Laman

new post

zzz

Sabtu, 06 Oktober 2018

SBM D F4 PENDEKATAN PEMBELAJARAN "PENERAPAN PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR"


Hafidz Alwi Bahtiyar
NIM. (2317104)
Kelas D

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018

 

KATA PENGANTAR


Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  Pendekatan Belajar Mengajar dengan tepat waktu, meskipun sangat jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para pengikut-pengikut beliau sampai akhir zaman. Amin
Makalah ini di tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar pada perkuliahan semester ganjil. Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi segenap mahasiswa pada khususnya.


Pekalongan, 11 September 2018
                                                                            

Penulis 




DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ 2
Daftar Isi.................................................................................................. 3
BAB I       PENDAHULUAN................................................................. 4
A.      Latar Belakang Masalah......................................................... 4
B.       Rumusan Masalah................................................................... 4
C.       Tujuan Masalah....................................................................... 4
D.      Sistematika Penulisan Makalah............................................... 4
BAB II     PEMBAHASAN.......................................................................... 5
A.      Pendekatan Belajar Mengajar................................................. 5
B.       Peran Pendekatan Belajar Mengajar....................................... 5
1.      Pendekatan kompetensi.........................................................5
2.      Pendekatan lingkungan.........................................................6
3.      Pendekatan Kontruktivisme belajar......................................7
4.      Pendekatan tematik...............................................................8
5.      Pendekatan Sains teknologi dan Masyarakat......................9
6.      Pendekatan Ketrampilan Proses............................................10

BAB III    PENUTUP..................................................................................... 11
A.      Simpulan............................................................................... 11
B.       Saran..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 12








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan guru yang memaknai dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar mengajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan.
Dalam belajar guru harus pandai menggunakan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran
A.    Rumusan Masalah
1.      Apa itu Pendekatan Belajar Mengajar
2.      Bagaimana Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar
3.      Apa Saja Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar

B.     Tujuan Masalah
1.      Untuk Mengetahui Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar
2.      Untuk Mengetahui Macam Macam Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar
3.      Untuk Mengetahui Proses Belajar Mengajar
4.      Untuk Mengetahui Pembelajaran Dilingkungan Sekitar
5.      Untuk Mengetahui Sain dan Masyarakat
C.     Sistematika Penulisan Masalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdir dari : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pengertian pendekatan belajar mengajar,penerapan pendektan belajar mengajar, Bab III, bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN


A.             Pendekatan Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan guru yang memaknai dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar mengajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan.
Dalam belajar guru harus pandai menggunakan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran[1].
B.              Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar

1.       Pendekatan Kompetensi
Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, kompetensi menunjukkan kepada perbuatan (performance) yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar.  Dalam proses belajar paling tidak terdapat tiga landasan yang mendasari pembelajaran berdasarkan pendekatan kompetensi. Pertama, adanya pergeseran dari pembelajaran kelompok kearah pembelajaran individual. Kedua, pengembangan konsep belajar tuntas (mastery learning) atau belajar sebagai penguasaan (learning for mastery) adalah falsafah tentang pembelajaran yang tepat, semua peserta didik akan dapat belajar dengan hasil yang baik dari seluruh bahan yang diberikan. Landasan teoritis yang ketiga bagi perkembangan pendidikan berdasarkan kompetensi adalah menyusun kembali definisi bakat.
Implikasi dari pendekatan kompetensi terhadap pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Pembelajaran perlu menekankan pada pembelajaran individual meskipun dilaksanakan secara klasikal, dalam pembelajaran perlu diperhatikan peserta didik. Dalam hal ini misalnya tugas diberikan secara individu, bukan secara kelompok.
b.       Perlu diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan media dan metode yang bervariasi yang memungkinkan setiap peserta didik mengikuti belajar dengan tenang dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran perlu diperhatikan waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian tugas/praktik pembelajaran agar setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas belajar dengan baik. Apabila waktu yang tersedia disekolah tidak mencukupi, berilah kebebasan kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan diluar kelas.[2]
2.       Pendekatan Lingkungan
Belajar dengan pendekatan lingkungan berarti peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri apa-apa yang ada disekitar, baik dilingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.
Implikasi dari pendekatan lingkungan dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara:
a.       Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode karya wisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
b.       Membawa sumber-sumber dari lingkungan sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber tiruan, seperti model dan gambar.[3]



3.       Pendekatan Konstruktivisme Belajar
Pendekatan kontruksivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus kepada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar berpikir inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal.. Pendekatan konstruktivis dalam belajar dilakukan, melalui proses eksplorasi personal, diskusi, dan penulisan refleksi.
           Implikasi pendekatan Konstruktivisme terhadap proses pembelajaran adalah:
a.       Pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, jika peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya.
b.       Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda sesuai dengan kemampuannya.
c.       Untuk mengambil keputusan (menilai), peserta didik harus bekerja sama dengan peserta didik lainnya.
Guru harus mengakui bahwa peserta didik membentuk dan menstruktur pengetahuaanya berdasarkan modalitas belajar yang dimilikinya, seperti : bahasa, matematika, musik, dan lain-lain.[4]
4.       Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan kepada keterkaitan materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar, dan mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya[5].

Pendekatan Kontekstual dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar  berupa menghadirkan atau membangun model sebagai contoh pembelajaran. langkah-langkah membangun model antara lain:
a.       Uji pengetahuan yang telah dimiliki siswa mengenai model.
b.       Gunakan logo atau balok-balok kayu untuk menunjukkan bagaimana cara membangun model yang sederhana.
c.       Cari ide-ide untuk dibuat model dalam bidang pelajaran. Minta siswa mendiskusikan bahan-bahan yang mereka perlukan untuk mebuat model-model tersebut.
d.       Lakukan curah ide dengan siswa kelas tentang kriteria-kriteria yang diperlukan untuk membuat model yang baik.
e.       Tugaskan untuk membangun model yang dibuat siswa menggambarkan konsep-konsep atau ide-ide yang berhubungan dengan unit atau topik tertentu yang akan mereka pelajari.
f.        Tampilkan model di ruang kelas.
Tinjau setiap model yang dibuat dab berikan model tersebut kepada masing-masing pembuat model.[6]

5.       Pendekatan Tematik (Thematic Approach)
Pendekatan tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar, sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan berpusat pada sebuah pokok atau persoalan.

Pendekatan tematik dapat diterapkan oleh seorang guru, jadi semua bahan ajar menjadi tanggung jawabnya. Dapat pula diterapkan oleh beberapa guru secara kolektif, namun harus dilandasi dengan kelancaran komunikasi, semangat kerja sama, dan mengadakan koordinasi yang baik diantara mereka.[7]
Pendekatan Tematik dapat diterapkan pada model pembelajaran teknik Jigsaw. Pelaksanaan teknik Jigsaw antara lain:
a.       Bentuk kelompok beranggotakan tiga siswa dengan kemampuan berbeda. Berikan pada setiap kelompok satu salinan bacaan, bukan bacaan fiksi. Pastikan bacaan tersebut bukan potongan bacaan lainnya sehingga setiap kelompok dapat membaca bacaan tersebut tanpa harus mengacu pada bacaan sebelumnya.
b.       Bagi bacaan menjadi beberapa bagian berdasarkan penggalan-penggalan logis dalam bahan bacaan. Tugaskan seorang siswa membaca satu bagian sementara kelompok lain mendengarkan dan memcatat.
c.       Siapkan grafik penyusun. Minta siswa untuk membuat daftar ide-ide utama yang dipaparkan dalam bacaan.
d.       Perintahkan setiap anggota kelompok menunjukkan tanggapan-tanggapan dan informasi-informasi yang masuk kedalam grafik penyusun saat seluruh bacaan selesai dibaca. Menggunakan informasi ini buat satu macam grafik yang memuat seluruh informasi penting yang diperoleh.
e.       Setelah jigsaw terbentuk, lakukan diskusi kelas mengenai bahan bacaan. Perhatikan hubungan diantara bagian-bagian tersebut[8]

6.       Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat
Dalam pendekatan STM guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat. Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah ilmiah.[9]

Pendekatan STM dalam proses belajar mengajar dapat diterapkan dengan pembelajaran memecahkan masalah. Salah satu contohnya yaitu memecahkan masalah dalam cerita. Langkah-langkah tersebut antara lain:
a)       Bersama seluruh kelas, melakukan curah ide untuk memperoleh daftar tayangan televisi, dan minta siswa menjelaskan mengapa mereka memilih tayangan tersebut.
b)      Pada papan tulis, gambar tabel T dua kolom dengan judul “ Masalah” dan “ Strategi yang digunakan”. Pilih salah satu tayangan dari daftar dan minta salah satu siswa mendiskusikan situasi masalah yang terjadi di dalam tayangan.
c)       Lakukan curah ide mengenai solusi-solusi yang memungkinkan untuk memecahkan masalah.
d)      Terangkan bahwa siswa akan bertindak mengeluarkan situasi masalah, dan memutuskan solusi terhadap masalah.
e)       Berikan setiap kelompok lembar tabel pemecahan masalah dan minta siswa untuk   bekerja bersama-sama melengkapinya.[10]

7.       Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Indikator-indikator pendekatan Keterampilan Proses antara lain kemampuan mengidentifikasi, mengklarifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.[11]
 Pendekatan Keterampilan Proses dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan melakukan pengamatan. Salah satu contoh kegiatan pengamatan yaitu proyek mengamatan tanaman. Langkah-langkah kegiatan proyek pengamatan tanaman antara lain:
a.       Siapkan siswa biji-bijian dari tiga jenis tanaman berbeda: bunga, kacang-kacangan,   rumput-rumputan. Berikan setiap siswa tiga pot dan tanah secukupnya.
b.       Minta siswa membuat tabel dalam buku catatannya, yang nanti akan digunakan untuk memperlihatkan sikslus pertumbuhan dari setiap tanaman.
c.       Diskusikan apa saja yang harus dilakukan agar biji dapat tumbuh. Tugaskan siswa   membuat daftar petunjuk untuk menanam setiap jenis tanaman.
d.       Minta siswa memeriksa tanamannya dua hari sekali, untuk mengamati tanda-tanda pertumbuhannya dan mencatat pengematannya

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dalam belajar guru harus pandai menggunakan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran
B.     SARAN
Dengan demikian makalah yang kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Makalah ini mungkin tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna peyempurnaan penulisan makalah ini.











DAFTAR PUSTAKA

Ballance James.2011. 200+ Stategi dan Proyek Pembeljaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa
Djaramah Syaiful Bahri.dkk 1996. Srtegi Belajar Mengjar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hanafiah Nanang, dkk. 2010. Konsep Stategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama
Mustakim Zaenal.2017. Stategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan :IAIN Pekalongan Press
















Profil
Nama : Hafidz Alwi Bahtiyar
Ttl       : Pekalongan, 03 Januari 2000
Alamat : Bendan kergon, Pekalongan Barat
Riwayat Pendidikan:
1.      SDN 01 BENDAN
2.      SMPN 04 PEKALONGAN
3.      SMKN KEDUNGWUNI
4.      Masih menempuh di IAIN Pekalongan




[1] Syaiful Bahri Djaramah, dkk. Strategi belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hlm 61
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran , (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017) hlm. 77-78
[3] ibid., hlm. 81-82
[4] Nanang Hanfiah, dkk, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung. Refika Aditama, 2012), hlm.62-63
[5] Zaenal Mustakim, Op.Cit hlm.82
[6] James Ballanca, 200+ Stategi dan Proyek Pembeljaran Aktif (Jakarta: PT indeks, 2011),hlm 153
[7] Zaenal Mustakim, Op.Cit hlm.84-85
[8] James Ballanca Op.Cit hlm. 262
[9] Zaenal Mustakim, Op.Cit hlm. 86
[10] James Ballanca Op.Cit hlm.71-72
[11] Zaenal Mustakim, Op.Cit hlm. 86
[12] James Ballanca Op.Cit hlm. 347-348


[1] Syaiful Bahri Djaramah, dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hlm. 61-61
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 77-78
[3] Ibid., hlm. 81-82
[4] Nanang Hanafiah, dkk, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), hlm. 62-63
[5]  Zaenal Mustakim, Op.Cit., hlm. 82
[6] James Ballanca, 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT. Indeks, 2011), hlm. 153
[7] Zaenal Mustakim, Op.Cit., hlm. 84-85
[8] James Ballanca, Op.Cit., hlm. 262
[9] Zaenal Mustakim, Op.Cit., hlm. 86
[10] James Ballanca, Op.Cit., hlm. 71-72
[11] Zaenal Mustakim, Op.Cit., hlm. 86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar