ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR
“MANFAAT ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN”
Widiyastuti
(2021115240)
Kelas F
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Manfaat Alat dan Media Pembelajaran” tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam tak lupa saya haturkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw, yang telah mengantarkan umatnya dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, Muhammad Hufron, M.S.I yang telah membimbing saya dalam belajar, keluarga dan teman-teman yang telah membantu dan mendukung saya hingga terselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari bahwa tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan pada makalah ini. Oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah Swt meridhoi dan dicatat sebagai ibadah di sisi-Nya. Aamiin
Pekalongan, 27 Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan Islam seiring dengan tujuan Allah menciptakan manusia, yaitu sebagai hamba yanag mengabdi kepada-Nya. Pengabdian kepada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwujudkan dalam bentuk amaliah yang baik. Pengabdian kepada Allah merupakan jembatan untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Sehubungan dengan itu, untuk menciptakan suatu pendidikan Islam yang bermutu, yang dapat menciptakan suasana kondusif maka diperlukan alat/media pendidikan. Alat atau media pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan suasana tersebut. Sebab alat atau media merupakan sarana yang dapat membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya alat atau media pembelajaran tersebut dapat membuat murid lebih cepat menanggapi pelajaran dan juga dapat membantu guru dalam menciptakan iklim emosional yang sehat diantara murid-muridnya. Bahkan alat atau media pembelajaran tersebut dapat membantu guru membawa dunia ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan samar-samar sifatnya menjadi konkret dan mudah dimengerti oleh murid.
B. Tema:
Alat dan Media Belajar Mengajar
C. Sub tema:
Manfaat Alat dan Media Pembelajaran
D. Penting untuk dikaji
Dalam pembelajaran, alat atau media jelas diperlukan. Sebab alat atau media pembelajaran memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alat Pembelajaran
1. Pengertian Alat Pembelajaran
Alat (device), bisa disebut dengan istilah hardware (perangkat keras), yang digunakan untuk menyajikan pesan. Contohnya adalah proyektor film, film bingkai, proyektor overhead, video tape dan cassette recorder, pesawat radio dan televisi. Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Alat pembelajaran mempunyai wujud fisik dan non fisik. Alat pembelajaran yang berwujud fisik, dibagi menjadi dua jenis: a) Alat pembelajaran yang tidak berhubungan langsung (tidak membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan prasarana (sarpras) pembelajaran, dan b) Alat pembelajaran yang berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran. Sedang alat pembelajaran yang berwujud non fisik, antara lain berupa; perintah, larangan, hukuman, ganjaran. Alat-alat pembelajaran non fisik ini mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama dengan alat pembelajaran fisik yaitu digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penggunaan alat pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik, tentunya dengan memperhatikan asas edukatif, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan terjadi hal-hal yang kurang baik. Sebagai contoh, penggunaan alat pembelajaran berupa hukuman, harus dilakukan dengan cara mendidik (hukuman yang mendidik) yaitu dengan syarat dilakukan secara bermartabat (tidak merendahkan peserta didik), tidak berupa hukuman fisik, dilakukan tidak karena dendam dan hukuman yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan (tidak berlebihan).
2. Macam-Macam Alat Pembelajaran dan Kegunaannya
a. Papan Tulis
Alat pengajaran ini sangat populer, digunakan oleh sekolah yang tradisional maupun yang modern dan dapat dikombinasikan dengan alat pengajaran lainnya seperti radio, TV. Alat ini dimanfaatkan dalam tiap metode pengajaran. Papan tulis dapat dipakai untuk menulis, membuat gambar, grafik, diagram, peta, dan sebagainya dengan kapur (untuk black board) atau spidol (untuk white board).
b. Buku Pelajaran
Kegunaan buku pelajaran antara lain:
1) Membantu guru melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2) Merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran.
3) Memberi kesempatan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
4) Dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya dan bila direvisi dapat bertahan dalam waktu yang lama.
5) Buku pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan standar pengajaran.
6) Memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan, sekalipun guru berganti.
7) Memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap bila guru menggunakannya dari tahun ke tahun.
c. Film
Beberapa keuntungan menggunakan film:
1) Film sangat baik menjelaskan suatu proses, bila perlu dengan menggunakan “slow motion”.
2) Tiap murid dapat belajar sesuatu dari film, yang pandai maupun yang kurang pandai.
3) Film sejarah dapat menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.
4) Film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain dan dari masa yang satu ke masa yang lain.
5) Film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
d. Tape Recorder
Keuntungan menggunakan tape recorder antara lain:
1) Murid dapat mendengarkan kembali apa yang diucapkan atau dibacanya agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan.
2) Dengan tape recorder dapat diketahui kemajuan anak dalam aspek-aspek bahasa seperti lafal, kelancaran berbicara susunan kalimat dan sebagainya bila dibandingkan kemampuan anak sebelum dan sesudahnya.
3) Tape recorder dapat digunakan dalam interview atau untuk merekam pelajaran atau ceramah orang ahli, dan lain-lain.
e. Siaran dalam Proses Pendidikan
Perkembangan perpustakaan dan alat audio visual, termasuk siaran radio dan televisi turut mengembangkan kesempatan dan kesanggupan untuk belajar mandiri, tanpa selalu mendapat bimbingan dari guru.
Beberapa keuntungan menggunakan siaran radio dan televisi:
1) Siaran dapat membawa dunia luar ke dalam kelas yang menyamai pengalaman langsung.
2) Siaran merupakan sumber informasi yang paling mutakhir dalam bentuk yang mudah dipahami, di samping buku, gambar, film, dan lain-lain.
3) Siaran menciptakan suasana yang menyenangkan, merangsang dan membangkitkan ide-ide baru.
4) Cara penyajian oleh siaran sangat hidup, menarik dan mengundang keterlibatan anak dalam peristiwa-perisyiwa yang diperlihatkan.
5) Siaran dapat mengembangkan kesanggupan dan ketrampilan atau teknik untuk melihat dan mendengarkan.
f. Komputer
Komputer sebagai alat pelajaran (CAI atau Computer Assisted Instruction) mempunyai sejumlah keuntungan:
1) Ia dapat membantu murid dan guru dalam pelajaran.
2) CAI memiliki banyak kemampuan yang dapat dimanfaatkan segera seperti membuat hitungan atau mereproduksi grafik, gambaran dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia manapun.
3) CAI sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan penulis pelajaran atau penyusun kurikulum.
4) CAI dan mengajar oleh guru dapat saling melengkapi.
5) Selain itu komputer dapat pula menilai hasil setiap pelajar dengan segera.
3. Manfaat Alat Pembelajaran
Selain meningkatkan daya ingat anak terhadap sebuah pelajaran, penggunaan alat pembelajaran juga memiliki sejumlah kegunaan lainnya, di antaranya:
1) Memperkokoh Konsentrasi
Pada zaman modern ini, ada banyak sekali hal yang dapat mengalihkan perhatian anak dari pelajaran sekolah. Misalnya, suara musik penjual es krim, gangguan teman sebaya yang bosan, atau temannya yang menangis. Semua itu dapat mengganggu konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita anak. Belum lagi, ada banyak lagi media hiburan yang lebih menarik, seperti televisi, DVD dan mainan anak. untuk menyiasati hal ini, pendidik dapat memanfaatkan alat pembelajaran.
2) Mengajar dengan Lebih Cepat
Waktu untuk menyampaikan pelajaran sering kali terbatas. Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja mungkin dapat disalah pahami oleh pendengarnya, belum lagi waktu yang dipakai juga panjang. Namun, dengan bantuan alat pembelajaran, pendidik juga dapat menjelaskan banyak hal dalam waktu yang lebih singkat, juga dapat mencapai hasil mengajar dengan lebih cepat.
3) Mengatasi Masalah Keterbatasan Waktu
Dengan alat-alat pembelajaran, kita dapat menampilkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk alat-alat peraga tertentu. Dengan demikian, masalah keterbatasan waktu dapat teratasi.
4) Mengatasi Masalah Keterbatasan Tempat
Hampir semua peristiwa yang dalam al-Qur’an terjadi di wilayah Palestina. Jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia. kita hampir tidak mungkin mengajak anak-anak mengunjungi langsung ke sana. Kendala ini dapat disiasati dengan penggunaan alat pembelajaran. Misalnya, dengan menunjukkan peta atau foto wilayah Palestina.
5) Menyampaikan Suatu Konsep dalam Bentuk yang Baru
Alat pembelajaran yang berbentuk gambar sketsa, bagan, dan lain-lain, memudahkan penerimaan suatu konsep yang jelas dengan segera dan dapat merangsang pikiran. Alat pembelajaran juga dapat memberikan penerangan dan penjelasan yang baru dan nyata.
6) Menambah Daya Pengertian
Penggunaan alat pembelajaran harus bervariasi agar di tengah suasana yang segar dan menyenangkan, murid dapat mempelajari kebenaran dengan lebih efektif.
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (وَسَائِلِ)atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikanya. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses lompat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif dari media.
c. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Para ahli media merumuskan ciri-ciri penggunaan media dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi pada sasaran atau siswa,
b. Menerapkan konsep pendekatan sistem,
c. Memanfaatkan sumber media yang bervariasi.
3. Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behavior).
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pembelajaran.
d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
4. Media Pendidikan Agama
Media pendidikan agama ialah semua aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diragakan maupun teknik/metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Semua alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai pendidikan dan pengajaran agama kepada orang lain, segala sesuatu atau benda dapat dipakai sebagai media pengajaran agama seperti; papan tulis, buku pelajaran, buletin board dan display, film atau gambar hidup, radio pendidikan, televisi pendidikan, komputer, karyawisata, dan lain-lain.
5. Manfaat Media Pembelajaran
1) Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran.
2) Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
3) Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok.
4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
5) Dapat mengatasi sikap pasif anak dengan menimbulkan kegairahan belajar, interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan, serta memungkinkan anak didik belajar mandiri menurut kemampuan dan minatnya.
Menurut Kemp dan Dayton (1985), media memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran. Di antara kontribusi tersebut menurut kedua ahli tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2. Pembelajaran dapat lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan.
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
8. Peran guru berubah ke arah yang positif, artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar.
BAB III
KESIMPULAN
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Alat pembelajaran mempunyai wujud fisik dan non fisik. Alat pembelajaran yang berwujud fisik, dibagi menjadi dua jenis: a) Alat pembelajaran yang tidak berhubungan langsung (tidak membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan prasarana (sarpras) pembelajaran, dan b) Alat pembelajaran yang berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran. Sedang alat pembelajaran yang berwujud non fisik, antara lain berupa; perintah, larangan, hukuman, ganjaran.
Selain meningkatkan daya ingat anak terhadap sebuah pelajaran, penggunaan alat pembelajaran juga memiliki sejumlah kegunaan lainnya, di antaranya: memperkokoh konsentrasi, mengajar dengan lebih cepat, mengatasi masalah keterbatasan waktu, mengatasi masalah keterbatasan tempat, menyampaikan suatu konsep dalam bentuk yang baru dan menambah daya pengertian. Penggunaan alat pembelajaran harus bervariasi agar di tengah suasana yang segar dan menyenangkan, murid dapat mempelajari kebenaran dengan lebih efektif.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Asnawir, dan Basyiruddin, M. Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi Revisi). Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Nasution, S. 2012. Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sadiman, S. Arief, dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
DATA DIRI
Nama: Widiyastuti
Alamat: Jl. Wiroto, Gang 4, Desa Dadirejo Barat, Rt.01/Rw.02, Kec. Tirto, Kab. Pekalongan.
Riwayat Pendidikan:
- TK Muslimat NU Dadirejo
- SDN 02 Dadirejo
- SMP Islam Fatkhul Qowim Wonokerto
- SMA 1 Wiradesa.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar