MODEL PEMBELAJARAN
“STUDENT CENTER”
Nafis Ilma Safira (2021115086)
Kelas : E
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah swt yang mana telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Sholawat
serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
saw, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Makalah
yang berjudul STUDENT CENTER, disusun guna memenuhi tugas strategi belajar
mengajar. Adapun dalam penyusunan makalah ini tidak luput dan tidak lepas dari
bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini perkenankan penulis menghaturkan terimakasih kepada Bapak. Muhammad Hufron,MSI,
selaku dosen pengampu mata kuliah strategi belajar mengajar. Dan kedua orangtua
yang tidak ada hentinya mendoa’akan serta mendukung penuh kepada penulis, serta
teman-teman yang telah membantu penulis.
Penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini masih mempunyai kekurangan, Oleh karena itu,
memohon kritikan serta saran yang membangun terkhusus para pembaca. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penulis,29 September 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema : Model
Pembelajaran
B. Sub Tema : Student Center
C. Mengapa Penting diKaji
Tema ini sangat penting untuk dikaji, karena
dalam suatu sistem pembelajaran yang menjadi pusat atau pelaku uatama adalah
seorang peserta didik, bukan dari seorang pendidik. Didalam sebuah
pembelajaran, persepsi seorang peserta didik terhadap lingkungan pembelajaran
dan hubungan interpersonal dengan seorang pendidik yang positif merupakan
faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi dari peserta didik
itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Peserta Didik
Merupakan “raw material” (bahan mentah) di
dalam proses transformasi yang disebut dengan pendidikan. Berbeda dengan
komponen-komponen lain dalam sistem pendidikan karena kita menerima “material”
ini sudah setengah jadi. Sedangkan komponen-komponen lain dapat dirumuskan dan
disusun sesuai dengan keadaan fasilitas dan kebutuhan yang ada.
Setiap peserta didik berbeda dari aspek
biologis,intelektual,dan psikologis. Perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode yang sesuai, sehingga tercipta lingkungan belajar yang
efektif dan menyenangkan yang akhirnya tercapai pula tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan.[1]
B. Definisi Student Center
Adalah pembelajaran yang menempatkan siswa
sebagai subjek pembelajar yang bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan
guru sebagai fasilitator. Artinya, tugas guru hanya
mengarahkan,membimbing,mengorganisasi kegiatan dan senantiasa memotivasi siswa
untuk selalu berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran.[2]
Pelaku utama pengajaran dan perencaan dalam
student center ini adalah murid, bukan guru. Dalam sebuah studi, presepsi murid
terhadap lingkungan pembelajaran dan hubungan interpersonal dengan guru yang
positif merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi
murid.[3]
Studen center ini (pengajaran yang berpusat
pada siswa) menggambarkan strategi-strategi pengajaran dimana guru lebih
menfasilitasi daripada mengajar langsung.dalam strategi ini, guru secara sadar
menempatkan perhatian yang lebih banyak pada keterlibatan, inisiatif dan
interaksi sosial siswa.
C. Karakteristik-karakteristik pengajaran yang berpusat pada siswa
Ø
Siswa-siswa berada dalam pusat proses
pembelajaran, sedangkan guru mendorong mereka untuk bertanggungjawab terhadap
pembelajaran.
Ø
Guru membimbing pembelajaran siswa dan
mengintervensi jika diperlukan untuk mencegah mereka salah jalan atau
mengembangkan konsepsi yang salah.
Ø
Guru menekankan pemahaman yang mendalam
tentang onten dan proses-proses yang terlibat didalamnya.
D. Mispersepsi tentang pengajaran yang berpusat pada siswa
Guru terkadang slah menafsirkan pengajaran
yang berpusat pada siswa ketika mereka mencoba untuk menggunakannya didalm
kelas mereka. Beberapa kesalahan penafsiran tersebut adalah sebagai berikut :
Ø
Tujuan-tujuan jelas dan persiapan yang cermat
kurang penting keberadaannya dalam pengajaran yang berpusat pada siswa daripada
dalam pendekatan-pendekatan yang berpusat pada guru.
Ø
Jika siswa dilibatkan dalam diskusi dan
bentuk-bentuk interaksi lain, pembelajaran akan terjadi secara otomatis.
Ø
Guru memainkan peran yang kurang penting dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa daripada dalam pengajaran tradisional.[4]
Prinsip learner-centered dikembangkan oleh gugus tugas American
Psychological Association (APA), yang dapat diklasifikasikan berdasarkan
empat faktor :
1.
Faktor kognisi dan metakognisi
·
Sifat proses pembelajaran
·
Tujuan proses pembelajaran
·
Konstruksi pengetahuan
·
Pemikiran strategis
·
Pemikiran tentang pemikiran (metakognisi)
·
Konteks pembelajaran
2.
Faktor motivasi dan emosi
·
Pengaruh motivasi dan emosi dalam pembelajaran
·
Motivasi intrinsik untuk belajar
·
Efek motivasi terhadap usaha
3.
Faktor perkembangkan dan sosial
·
Pengaruh perkembangkan dalam pembelajaran
·
Pengaruh sosial dalam pembelajaran
4.
Faktor perbedaan individu
·
Perbedaan individu dalam pembelajaran
·
Pembelajaran dan diversitas
·
Standar dan penilaian
Dilihat dari sudut pandang cara mengorganisasi dan menyampaikan materi,
maka pendekatan dalam pembelajaran terbagi ledalam beberapa pendekatan yaitu:
a) Pendekatan kompetensi
Menunjukkan kepada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan
memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Dikatakan perbuatan karena
perilaku yang dapat diamati meskipun sebenarnya seringkali terlihat pula proses
yang tidak nampak seperti pengambilan keputusan/pilihan sebelum perbuatan
dilakukan.
b) Pendekatan lingkungan
Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan
keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik
perhatian peserta didik jika apa yang dpelajari diangkat dari lingkungan,
sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi
lingkungannya.
c) Pendekatan kontekstual
Merupakan salah satu model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat
digunakan untuk mengefektifkan dan menyukseskan kurikulum 2004. Dalam
pembelajaran kontekstual tugas guru adalah memberikan kemudahan kepada peserta
didik dengan menyediakan beberapa sarana dan sumber belajar yang memadai.guru
bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi
mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta
didiknya belajar.
d) Pendekatan tematik
Merupakan pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan
serasi antara berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses
belajar. Oleh karena itu, pendekatan tematik disebut juga pendekatan terpadu
(integrated) perlunya pendekatan tematik pada pembelajaran yang mempunyai korelasi
tinggi adalah kenytaan bahwa “dunia nyata” itu menunjukkan adanya keterpaduan
dan bahwa peserta didik ternyata lebih baik bila belajar menghubung-hubungkan
berbagai fakta yang ada.[5]
E. Kelebihan dan Kekurangan Student Centered
Dalam sebuah proses pemebelajaran tentukan
akan ada suatu kelebihan juga kekurangan dan berikut ini adalah beberapa
kelebihan dan kekurangan dari pendekatan student centered:
Ø
Kelebihan pendekatan student centered:
1) Menyertakan peserta didik di
dalam proses pembelajaran.
2) Mendorong peserta didik untuk
memiliki pengetahuan yang lebih banyak/luas/ dalam.
3) Menjalin peserta didik dengan
kehidupan nyata.
4) Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif.
5) Mengarahkan peserta didik untuk
mengenali dan menggunakan berbagai macam gaya belajar.
6) Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang peserta didik.
7) Memberi kesempatan untuk pengembangan berbagai strategi
assessment.
Ø Kekurangan pendekatan student
centered:
1) Untuk peserta didik dalam
jumlah besar sulit untuk diimplementasikan.
2) Ada kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih
banyak.
3) Belum tentu efektif untuk seluruh kurikulum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, bisa diambil kesimpulan bahwasannya dalam
sebuah pendidikan itu yang paling penting dan paling utama adalah seorang
peserta didik, karena jika dalam sebuah sekolah hanya ada pendidik saja sebuah
pembelajaran tersebut tidak akan bisa berlangsung, akan tetapi jika dalam
sebuah pembelajaran itu hanya ada peserta didik itu akan tetap bisa berjalan
semestinya, karena seorang peserta didik bisa belajar dengan buku atau dengan
media-media teknologi yang ada pada zaman sekarang ini.
Oleh sebab itu, dalam sebuah studi yang menjadi peran utama adalah seorang
peserta didik bukan pendidik, karena disini seorang peserta didik lebih
berperan aktif dalam sebuah pembelajaran, dan seorang pendidik hanya
mengarahkan dan memantau kegiatan belajar dari peserta didik tersebut.
B. Saran
Apabila ada salah
kata maupun penjelasan yang kurang
faham harap dimaafkan karena manusia tiada yang
sempurna dan tak luput dari dosa. Sehingga diharapkan kritik dan sarannya untuk
pemakalah agar nantinya menjadi lebih baik lagi. Atas Perhatiannya terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Mustakim Zaenal.2017.Strategi dan Metode
Pembelajaran.Pekalongan:Matagraf Yogyakarta.
Tung Khoe Yao.2015.Pembelajaran dan
Perkembangan Belajar.Jakarta:PT.INDEKS.
A.Jacobsen David.2009.Methods For Teaching.Yogyakarta:Pustaka
Belajar.
Mukhlis.2015.model
pembelajaran.http://modelpembelajaranmukhlis.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-langkah-prinsip-kelebihan.html,diakses pada tanggal 28 September 2017 Pukul 14.26
BIODATA
Nama : Nafis Ilma
Safira
Nim :
2021115086
Jurusan : PAI
Tempat tanggal lahir : Pekalongan,21 April 1998
Alamat : Perum.Mutiara
Permai Denasri Batang
Hobby : Membaca
[6] http://modelpembelajaranmukhlis.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-langkah-prinsip-kelebihan.html,diakses pada tanggal 28 September 2017 Pukul 14.26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar