OBYEK
PENDIDIKAN LANGSUNG
“ISTRI
DAN ANAK PENYEJUK HATI”
(Q.S.
AL-FURQAN AYAT 74)
Indra Suryanto (2021115220)
Kelas
D
FAKULTAS
TARBIYAH/PAI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
saya kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi I
tentang Obyek Pendidikan Langsung “Isteri dan Anak Penyejuk Hati” surat
Al-Furqon Ayat 74. meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga saya
berterima kasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.SI selaku Dosen mata kuliah
Tafsir Tarbawi I yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
tentang isi kandungan Al-Qur’an terutama dalam QS.Al-Furqon Ayat 74. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan
Pekalongan, 8 November 2016
Indra Suryanto
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-qur’an
adalah firman Allah yang sangat rapih dan sopan, al-quran menata semua hal
dunia maupun akhirat bahkan dalam masaslah pecintaan alquran pun mengatusr
dengan baik dan benar di dalam pernikahan pun alquran mengaturnya dan alquran
memerintah setiap muslim yang bertaqwa untuk mengikuti apa yang telah di
instruksikan. Pola pikir yang
berbeda antara suami dan istri dapat menyebabkan konflik yang lama-kelamaan
dapat memicu perceraian. Lemahnya iman juga jadi masalah dalam kehidupan
berumah tangga. Kebanyakan orang sekarang yang sudah menikah sebagai istri
bekerja suami juga bekerja, ini menyebabkan renggangnya hubungan dalam rumah
tangga. Kemudian masalah-masalah rumah tangga yang sering bermunculan karena
kurangnya ilmu agama dan budi pekerti yang buruk tersebut telah dijelaskan
jawabanya dalam Tafsir QS.Al Furqon 74(salah satu sifat Ibadur Rahman)
tentang Doa supaya diberi istri dan keturunan yang shalih-shalihah, agar
menjadikan mereka para suami yang menjadi teladan bagi kaum yang bertakwa, yang
akan dibahas dalam makalah ini.
B.
Judul
Obyek Pendidikan Langsung “Isteri dan
Anak penyejuk hati”
C.
Nash
وَٱلَّذِينَ
يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ
أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا ٧٤ [سورة الفرقان,٧٤]
74. Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa [Al
Furqan74]
D.
Arti Penting Dikaji
Dalam hidup di
dunia seorang manusia pasti butuh pendamping yang sangat mengerti keadaan
mereka, dan mereka akan membentuk sebuah keuarga yang sakinah mawadah warohmah,
seorang isteri akan menjadi penyejuk hati seorang suami karena isteri akan
selalu memperhatikan seorang suami dalam segala hal serta anak yang selalu
menjadi obat rasa lelah yang suami rasakan setelah pulang dari kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Keluarga
adalah suatu ikatan laki-laki dengan perempuan berdasarkan hukum dan undang –
undang perkawinan yang sah. Dalam keluarga inilah akan terjadi interaksi
pendidikan pertama dan utama bagi anak yang akan menjadi pondasi dalam
pendidikan selanjutnya. Pendidikan Keluarga yang baik adalah yang mau
memberikan dorongan kuat kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan agama. Dalam
pendidikan keluarga juga harus diperhatikan dalam memberikan kasih sayang
jangan berlebih – lebihan dan jangan pula kurang. Oleh karena itu keluarga
harus pandai dan tepat dalam memberikan kasih sayang yang di butuhkan oleh
anaknya.
Pendidikan Keluarga yang baik adalah
yang mau memberikan dorongan kuat kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan
agama. pendidikan dalam keluarga mempunyai pengaruh penting untuk mendidik
anak. Hal tersebut mempunyai pengaruh positif dimana lingkungan keluarga
memeberikan dorongan atau memberikan motivasi atau rangsangan kepada anak untuk
menerima, memeahami, meyakini serta mengamalkan ajaran islam. (Mansur, 2009:
318-319)[1]
Anak usia dini
adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang
unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan ,daya pikir, daya cipta,
bahasa dan komunikasi. orang tua sebagai pendidik utama didalam keluarga
memiliki peran dan fungsi strategis dalam pendidikan agama pada anak usia dini. Dengan
hadirnya anak di tengah-tengah pasangan suami isteri, maka jalinan kasih antara
mereka akan semakin tambah kuat. tidak sedikit pasangan suami-isteri berpisah
di tengah jalan, kemudian tersambung kembalilantaran masing-masing teringat
akan anak mereka. sebaliknya tidak jarang pula pasangan suami –isteri yang
demikiian rukun dan kasih sayang tiba-tiba bercerai lantaran tidak hadirnya
satu anak pun di tengah tengah mereka.buah hati yang mereka dambakan tak pernah
hadir dalam kenyataan. anak memang benar-benar sumber kebahagiaan keluarga,
buah hati yang memperkuat tali kasih kedua orang tuanyadan mampu membahagiaan
sanak saudara.[2]
B. Tafsir
1. Tafsir al maraghi
Dan orang –
orang yang memohon kepada allah agar melahirkan dari mereka keturunan yang taat
dan beribadah kepada-Nya semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain.
orang yang beriman dengan sebenar-benar iman, apabila melihat keluarganya sama
dengannya taat kepada allah, maka dia akan merasa senang dan gembira, dia
mengharapkan mereka dapat berguna baginya di dunia selama hidup dan matinya
serta bertemu dengannya di akhirat. mereka juga memohon agar allah menjadikan
mereka para imamyang di teladani dalam menegakkan panji-panji agama dengan
menganugerahkan ilmu yang luas kepada mereka dan memberi taufik kepada mereka
untuk mengerjakan amal saleh.[3]
2. Tafsir Al-azhar
ibadur rahman
itu senantiasa bermohon kepada tuhannya agar isteri-isteri mereka dan anak-anak
mereka di jadikan buah hati permainan mata, obat jerih pelerai demam,
menghilangkan segala luka dalam jiwa, penawar segala kekecewaan hati dalam
hidup.dalam hadits rosulullah S.A.W ada dikatakan :
اَلدُّ نْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَا عِهَا الْمَرْأَةُ الصَّا لِحَةُ
“Dunia ini adalah perhiasan hidup, dan sebaik-baik perhiasan
dunia itu adalah iseri yang shalih”
Berjuta miliyar
uang pun, berumah bergedung indah bermobil kendaraan model tahun terakhir
segala yang dikehendaki dapat saja karena kekayaan, semuanya itu tidak ada
harganya kalau isteri tidak setia. kalau dalam rumah tangga suami hendak ke
hilir dan si isteri hendak ke hulu. akhirnya akan pecah juga rumah tangga yang
demikian, atau menjadi neraka kehidupan sampai salah seorang menutup mata.
Apalah lagi
anak. semua kita yang beranak berketurunan merasai sendiri bahwa inti kekayaan
ialah putra-putra yang berbakti, putra-putra yang berhsil dalam hidupnya. putra
yang berbakti adalah obat hati di waktu tenaga telah lemah.
sebagai penutup
dari doa itu, ia memohon lagi kepada allah agar dia di jadikan imam dari pada
orang-orang yang bertakwa.[4]
3. Tafsir
Al-misbah
Dan hamba-hamba
allah yang terpuji itu adalah mereeka yang juga senantiasa berkata yakni berdoa
setelah berusaha bahwa : “wahai tuhan kami, anugerahkan buat kami dari
pasangan-pasangan hidup kami yakni suami atau istri kami serta anak keturunan
kami, kiranya merka semua menjadi penyejuk-penyejuk mata kami dan orang lain
melalui budi pekerti dan karya-karya mereka yang terpuji, dan jadikanlah kami
yakni yang berdoa bersama pasangan dan anak keturunan, jadikan kami secara
khusus orang-orang bertakwa sebagai teladan.
kata (قرة) qurrah pada mulanya berarti dingin. yang dimaksud di sini
adalah menggembirakan. sementara ulama berpendapat bahwa air mata mengalir
dingin menunjukkan kegembiraan, sedang yang hangat menunjukkan kesedihan.[5]
C. Aplikasi dalam kehidupan
1. dalam membina
keluarga seorang suami harus bisa memberikan pendidikan yang baik bagi isteri
dan anak anaknya
2. orang tua
harus memberikan pendidikan agama sejak dini kepada anaknya
3. orang tua
harus memberikan motivasi atau rangsangan
kepada anak untuk menerima, memeahami, meyakini serta mengamalkan ajaran islam
D. Aspek tarbawi
1. pendidikan
awal yang dialami seorang anak ialah pendidikan keuarga
2. isteri
sebagai pendidik yang dominan pada rumah tangga
3. mendapatkan
ridho Allah
4. melancarkan
rezeki
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ayat ini,
Allah memberikan suatu petunjuk yang sangat jelas bagi umat manusia, bagi umat
islam diseluruh dunia tentang membina rumah tangga muslim. Ada Empat hal yang
menjadi poin utama bagaimana Allah membimbing kita dalam hidup berumah tangga,
yaitu :
Pasangan, Keturunan, Menyejukan, Pemimpin umat, ayat ini pula menyatakan bahwa anak yang mengalami pendidikan yang baik dalam keluarga akan membawa suatu kegembiraan dan kebahagiaan bagi orang tuanya dan seorang suami yang sangat kasih sayang kepada anak dan isterinya itu adalah seorang suami yang baik.
Pasangan, Keturunan, Menyejukan, Pemimpin umat, ayat ini pula menyatakan bahwa anak yang mengalami pendidikan yang baik dalam keluarga akan membawa suatu kegembiraan dan kebahagiaan bagi orang tuanya dan seorang suami yang sangat kasih sayang kepada anak dan isterinya itu adalah seorang suami yang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-maragi,Ahmad Mustofa Tafsir Al-maragi,Juz XIX, 1993 (Semarang: PT Karya Toha Putra,)
Hamka, Tafsi Al-Azhar Juz XIX, 1982 (Jakarta: Pustaka
Panjimas,)
Mansur, pendidikan anak usia dini dalam islam, 2009 (yogyakarta:pustaka
pelajar)
Shihab,M. Quraish Tafsir Al-misbah Pesan,Kesan dan Keserasian
Al-Qur’an, 2002 (Jakarta: Lentera Hati,)
Nama : Indra Suryanto
NIM :2021115220
Tempat,Tanggal Lahir : Pemalang, 15 Januari 1997
Pendidikan : 1. TK PERTIWI Klareyan,
Petarukan Pemalang
2. SD NEGERI 01 Klareyan, Petarukan Pemalang
3. SMP NEGERI 02 Petarukan
4. SMK ISLAM AL-KHOIRIYAH Petarukan
[1] Mansur, pendidikan anak usia dini dalam islam,
(yogyakarta:pustaka pelajar,2009) hlm. 318-319
[2] Ibid, hlm 6
[3] Ahmad Mustofa Al-maragi,Tafsir Al-maragi,Juz XIX (Semarang: PT
Karya Toha Putra, 1993) hlm. 77-78
[4] Prof. Dr. Hamka, Tafsi Al-Azhar Juz XIX,(Jakarta: Pustaka
Panjimas, 1982) hlm. 49
[5] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-misbah Pesan,Kesan dan Keserasian
Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hlm. 544-545
Tidak ada komentar:
Posting Komentar