“PENDEKATAN DALAM
BELAJAR MENGAJAR”
HAKIKAT PENDEKATAN
ZAQIA AGHNI SYAHIDA
(2023116073)
Kelas B
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI PEKALONGAN
IAIN PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Puji syukur penulis
panjatkan atas keridhoaan Allah swt yang telah memberikan beribu-ribu
kenikmatan, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “HAKIKAT PENDEKATAN”
Yang kedua sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Agung Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan semua umatnya hingga
akhir zaman.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapat
dan menerima bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari yang terhormat bapak
Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada beliau dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Semoga kebaikan dan
bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan mudah-mudahan
makalah ini dapat memberikan makna dan manfaat bagi pembaca. Penulis telah
berusaha menyelesaian makalah ini dengan baik. Apabila ditemui kesalahan oleh
pembaca, penulis menerima kritik dan saran.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pekalongan,
September 2017
Penulis
ZAQIA AGHNI SYAHIDA
NIM.2023116073
BAB I
PENDAHULUAN
Tema
: Pendekatan dalam pembelajaran
Sub Tema
: hakikat pendekatan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman. Dalam kegiatan belajar mengajar
sangat diperlukan interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar
dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri,maka sangat lah
pitingterjadinya interaksi yang terjadi antara murid dengan guru. Sehingga
dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran,pendidikan harus pandai
menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat pendekatan
Dalam proses pembelajaran dikenal
beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna sehingga seringkali orang
bingung membedakan nya slah satunya adalah pendekatan.
Berikut ini ada beberapa hakikat
pendekatan menurut Edward M. Anthoni:
a)
Pendekatan adalah seperangkat
asumsi yang berhubungan tentang hakikat pembelajaran bahasa dan belajar bahasa
yang digunakan sebagai landasan
b)
Pendekatan bersifat aksiomatis
dalam arti kebenaran tidak dapat dipertanyakan lagi
c)
Pendekatan menggambarkan hakikat
suatu mata pelajaran yang diajarkan
d)
Pendekatan mengemukakan titik
pandang,filosofi, dan kebenaran suatu hal yang diyakini oleh seseorang serta
tidak perlu dibuktikan lagi
e)
Pendekatan sering tidak
berlandasan argument kecuali efektifitas metode yang dikembangkan berdasarkan
pendekatan tersebut.
Jadi, pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran,yang merujuk pada terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum,menginspirasi,menguatkan dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.[1]
Dalam mengajar guru harus pandai
menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa
merugikan anak didik. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama
dalam menilai anak didik hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil
dalam pengajaran. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan
dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam
kegiatan belajar mengajar, seperti di bawah ini:
1.
Pendekatan individual
Pendekatan individual mempunyai
arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran.pengelola kelas sangat
memerlukan pendekatan individual. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja
mengabaikan kegunaan pendekatan individual,sehingga guru dalam melaksanakan
tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di
kelas.
2.
Pendekatan kelompok
Dalam kegiatan belajar
mengajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan lain,
yakni pendekatan kelompok. Pendekatan ini memang suatu waktu diperlukan dan
perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik.ketika
guru menggunakan pendekatan kelompok,maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa
hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung,
metodeyang akan dipakaisudah dikuasai,dan bahan yang akan diberikan kepada anak
didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok.
3.
Pendekatan bervariasi
Ketika guru dihadapan kepada
permasalahn anak didik yang bermasalah, maka guru akan berhadapn dengan
permasalahan anak didik yang bervariasi. Pendekatan bervariasi bertolak dari
konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar
bermacam-macam.maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat
guru gunakan untuk kepentingan belajar.
4.
Pendekatan edukatif
Pendekatan yang benar
bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif.setiap tindakan, sikap,
dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk
mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma
sosial, dan norma agama.
5.
Pendekatan pengalaman
Pengalaman adalah guru
yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga. Belajar pengalaman
adalah lebih baik dari pada sekadar bicara, dan tidak pernah berbuat sama
sekali. Meskipun pengalaman diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun
tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik karena ada pengalaman yang tidak
bersifat mendidik.suatu pengalaman dikatakan tidak mendidik jika guru tidak
membawaanak ke arah tujuan pendidikan, akan tetapi menyeleweng dari tujuan itu.
Untuk pendidikan agama islam, pendekatan pengalaman yaitu suatu pendekatan yang
memberikan pengalaman keagamaan kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai
keagamaan.[2]
B. Pendekatan mengajar
Ada beberapa pendapat mengenai
pendekatan mengajar. Richar Anderson mengajukan dua pendekatan yang
berorientasi kepada guru dan pendekatan yang berorientasi kepada siswa. Kedua
pendapat pada hakikatnya sama, hanya nama dan istilah saja yang berbeda,
sedangkan Bruced Joyce, mengemukakanempat kata gori, yakni model
informasi,model personel,model interaksisosial, dan model tingkah laku.
a.
Pendekatan model informasi
Pendekatan ini bertolak
dari pandangan, bahwa tingkah laku di kelas dan penyebaran pengetahuan
dikontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar.hakikat mengajar menurut pamdangan
ini adalah menyampaikan ilmu penetahuan kepada siswa.biasanya guru menyampaikan
informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan danpenuturan secara
lisan.
b.
Pendekatan inquiry
Merupakan pendekatan
mengajar yang berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah.peran
guru dalam pendekatan ini adalah, membimbing belajar.
c.
Pendekatan interaksi sosial
Pendekatan ini
menekankanterbentuknya hubungan antara individu/siswa yang satu dengan siswa
yang lainnya sehingga dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial
individu dengan masyarakat.
d.
Pendekatan tingkah laku
Pendekatan ini menekankan
kepada teori tingkah laku individu pada dasarnya di kontrol oleh stimulus dan
respon yang diberikan individu.[3]
C. PENDEKATAN INQUIRY
Pengertian
menurut para ahli dibawah ini:
a.
Menurut Sanjaya, 2008:196, Pendekatan
ini merupakan rangkaina kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertannyakan.
b.
Menurut Gulo,2008:35, pendekatan
ini merupakan kegiatan pembelajaran yang dilibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara
sistematis,kritis,logis,analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuaannya dengan penuh percaya diri.
c.
Menurut Burden & Byrd,
1]994:40, pendekatan ini merupakan pendekatan kognitif dalam pembelajaran yang
mana guru menciptakan situasi sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa didorong
agar mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka
menemukan prinsip atau pengetahuan bagi dirinya.[4]
D. Macam-macam pendekatan
Terdapat sejumlah klasifikasi
pendekatan dalam pembelajaran yang telah banyak disampaikan oleh para ahli
namun tidak jarang antara satu ahli dengan ahli yang lain berbeda pendapat,
tentu semua perbedaan klasifikasi itu didasarkan pada satu timbangan atau satu
sudut pandang tertentu.maka secara umum pendekatan pembelajaran dibagi menjadi
dua jenis pendekatan,sebagaimana di sampaikan oleh Royy Killen(1998) yakni
pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.
a.
Pendekatan yang berpusat pada
guru adalah pembelajaran yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang
kontrol selama proses pembelajaran baik organisasi,materi maupun waktu.
b.
Pendekatan yang berpusat pada
siswa adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran
yang bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai fasilitator.[5]
[1]Dr. Muhibbin Syah, M.Ed. Psikologi
pendidikan, cet-ke1, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2010) hlm. 125-126
[2]Syaiful Bahri Djamarah, Strategi
Belajar Mengajar, cet-ke1, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1996) hlm.62-70
[3]Drs. H.Ahmad Bahri, M.Pd. Strategi
Belajar Mengajar Dan Micro Teaching, cet-ke1, (Pisangan,ciputat: PT CIPUTAT
PRESS, 2005) hlm. 10-14
[4]Suyadi, M.Pd.I, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter,
cet-ke1, (bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013) hlm.162-163
[5]Dr. H.Zaenal Mustakim, M.Ag, srategi
dan metode pembelajaran, cet-ke5, ( Pekalongan: IAIN PRESS, 2017) hlm.76-77
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Jadi, pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran,yang merujuk pada terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum,menginspirasi,menguatkan dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dalam mengajar guru harus pandai
menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa
merugikan anak didik. Bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau
sudut pandang yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses
pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Syah
Muhibbin, 2010. Psikologi pendidikan. Bandung: PT.REMAJA ROSDAKARYA
Djamarah Syaiful Bahri,1996. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT.RINEKA
CIPTA
.Bahri Ahmad, Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching, 2005. Pisangan,ciputat: PT.CIPUTAT PRESS
Suyadi,
Strategi Pembelajaran Pendidikan
Karakter,2013. Bandung: PT.REMAJA ROSDAKARYA
ZAQIA AGHNI SYAHIDA, Lahir di
Pekalongan pada tanggal 21 FEBRUARI
1998, saya telah melewati jenjang pendidikan dari TK RA Muslimat NU podo,
dilanjut di SD N 01 podo, kemudian lanjut ke jenjang SLTP di SMP ISLAM
WALISONGO GEMBONG, selanjutnya lanjut di SMA NU AL-MINAWWIR,GRINGSING BATANG,
dan saya memiliki cita-cita menjadi guru MI karena saya senang ketika mengajar
anak-anak kecil. Maka dari itu sekarang saya menempuh pendidikan di IAIN
Pekalongan dengan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan semester 3. Semoga cita-cita saya bisa tercapai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar