Laman

new post

zzz

Rabu, 04 Oktober 2017

sbm B 6-a HAKIKAT PENDEKATAN

“PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR” 
HAKIKAT PENDEKATAN

ZAQIA AGHNI SYAHIDA
(2023116073)
Kelas B

 JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
IAIN PEKALONGAN
2017



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas keridhoaan Allah swt yang telah memberikan beribu-ribu kenikmatan, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAKIKAT PENDEKATAN”
Yang kedua sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan semua umatnya hingga akhir zaman.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapat dan menerima bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari yang terhormat bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.  Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan makna dan manfaat bagi pembaca. Penulis telah berusaha menyelesaian makalah ini dengan baik. Apabila ditemui kesalahan oleh pembaca, penulis menerima kritik dan saran.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb. 

                                                                             Pekalongan,   September 2017
                                                                                                            Penulis

ZAQIA AGHNI SYAHIDA
                                                                                                            NIM.2023116073






BAB I
PENDAHULUAN

Tema               : Pendekatan dalam pembelajaran
Sub Tema        : hakikat pendekatan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman. Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri,maka sangat lah pitingterjadinya interaksi yang terjadi antara murid dengan guru. Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran,pendidikan harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana.
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Hakikat pendekatan
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna sehingga seringkali orang bingung membedakan nya slah satunya adalah pendekatan.
Berikut ini ada beberapa hakikat pendekatan menurut Edward M. Anthoni:
a)    Pendekatan adalah seperangkat asumsi yang berhubungan tentang hakikat pembelajaran bahasa dan belajar bahasa yang digunakan sebagai landasan
b)   Pendekatan bersifat aksiomatis dalam arti kebenaran tidak dapat dipertanyakan lagi
c)    Pendekatan menggambarkan hakikat suatu mata pelajaran yang diajarkan
d)    Pendekatan mengemukakan titik pandang,filosofi, dan kebenaran suatu hal yang diyakini oleh seseorang serta tidak perlu dibuktikan lagi
e)    Pendekatan sering tidak berlandasan argument kecuali efektifitas metode yang dikembangkan berdasarkan pendekatan tersebut.
Jadi, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,yang merujuk pada terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,menginspirasi,menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.[1]
Dalam mengajar guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar, seperti di bawah ini:
1.    Pendekatan individual
Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran.pengelola kelas sangat memerlukan pendekatan individual. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual,sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas.
2.    Pendekatan kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan ini memang suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik.ketika guru menggunakan pendekatan kelompok,maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metodeyang akan dipakaisudah dikuasai,dan bahan yang akan diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok.
3.    Pendekatan bervariasi
Ketika guru dihadapan kepada permasalahn anak didik yang bermasalah, maka guru akan berhadapn dengan permasalahan anak didik yang bervariasi. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam.maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan belajar.
4.    Pendekatan edukatif
Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif.setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma sosial, dan norma agama.
5.    Pendekatan pengalaman
Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga. Belajar pengalaman adalah lebih baik dari pada sekadar bicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali. Meskipun pengalaman diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik.suatu pengalaman dikatakan tidak mendidik jika guru tidak membawaanak ke arah tujuan pendidikan, akan tetapi menyeleweng dari tujuan itu. Untuk pendidikan agama islam, pendekatan pengalaman yaitu suatu pendekatan yang memberikan pengalaman keagamaan kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan.[2]
B.     Pendekatan mengajar
Ada beberapa pendapat mengenai pendekatan mengajar. Richar Anderson mengajukan dua pendekatan yang berorientasi kepada guru dan pendekatan yang berorientasi kepada siswa. Kedua pendapat pada hakikatnya sama, hanya nama dan istilah saja yang berbeda, sedangkan Bruced Joyce, mengemukakanempat kata gori, yakni model informasi,model personel,model interaksisosial, dan model tingkah laku.
a.         Pendekatan model informasi
Pendekatan ini bertolak dari pandangan, bahwa tingkah laku di kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar.hakikat mengajar menurut pamdangan ini adalah menyampaikan ilmu penetahuan kepada siswa.biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan danpenuturan secara lisan.
b.    Pendekatan inquiry
Merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah.peran guru dalam pendekatan ini adalah, membimbing belajar.
c.    Pendekatan interaksi sosial
Pendekatan ini menekankanterbentuknya hubungan antara individu/siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial individu dengan masyarakat.
d.    Pendekatan tingkah laku
Pendekatan ini menekankan kepada teori tingkah laku individu pada dasarnya di kontrol oleh stimulus dan respon yang diberikan individu.[3]


C.     PENDEKATAN INQUIRY
Pengertian menurut para ahli dibawah ini:
a.       Menurut Sanjaya, 2008:196, Pendekatan ini merupakan rangkaina kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertannyakan.
b.      Menurut Gulo,2008:35, pendekatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang dilibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis,kritis,logis,analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuaannya dengan penuh percaya diri.
c.       Menurut Burden & Byrd, 1]994:40, pendekatan ini merupakan pendekatan kognitif dalam pembelajaran yang mana guru menciptakan situasi sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa didorong agar mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip atau pengetahuan bagi dirinya.[4]
D.     Macam-macam pendekatan
Terdapat sejumlah klasifikasi pendekatan dalam pembelajaran yang telah banyak disampaikan oleh para ahli namun tidak jarang antara satu ahli dengan ahli yang lain berbeda pendapat, tentu semua perbedaan klasifikasi itu didasarkan pada satu timbangan atau satu sudut pandang tertentu.maka secara umum pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua jenis pendekatan,sebagaimana di sampaikan oleh Royy Killen(1998) yakni pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.
a.       Pendekatan yang berpusat pada guru adalah pembelajaran yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran baik organisasi,materi maupun waktu.
b.      Pendekatan yang berpusat pada siswa adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran yang bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai fasilitator.[5]



[1]Dr. Muhibbin Syah, M.Ed. Psikologi pendidikan, cet-ke1, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2010) hlm. 125-126
[2]Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, cet-ke1, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1996) hlm.62-70


[3]Drs. H.Ahmad Bahri, M.Pd. Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching, cet-ke1, (Pisangan,ciputat: PT CIPUTAT PRESS, 2005) hlm. 10-14
[4]Suyadi, M.Pd.I,  Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, cet-ke1, (bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013) hlm.162-163




































[5]Dr. H.Zaenal Mustakim, M.Ag, srategi dan metode pembelajaran, cet-ke5, ( Pekalongan: IAIN PRESS, 2017) hlm.76-77



































BAB III
PENUTUPAN
A.    Kesimpulan
Jadi, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,yang merujuk pada terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,menginspirasi,menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dalam mengajar guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses pembelajaran.


  


DAFTAR PUSTAKA

 Syah Muhibbin, 2010.  Psikologi pendidikan. Bandung: PT.REMAJA ROSDAKARYA
Djamarah Syaiful Bahri,1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA
.Bahri Ahmad, Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching, 2005. Pisangan,ciputat: PT.CIPUTAT PRESS
Suyadi,  Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter,2013. Bandung: PT.REMAJA ROSDAKARYA
Mustakim zaenal, 2017. srategi dan metode pembelajaran Pekalongan: IAIN PRESS





ZAQIA AGHNI SYAHIDA, Lahir di Pekalongan  pada tanggal 21 FEBRUARI 1998, saya telah melewati jenjang pendidikan dari TK RA Muslimat NU podo, dilanjut di SD N 01 podo, kemudian lanjut ke jenjang SLTP di SMP ISLAM WALISONGO GEMBONG, selanjutnya lanjut di SMA NU AL-MINAWWIR,GRINGSING BATANG, dan saya memiliki cita-cita menjadi guru MI karena saya senang ketika mengajar anak-anak kecil. Maka dari itu sekarang saya menempuh pendidikan di IAIN Pekalongan dengan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan semester 3. Semoga cita-cita saya bisa tercapai





Tidak ada komentar:

Posting Komentar