TAFSIR TARBAWI
MANUSIA DIKESENANGI HIDUP DUNIAWI
oleh :
Mohammad Mirzah Safrudin
(2021114198)
Kelas : H
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah S.W.T. atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “ Manusia Dikesenangi Hidup Duniawi’ Serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.
Makalah ini membahas tentang arti atau terjemahan ayat, dan penafsiran ayat, dari Q.S.Ali Imron Ayat 14-15
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak komprehensif. Disamping itu apabila dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini bisa menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin
Pekalongan, 29 Februari 2016
Penulis
A.PENDAHALUAN
Latar Belakang
Pertama zuyyina artinya di perhiaskan. Maksudnya segala barang yang diingini itu ada baiknya dan ada buruknya,tetapi apabila keinginan telah timbul,yang kelihatan hanya eloknya saja dan lupa akan buruk atau susahnya. Kata kedua ialah Hubb artinya kesukaan atau cinta. Kata ketiga ialah Syahwat yaitu keinginan-keinginan yang menimbulkan selera yang menarik nafsu buat mempunyainya. Maka disebutlah di sini enam macam hal yang manusia sangat menyukainya karena ingin hendak mempunyai dan menguasainya,sehingga yang nampak oleh manusia hanyalah keuntungannya saja,sehingga manusia tidak memperdulikan kepayahan buat mencintainya. “(yaitu) dari hal perempuan dan anak laki-laki,dan berpikul-pikul emas dan perak,dan kuda kendaraan yang di asuh,dan binatang-binatang ternak,dan sawah ladang.” Itulah enam macam yang sangat disukai,diinginkan dan dengan berbagai macam usaha manusia ingin mempunyainya
Inti hadits
Firman Allah “binatang ternak” seperti unta,sapi dan kambing.” “Dan sawah ladang “ yakni tanah yang di gunakan untuk bercocok tanam. Kemudian Allah Ta’ala berfirman,”Itulah kesenangan kehidupan dunia,” yakni sesungguhnya ini merupakan kembang kehidupan dunia dan keimdahanna yang fana dan cepat sirna. “Dan pada sisi Allahlah tempat kembali yang baik,” yakni tempat kembali dan pahala yang baik.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari umar bin khatthab demikian: Setelah ayat “dijadikan indah bagi manusia kecimtaan kepada yang diiginkan” ini turun,umar berkata ‘Ya tuhanku,tangguhkan keindahannya bagi kami.”maka di turunkanlah ayat, Katakanlah,inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” katakanlah hai Muhamad,kepada manusia, “Aku akan memberitahukan kepadamu perkara yang lebih baik dari pada yang di jadikan indah bagi manusia dalam kehidupan dunia ini berupa kenikmatan.
B.PEMBAHASAN
“Di perhiaskan bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini” (pangkal ayat 14). Di sini telah terdapat tiga kata. Pertama Zuyyina artinya di perhiaskan. Maksudnya segala barang yang diingini itu ada baiknya dan ada buruknya,tetapi apabila keinginan telah timbul,yang kelihatan hanya eloknya saja dan lupa akan buruk atau susahnya. Kata kedua ialah Hubb artinya kesukaan atau cinta. Kata ketiga ialah Syahwat yaitu keinginan-keinginan yang menimbulkan selera yang menarik nafsu buat mempunyainya. Maka disebutlah di sini enam macam hal yang manusia sangat menyukainya karena ingin hendak mempunyai dan menguasainya,sehingga yang nampak oleh manusia hanyalah keuntungannya saja,sehingga manusia tidak memperdulikan kepayahan buat mencintainya. “(yaitu) dari hal perempuan dan anak laki-laki,dan berpikul-pikul emas dan perak,dan kuda kendaraan yang di asuh,dan binatang-binatang ternak,dan sawah ladang.” Itulah enam macam yang sangat disukai,diinginkan dan dengan berbagai macam usaha manusia ingin mempunyainya.
“Namun di sisi Allah ada(lagi)sebaik-baik tempat kembali” (ujung ayat 14). Di ujung ayat ini diterangkan bahwa ada lagi yang lebih penting,entah berapa ribu kali lebih penting dari perhiasan dunia itu,ialah sebaik-baik tempat kembali disediakan Allah. Sebab selama-lama hidup di dunia kita pasti kembali juga kepada Allah. Tuhan menyediakan bagi kita sebaik-baik tempat kembali itu.
“Katakanlah: sukakah kamu aku ceritakan kepada kamu apa yang lebih baik dari pada yang demikian? (pangkal ayat 15). Yang lebih baik dari perempuan,anak-anak,emas,perak,kuda kendaraan,binatang ternak,dan sawah ladang itu?. Ialah surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai,kekal mereka di dalamnya,dan istri-istri yang suci.
“Dan Allah adalah melihat akan hamba-hambaNya” (ujung ayat 15). Dengan adanya ujung ayat ini begini teranglah bahwa tidak ditutup mati sama sekali segala keimginan perhiasan dunia itu. Boleh terus,tetapi ingatlah bahwa Allah telah melihat gerak-gerikmu. Bekerjalah,carilah,tetapi jangan kamu lupakan bahwa kamu tidak lepas dari penglihatan tuhan.
1. Pengerttan
Allah SWT. Menjelaskan sebelum ayat ini tentang kesibukan orang-orang kafir dengan harta benda dan anak-anaknya. Juga sikap berpalingnya mereka dari kebenaran dan ambisi mereka dalam mengeruk kelezatan.
Kemudian Allah SWT. Menuturkan segi terbujuknya mereka oleh hal-hal tersebut,dan mengingatkan mereka yang sedang diperalat oleh nafsu syahwatnya. Allah juga memperingatkan agar mereka tidak menjadikan nafsu syahwatnya sebagai tujuan hidup,yang mengakibatkan berpaling dari amal-amal akhirat. Keadaan duniawi ini di ciptakan sebagai ladang dan sarana untuk meraih kebahagiaan di alam akhirat.
Setelah Allah menjelaskan hiasan dunia dan gemerlapnya,di samping penjelasannya secara global tentang apa yang ada di sisi-Nya,tempat kembali tang baik,lalu Allah memerintahkan Rasu-Nya agar merinci hal tersebut kepada umat manusia,agar memacu mereka berbuat kebajikan dan memberi mereka semangat ke arah itu.
2. Hadits/Ayat Pendukung
Allah Ta’ala memberitahukan berbagai jenis kelezatan yang di jadikan indah bagi manusia dalam kehidupan dunia,yaitu wanita dan anak-anak. Allah memulai dengan wanita karena ia merupakan fitnah paling berat. Dalam kitab shahih ditegaskan bahwa Rasulullah saw.bersabda (476),
“Tiada aku tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki dari pada (fitnah0 wanita.”
Jika keinginan terhadap waita itu ditujukan untuk menjaga kesucian dan memperoleh anak yang banyak,maka hal demikian bahkan di harapkan,di sukai,dan di sunahkan. Rasulullah saw.bersabda (477),
“Dunia merupakan harta benda,dan harta benda yang paling baik ialah wanita yang salehah. Jika di pandang,ia menyenangkannya,jika di suruh ia taat,jika di tinggal pergi ia menjaga kehormatan dirinya dan harta suaminya.”
Nabi saw.bersabda (478),
“Kawinilah wanita yang mencintai kamu dan mampu beranak (subur),karena aku akan membanggakan kamu sebagai umat terbanyak pada hari kiamat.”
Demikian pula dengan harta kekayaan. Kadang ia di tujukan untuk kemegahan dan kesombongan. Hal demikian dicela. Dan kadang-kadang harta pun ditujukan untuk diinfaqkan kepada karib tersebut,sarana silaturahmi,dan untuk berbagai tujuan baik lainnya. Harta demikian dipuji dan di sanjung secara syara’. Para mufassir berikhtilaf mengenai kadar qinthar. Namun, singkatnya qinthar berarti harta yang banyak. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Anas dari Rasulullah saw.berkaitan dengan kata qinthar,katanya (479), “Harta senilai seribu dinar”.
3. Teori Pengembangan
Yang lebih baik dari perempuan,anak-anak,emas-perak,kuda kendaraan,binatang ternak dan sawah ladang itu? “Ialah surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,kekal mereka di dalamnya,dan istri-istri yang suci. “ Semuanya ini beribu kali lebih baik dari pada yang di hiaskan kepada kamu dari yang enam perkara itu,di bandingkan dengan yang akan kamu terima kelak itu,belum ada arti sepeserpun apa yang kamu jadikan perhiasan dunia itu.
Beginilah tuhan membayangkan tujuan hidup yang sejati bagi seorang muslim. Memang tuhan mengakui bahwa dunia mempunyai perhiasan,dan manusia ditakdirkan mengingini perhiasan itu,tetapi tuhan memperingatkan janganlah lupa
akan tujuan karena bimbang melihat perhiasan. Jangan terpesona oleh perhiasan di luar,karena yang di sebelah dalam lebih hebat dari pada perhiasan luar itu.
4. Aplikasi Hadits Dalam Kehidupan
Pengertian ayat tersebut adalah bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan bekal cinta terhadap syahwat yang telah di jelaskan tadi,hal ini sesuai dengan firman Allah :
Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai pehiasan baginya,agar kami menguji mereka siapakah di antara yang terbaik perbuatannya (Al-kahfi 18:17).
5. Nilai Tarbawi/Pendidikan
1. Wanita,kaum wanita merupakan objek kesenangan dan sangat digandrungi pandangan mata,dan dengannyalah jiwa manusia bisa merasa tenang.
2. Cinta terhadap anak-anak,yang di maksud adalah anak-anak secara mutlak.
3. Harta yang berlimpah,seperti emas dan perak,.orang-orang arab mengarikan kata al-qintar sebagai harta yang banyak.
4. Kuda yang dipeliharanya di lembah-lembah. Dikatakan Samad Dabbata (mengembalakannya).
5. Hewan ternak.orang-orang baduwi menganggapnya sebagai harta,penghidupan dan kebutuhan.di situlah letak kebanggaan dan saling berlomba memperbanyak.
6. Ladang merupakan tiang kehidupan manusia dan hewan ternak,baik di kota maupun di desa.
C.PENUTUP
Simpulan
Allah SWT. Menjelaskan sebelum ayat ini tentang kesibukan orang-orang kafir dengan harta benda dan anak-anaknya. Juga sikap berpalingnya mereka dari kebenaran dan ambisi mereka dalam mengeruk kelezatan.
Kemudian Allah SWT. Menuturkan segi terbujuknya mereka oleh hal-hal tersebut,dan mengingatkan mereka yang sedang diperalat oleh nafsu syahwatnya. Allah juga memperingatkan agar mereka tidak menjadikan nafsu syahwatnya sebagai tujuan hidup,yang mengakibatkan berpaling dari amal-amal akhirat. Keadaan duniawi ini di ciptakan sebagai ladang dan sarana untuk meraih kebahagiaan di alam akhirat.
Setelah Allah menjelaskan hiasan dunia dan gemerlapnya,di samping penjelasannya secara global tentang apa yang ada di sisi-Nya,tempat kembali tang baik,lalu Allah memerintahkan Rasu-Nya agar merinci hal tersebut kepada umat manusia,agar memacu mereka berbuat kebajikan dan memberi mereka semangat ke arah itu.
Daftar Pustaka
Ar-rifa’i,Muhamad Nasib.1999.Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir.Jakarta.Gema Insani Press.
Hamka.2003.Tafsir Al-Azhar Juz III.Jakarta.Pustaka Panjimas.
Al-Maragi,Ahmad Mustafa.1993.Tafsir Al-Maragi.Semarang.Karya Toha Putra Semarang
Shihab,M.Quraish.2002.Tafsir Al-Mishbah.Jakarta.Lentera Hati.
Tentang Penulis
Nama : Mohammad Mirzah Safrudin
Tempat,Tanggal Lahir : Pekalongan,08 September 1994
Alamat :Jln Raya Duwet Bojong Pekalongan
Asal Sekolah : SMK Muhamadiyah Kajen
Teks Materi Hadits
Q.S Ali-Imron 3: 14-15
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب(١٤) قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد (١٥)
Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar