KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
“Pengajar”
Putri Aqilatul Alimah
(2021115068)
Kelas: E
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw
beserta keluarga, dan sahabat.
Makalah yang
berjudulPengajardisusun untuk memenuhi tugasStrategi Belajar Mengajar. Adapun dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan terima
kasih kepada Bapak. Muhammad
Hufron,MSI, selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Kedua orang tua, yang telah selalu memberi
dukungan dengan ikhlas baik materiil maupun spirituil, Serta teman-teman yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, memohon kritik serta saran yang membangun dari para pembaca
khususnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Pekalongan, September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. I
KATA PENGANTAR................................................................................ II
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Tema................................................................................................. 1
B. JudulMakalah................................................................................... 1
C. Alasan Penting Dikaji...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengajar............................................................................................ 2
B.
Keterampilan Ajar............................................................................ 2
C.
Guru Dahsyat,
Guru Yang Memikat.............................................. 4
BAB
III PENUTUP
A.
Simpulan.......................................................................................... 7
B.
Saran................................................................................................ 7
DAFTAR
PUSTAKA
PROFIL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Keterampilan
Dasar Mengajar
B.
Judul Makalah
Dalam kesempatan kali ini penulis
akan membahas tentang “Pengajar” Menyesuaikan dengan tugas yang telah penulis terima.
C.
Alasan Penting Dikaji
Pentingnya
mengkaji mengenai materi ini yaitu Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu
keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya.
Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan pengajar mampu mengelola
kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. pengajar merupakan seseorang yang
sangat penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan. Sebagai seorang pengajar
harus mempunyai sebuah keterampilan dalam mengajar. Keterampilan mengajar bagi seorang guru
merupakan hal yang sangat penting. Yang dimana seorang pengajar mempunyai
tanggung jawab yang besar untuk bisa mencerdaskan anak didiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengajar
Perlu
ditekankan bahwa seorang pengjar harus mengenal para pelajarnya lebih dahulu.
Dianjurkan para pengajar berkenalan baik dengan para pelajar mereka dan
mempelajari kecakapan dan bakat mereka, kekurangan mereka dan implikasi dari
perilaku mereka diruang kelas. Para pengajar wajib selalu menghargai martabat
dan pribadi para pelajar. Waktu mengajar seorang pengajar harus sabar dan tahu
cara tidak melihat kesalahan mereka atau mencari waktu yang tepat untuk menegur
mereka. Lebih baik memuji daripada mencela.
Maka teladan
pribadi pengajar lebih penting sebagai sarana membantu para pengajar berkembang
pada bidang nilai. Didalam komunitas sekolah sang pengajar akan mempengaruhi
pembentukan watak secara positif atau negatif lewat hidupnya sendiri sebagai
teladan. [1]
B. Keterampilan Ajar
Proses
mengajar adalah kegiatan yang dilaksanakan guru untuk menyampaikan pengetahuan
kepada siswa. Dalam proses mengajar siswa belajar dan guru menyampaikan materi
pelajaran. Guru merupakan faktor penting dalam setiap proses penularan ilmu
pendidikan kepada peserta didik. Peran guru sangat menentukan, dimana guru
adalah seorang pribadi yang diharapkan dapat memberikan informasi materi
pelajaran agar kegiatan belajar dapat bermanfaat dengan baik. Untuk mencapai
itu semua, diharapkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki guru selalu dapat
berkembang.
keterampilan
mengajar merupakan kemampuan yang dimiliki guru dalam menjalankan proses
pengajaran. Guru yang mempunyai keterampilan yang baik dalam mengajar tentunya
akan lebih memudahlkan bagi siswa untuk menerima ilmu yang disampaikan agar
proses belajar dapat berjalan dengan baik.[2]
Untuk itulah
seorang guru wajib memiliki beberapa bekal keterampilan, diantaranya:
1. Berbicara didepan umum
Berbicara
bukan sekedar mengeluarkan kata-kata. Berbicara untuk menyakinkan atau
mempengaruhi lawan bicara dan audiens tentu berbeda metodenya. Dalam berbicara,
seseorang ingin diperhatikan, didengar, dipahami, dan dibenarkan. Ilmu yang
disampaikannya pun bisa dipraktikkan pendengarnya. Jika itu sudah terjadi,
berarti kemampuan bicaranya telah teruji.[3]
2. Ilmu psikologi
Guru sebaiknya
memahami berbagai tipe karakter manusia. Dengan mengamati sifat, kebiasaan,
minat dan kebiasaan murid-muridnya, guru bisa menyesuaikan diri dan memikirkan
gaya pendekatan yang diperlukan. Anak yang satu dengan yang lain bisa jadi
berbeda dalam cara penyampaian pelajaran dan penyampaian.
3. Pengendalian diri atau
self control
Seorang guru
dituntut untuk bisa mengendalikan emosinya. Ketika seorang murid yang sudah
berkali-kali diberi tahu, diberi peringatan, bahkan hukuman yang mendidik,
masih saja mengulangi kesalahannya, maka yang bisa dilakukan adalah sabar dan
pantang menyerah dalam mengarahkannya. Mendidik yang baik tidak boleh
menyertakan kemarahannya didalamnya.
4. Parenting
Parenting
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bagaimana kita sebagai orang tua
mendidik dan membesarkan anak-anak.
Sebagai guru,
marilah kita bantu menanamkan citra diri positif kepada murid-murid, baik yang
cerdas maupun yang lemah dalam beberapa bidang tertentu. Mmeberikan pujian saat
mereka melakukan kebaikan atau mencapai prestasi tertentu, dan memberikan
motivasi apabila mereka mengalami kegagalan dan kejelekan.[4]
C. Guru Dahsyat, Guru Yang
Memikat
Pengertian
dahsyat dalam kamus besar bahasa indonesia(KBBI), adalah amat sangat, hebat.
Guru dahsyat akan berusaha membuat murid menyukai mata pelajarannya. Ia akan
mendekati murid-muridnya melalui sesuatu hal yang dekat dengan dunia mereka,
misalnya: apa game yang sedang tren, ia juga sering memuji murid-muridnya.
Menjadi guru
terbaik memang tidak mudah, tetapi bisa diupayakan. Kalau sulit menjadi yang
terbaik, paling tidak menjadi guru yang baik.kondisi “baik” jika terus
dipertahankan dengan penuh komitmen dan tanggungjawab, cepat atau lambat akan
menjadi “terbaik”, unggul, dahsyat.[5]
Guru dahsyat
akan mendekati murid-murid melalui hatinya. Siapapun tahu jika hati seseorang
sudah tersentuh, maka ia akan mendapatkan apa yang ia mau.
Menjadi guru
dahsyat membutuhkan kreativitas yang tinggi. Guru dahsyat bukan saja bisa
membuat murid tertarik mengikuti pelajarannya, tapi mampu pula membangun
hubungan antar personal yang baik dengan murid dan orang tuanya.
Untuk menjadi
guru dahsyat diperlukan kriteria sebagai berikut
1. Takwa
Ketakwaan
yang tertanam dengan kuat dalam diri seseorang akan mengiringi orang itu selalu
berada dikoridor yang benar dan lurus. Sikap takwa ini diperlukan guru karena
guru adalah orang yang dapat diteladani dan ditiru sikap hidupnya.[6]
2. Cinta mengajar
Pendidik hebat mengajar karena mereka
mencintai berada pada profesi ini. Mereka benar-benar memahami imbalan tidak
selalu berbentuk uang. Mereka menikmati peluang untuk mengamati “cahaya lampu”
pemahaman yang menyala diotak anak, menyaksikan munculnya rasa harga diri pada
anak yang dulu rasa percaya dirinya berantakan, melihat perubahan disposisi
dari kepahitan menjadi kebahagiaan, dan melihat sikap negatifmenjadi positif
dan nilai buruk menjadi nilai sangat bagus. Imbalan ini tidak dapat diukur
dalam bentuk perak ataupun emas.[7]
3. Passion
Kecintaan
kita pada sesuatu akan mendorong untuk melakukan suatu hal yang berkaitan.
4. Mempunyai visi dan
idealisme yang jelas
Memiliki visi
yang tepat akan membuat seseorang berkomitmen teguh dengan jalan hidupnya, apa
pun rintangannya.
5. Disiplin
Bukan hanya
siswa yang harus diminta disiplin, gurupun harus mendisiplinkan dirinya.
Tangani disiplin dengan cara yang tenang, lembut, dan sadar.
6. Mau belajar dan selalu
mengikuti perkembangan zaman
Ilmu
pengetaguan kian berkembang cepat seiring dengan perkembangan teknologi dan
informasi. Jika guru tidak segera menyesuaikan diri dengan laju perkembangan
ilmu pengetahuan tersebut, maka bisa dipastikan pengetahuan yang diperoleh dan
dikuasainya selama dua-tiga tahun kuliah akan usang ditelan zaman. Untuk itu,
guru tidak mempunyai pilihan lain, selain terus-mnerus memperbarui bahkan
mengoreksi pengetahuan dan keterampilannya disetiap ruang dan waktu.
7. Bisa bersikap tegas
8. Menajadi motivator dan
tak sungkan memberikan pujian
Sebenarnya
efek pujian dahsyat sekali bagi perkembangan jiwa seorang anak. Pujian akan
membuat dirinya percaya diri dan yakin dirinya bisa. Menyampaikan kritikanpun
perlu dipikirkan kalimat yang tidak membuatnya patah semangat.
9. Bijaksana
Seorang guru
yang bijaksana tahu kapan akan bersikap sebagai guru, kapan bersikap layaknya
orangtua, dan kapan bersikap sebagai teman.
10.
Menjadi mitra dan mediator
Guru menjadi pendamping bagi siswa untuk
memahami ilmu pengetahuan yang didapatnya dari beragam sumber.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bahwa seorang pengajar
harus mengenal para pelajarnya lebih dahulu. Dianjurkan para pengajar
berkenalan baik dengan para pelajar mereka dan mempelajari kecakapan dan bakat
mereka, kekurangan mereka dan implikasi dari perilaku mereka diruang kelas.
Para pengajar wajib selalu menghargai martabat dan pribadi para pelajar.
Untuk
mencapai itu semua, diharapkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki guru
selalu dapat berkembang. keterampilan mengajar merupakan kemampuan yang
dimiliki guru dalam menjalankan proses pengajaran. Guru yang mempunyai
keterampilan yang baik dalam mengajar tentunya akan lebih memudahlkan bagi
siswa untuk menerima ilmu yang disampaikan agar proses belajar dapat berjalan
dengan baik.
Menjadi guru terbaik
memang tidak mudah, tetapi bisa diupayakan. Kalau sulit menjadi yang terbaik,
paling tidak menjadi guru yang baik.kondisi “baik” jika terus dipertahankan
dengan penuh komitmen dan tanggungjawab, cepat atau lambat akan menjadi “terbaik”,
unggul, dahsyat.
B. SARAN
Kami sadar betul bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
pemakalah memohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar pemakalah
menjadi individu yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
J. Drost, Sj, 1999, Proses Pembelajaran Sebagai Proses
Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Isjoni,
2006, Gurukah Yang Dipersalahkan?,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Faldi Syukur ,Freddy, 2010, Menjadi Guru Dahsyat Guru Yang Memikat,Bandung:
Remaja Rosdakarya
Moultrie Turner, Anita,
2007, Resep Pengajaran Hebat,
Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang
PROFIL
Nama :
Putri Aqilatul Alimah
Ttl : Pekalongan, 22
Agustus1997
Alamat : Karangdadap,
Pekalongan
Riwayat pendidikan : 1. RAM NU karangdadap
2.
MIS Karangdadap
3.
SMP N 1 Karangdadap
4.
MAN 1 Pekalongan
[1] J. Drost, Sj, Proses Pembelajaran Sebagai Proses
Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1999), Hlm 31-32
[2] Isjoni, Gurukah Yang Dipersalahkan?,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), Hlm51-52
[3] Freddy Faldi Syukur, Menjadi Guru Dahsyat Guru Yang Memikat,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), Hlm 29
[7]Anita Moultrie Turner, Resep Pengajaran Hebat, (Jakarta: PT
Macanan Jaya Cemerlang, 2007), Hlm 5
[8]Freddy Faldi Syukur,Op. Cit, Hlm 44-48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar