ETOS KERJA
TAFSIR TARBAWI: SURAT AL BAQARAH : 201
"MINTA KEBAIKAN DUNIA - AKHIRAT"
M. Ulul Albab (2021114150)
Kelas : G
JURUSAN TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Etos kerja dalam surat Al baqarah ayat 201”.ini dapat terselesaikan. Tak lupa Shalawat dan salam juga kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaatnya besok di Yaumil Qiyamah. Aamiinn...
Pembuatan makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi ll. Makalah ini menjelaskan tentang keselarasan dan keseimbangan kepentingan dunia dan akhirat. Sebagai kodrat manusia tidak terlepas dua komponen tersebut. Dunia hanyalah kehidupan sementara sedangkan akhirat merupakan kehidupan yang hakiki.
Dengan demikan diharapkan materi makalah dapat membantu kita dalam membangun karakter mahasiswa yang lebih baik. Sebagai mahasiswa(Pendidik) harus dapat menyeimbangkannya. Dan dalam mencapai sebabuah permintaan dan permohonan diperlukan suatu usaha. Karena dengan usaha maksimal akan membantu mempercepat tercapai hasil yang optimal.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun masih jauh dari kata sempurna, disamping itu apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik guna penyempurnaan pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah yang sederhana ini menambah khasanah dan bermanfaat.
Pekalongan, 13 Maret 2016
Penulis
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia merupakan makhluk lemah yang tak berdaya. Tanpa pertolongan dan bantuan Allah, manusia tidak dapat hidup. Oleh sebab itu, sebagai makhluk yang butuh harus selalu ingat kepada yang menciptakan. Dengan mengingat pada sang pencipta niscaya tak akan tumbuh sikap sombong.
Dalam mengingat kepada Allah diperlukan usaha untuk selalu ingat setiap waktu. Usaha maksimal yang dapat mengantarkan manusia mencapai tujuan. Oleh sebab itu, dalam berusaha atau bekerja keras harus seimbanga antara kepentingan dunia dan akhirat. Karena peran manusia sebagai budak Allah dan Kholifah di bumi. Maka diperlukan keseimbangan untuk menjalankan kedua tugas tersebut
.
1) Bagaimana tafsiran surat Al baqarah ayat 201?
2) Apa kandungan surat Al baqarah ayat 201?
3) Bagaimana peran manusia dalam mengamalkan surat Al baqarah ayat 201?
4) Bagaimana aspek tarbwi dari surat Al baqarah ayat 201?
BAB ll
PEMBAHASAN
Dan di antara mereka (orang mukmin) ada yang berdoa: “Ya Tuan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah (jauhkanlah) kami dari siksa neraka”.
Dalam lafal “Robbanaa” sebagiamana dengan “Ya Allah” yang berarti bentuk permohonan (permintaan) seorang hamba kepada Allah SWT. Lafal “khasanatan” merupakan bentuk isim nakiroh yang bermakna kebaikan yang bersifat umum. Tetapi antara “khasanatan” pertama dan kedua memiliki perbedaan. Makna “khasanatan” yang pertama ialah kenikmatan. Makna khasnatan yang kedua adalah surga. Makna “jauhkanlah dari siksa api neraka” ditujukan kepada golongan manusia yang beriman. Sehingga manusia yang kafir tidak tergolong dalam kandungan doa tersebut. Dapat disimpulkan bahwa arti doa tersebut adalah memohon kepada Allah SWT untuk mendapatkan kenikmatan didunia dan supaya ditempatkan di surga.
Ulama tauhid dalam beribadah tidak memikirkan surga dan neraka melainkan hanya berpikir bagaimana harus menjalankan kewajibannya dengan baik. Ulama tauhid memiliki kesadaran yang tinggi berkaitan haikat manusia hanya sebgai hamba (budak Allah).faktor yang menyebabkan manusia masuk surga atau neraka bukan amal perbuatannya,melainkan Allah SWT. Oleh sebab itu, surge dan neraka bukanlah balasan atau upah melainkan bonus bagi hambanya.
Dalam mencapai kehidupan yang baik yakni dengan cara berusaha dan mengatur tatanan kehidupan pergaulan dengan masyarakat. Cara mengatur kehidupan yang baik meliputi menghiasi diri dengan akhlak yang luhur serta berpegang teguh pada syariat islam. Sedangkan dalam menghendaki kehidupan akhirat dengan baik yakni dengan melalui iman yang ikhlas, amal sholeh, serta berakhlak dan berbudi mulia.
Dalam kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar Al Asyqolani diriwayatkan dari Muawwiyah Ra, bahwa Rosulullah SAW bersabda” barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka ia akan diberi pemahaman tentang agama” Muttafaqun Alaiha (hadits ke 1282).
Waqinaa adzbannar
Peliharalah atau jagalah kami dari dorongan hawa nafsu dan perbuatan dosa yang bisa memasukkan kami ke neraka. Karena nafsu merupakan perbuatan syetan yang selalu menyesatkan manusia. Adapun caranya antara lain meninggalkan perbuatan maksiat, menjauhi perbuatan kotor dan keji serta menjauhi kemauan syahwat yang diharamkan oleh Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan manusia supaya berdoa kepada Nya setelah banyak mengingat Nya. Allah mencela orang yang tidak berdoa dalam urusan akhirat.Ibnu Abi Hatam meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata “sebagian orang arab dulu datang ke tempat ibadah haji, lalu mereka berdoa’ Ya Allah, jadikanlah tahun ini tahun hujan, tahun subur, dan tahun kebaikanm. Kebiasaan orang-orang dizaman jahiliyah diantaranya meskipun mereka menunaikan ibadah haji mengikuti sunah nabi Ibrahim namun yang diproritaskan hanyalah kepentingan dunia. Yakni mereka meminta harta benda, binatang ternak dan kekayaan serta hujan banyak turun supaya ladang menjadi subur dan hasil yang berlimpah. Begitulah kebiasaan orang jahiliyah segala sesuatu berkenaan dengan dunia mereka mohonkan tanpa mementingkan keselamatan akhirat.
Ayat ini mengandung arti bahwa berlebih-lebihan dalam masalah agama dan terlalu kaku merupakan suatu hal yang tercela serta keluar dari fitrah manusiawi. Allah melarang para ahli kitab melakukan ini, serta nabi pun melarang secara tegas. Ketika orang jahiliyah berdoa tanpa mengiharukan akhirat. Maka mereka tidak mendapatkan bagian apa-apa di akhirat. Sedangkan doa orang mukmin dipuji oleh Allah karena meliputi semua kepentingan dunia akhirat yakni selamat, sehat, afiat, rumah yang luas, istri(suami) yang berbudi luhur, rizki yang berkah dan luas, ilmu yang bermanfaat, amal sholeh dan nama baik. Oleh sebab itu, diperlukan keseimbangan dalam menjalani kehidupan.
Dalam mencapai sebuah tujuan atau permintaan diperlukan usaha. Tanpa adanya usaha niscaya tak akan tercapai hasil yang maksimal dan yang diinginkan. Sebagai manusia harus berusaha terlebih dahulu sebelum tawakal kepada Allah. Sebagaimana firman Allah:
Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum tersebut akan merubahnya.
Dalam mencapai suatu hasil yang maksimal diperlukan usaha keras dan berdoa. Sebagaimana dalam mencapai kebahagiaan di dunia diperlukan usaha melalui semangat dalam bekerja, bergaul dengan baik, dan mensyukuri nikmat Allah yang diberikan melalui sadaqah. Semangat etos kerja diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Sebagaimana pendapat ulama’
Al Qasian Abu Abdurrahman berkata; ”Siapa yang diberi hati bersyukur dan lidah yang selalu berdzikir dan badan yang sabar berarti telah diberi khasanah di dunia dan di akhirat dan selamat dari api neraka”.
Berkaitan dengan kebahagiaan di akhirat diperlukan sebuah usaha maksimal untuk menggapainya. Usaha yang keras yang dapat mengantarkan manusia kebahagiaan yang abadi. Usaha dalam mencapai kebahagiaan haqiqi meliputi beramal sholeh, rajin ibadah, dan selalu ingat kepada Allah. Kadar keberhasilan seseorang tergantung dengan usahanya.
الاجر بقدرالتعب
Suatu hasil (pahala) tergantung jerih payah(usahanya).
Ketika orang jahiliyah berdoa tanpa mengiharukan akhirat. Maka mereka tidak mendapatkan bagian apa-apa diakhirat. Sedangkan doa orang mukmin dipuji oleh Allah karena meliputi semua kepentingan dunia akhirat yakni selamat, sehat, afiat, rumah yang luas, istri(suami) yang berbudi luhur, rizki yang berkah dan luas, ilmu yang bermanfaat, amal sholeh dan nama baik.
Qatadah bertanya pada Anas; “Doa apakah yang sering dibaca oleh nabi SAW? Jawab Anas” ialah Allahumma rabbana aatina Fiddunyaa khasanatan wafil aakhiroti khasanatan waqinaa adzabannari”
Abdullah bin Assai ra telah mendengar nabi Saw membaca di antara rukun yamani dan hajar aswad “Allahumma rabbana aatina Fiddunyaa khasanatan wafil aakhiroti khasanatan waqinaa adzabannari”( R.Syafii).
1. Sebagai manusia makhluk yang lemah, berdoa merupakan kebutuhan pokok.
2. Berdoa dengan rasa takut dan khusu’.
3. Bekerja keras dan semangat dalam berusaha untuk mencapai hasil yang maksimal.
4. Bertawakkal atau berpasrah setelah berusaha.
5. Jangan terlena akan kenikmatan dunia karena kehidupan atau kenikmatan yang haqiqi ialah di akhirat.
6. Tumbuhkan sikap tawazun antara kepentingan dunia dan akhirat.
7. Terimahlah segala sesuatu yang terjadi karena itu merupakan yang terbaik.
BAB lll
PENUTUP
Manusia merupakan makhluk yang membutuhkan pada makhuk lain. Oleh sebab itu, dalam menjalani hubungan yang harmonis diperlukan keselarasan antar makhluk hidup. Sebagai makhluk yang berakal semua amal perbuatan akan dihisab dan ditimbang oleh Allah. Maka kita sebagai manusia dituntut untuk selalu berdoa agar bahagia di dunia dan diakhirat.
Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah usaha yang maksimal. Tanpa usaha niscaya hasil tidak akan diperoleh. Walaupun segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah. Sebagai manusia wajib untuk berusaha dan berikhtiar kepada Allah
Dengan mengetahui pembahasan dan kajian diatas,diharapkan dapat memberikan peringatan,himbauan dan pengetahuan betapa pentingnya semua amal perbuatan kita.sehingga ketika kita ingin mengerjakan sesuatu maka diharapkan agar dipikir terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
· As suyuthu,Jalaluddin,2008.Sebab turunnya Ayat Al quran.Jakarta: Gema insani
· Bahreisy ,Salim,dkk,1987.Terjemahan singkat Tafsir Ibnu Katsir.Surabaya:PT.Bina Ilmu
· Hamka,1982.Tafsir Al azhar.Jakarta: Panji Masyarakat
· Muhammad, Jalaluddin,dkk,2008.Tafsir Jalalain. Semarang:Maktabah Kharamain
· Musthafa, Ahmad,2006.Terjemahan Tafsir AlMaraghi.Semarang: CV.Tohha Putra
· Nasib,Muhammad,1999.Tafsir Ibnu Katsir.Jakrata: Gema Insani
· Said,2008 Ta’limul mubtadiin Aqoidul Khomsiina. Tegal:Kharamain
· Syihab,Qurois, 2012.Al Lubab.Tangerang: Lentera Hati
BIODATA PENULIS
Nama :Muhammad ulul Albab
TTL :Pekalongan 23 Juni 996
Alamat :Tangkil Tengah Kedungwuni pekalongan
Riwayat pendidikan :RA Tangkil Tengah
MI Walisongo Tangkil Tengah
Mts.S.Wonoyoso
MAS Simbang Kulon
Pesan :Selalu siap menghadapi kematian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar