Laman

new post

zzz

Jumat, 07 Oktober 2016

sbm G 5 METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

 
Hanifa Aida 

  
Meiza Pangestika
.
   
Nur Hidayah
.
  
Diana Ayu. Lestari.

Kelas : G

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / JURUSAN TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2016



Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugasnya dalam pembuatan makalah tentang “Metode Pembelajaran Konvensional” yang digunakan sebagai salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang disampaikan oleh dosen pengampu Bapak Muhammad Hufron, M.S.I.
            Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, khususnya untuk kedua orang tua, dosen pengampu serta teman-teman. Semoga makalah ini bisa membantu bagi siapa saja yang membutuhkan sedikit pengetahuan tentang “Metode Pembelajaran Konvensional”.
            Namun demikian, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk kedepannya. Terima kasih.



Pekalongan, 25 September 2016





DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang 1
B.    Rumusan Masalah 1

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode Pembelajaran 2
B.    Pengertian Metode Konvensional 3
C.    Macam-macam Metode Konvensional serta Kelebihan dan Kekurangannya 4
D.    Aplikasi Metode Konvensional 15

BAB III  PENUTUP
A.    Simpulan 16
B.    Saran 17

Daftar Pustaka 18
Profil Pemakalah 19



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Pengertian lain adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran pada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok. Agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat bergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Serta ada juga yang tepat digunakan di dalam kelas ataupun di luar kelas. Maka dari itu pemakalah akan membahas mengenai metode-metode belajar mengajar konvensional yang biasa diterapkan dalam dunia pendidikan.

B.    Rumusan Masalah
Dalam pembahasan makalah ini, pemakalah akan membahas tentang:
1.     Apa pengertian metode pembelajaran?
2.     Apa pengertian metode konvensional?
3.     Sebutkan macam-macam metode konvensional serta kelebihan dan kekurangannya!
4.     Berikan salah satu pengaplikasinya!



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalan sebagai berikut:
1.     Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.
2.     Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi.
3.     Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4.     Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
5.     Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6.     Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.[1]
Menurut Syaiful B. Djaramah dkk, metode memiliki kedudukan antara lain:
a.      Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
b.     Menyiasati perbedaan individual peserta didik.
c.      Untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lainpun harus diperhatikan juga, seperti faktor guru, peserta didik, situasi (lingkungan belajar), media, dll.
Oleh karena itu, fungsi-fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar dan merupakan bagian integral dalam suatu sistem pengajaran.[2]
B.    Pengertian Metode Konvensional
Metode konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering dinamakan metode tradisional.[3] Pengertian metode konvensional menurut para ahli, yaitu:
1.     Djamarah (1996), metode konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan serta pembagian tugas dan latihan.
2.     Ujang Sukandi (2003), metode konvensional adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pentransfer ilmu”, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima ilmu”.
C.    Macam-macam Metode Konvensional serta Kelebihan dan Kekurangan Metode Konvensional
1.     Metode Pembiasaan
      Metode ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa. Metode pembiasaan hendaknya diterapkan pada peserta didik sedini mungkin, sebab ia memiliki daya ingat yang kuat dan dan sikap yang belum matang, sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian metode pengajaran pembiasaan ini merupakan cara yang efektif dan efisien dalam menanamkan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik dengan sendirinya.
Kelebihan metode pengajaran pembiasaan adalah menghemat tenaga dan waktu, karna terkait dengan aspek batiniyah-lahiriyah, yaitu metode yang diangap paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik. Adapun kekurangan metode ini adalah membutuhkan guru yang dapat dijadikan teladan dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian kepada anak didik.
2.     Metode Keteladanan
      Metode ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan memberi keteladan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental dan kepribadiannya secara benar.
            Kelebihan metode keteladanan diantaranya:
a.      peserta didik lebih mudah menerapkan ilmu yang dipelajari disekolah
b.     guru lebih mudah mengevaluasi hasil belajar
c.      tujuan pendidikan lebih terarah dan tercapai dengan baik.
d.     tercipta hubungan baik antara siswa dan guru
e.      mendorong guru untuk selalu berbuat baik karena dicontoh oleh siswanya.
      Kekurangan metode ini adalah adanya guru yang tidak memenuhi kode etik keguruan. guru tidak mencerminkan sikap mentalitas dan moralitasnnya dihadapan siswanya, sehingga anak didik cenderung bersifat apatis, tidak menunjukkan motivasi belajar dan cenderung berlawanan dengan tata  tertib sekolah.  
3.     Metode Penghargaan
      Metode ini mengedepankan kegembiraan dan positif thinking, yaitu memberikan hadiah kepada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik. penghargaan atau hadiah diangap sebagai media pengajaran yang preventif dan representatif untuk membuat senang dan menjadi motivator belajar anak didik.       Adapun kelebihan metode ini adalah mampu menciptakan kompetisi obyektif pererta didik untuk melakukan hal-hal postif dan progesif serta dapat menjadi motivasi siswa lainya untuk belajar lebih giat lagi. Sedangkan kekurangan metode ini adalah dapat  menimbulkan dampak negatif manakala  guru berlebihan didalam melaksanaknnya, sehingga mengakibatkan siswa besar kepala, sombong dan merasa dirinya lebih baik dan lebih tinggi dari teman-teman lainnya.
4.     Metode Ceramah
      Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional karena sejak dulu metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pembelajaran. apalagi dalam pendidikan dan pegajaran tradisional, seperti dipedesaan, yang kekurangan fasilitas.
            Kelebihan metode ceramah:
a.      guru mudah menguasai kelas
b.     mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas
c.      dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
d.     mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
e.      guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
      Kekurangan metode ceramah
a.      mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
b.     yang visual menjadi rugi, yang auditif ( mendengar) yang besar menerimannya
c.      bila selalu digunakan dan terlalu lama mebosankan
d.     guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya ini sukar sekali
e.      menyebabkan siswa menjadi pasif
5.     Metode Latihan
      Metode latihan disebut juga metode training, yaitu suatu cara belajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. juga sebagai sarana untuk memlihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan ketrampilan.
            Kelebihan metode ini adalah:
a.      dapat memperoleh kecapakan motoris seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat
b.     dapat memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, penguranagn, pembagian, tanda-tanda atau simbol dsb.
c.      dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
      Kekurangan metode latihan adalah:
a.      menghambat bakat dan inisatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian
b.     menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
c.      kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d.     dapat menimbulkan verbalisme.
6.     Metode Bercerita
      Metode bercerita ialah suatu cara mengajar dengan bercerita. pada hakikatnya metode bercerita sama dengan metode ceramah karena informasi disampaikan melalui penuturan atau penjelasan lisan dari seseorang kepada orang lain, dalam metode ini baik guru maupun murid dapat berperan sebagai penutur. 
            Kelebihan metode bercerita:
a.      guru mudah menguasai kelas
b.     guru dapat meningkatkan konsentrasi anak didik dalam waktu yang relatif lama
c.      mudah menyiapkannya.
d.     guru mudah melaksanaknnya
e.      dapat diikuti oleh anak didik dalam jumlah banyak
      Kekurangan metode ini adalah:
a.      anak  didik terkadang terbuai dengan cerita sehingga tidak dapat mengambil inti sarinya apalagi tidak disimpulkan diakhir cerita
b.     hanya guru yang pandai bermain kata-kata atau kalimat
c.      menyebabkan anak didik pasif karena guru yang aktif
d.     anak didik lebih cenderung hafal isi cerita dari pada sari cerita yang dituturkan
7.     Metode Tanya Jawab
            Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. dengan metode ini antara lain dapat dikembangkan ketrampilan mengamati, mengintrepretasi, mengklasifikasikan, membuat kesimpulan, menerapkan dan mengkomunikasikan.
            Kelebihan metode tanya jawab:
a.      pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegas dan hilang ngantukknya.
b.     merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan,
c.      mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
      Kekurangan metode tanya jawab
a.      siswa merasa takut apabila guru dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasan yang tidak tegang, melainkan akrab.
b.     tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa
c.      waktu sering banyak  tebuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai  2  atau 3 orang.[4]
8.     Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
      Metode pemberian tugas belajar resitasi sering disebut metode pekerjaan rumah yaitu metode dimana murid diberi tugas di luar jam pelajaran.
            Kelebihan metode pemberian tugas (resitasi) adalah:
a.      Baik sekali untuk emngisi waktu luang yang  konstruktif
b.     Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan
c.      Membiasakan anak giat belajar
            Kekurangan metode ini adalah:
a.      Seringkali tugas dirumah itu dikerjakan oleh orang lain sehingga anak tidak tahu menahu pekerjaan tersebut
b.     Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak-anak dalam kemampuan dan minat belajar
c.      Seringkali anak-anak tidak memperkerjakan tugas dengan baik[5]
9.     Metode Kerja Kelompok
      Metode kerja kelompok ialah kelompok dari kumpulan beberapa individu yang bersifat paedagogis yang di dalamnya terdapat adanya hubungan timbal balik antar individu serta sikap saling percaya.
     Kelebihan metode kerja Kelompok adalah:
a.      Ditinjau dari segi ilmu jiwa, kegiatan kelompok murid dapat meningkatkan kualitas keprobadian
b.     Ditinjau dari segi didaktik, anak-anak yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu temannya memenangkan persaingan antar kelompok
     Kekurangan metode ini adalah:
a.      Metode kelompok memerlukan persaingan yang agak rumit apabila dibandingkan metode lain
b.     Apabila terjadi persaingan negatif hasil pekerjaan akan lebih memburuk
c.      Anak-anak yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok akan gagal.
10.  Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan
      Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para murid diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam mendemonstrasikan masalah-masalah sosial.
                        Kelebihan metode ini adalah:
a.      Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian
b.     Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup
c.      Anak-anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatn sendiri
d.     Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur
     Kekurangan metode ini adalah
a.      Memerlukan waktu cukup banyak
b.     Memerlukan persiapan yang teliti dan matang
c.      Kadang-kadang anak tidak mau mendramatisasikan suatu adegan karena malu
d.     Kita akan dapat mengambil kesimpulan apa-apa apabila pelaksanaan dramatisasi itu gagal
11.  Metode Karyawisata
      Metode karyawisata sering diberi pengertian sebagai suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara bertamasya di luar kelas.
                        Kelebihan metode ini adalah:
a.      Memberi kepuasan kepada anak mengenai lingkungan dengan banyak melihat kenyataan disamping keindahan di luar kelas
b.     Anak didik dapat memperoleh tambahan pengalaman melalui karyawisata
c.      Anak didik akan bersikap terbuka, objektif dan berpandangan luas akibat dari pengetahuan yang diperoleh dari luar yang akan mempertinggi prestasi kepribadiannya.
     Kekurangan metode ini adalah:
a.      Apabila objek karyawisata tidak cocok untuk mencapai tujuan
b.     Waktu yang tersedia tidak mencukupi
c.      Pembayaran membebankan anak-anak yang orang tuanya tidak mampu.
12.  Metode Proyek (Unit)
      Metode proyek (Unit) adalah suatu metode mengajar di mana bahan pellajaran diorganisasikan sedemikian rupa sehingga merupakan suatu keseluruhan atau kesatuan bulat yang bermakna  dan mengandung suatu pokok masalah.[6]
                 Kelebihan metode unit
a.      Pelajar memperoleh pengetahuan yang utuh
b.     Pelajar akan berpandangan luas, melihat hubungan antara bahan mata pelajaran satu dengan yang lain.
c.      Pelajar dan guru sama-sama aktif.
d.     Pelajar dibiasakan bekerja secara ilmiah.
e.      Pengetahuan pelajar menjadi praktis.
f.      Hubungan antarsekolah dengan masyarakat menjadi terbina.
                 Kekurangan metode unit
a.      Memakan waktu yang cukup lama
b.     Adakalanya sukar mendapat sumber-sumber yang tepat
c.      Pengetahuan dan kecakapan guru harus cukup memadai baik bahan maupun metode itu sendiri.[7]
13.  Metode Eksperimen
      Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hokum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
            Kelebihan Metode Eksperimen
a.      Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
b.     Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
c.      Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
            Kekurangan Metode Eksperimen
a.      Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi
b.     Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal
c.      Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
d.     Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.[8]
14.  Metode Diskusi   
      Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
            Kebaikan Metode Diskusi
a.      Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan-prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
b.     Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
c.      Memperluas wawasan.
d.     Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mupakat dalam memecahkan suatu masalah.
Kekurangan Metode Diskusi
a.      Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
b.     Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
c.      Peserta mendapat informasi yang terbatas.
d.     Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.[9]
15.  Metode Demonstrasi
      Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.
      Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
      Kelebihan Metode Demonstrasi
a.      Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat)
b.     Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
c.      Proses pengajaran lebih menarik.
d.     Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
      Kekurangan Metode Demonstrasi
a.      Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
b.     Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
c.      Demonstrasi melakukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu atau jam pelajaran lain.
16.  Metode Problem Solving
      Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakann metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
            Kelebihan Metode Problem Solving
a.      Metode ini dapat membuat pendidikan disekolah menjadi relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
b.     Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan didalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
c.      Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahannya.
            Kekurangan Metode Problem Solving
a.      Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
b.     Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
c.      Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memcahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.[10]
D.    Aplikasi Metode Konvensional
Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan serta pembagian tugas dan latihan. Pembelajaran pada metode konvensional, peserta didik lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas jika guru memberikan latihan soal-soal kepada peserta didik. Yang sering digunakan pada pembelajaran konvensional antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode penugasan.
Metode lainnya yang sering digunakan dalam metode konvensional antara lain adalah ekspositori. Metode ekspositori ini seperti ceramah, dimana kegiatan pembelajaran terpusat pada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran). Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Peserta didik tidak hanya mendengarkan tetapi juga membuat catatan. Guru bersama peserta didik berlatih menyelesaikan soal latihan dan peserta didik bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik secara individual, menjelaskan lagi kepada peserta didik secara individual atau klasikal.[11]

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lainpun harus diperhatikan juga, seperti faktor guru, peserta didik, situasi (lingkungan belajar), media, dll. Metode pembelajaran ada dua yaitu metode konvensional dan metode inkonvensional. Dalam pembahasan makalah ini yaitu metode konvensional. Metode konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering dinamakan metode tradisional. Macam-macam metode konvensional:
1.     Metode Pembiasaan
2.     Metode Keteladanan
3.     Metode Penghargaan
4.     Metode Ceramah
5.     Metode Latihan
6.     Metode Bercerita
7.     Metode Tanya Jawab
8.     Metode Resitasi
9.     Metode Kerja Kelompok
10.  Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
11.  Metode Karya Wisata
12.  Metode Proyek (Unit)
13.  Metode Eksperimen
14.  Metode Diskusi
15.  Metode Demonstrasi
16.  Metode Problem Solving.

B.    Saran
Demikian uraian tentang metode konvensional. Penulis berharap agar para guru tidak monoton dalam menggunakan metode pembelajaran, karena metode yang monoton akan membuat peserta didik malas untuk mendengarkan materi yang disampaikan karena tidak ada inovasi dalam setiap materi yang disampaikan. Apabila ada kekurangan dalam pengetikan makalah ini, penulis memohon maaf karena “tidak ada gading yang tak retak”. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis butuhkan untuk evaluasi dikemudian hari. Terima kasih.















DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: PT Refika Aditama
Mustakim, Zaenal.  Strategi Belajar dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:
STAIN Perss
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat:
PT. Quantum Teaching
konvensional.html?m=1, diakses tgl 25/09/2016 pukul 22.20 WIB











PROFIL PEMAKALAH
Nama              : Hanifa Aida
NIM                : 2021114121
TTL                 : Tegal, 31 Desember 1996
Alamat                        : Desa Demangharjo Kec. Warureja-Tegal
Facebook        :  Hanifa Aida
Pas foto           :



Nama              : Meiza Pangestika
NIM                : 2021114126
TTL                 : Pemalang, 05 Mei 1996
Alamat                        : Desa Banglarangan Kec. Ampelgading-Pemalang
Hobi                : Menulis, Makan, Travelling
E-mail             : meizapangestika@yahoo.co.id
Motto Hidup   : Mengukir Nama Sepanjang Masa
Pas foto           :


Nama              : Nur Hidayah
NIM                : 2021114138
TTL                 : Pekalongan, 29 September 1995
Alamat                        : Desa Kebon Rowo Pucang Kec. Karangdadap-Pekalongan
Hobi                : Membaca dan Mencari Kegiatan yang Positif
E-mail             : nur404222@gmail.com
Motto Hidup   : Hiduplah seperti air mengalir apa adanya tidak bertele-tele dan             bannyak bicara yang terpenting adalah perbuatan kita.
Pas foto           :


Nama              : Diana Ayu Lestari
NIM                : 2021114139
TTL                 : Pekalongan, 21 Juni 1996
Alamat                        : Paninggaran
Pas foto           :





[1] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Cet.I (Ciputat: PT. Quantum Teaching, 2005), hlm.52-53
[2] Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm.55-56
[3] Zaenal Mustakim, Strategi Belajar dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Perss, ) hlm.118
               [4] Ibid., hlm.118-124
               [5] Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2005), hlm.61-62
               [6] Ibid., hlm 63-70
               [7] Ibid., hlm 72.
               [8] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet.I (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1996), hlm.95-96
               [9] Ibid., hlm.99-100
               [10] Ibid., hlm.102-105

Tidak ada komentar:

Posting Komentar