatim, Badri. 2014. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali
Pers.
[2] Ibid.,hlm.
346.
[3]
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),
hlm. 169-170.
[4]
Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogyakarta: Pustaka
Book Publisher, 2007), hlm. 343.
[6] M. Sayyid Al-Wakil, Wajah Dunia Islam (Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar, 1998), hal. 323-324.
[7]
Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam: dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta:Fak
Adab,2002), hal. 223.
[8] Samsul Munir, op. cit., hal.353-354.
[9]Musfirah
Susanto, Sejarah Islam Klasik (Jakarta: Kencana,
2003) hlm 254-256.
BIODATA DIRI
1.
Nama :Abdul Rouf
TTL :
Pekalongan, 11 Mei 1995
Alamat :Desa Wonorejo, Kec. Wonopringgo, Kab.
Pekalongan
Email : rouffurrahim@rocketmail.com
2.
Nama
: Rif’ati
TTL : Pekalongan, 06 November 1995
Alamat :
Ds. Gumawang Rt. 8 Rw. 3 Jln Mayjend Sutoyo No. 237, Kec. Wiradesa, Kab.
Pekalongan.
Email :
trifa.9d@gmail.com
3.
Nama :
Muzayani
TTL : Tegal,17 Juni 1995
Alamat : Jl. Sumber Bawang
Ds.sidapurna kec.dukuhturi kab. Tegal
Rt.11 Rw.02
Email : muzayaniy@yahoo.com
4.
Nama :
Sofi Miftahul F
TTL :
Brebes, 15 Oktober 1996
Email :
Sofimiftahulf@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar