Laman

new post

zzz

Rabu, 04 Oktober 2017

sbm F 6-c “CONTOH-CONTOH PENDEKATAN ”

PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR
“CONTOH-CONTOH PENDEKATAN ”

Wildani Safitriani
2021115185
KELAS: F

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Contoh-contoh Pendekatan”. Kemudian Shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar di kampus IAIN Pekalongan. Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.




Pekalongan,04 Oktokber 2017
                                                                                    Penulis,










BAB I
PENDAHULUAN

Tema: Pendekatan Belajar Mengajar
Sub Tema : Contoh-contoh Pendekatan
Mengapa penting dikaji?
Dalam strategi belajar mengajar mengapa contoh-contoh pendekatan ini di kaji karena jika seseorang guru tidak tau tentang bagaimana cara mendekatkan peserta didik baru untuk ber adabtasi dengan lingkungan sekolah,di kelas,di luar kelas,dan bahkan dalam proses belajar mengajar maka dari itulah perlu dikaji agar guru itu tau bagaimana cara pendekatan guru dengan peserta didik baru maupun lama didalam kelas maupun diluar kelas dan agar bisa mengetahui bagaimana cara agar dalam proses belajar mengajar itu berjalan dengan baik dan efektif dan meningkatkan keaktifan peserta didik dan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan inilah agar guru mengetahuinya dan perlu dikaji.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pendekatan Belajar Mengajar
Dalam mengajar pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijkasana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan.setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang pendidik ambil dalam pengajaran.[1]
Menurut para ahli pendekatan belajar mengajar adalah sebagi berikut:
1.      Menurut Babbage,Byer dan Redding bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara untuk memulai dan mengenalkan berbagai gagasan/materi ajar.
2.      Menurut Gulo bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam proses pembelajaran.
3.      Menurut Suprihatiningrum pendekatan pembelajaran adalah sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.
Dari beberapa pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses pembelajaran.
Apabila dilihat dari sudut pandang besar kecilnya peran guru atau murid sebagai pusat sumber belajar proses pembelajaran maka secara umum pendekatan pembelajaran maka secara umum pendekatan dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagaimana yang di sampaikan oleh Royy Killen yakni :
1.      Pendekatan yang berpusat pada guru
Adalah pembelajaran yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembeajaran baik organisasi, maupun materi waktu. Misalnya ketika dalam pembelajaran di kelas lebih dominan peran guru dalam memberikan materi, sementara peserta didik hanya mendengarkan dan menerima materi yang di sampaikan oleh guru bahkan pesera didik tidak di beri kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan materi maka pada saat itu proses pembelajaran telah berpusat pada guru.
2.      Pendekatan yang berpusat pada siswa
Adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar yang bertugas mengeksplorasi materi sengan bantuan guru sebagai fasilitator. Misalnya guru membimbing, mengarahkan, mengorganisasi, kegiatan dan memotivasi peserta didik untuk selalu berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran.[2]
B.     Macam-Macam Pendekatan dan Contohnya
Ada beberapa pendekatan yang diharapkan dapat membantu pendidik dalam melaksanakan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya:
a.       Pendekatan Individual
Pada kasus-kasus tertentu yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar dapat diatasi dengan pendekatan individual. Misalnya untuk menghentikan anak didik yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan atau memindahkan dari salah satu anak didik tersebut pada tempat yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh. Anak didik yang suka berbicara ditempatkan pada kelompok anak didik yang pendiam. Kesulitan belajar anak didik lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendektan individual walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.jadi pendekatan individual adalah pendekatan yang di lakukan guru dengan memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual masing-masing.
b.      Pendekatan kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu saat di perlukan dan digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo socius yaitu makhluk yang cenderung untukhidup bersama. Dengan penekanan pendekatan kelompok diharapkan dapat di tumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada pada diri mereka masing-masing sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Dan mereka sadar bahwa hidup saling ketergantungan tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri tanpa keterlibatan makhluk lain langsung atau tidak langsung.
Pendekatan kelompok adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan tujuan membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik serta membina sikap kesetiakawanan sosial. Misalnya anak didik dibiasakan hidup bersama bekerja sama dengan kelompok sehingga akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang kekurangan. Dan sebaliknya mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyaikelebihan tanpa rasa minder. Persaingan positifpun terjadi di kelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang optimal serta anak didik menjadi aktif,kreatif dan mandiri.
c.       Pendekatan variasi
Permasalahan yang di hadapi anak didik biasanya bervariasi maka pendekatan yang digunakan pendidik akan lebih tepat dengan menggunakan pendekatan variasi. Misalnya anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda cara pemecahannya dan mendekat pendekatan yang berbeda-beda pula. Pendekatan bervariasi adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan anak didikyang bervariasi dengan menggunakan variasi teknik pemecahan masalah tersebut. Misalnya permasalahan anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka bicara akan berbeda cara penyelesaianya dan menghendaki pendekatan yang berbeda pula. Demikian juga halnya anak didik yang membuat keributan disini guru dapat menggunakan teknik pemecahan masalah dengan pendekatan ini.
d.      Pendekatan edukatif
Pendekatan yang benar bagi pendidik adalah pendekatan edukatif. Setiap tindakan sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak agar menghargai norma hukum,susila,sosial dan agama. Dengan tujuan meletakan dan membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang mulia. Pendekatan edukatif adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru terhadap anak didik yang bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum,susila,moral, sosial,dan agama. Misalnya ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu tetapi mereka disuruh berbaris didepan pintu masuk dan ketua kelas diperintahkan untuk mengatur barisan dan anak anak berbaris dalam kelompok sejenisnya. Semuanya di persilahkan masuk kelas satu persatu menyalami guru dan mencium tangan guru sebelum dilepas.[3]
e.       Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru dengan memberikan pengalaman-pengalaman terhadap siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai pendidikan misalnya untuk pendidikan agama islam dilakukan pendekatan keagamaan dengan cara siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan baik secara individual maupun kelompok. Ketika bulan ramadhan tiba semua kaum muslim diwajibkan melaksanakan ibadah puasa,dimalam bulan ramadhan setelah menunaikan shalat tarawih dilanjutkan dengan kegiatan ceramah agama oleh para tokoh agama di setempat dan siswa mendengarkan.
f.       Pendekatan pembiasaan
Pendekatan pembiasaan adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid melalui cara menanamkan kebiasaaan yang baik dalam kehidupan mereka. Misalnya menanamkan kebiasaan untuk jujur, tidak berdusta, disiplin, tidak uska berkelahi, ikhlas, gemar menolong, suka membantu fakir miskin aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang baik-baik dan lain-lain.
g.      Pendekatan emosioanal
Pendekatan emosional adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid melalui rangsangan verbal maupun nonverbal serta melalui sentuhan-sentuhan emosi (perasaan). Misalnya melalui rangsangan verbal seperti ceramah,cerita,sindiran,pujian,ejekan,berita,dialog,anjuran,perintah dansebagainya. Sedangkan nonverbal seperti bentuk perilaku berupa sikap dan perbuatan.
h.      Pendekatan rasional
Pendekatan rasional adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid dengan cara membimbing perkembangan berfikir murid ke arah yang lebih baik sesuai dengan tingkatan usia. Misalnya pembuktian sesuatu tentang suatu yang berhubungan dengan masalah keagamaan harus disesuaikan dengan tingkat berfikir anak. Kesalahan pembuktian akan berakibat fatal bagi perkembangan jiwa anak, usaha yang terpenting bagi guru adalah bagaimana memberikan kebenaran pada akal (rasio) dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agama,termasuk mencoba memahami hikmah dan fungsi ajaran agama.
i.        Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid dengan mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu untuk kepentingan hidup anak didik. Misalnya pelajaran agama yang diberikan di kelas diimplementasikan kedalam kehidupan sehari-hari anak didik  dan juga anak didik dapat merasakan manfaat ilmu didapatnya di sekolah.
j.        Pendekatan Keagamaan
Pendekatan kegamaan adalah pendekatan yang memasuki unsur-unsur agama dalam setiap mata pelajaran dan untuk menanamkan jiwa agama dalam diri siswa. Misalnya guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran umum, seperti guru menerangkan pelajaran biologi atau fisika, disitu telah disebutkan di dalam Al-Qur’an surat yasiin ayat 34,36,37,38,39,40 dengan tujuan memperkecil kerdilnya jiwa agama tidak diceemoohkan dan dilecehkan tetapi diyakini, dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh siswa.
k.      Pendekatan kebermaknaan
Pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Misalnya pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa inggris dan disini guru sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasanya. [4]
            Di dalam bukunya M.Subana dan Sunarti ada beberapa pendekatan-pendekatan yaitu :
1.      Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan ini merupakan perlakuan yang di terapkan dalam proses belajar mengajar menggunakan daya pikir dan kreasi dan efektif guna mencapai tujuan. Misalnya dalam kemampuan mengamati, menafsirkan hasil pengamatan, kemampuan mengklasifikasikan, kemampuan menghitung, kemampuan mengukur dan sebagainya yang semua itu menggunakan daya pikir, kreasi, dan efektif dan mencapai tujuan.
2.      Pendekatan Intergratif
Pendekatan Integratif adalah ancangan (kebijakan) pembelajaran bahasa dengan menyajikan bahan ajar secara terpadu, yaitu dengan menyatukan,menghubungkan,atau mengaitkan bahan ajar sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah. Misalkan pembelajaran membaca sebagai fokus dapat dilakukan terpadu dengan menghubungkan atau mengaitkan dengan pembelajaran kosa kata,struktur,menulis, dan berbicara.[5]
Di dalam bukunya Dimyati dan Mudjiono yang berjudul Belajar dan Pembelajaranjuga mempunyai satu pendekatan yaitu:
1.      Pendekatan CBSA (Student Active Learning)
Pendekatan CBSA merupakan pembelajaran yang mengarah kepada pengoptimalisasian perlibatan intelektual emosional siswa dalam proses pembelajaran dengan pelibatan fisik siswa. Misalnya dalam bentuk kegiatan fisik dapat diamati membaca, mengdengarkan,menulis, meragakan dan mengukur,kemudian dalam kegiatan psikis seperti mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen dan membandingkan satu konsep dengan konsep yang lainnya dan contoh yang lain yaitu pada waktu kegiatan kognitif dalam pencapaian atau perolehan pengetahuan pada saat siswa mengadakan latihan-latihan dalam pembentukkan ketrampilan,dan sewaktu siswa menghayati dan menginternalisasikan nilai-nilai pembentukkan sikap dan nilai.[6]























BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Dalam macam-macam pendekatan dalam proses belajar mengajar dapat disimpulkan sebagai berikut pendekatan individual, pendekatan kelompok, pendekatan bervariasi, pendekatan edukatif, pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan rasional, pendekatan fungsional, pendekatan keagamaan, pendekatan kebermaknaan, pendekatan integratif,STAD,Jigsaw dan CBSA.
2.      Saran
Dari bermacam-macam pendekatan dalam proses belajar mengajar, diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan mempraktekkan pendekatan itu untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam upaya membentuk kepribadian anak didik sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.














DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri.Guru dan Anak Didik.2000.jakarta:PT Rineka Cipta.
Mujiono,Dimyati.Belajar dan Pembelajaran.1999.Jakarta:PT Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal.Strategi dan Metode Pembelajaran.2017.Pekalongan:IAIN pekalongan press.
Sunarti,M.Subana.Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia berbagai Pendekatan,metode teknik,dan media pengajaran.2000.Bandung:CV PUSTAKA SETIA.
Zaid Aswan,Syaiful Bahri Djamarah.Strategi Belajar Mengajar.2002.Jakarta:Rineka Cipta.





PROFIL

Nama               : Wildani Safitriani
TTL                 : Pemalang, 17 juli 1997
Nim                 : 2021115185
Alamat                        : Desa Sidokare, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang
Hobby                         : Memasak
Pendidikan      : -SD N 01 Sidokare
                        -SMP N 04 Petarukan
                        -SMA N 01 Petarukan
                        -IAIN Pekalongan




[1] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaid,Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta:Rineka Cipta,2002),hlm.61-62
[2] Zaenal Mustakim,Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan:IAIN pekalongan press,2017),hlm.75
[3]Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukasi,(Jakarta:PT Rineka Cipta,2000),hlm.6-9
[4]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaid,Op.Cit,hlm.62-81
[5]M.Subana dan Sunarti,Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia berbagai Pendekatan,metode teknik,dan media pengajaran,(Bandung:CV PUSTAKA SETIA,2000),hlm.69-70
[6]Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:PT Rineka Cipta,1999),hlm.114-115.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar