Laman

new post

zzz

Kamis, 19 Oktober 2017

sbm E 8-b MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

 METODE PEMBELAJARAN
MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL


FAZA SAFIRA SARI
2021115154
Kelas E


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT , karena dengan Rahmat, karunia, serta Taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Prinsp-prinsip pembelajaran” . Saya sangat berterima kasih kepada bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar di IAIN pekalongan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas ini.
           Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Prinsp-prinsip pembelajaran , saya menyadari sepenuhnya bahwa di makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
           Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Bapak dosen dan para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Pekalongan, 19 Oktober 2017


Faza Savira Sari


BAB I
PENDAHULUAN

A. Tema              
Tema garis besar makalah ini adalah “Metode Pembelajaran”.
B. Sub Tema
Sub Tema nya adalah “Metode Pembelajaran Konvensional dan Macamnya”.
C. Mengapa Penting dikaji
Tema ini penting dikaji karena kita nantinya akan menjadi seorang guru harus tahu tentang metode pembelajaran dan macam macamnya supaya nantinya dalam kita mengajar akan berjalan lancar teratur dan terhindar dari beberapa hambatan dalam proses pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Belajar Konvensional
Metode ini adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering dinamakan metode tradisional, metode pembelajaran yang dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
B. Macam-macam Metode Belajar Konvensional
Adapun macam-macam metode konvensional antara lain, metode pembiasaan, metode keteladanan, metode penghargaan, metode hukuman, metode ceramah, metode latihan, metode bercerita, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode karyawisata, metode diskusi, metode eksperimen, metode proyek, metode tugas dan resitasi, metode problem solving, dan metode sosiodrama :
1. Metode pembiasaan
Metode ini mengutamakan proses untuk membuat seseorang menjadi terbiasa. Metode ini hendaknya diterapkan pada peserta didik sedini mungkin, sebab ia memiliki daya ingat yang kuat dan sikap yang belum matang, sehingga mudah mengikuti, meniru, dan membiasakan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
2.  Metode keteladanan
Metode ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan member keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental, dan kepribadiannya secara benar.
3. Metode penghargaan
Metode ini mengedepankan kegembiraan dan positif thingking, yaitu memberikan hadiah pada anak didik, baik yang berprestasi akademik maupun yang berperilaku baik. Adapun kelebihan metode ini adalah mampu menciptakan kompetisi obyektif peserta didik untuk melakukan hal-hal yang positif dan progresif, serta dapat menjadi motivasi siswa lainnya untuk belajar lebih giat lagi.
Adapun kekurangan dari metode ini adalah dapat menimbulkan dampak negative manakala guru berlebihan dalam melaksanakannya, sehingga mengakibatkan siswa besar kepala, sombong dan merasa dirinya lebih baik dan lebih tinggi dari teman-teman lainnya.
4. Metode hukuman
Metode ini merupakan lawan dari metode pemberian hadiah. Pelaksanaannya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan siswa dari kesalahan yang diulang-ulang.
Kelebihan metode ini untukk memperbaiki kesalahan siswa, sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Adapun kekurangan metode ini adalah jika hukuman yang diberikan tidak bersifat akademik, maka akan membangkitkan emosional anak didik, suasana menjadi rusuh, tidak kondusif, anak takut, kurang percaya diri, pemalas, dan yang paling tragis lagi adalah mengurangi keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat dan berbuat.
5. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan guru pada waktu mengajar dengan menggunakan metode ceramah adalah :
a) Guru akan menjadi satu-satunya pusat perhatian. Oleh karena itu sebelum memulai ceramah perlu mengkoreksi diri, antara lain berkaitan dengan pakaian, make up, dan lain-lain.
b) Untuk mengarahkan peserta didik, ceramah sebaiknya dimulai dengan menyampaikan tujuan pengajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran.
c) Sampaikan garis besar bahan ajar, baik secara lisan maupun tertulis.
d) Hubungkan materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh para peserta didik.
6. Metode latihan
Metode latihan disebut juga metode training, yaitu suatu cara belajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
7. Metode bercerita
Metode bercerita ialah suatu cara mengajar dengan bercerita. Pada hakikatnya metode bercerita sama dengan metode ceramah. Karena informasi disampaikan melalui penuturan atau penjelasan lisan dari seseorang kepada orang lain.
8. Metode tanya jawab
Metode Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangkan ketrampilan mengamati, menginterpretasi, mengklasifikasikan, membuat kesimpulan, menerapkan, dan mengkomunikasikan.
9. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajar, baik sebenarnya maupun tirua, yang sering ditandai dengan penjelasan lisan.dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.
10. Metode karyawisata
Metode karyawisata adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh peserta didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Agar teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Masa persiapan guru perlu menetapkan :
· Perumusan tujuan intruksional yang jelas.
· Pertimbangkan pemilihan teknik itu.
· Keperluan menghubungi pemimpin objek yang akan dikunjungi, untuk merundingkan segala sesuatunya.
· Penyusunan perencanaan yang masak, membagi membagi tugas-tugas dan menyiapkan sarana.
· Pembagian siswa dalam kelompok, mengirim utusan.
b) Masa pelaksanaan karya wisata
· Pemimpin rombongan mengatur segalannya dibantu petugas-petugas lainnya.
· Memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama
· Memberi petunjuk bila perlu.
c) Masa kembali dari karya wisata
· Mengadakan diskusi mengenai segala hal nasil dari karya wisata itu.
· Menyusun laporan, atau paper atau kesimpulan yang diperoleh.
· Tindak lanjut dari hasil kegiatan karya wisata.
11. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
12. Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnyaterlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variable, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
13. Metode proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
14. Metode metode tugas dan resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
15. Metode problem solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Adapun langkah-langkah nya sebagai berikut :
a) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
b) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
c) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
d) Menarik kesimpulan, artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.
16. Metode sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah :
a) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
d) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang guru dalam mengajar hendaknya memakai metode yang sesuai dengan kondisi siswanya, salah satunya adalah metode konvensional. Adapun macam-macam metode konvensional yaitu :
1. Metode pembiasaan,
2. Metode keteladanan,
3. Metode penghargaan,
4. Metode hukuman,
5.  Metode ceramah,
6. Metode latihan,
7. Metode bercerita,
8. Metode tanya jawab,
9. Metode demonstrasi,
10. Metode karyawisata,
11. Metode diskusi,
12. Metode eksperimen,
13. Metode proyek,
14.  Metode tugas dan resitasi,
15. Metode problem solving, dan
16.  Metode sosiodrama.

DAFTAR PUSTAKA

Mustakim, Zaenal. 2017.  Strategi & Metode Pembelajaran (Edisi Revisi).  Pekalongan : IAIN Pekalongan Press.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia.

PROFIL PEMAKALAH


Nama     : Faza Savira Sari                    
Nim              : 2021115154              
TTL            : Pekalongan, 9 Mei 1997               
Alamat     : Jl. KH Mas Mansyur Bendan Gg.2 No.24 Pekalongan
Riwayat Pendidikan   :
1. TK Al-Irsyad Pekalongan
2. SD Islam 04 Pekalongan
3. SMP Islam Pekalongan
4. MAN 02 Pekalongan
5. IAIN Pekalongan Tahun 2015 sampai sekarang




e)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar