MENCARI KEBAIKAN DI DUNIA DAN DI AKHIRAT
QS. Al-Baqarah ayat 201
Arofah Aprilia (2021115094)
Kelas C
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berlimpah
nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. dan juga penulis ucapkan terima kasih
kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi II
yang telah memberikan tugas makalah ini.
Dalam menyusun
makalah yang berjudul “Mencari Kebaikan di Dunia dan di Akhirat”, tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang penulis alami. Namun, berkat dorongan, dukungan dan
semangat dari orang terdekat, makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,
penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman-teman.
Penulis menyadari bahwa
makalah sederhana ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis menerima
dengan baik kritikan ataupun saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis.
Pekalongan, Maret 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Seiring
berjalannya waktu pengertian dan pemahaman orang tentang kebaikan itu sangat
beraneka ragam, ada juga yang bahkan tidak tahu makna dari kebaikan itu sendiri
apa, dan ada pula yang tau makna kebaikan yang sebenarnya tapi tidak
mengamalkannya dalam kehidupan.
Mencari
kebaikan adalah dambaan setiap muslim
yang menyadari bahwa itulah tugas seorang manusia. Namun perlu diketahui
mencari kebaikan tidak hanya dalam lingkung dunia saja, tetapi juga mencari
kebaikan untuk bekal akhirat. Dalam hal ini manusia dianjurkan untuk mencari
kebaikan di dunia dan di akhirat. Agar ada keseimbangan antara kepentingan
dunia dan akhirat. Selain itu, manusia juga harus mengerti bahwa kehidupan
didunia ini hanyalah sementara yang kekal hanyalah di akhirat sehingga dengan
begitu manusia berlomba-lomba untuk mencari kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat pula.Kebaikan yang didasari untuk dunia saja akan runtuh nantinya,
tetapi apabila mecari kebaikan di dunia untuk bekal di akhirat nanti tidak akan
pernah sia-sia. Karena sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui
Oleh karena
itu, dalam makalah ini, penulis akan mencoba mengkaji ayat-ayat tentang mencari
kebaikan di dunia dan di akhirat yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 201.
Tentunya dengan mengkaji ayat-ayat tersebut diharapkan kita semakin bertambah
pengetahuan serta menambah iman dan ketaatan kita terhadap kekuasaan Allah SWT.
B.
Judul Makalah
Dalam kesempatan kali
ini penulis akan membahas tentang “Mencari Kebaikan di Dunia dan di Akhirat ”
menyesuaikan dengan tugas yang penulis terima.
C. Nash dan arti
QS.Al-Baqarah ayat 201
وَمِنْهُمْ
مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan di
antara mereka ada orang yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”
(al-Baqarah, 201: 2).
D.
Arti penting yang dikaji.
Dalam surat Al-Baqarah
ayat 201 ini sangat penting untuk dikaji. Bahwasanya Allah SWT menganjurkan
kepada manusia untuk mencari kebaikan tidak hanya di dunia saja, melainkan
diimbangi dengan mencari kebaikan di akhirat. Dimana mencari kebaikan didunia
dan diakhirat ini bisa menjadikan manusia sebagai makhluk yang selalu mengabdi
kepada-Nya. dan perlu kita ketahui bahwa kehidupan didunia ini hanyalah
sementara maka dari itu banyaklah mencari kebaikan didunia untuk bekal
diakhirat. Selain itu dalam ayat ini juga memberi sugesti agar kita selalu
menaati perintah-Nya dan mejauhi larangan-Nya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TEORI
Allah SWT memberikan ijabah kepada yang meminta. Namun ijabah ini
tidak selalu berarti tanda kecintaan dan keridhoan-Nya. Karena setiap golongan
akan dibalas sesuai dengan niat, amal serta usaha yang diupayakan didunia.
Diantara manusia ada yang keinginan dan kehendaknya rendah nan hina, hanya
meminta kepada Allah dunia yang didalamnya banyak syahwat dan perhiasan. Dan
mereka yang seperti itu tidak mendapatkan bagian sedikitpun di akhirat.
Allah memberikan sebagian dunia yang telah ditakdirkan untuknya,
bisa berupa kesehatan, istri cantik, anak yang banyak dan harta. Namun karena
dunia saja tujuannya . maka di akhirat
pun ia tidak mendapatkan balasan kebaikan, melainkan kepayahan, kesedihan, dan
kerasnya siksa dan adzab.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mencontohkan kepada kita
agar menjadi golongan yang mempunyai keinginan dan kehendak yang mulia nan
tinggi, yaitu dengan mengharap, meminta dan terlebih mencari kebaikan dunia dan
akhirat. Tidak hanya meminta kebaikan dunia saja, namun akhirat juga.
B. TAFSIR
1.
Tafsir Al-Azhar
Disini kita
mendapat pengetahuan bahwa orang jahiliyahpun naik haji tetapi hanya sematamata
karena telah menjadi adat kebiasaan sejak dahulu. Hati mereka telah terpaut
kepada dunia.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan diantara mereka
ada pula yang berdoa : “Ya Tuhan kami,
berikanlah kami di dunia ini suatu kebaikan dan diakhiratpun suatu kebaikan
pula dan perihalah kami dari pada siksaan neraka.”
Mereka ini
bersama-sama naik haji, bersama wukuf, mubit dan bersama berhenti di Mina.
Mereka sama-sama mengenakan pakaian ihram. Tetapi yang pertama hanya menuntut
kebaikan dunia saja. Minta perkembangan harta benda, binatang ternak dan
kekayaan. Minta hujan banyak turun supaya tanah ladang mereka subur dan
memberikan hasil berganda. Tetapi golongan yang kedua bukan saja meminta
kebaikan duniawi, melainkan memohonkan pula kebaikan ukhrawi, hari akhirat. Dan
kebaikan hari akhirat itu hendaklah dibangunkan dari sekarang. Merekapun
memohonkan hujan turun, supaya sawah
ladang subur. Dan kalau hasil setahun keluar berlipat ganda, mereka pn akan dapat
lebih besar dari tahun yang lalu. Kalau mereka dapat berzakat , mendapat
bahagialah mereka di akhirat dengan memakai kebaikan yang ada didunia. Maka
kebaikan didunia itu ialah harta kekayaan, keudukan yang tinggi, badan yang
sehat dan sebagainya. Lantaran keinsfan mereka beragama, maka kesehatan badan,
kekayaan dan kesuburan akan dapat mereka jadikan untuk amal bekal di akhirat
kelak. Tetapi kalau mereka hanya mencari kebaikan dunia saja, harta itu akan
habis percuma untuk perkara yang tidak berfaedah. Kesehatan badan akan hilang
didalam sendu gurau yang tidak menentu. Penyakit bakhil akan datang menimpa
jiwa. Kalau tidak dapat [1]mempertanggung
jawabkan di akhirat kelak, sudah terang
segala kebaikan dunia itu akan menjadi bala bencana dan azab jika di akhirat.
Itulah sebabnya di ujung [2]permohonan
mereka kepada Tuhan, mereka memohonkan agar terhindar kiranya daripada azab api
neraka di akhirat.
2.
Tafsir Al-Maraghiy
Orang-orang
arab pada zaman Jahiliyah dul kalau selesai melakukan manasikhaji, mereka
berkumpul sambil berbincang-bincang membanggakan peninggalan leluhur-leluhur
mereka. Misalnya diantara mereka ada yang berkata : “Bapakku
dulu bisa menjamu tam, menanggung penderitaan orang lain dan membayar diyat
orang-orang yang tidak mampu.” Dan orang ini hanya menyebut-nyebut saha-usaha
leluhurnya saja, tidak ada yang lain dan turunlah ayat ini.
Diriwayatkan
bahwa mereka dahulu biasanya wukuf di Mina, suatu tempat yang terletak antara
Masjidil Haram dan bukit dengan bermegah-megah dan bersenandung riang gembira.
Lalu Allah menyuruh mereka mengingat-Nya sesudah manasik haji, seperti mereka
pada zaman Jahiliyah menginat leluhur mereka atau lebih sangat dari itu.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً
“Dan diantara mereka ada yang berdoa, “Hai Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.”
Ada sebagian
kaum muslimin yang berdoa seperti itu, minta kehidupan yang baik di dunia tentu
dengan melakukan sebab-sebabnya yang sepanjang pengalaman memang memberikan
manfaat pada usaha, penghidupan yang teratur, pergaulan yang baik dan berbudi
pekerti sesuai dengan ajaran Agama dan adat istiadat yang baik.
Dan minta
kehidupan yang baik di akhirat adalah dengan iman yang bersih amal shaleh dan
berakhlak luhur.
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan perihalah kami dari siksa neraka”
Peliharalah
kami dari godaan hawa nafsu dan perbuatan-perbuatan dosa yang menyebabkan ke
neraka. Dan hal-hal ini bisa diwujudkan engan meninggalkan perbuatan maksiat,
menjauhi budi pekerti yang rendah dan kesenangan-kesenangan yang haram seklaigu
melaksanakan segala kewajiban yang ditentkan oleh Allah.
Dalam ayat ini
mengandung isyarat, bahwa berlebih-lebihan dalam Agama itu tercela dan
menyalahi fitrah. Allah telah melarang ahli kitab berbuat demikian dan mencela
merekan. Dan Nabi SAW juga melarang demikian.
C. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan
paparan tersebut dapat dipahami dalam mengaplikasinya dalam kehidupan sehari
hari. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT senantiasa berdoa meminta kebaikan
dubia dan kebaikan di akhirat, adanya
keseimbangan antara kebaikan di dunia untuk bekal di akhirat. Dan lebih baik
lagi apabila kita lebih mementingkan kehidupan di akhirat dibandingkan di
dunia, sehingga dengan begitu manusia selalu berusaha berbuat kebaikan dengan menaati perintah-Nya, menjauhi
larangan-Nya, bersodaqoh, dan selalu bersyukur atas nikmat-Nya . Yang terpenting manusia harus menyadari bahwa
kehidupan di dunia itu hanyalah sementara, yang kekal hanyalah di akhirat. Maka
dari itu dianjurkan untuk manusia tidak hanya meminta kebaikan dunia saja namun
kebaikan akhirat juga perlu.
D. Aspek Tarbawi
1.
Berniaga bagi jamaah dapat dibenarkan. Dengan demikian, tidaklah
terlarang bagi jamaah haji membawa barang dagangan, selama dasar niatnya
berkunjung ke tanah suci adalah ikhlas karena Allah SWT.
2.
Mengingat dan berdzikir hendaknya dilakukan serupa, bahkan melebihi
ingatan dan kebanggan kepada leluhur.
3.
jangan berdoa hanya untuk kenikmatan dunia semata,tetapi berdoalah
untuk memperoleh kenikmatan yang baik didunia dan di akhirat. Dalam doa itu
hendaknya tercermin juga rasa takut kepada Allah SWT dan siksa-Nya
4.
Hendaknya manusia tidak perlu hidup bermewah-mewah dalam dunia
untuk kesombongan semata dengan tidak disertai untuk kebaikan di akhirat.[3]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penafsiran diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa dalam surat Al-Baqarah ayat 201 menjelaskan
kepada kita bahwa mencari kebaikan didunia dan di akhirat ini sangatlah perlu.
Agar kita mendapatkan syafaat di hari akhir nanti dengan cara selalu mencari
dan berbuat kebaikan. Maksudnya, kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu
ridho terhadap Allah SWT atas apa yang diberikan kepada kita, senantiasa
beribadah kepada Allah SWT dan melakukan kebaikan walaupun sedikit. Allah maha
mengetahui atas apa yang kita lakukan. Untuk itu kita sebagai makhluk
ciptaan.Nya hendaknya selalu berbuat baik kepadaNya dan sesama manusia. Selain
itu, kita sebagai makhluk ciptaan Allah
tidak seharusnya melakukan perbuatan yang tidak disukai Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Syekh , 1986, Tarjamah Tafsir
Al-Maraghi, Yogyakarta: SUMBER ILMU
Hamka, 1982, Tafsir Tarbawi, Jakarta: PUSTAKA PANJIMAS
M. Quraish Shihab, 2012, Al-Lubab, Tangeran: LENTERA HATI
http://www.arrisalah.net/2014/01/kebaikan-dunia-dan-akhirat/
BIODATA
Nama :
Arofah Aprilia
TTL :
Pekalongan,17 April 1997
Alamat :Jl.Kalimantan
Gg.Arjuna Blok.Abimanyu No.66 Podosugih Pekalongan
Riwayat Pendidikan : SD
Islam Kergon 02
SMP Negeri 13
Pekalongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar