PENDIDIKAN KARAKTER
RELIGIUS
“AWALI SEMUA AKTIVITAS
ATAS NAMA ALLAH”
Q.S AL-ALAQ: AYAT 1
WILDA KARIMAH (2021115156)
Kelas : C
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Alhamdulillah dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia dan
ridho-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar,
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Tafsir Tarbawi II.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Atas segala dorongan
dan do’a dari keluarga tercinta terutama kedua orang tua dalam memotivasi dan
penyemangat, penulis ucapan syukur Alhamdulillah yang tidak terhingga.
Dengan terselesainya makalah yang berjudul: “Awali semua aktivitas atas
nama Allah”, dengan tulus ikhlas penulis menyampaikan banyak terimakasih atas
segala bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada Bapak Muhammad Hufron,
M.S.I selaku dosen pengampu Tafsir Tarbawi II dan teman-temanku semua.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima
kritik dan saran serta koreksi dari pembaca, demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaar bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pekalongan, 1 April 2017
Penulis
Wilda Karimah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia diciptakan Allah, dengan kemampuan berpikir, sebagaimana sudah
diketahui manusia diciptakan untukmenjadi hamba yang tunduk dan taat beribadah
kepada Allah. Seorang manusia mempunyai naluri dalam melakukan suatu kegiatan
didunia, dan apabila ia selalu dekat kepada Allah, maka ia akan selalu
mengingat Allah, serta akan menyebut nama-Nya sebelum melakukan kegiatan.
Seketika bangun langsung berdiri
untuk memulai aktivitas berkomunikasi dengan-Nya adalah salah satu cara
memasrahkan diri agar pada hari ini kita bisa melakukan yang terbaik. Bukankah
kita pernah mendengar sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa,
“Manusia
hanya bisa berencana, Dia-lah yang menentukan semuanya.”
Di
sinilah kita mengakui akan keberadaan dan kebesaran-Nya. Memang benar, manusia
tak mampu berbuat apa-apa jikalau Dia tak menghendakinya. Dengan memasrahkan
diri kepada-Nya, itulah yang akan membuat kita mampu melaksanakan segala
hal-hal kebaikan yang diperintahkan-Nya selama sehari penuh. Ketika bangun kita
sudah merasa akan keberadaan dan pengawasan-Nya maka ketika beraktivitas pun
rasa itu akan tetap ada. Dia akan tetap membersamai orang-orang yang sejak
bangun langsung mengingat-Nya.Dia akan menjaga, melindungi dan memelihara orang
yang senantiasa mengingat-Nya. Terlebih tidak hanya mengingat di kala shalat.
Namun, di kala beraktivitas pun kita dianjurkan untuk selalu
mengingatkan-Nya.Begitu banyak cara untuk mengingat-Nya, tidak hanya sewaktu
melaksanakan shalat. Kita ketahui bersama, bahwa Islam itu telah mengatur
segala aktivitas manusia dari bangun hingga tidur kembali lewat doa-doa yang
tak pernah putus.
B.
Judul
Judul Makalah ini adalah “Pendidikan Karakter Religius”,
dan dengan sub judul “Awali Semua Aktivitas Atas Nama Allah Q.S Al-Alaq ayat 1”
C.
Nash dan Arti surat Al-alaq ayat 1
إِقْرَأْ
بِاسْمِ َربِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ()
D.
Arti penting yang dikaji
Dalam surat Al-alaq
ayat 1 sangat penting untuk dikaji karena berisi perintah untuk membaca dan
terutama perintah apabila kita memulai aktivitas harus menyebut nama Allah.
Sebelum melakukan kegiatan apapun kita niatkan untuk mencari ridho Allah dan
awali kegiatan kita atas nama Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TEORI
Aktivitas adalah segala sesutu kegiatan dan kesibukan di dalam
rutinitas sehari-hari. Dalam segala kehidupan
manusia yang selalu beraktifitas misalnya dalam hal pekerjaan, mereka yang
selalu mengingat nama Allah, akan mengawali semua aktifitasnya dengan bacaan
basmalah.[2] Sedangkan kegunaan basmalah itu sendiri
seperti pada awal melakukan perbuatan, mengucapkan dalil dalam khutbah, sebelum
berwudlu dan sebelum membaca Al-Quran, kecuali pada QS. AT-Taubah.
Allah memulai kitab-Nya dengan Basmalah dan memerintahkan
Nabi-Nya sejak dini, yakni pada wahyu pertama, untuk melakukan pembacaan dan semua
aktifitas dengan nama Allah, iqra’ bismi rabbika, maka tidak keliru jika
dikatakan bahwa basmallah merupakan pesan pertama Allah kepada manusia agar
memulai setiap aktifitasnya dengan menyebut nama Allah. Dengan demikian,
kalimat tersebut merupakan doa atau pernyataan dari pekerjaan atas nama Allah.
B.
TAFSIR
SURAT AL-ALAQ
1.
Tafsir
Al-maraghi
إِقْرَأْ بِاسْمِ َربِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ()
1.Bacalah
dengan menyebut nama tuhan yang menciptakan
Dengan kekuasaan Allah, tuhan yang
menciptakan engkau dan dengan kehendak-Nya maka jadilah engkau orang yang dapat
membaca. Dia telah menjadikan kamu dari tidak tahu.karena nabi dahulunya tidak
dapat membaca dan menulis lalu datang printah, menyuruh beliau untuk dapat
mebaca walaupun tidak dapat menulis karena beliau akan diberi sebuah kitab yan
akan dibacanya, walaupun dia tidak dapat menulis.
Ringkasnya, bahwa tuhan yang mencipta dan
mengadakan alam ini adalah kuasa dan menjadikan kamu pandai membaca,walaupun
kamu tidak belajar terlebih dahulu.[3]
2.
Tafsir
Ibnu katsir
Berkata kepada kami Abdurrazzaq,berkata kepada kami Ma’mar dari
Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah,ia berkata,pertama kali di mulainya turunnya
wahyu kepada Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi Wassalam adalah mimpi yang nyata
dalam tidur beliau,beliau tidak melihat(mengalami) mimpi kecuali mimpi itu
datang kepadanya bagaikan sinar di waktu subuh,kemudian beliau suka
menyendiri,beliau datang ke goa hira untuk beribadah di dalamnya bermalam malam
membawa bekal untuk itu,kemudian beliau kembali kepada khadijah untuk mengambil
bekal serupa hingga beliau terkejut dengan datangnya wahyu di goa hira,dalam
goa itu Malaikat datang menemui beliau,maka berkata malaikat itu
bacalah,bersabda Rosulullah SAW :”maka aku berkata:Aku tak dapat membaca”beliau
bersabda Lalu ia memegangku dan mendekapku hingga aku bersusah payah hingga melepaskanku”maka
malaikat itu berkata”Bacalah”aku menjawab”aku tidak dapat membaca,”lalu ia
mendekapku kedua kalinya hingga aku bersusah payah kemudian melepaskanku,maka
malaikat itu berkata”Bacalah” aku menjawab:”Aku tak dapat membaca ,”lalu ia
mendekapku ketiga kalinya hingga aku bersusah payah,kemudian malaikat itu
melepaskan,maka Malaikat itu berkata
إِقْرَأْ بِاسْمِ َربِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ()خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ
عَلَقٍ() إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ() الَذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ()عَلَّمَ
الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“bacalah
dengan namamu tuhanmu yang menciptakan(1)dia telah menciptakan manusia dari
segumpul darah(2)bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah(3)yang mengajarkan
manusia dengan perantara Qalam(4)dia mengajarkan kepada manusia yang tidak di
ketahuinya(5)”
Imam Ahmad berkata,kemudian Rasulullah SAW
pulang dengan membawa ayat ayat ini dengan bergemetar ia datang kepada khodijah
maka beliau bersabda “selimutilah aku,selimutilah aku” maka khadijah
menyelimuti beliau hingga hilang rasa takut pada diri beliau,lalu beliau
bersabda “Wahai khodijah ada apa denganku?,”lalu beliau menceritakan semua
kejadian kepada beliau yang beliau alami itu kepada khodijah,dan beliau
bersabda “sesungguhnya aku sangat takut kepada diriku”
Maka khodijah berkata kepada beliau:”Jangan
engkau takut,demi Allah,Allah tak kan menghinakanmu selama-lamanya,karena
engkau selalu menjalani tali silaturahmi ,engkau selalu berbicara yang
benar,engkau memberi nafkah kepada yang fakir,engkau selalu memuliakan yang
lemah,engkau selalu membantu kepada kebenaran,”kemudian khodijah pergi bersama
beliau ke rumah sepupunya Waraqah bin naufal,dia yang menulis injil dalam
bahasa arab atas kehendak Allah,ia adalah seorang tua yang buta,maka berkata
Khodijah kepada Waraqah:”Wahai anak paman,dengarkanlah apa tang akan di ucapkan
oleh anak dari saudaramu ini.”
Maka Waraqah:”Wahai anak saudaraku,apa yang
kau alami? “lalu Rasulullah mengabarkan kepada Waraqah tentang apa yang beliau
alami itu,maka berkata Waraqah: “Ini adalah Malaikat pembawa wahyu yang pernah
turun kepada Musa,seandainya aku masih muda dan ketika aku masih hidup ketika
kaummu mengusirmu,maka pasti aku akan menolongmu”,Maka Rasulullah SAW
berkata:”Apakah mereka akan mengeluarkan aku”maka Waraqah berkata
“Ya,sesungguhnya orang yang membawa misi sepertimu ini maka ia pasti akan di
musuhi.”
Kemudian tak lama kemudian Jibril
menampakkan dirinya dan berkata:”Wahai Muhammad sesungguhnya engkau adalah
seorang utusan Allah yang sebenarnya,”maka dengan itu ia merasa tenang dan
aman.Maka dengan demikian yang pertama kali yang diturunkan di antara
ayat-ayatAl Quran adalah ayat-ayat yang mulia ini,ayat-ayat ini merupakan
permulaan rahmat Allah kepada hambanya dan merupakan permulaan nikmat yang
Allah berikan kepada hambanya,dalam ayat itu terdapat asal usul permulaan
penciptaan manusia yaitu dari segumpal darah,dan di antara kemuliaan Allah
adalah menagajari manusia tentang apa yang mereka belum mengetahuinya.Dalam
suatu astar di sebutkan “Ikatlah ilmu pengetahuan dengan tulisan”.[4]
3.
Tarsir
Al-Azhar
Ar-razi menguraikan dalam tafsirnya ,bahwa
pada dua ayat pertama disuruh membaca diatas nama tuhan yang telah mencipta,
adalah mengandung kudrat, dan hikmat dan ilmu dan rahmat. Semuanya adaah sifat
tuhan dan pada ayat yang seterusnya sektika tuhan menyatakan mencapai ilmu
dengan pena, adalah suatu isyaat bahwa ada juga diantara hukum itu yang
tertulis, yang tidak dapat dipahamkan, kalau tidak didengarkan dengan
seksama.maka pada dua ayat pertama memperlihatkan rahasia rubbubiyah, rahasia
ketuhanan. Dan ditiga ayat sesudahnya menandung rahasia nubuwat, kenabian.dan
siapa tuhan itu tidaklah akan dikeal kalau bukan denan perantaraan nubuwat, dan
nubuat itu sendiripun tidaklah akan ada, kalau tidak dengan kehendak tuhan.[5]
4.
Tafsir
Al-Misbah
Kataاقرأ) )iqra’
terambil dari kata kerja قرأ))qara’a yang pada
mulanya berarti menghimpun. Muhammad Abduh memahami perintah membaca
disini bukan sebagai beban atau tugas yang harus dilaksanakan (amr taklifi)
sehingga membutuhkan objek, tetapi ia adalah (amr takwimi) yang
mewujudkan kemampuan membaca secara aktual pada diri Nabi Muhammad SAW.
Pendapat ini dihadang oleh kenyataan bahwa setelah turunnya perintah ini pun
Nabi Muhammad SAW. Masih tetap dinamai Al-Quran sebagai seorang ummy
(tidak pandai membaca dan menulis). Dari sini dapat disimpulkan bahwa karena
kata iqra’ digunakan untuk membaca, menelaah, menyampaikan dan lain
sebagainya, dan karena objeknya bersifat umum, maka objek kata tersebut
mencangkup segala yang dapat terjangkau, baik ia merupakan bacaan suci yang
bersumber dari Tuhan maupun bukan, baik ia menyangkut ayat-ayat yang tertulis
maupun yang tidak tertulis.
Huruf (ب)ba’ pada kata بسم))bismi
atau mulabasah sehingga dengan demikian ayat tersebut berarti bacalah.
Syekh Abdul Halim Mahmud (mantan tertinggi pemimpin Al-Azhar Mesir) yang
menulis bukunya , Al-Quran fi syahr Al-Quran bahwa: dengan kalimat iqra bismirabbik, Al-Quran
tidak sekedar memerintahkan untuk membaca tetapi “membaca” adalah lambang dari
segala yang dilaukan manusia, baik yang sifatnya aktif maupun pasif. Kata رَبّ kata
rab apabila berdiri sendiri ini diartikan dengan Tuhan yang tentunya antara
lain karena Dialah yang melakukan tarbiyah pendidikan yang pada khakekatnya
adalah pengembangan, peningkatan serta perbaikan makhluk ciptaan-Nya.
Ada pula yang
berpendapat bahwa yang berpendapat bahwa yang di perintahkan untuk di baca
adalah ismi rabbika (Nama Tuhanmu),sehingga berarti “Bacalah Nama Tuhan” atau
“berdzikirlah”.pendapat ini pun mengandung beberapa keberatan,bukan hanya dari
segi tata bahasa,tetapi juga dari segi jawaban Nabi ketika itu, “saya tidak
dapat membaca” atau “apa yang harus di baca” karena jauh sebelum datang
wahyu,beliau telah senantiasa melakukannya.
Di lain segi dapat dikemukakan suatu kaidah
bahwa:”Apabila suatu kata kerja yang membutuhkan objek tetapi tidak di sebutkan
objeknya,maka objek yang di maksut bersifat umum,mencakup segala sesuatu yang
dapat di jangkau oleh kata tersebut.” Dari sini dapat di tarik kesimpulan bahwa
karena kata iqra’ digunakan dalam arti membaca,menelaah,menyampaikan dan
sebagainya,dan karena objeknya dalam ayat ini tidak di sebut sehingga ia
bersifat umum,maka objek kata tersebut mencangkup segala yang dapat terjangkau
baik itu merupakan bacaan suci yang bersumber dari tuhan maupun yang bukan,baik
itu yang menyangkut ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak
tertulis.Alhasil,perintahkan iqra’ mencakup telaah terhadap alam
raya,masyarakat dan diri sendiri,serta bacaan tertulis,baik suci maupun tidak.[6]
C.
APLIKASI
DALAM KEHIDUPA SEHARI-HARI
Membaca yang merupakan perintah Allah yang pertama adalah kunci keberhasilan hidup dunia dan akhirat. Selama itu dilakukan demi karena nama
Allah swt.demi kebaikan dan kesejahteraan makhluk. Bacaan yang dimaksud tidak terbatas hanya pada ayat alQur’an, tetapi segala sesuatu yang dapat dibaca.Jadi
perlu diketahui bahwa kita dalam memulai atau mengawali semua aktivitas
kegiatan apapun harus atas nama Allah dan Memang benar, manusia tak mampu berbuat apa-apa jikalau Dia
tak menghendakinya. Dengan memasrahkan diri kepada-Nya, itulah yang akan
membuat kita mampu melaksanakan segala hal-hal kebaikan yang diperintahkan-Nya
selama sehari penuh. Ketika bangun kita sudah merasa akan keberadaan dan
pengawasan-Nya maka ketika beraktivitas pun rasa itu akan tetap ada. Dia akan
tetap membersamai orang-orang yang sejak bangun langsung mengingat-Nya. Dia
akan menjaga, melindungi dan memelihara orang yang senantiasa mengingat-Nya.
D.
ASPEK
TARBAWI
1. Allah memperkenalkan dirinya kapada Nabi saw. Dengan mengawali namanya
yaitu pada bacaan basmalah.
2.
Allah akan selalu
mengingat hambanya, ketika hambanya selalu mengingatnya dalam melakukan
aktifitas segala sesuatu
3.
Keberkahan akan
mengaliri seseorang yang melakukan aktifitas dengan menyebut nama Allah.[7]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Allah memulai kitab-Nya dengan
Basmalah dan memerintahkan Nabi-Nya sejak dini, yakni pada wahyu pertama, untuk
melakukan pembacaan dan semua aktifitas dengan nama Allah, iqra’ bismi
rabbika, maka tidak keliru jika dikatakan bahwa basmallah merupakan pesan pertama
Allah kepada manusia agar memulai setiap aktifitasnya dengan menyebut nama
Allah. Apabila ketika kita akan memulai aktivitas dengan menyebut nama Allah
niscaya kita akan dijaga, dilindungi dan dipelihara oleh Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Hafidh ’Imaduddin Abu Al Fida ’Isma’il Ibn Katsir Al Quraisy
Ad-Damasqi. 2001.Tafsir Jus
’Ámma. Jakarta: PUSTAKA AZZAM
Hamka. 2006.Tafsir
Al-Azhar Juz XXX. Jakarta: Pustaka Panjimas
http://www.dakwatuna.com/2014/05/26/51896/awali-aktivitas-pagi-dengan-menyebut-ilahi/#ixzz4csskXI6L. Diakses tgl. 1 april 2017
Nata
Abuddin.2002. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Syek Ahmad Mustofa Al-Maraghi. 1986.
Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Yogyakarta: PD.Hidayat
PROFIL PEMAKALAH
Nama : Wilda Karimah
Nim :
2021115156
TTL :
pekalongan, 4 november 1996
Alamat : Jl. Jrebeng
kembang rt/rw: 1/1 no.02 kec.karangdadap kab.pekalongan
Riwayat Pendidikan :
1. TK muslimat NU prawasan barat kedungwuni
2. SD NEGERI 1 Kedungwuni
3. SMP NEGERI 1 kwdungwuni
4. SMA ISLAM YMI Wonopringgo
5. IAIN Pekalongan Tahun 2015 sampai sekarang
[2]http://www.dakwatuna.com/2014/05/26/51896/awali-aktivitas-pagi-dengan-menyebut-ilahi/#ixzz4csskXI6L. Diakses tgl. 1 april 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar