KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
“GEZAG (KEWIBAWAAN)”
MILATURROKHMAH
(2021115070)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( Kelas E )
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
PRAKATA
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT , karena dengan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun banyak hambatan
dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada Bpk. Muhammad
Hufron , M.SI, selaku dosen pembimbing yang telah mengajar kami. Penulis
berharap makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
dengan baik. Dan juga dapat memberikan hal yang berguna bagi yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kata kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Pekalongan ,06 September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................. i
PRAKATA..................................................................................................... ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B.
Tema Makalah.................................................................................... 1
C.
Arti Penting Dikaji............................................................................. 1
BAB II Pembahasan
A.
Ketrampilan Dasar Mengajar.............................................................. 2
B.
Gezag.................................................................................................. 2
BAB III Penutup
A.
Kesimpulan......................................................................................... 6
B.
Saran................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 7
LAMPIRAN.................................................................................................. 8
LAMPIRAN.................................................................................................. 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bukan
hal yang umum lagi jika kita mendengar dari para guru bahwa siswa masa kini
kurang menghormati wewenang dan lebih sulit untuk diatur. Banyak siswa telah
mengembangkan sikap negatif dan ketidakpercayaan yang nyata terhadap orang yang
berwenang. Tanggapan siswa terhadap ancaman dan hukuman biasanya adalah “Lalu
bagaimana ?” atau “ Saya tak mau tahu.” Akan tetapi, ada hasil positif atas
tantangan pengelolahan perilaku yang tampak tidak dapat dikelola ini.
Menyangkut strategi pengajaran yang efektif, pendidik telah mengupayakan
pendekatan baru menyangkut pengelolaan perilaku kelas yang benar-benar terjadi
pada para siswa saat ini.
B. Tema Makalah
Sesuai
dengan yang ditugaskan oleh Bpk. Muhammad Hufron, M.SI selaku dosen pengampu
mata kuliah Strategi Belajar Mengajar memberikan judul “Ketrampilan Dasar
Mengajar”. Adapun kajian yang dibahas didalam makalah ini adalah perihal Gezag
(Kewibawaan).
C. Arti Penting Dikaji
Tema
ini sangat penting untuk dikaji karenaseorang tenaga pendidik hendaknya melatih
diri untuk memiliki wibawa yang baik sehingga dapat mearik perhatian anak didik
agar belajar. Ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh mengenai
kewibawaan agar kita sebagai generasi intelektual tidak salah kaprah dalam
menggunakan kewibawaan yang dimiliki. Sehingga dapat memaksimalkan fungsi
kewibawaan dalam proses belajar mengajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Ketrampilan Dasar Mengajar
Ketrampilan
dasar mengajar ( Teaching skill ) adalah kemampuan atau ketrampilan yang
sifatnya khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau
widyasiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan
profesional (As. Gilcman,1991).
Ketrampilan dasar
mengajar bagi guru sangatlah penting dan diperlukan agar guru dapat
melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Disamping itu, ketrampilan dasar
mengajar juga merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan
berbagai strategi pembelajaran[1].
B. Gezag (Kewibawaan)
Salah
satu aspek kefektifan kinerja guru adalah unsur kewibawaan baik dalam aspek
pribadi maupun profesional. Kinerja seorang guru akan lebih efektif apabila
didukung dengan penampilan kualitas kewibawaan. Kewibawaan sangat diperlukan
salam berbagai bentuk interaksi sosial yang mengandung aspek saling
mempengaruhi. Dalam berinteraksi dengan anak didik, seorang guru memerlukan
kewibawaan agar dapat melaksanakan fungsi profesinya secara efektif.
1. Pengertian Gezag ( Kewibawaan)
Secara umum kewibawaan dapat diartikan
sebagai suatu kualitas “daya pribadi” pada diri seorang individu yang
sedemikian rupa sehingga membuat pihak lain tertarik terhadapnya, bersikap
mempercayai, menghormati, dan menghargai secara intrinsik ( sabar, ikhlas )
sehingga secara intrinsik pula akan mengikutinya[2].
Kewibawaan
juga disebut gezag. Berasal dari kata zaggen yang berarti
berkata. Siapa yang perkataannya mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang
lain berarti dia memiliki kewibawaan. Kewibawaan tersebut ada pada orang
dewasa, terutama pada orang tua. Kewibawaan yang ada pada orang tua mutlak
adanya, natural dan orisinil, hal ini disebabkan orang tua langsung
diperintahkan oleh Allah SWT untuk mendidik anak-anaknya[3].
2. Unsur Kewibawaan
Sekurang-kurangnya
ada empat unsur yang ikut menentukan kewibawaan seseorang, antara lain :
Pertama,
memiliki keunggulan. Kewibawaan seseorang banyak
ditentukan oleh keunggulan yang dimiliki oleh seseorang. Keunggulan yang
seperti apa ? Tentu keunggulan dalam berbagai situasi kewibawaannya. Misal, dalam
dunia akademik kewibawaan akan banyak ditentukkan oleh keunggulan dalam
penguasaan akademiknya. Seorang guru akan diakui kewibawaanya karena penguasaan
ilmu pengetahuan yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Undang-undang No. 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen, kewibawaan ditentukan oleh kualitas
kompetensinya yang meliputi kompetensi pribadi, sosial, paedagogik dan
profesional.
Kedua,
memiliki rasa percaya diri. Dengan kepercayaan
diri yang kuat seseorang akan tampil lebih meyakinkan dan berwibawa sehingga
dapat mempengaruhi orang lain. Rasa percaya diri lebih banyak menggambarkan
kualitas kepribadian seseorang yang bersumber pada konsep dirinya. Banyak
faktor yang terkait dengan rasa percaya diri seseorang antara lain kesiapan
fisik dan mental dalam menghadapi berbagai situasi, kualitas keyakinan, sikap
mental, kemampuan berkomunikasi, kualitas kompetensi sosial, pengalaman dst.
Ketiga,ketepatan
dalam mengambil keputusan.Makin tepat seseorang
mengambil keputusan terutama dalam situasi-situasi yang kritis, makin mungkin
ia mendapat pengakuan kewibawaannya. Ketepatan pengambilan keputusan merupakan
faktor penentu terhadap unjuk diri dan unjuk kerja seseorang dalam melaksanakan
tanggung jawabnya.
Keempat,
tanggung jawab atas keputusan yang diambil. Menghindari
tanggung jawab terhadap keputusan yang telah diambil, maka akan mengurangi
kewibawaan seseorang dan sebaliknya keberanian menghadapi berbagai tanggung
jawab atas keputusan yang telah diambilnya, dapat meningkatkan kewibawaannya.
Ketidakseimbangan
dari keempat faktor tersebut akan mempengaruhi penampilan dan kemudian
mempengaruhi kualitas kewibawaannya. Yaang paling diharapkan adalah
munculnya kewibawaan yang sesungguhnya bukan kewibawaan yang semu atau yang
dibuat-buat[4].
3. Bagaimana Mengembangkan Kewibawaan
Banyak
cara yang dapat ditempuh untuk mengembangkan kewibawaan. Dengan memperhatikan
unsur-unsur yang telah dipaparkan diatas, atau dengan beberapa cara
diantaranya, adalah sebagai berikut :
Pertama,
meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Keimanan dan ketaqwaan merupakan kendali internal dalam diri seseorang agar
lebih mamapu memahami dirinya dan mampu mengarahkan perwujudan dirinya. Pada
dasarnya kualitas keimanan dan ketaqwaan dapat mempengaruhi kualitas kepribadian
seseorang sehingga mampu tampil percaya diri dan penuh tanggung jawab.
Kedua,
memahami diri dan tanggung jawab yang harus dipikulnya. Pemahaman terhadap di
mana, pada saat mana, dalam posisi apa, untuk apa, akan menentukan perwujudan
penammpilan diri secara tepat. Pada gilirannya akan menentukan wujud kewibawaan
diri. Memahami tugas dan tanggung jawab yang dipikulnya akan sangat menentukan
perwujudan pelaksanaannya.
Ketiga,
memahami lingkungan tempat diri berada. Interaksi yang tepat dan berwibawa akan
dipengaruhi oleh pemahaman seseorang tempat ia berada. Disamping melalui
lingkungan, kewibawaan dapat dikembangkan melalui penciptaan situasi lingkungan yang kondusif.
Keempat,
mengembangkan kompetensi pribadi secara memadai.kompetensi atau kemampuan pribadi
meliputi kompetensi fisik, mental, sosil, intelektual, spiritual, diri, dsb.
Semua kompetensi ini akan tercermin dalam penampilan diri yang ditandai dengan
penguasaan berbagai pengetahuan dan ketrampilan.
Kelima,
penampilan diri yang didasari oleh unsur-unsur diatas. Kewibawaan seseorang
akan nampak dalam penampilan diri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara
efektif dan bertanggungjawab. Penampilan ini akan ditujukan dalam pikiran,
ucapan dan tindakan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab[5].
Beberapa
cara berikut juga dapat membantu mengembangkan sikap mental positif seperti
kewibawaan, antara lain :
a. Tunjukkan sikap empati, jangan
mengkritik.
b. Miliki sikap bersyukur dengan apa yang
anda miliki
c. Beri kesempatan siswa dan rekan kerja
mengetahui betapa anda menghargai mereka.
d. Jangan berbicara menyakitkan tentang
diri anda sendiri ataupun orang lain.
e. Jangan mendengarkan hal negatif tentang
orang lain.
f. Bertemanlah dengan rekan kerja yang berpikiran positif.
g. Berfokuslah pada menemukan solusi masalah
yang muncul (ketika mungkin).
h. Katakan sesuatu yang positif tentang
siswa yang mengalami kesulitan berperilaku.[6]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi diatas,
dapat diambil kesimpulan, antara lain :
a. Ketrampilan dasar mengajar adalah
kemampuan atau ketrampilan yang sifatnya khusus yang harus dimiliki oleh guru.
b. Kewibawaan adalah daya tarik yang
dimiliki individu yang dapat mempengaruhi orang lain.
c. Kewibawaan dapat dikembangkan dengan
hal-hal positif.
d. Kewibawaan dapat memberi makna dalam
proses interaksi.
B. Saran
Penulis sadar betul bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi bahasa maupun
penulisan. Dengan demikian, kritik dan saran yang bersifat membangun akan
sangat berguna bagi penulis agar menjadi motivasi lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi,dan
Wiryani ,Novan Adi. 2012. Ilmu Pendidikan Islam, ( Yogyakarta :
Ar-Ruzz
Media).
Mustakim,
Zaenal. 2017. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (edisi
revisi),
( Pekalongan : IAIN Pekalongan Press).
S.Khalsan,
Sirinam. 2008. Pengajaran dan Disiplin Harga Diri, (Jakarta : PT
Indeks
).
Surya ,Muhammad. 2014. PSIKOLOGI GURU Konsep dan Aplikasi (Bandung :
ALFABETA, cv).
PROFIL
PENULIS
Nama :
MILATURROKHMAH
TTL :
Pemalang, 02 September 1996
Alamat :
Ds. Samong, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang.
Motto :
Jangan jadikan dirimu sebagai bahan teguran orang lain.
Riwayat Pendidikan :
A.
SD
N 02 Samong
B. SMP N 1 Ulujami
C. MAN 2 Pekalongan
D. Sedang menempuh pendidikan Strata 1 di
IAIN Pekalongan prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
[1]Dr. H. Zaenal Mustakim,
M.Ag, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN (edisi revisi), ( Pekalongan : IAIN
Pekalongan Press, 2017 ) hlmn 34.
[2] Prof. Dr Muhammad Surya,
M.Pd, PSIKOLOGI GURU Konsep dan Aplikasi (Bandung : ALFABETA, cv, 2014 )
hlmn328
[3] Novan Adi Wiryani dan
Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, ( Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2012 ) hlmn 115
[4]Prof. Dr Muhammad Surya,
Op. Cit. Hlm 329-330
[5]Prof. Dr Muhammad Surya,
Op. Cit. Hlm 331-331
[6] Sirinam S.Khalsan,
Pengajaran dan Disiplin Harga Diri, (Jakarta : PT Indeks : 2008) hlmn 314.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar