Hafidz Alwi Bahtiyar
NIM. (2317104)
Kelas D
JURUSAN PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Pendekatan Belajar Mengajar dengan tepat waktu, meskipun sangat jauh dari kata
sempurna. Shalawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para pengikut-pengikut beliau
sampai akhir zaman. Amin
Makalah ini di tujukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar pada perkuliahan semester ganjil. Makalah ini kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua
itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan bagi segenap mahasiswa pada khususnya.
Pekalongan,
11 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................ 2
Daftar Isi.................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 4
A.
Latar Belakang
Masalah......................................................... 4
B.
Rumusan Masalah................................................................... 4
C.
Tujuan Masalah....................................................................... 4
D.
Sistematika Penulisan Makalah............................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................... 5
A.
Pendekatan
Belajar Mengajar................................................. 5
B.
Peran
Pendekatan Belajar Mengajar....................................... 5
1. Pendekatan
kompetensi.........................................................5
2. Pendekatan
lingkungan.........................................................6
3. Pendekatan
Kontruktivisme belajar......................................7
4. Pendekatan
tematik...............................................................8
5. Pendekatan
Sains teknologi dan Masyarakat......................9
6. Pendekatan
Ketrampilan Proses............................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................... 11
A. Simpulan............................................................................... 11
B. Saran..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang
menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan guru yang memaknai dengan
menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam
belajar mengajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik
dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan.
Dalam belajar
guru harus pandai menggunakan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang
bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan
sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama
dalam menilai anak didik, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil
dalam pengajaran
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pendekatan Belajar Mengajar
2.
Bagaimana Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar
3.
Apa Saja Penerapan Pendekatan Belajar
Mengajar
B. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar
2. Untuk Mengetahui Macam Macam Penerapan Pendekatan Belajar Mengajar
3. Untuk Mengetahui Proses Belajar Mengajar
4. Untuk Mengetahui Pembelajaran Dilingkungan Sekitar
5. Untuk Mengetahui Sain dan Masyarakat
C. Sistematika Penulisan Masalah
Makalah ini ditulis dalam tiga
bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdir dari : latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan sistematika penulisan makalah; Bab
II, adalah pengertian pendekatan belajar mengajar,penerapan pendektan belajar
mengajar, Bab III, bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendekatan
Belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang
menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan guru yang memaknai
dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak
didik dalam belajar mengajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi
anak didik dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan.
Dalam belajar guru harus pandai
menggunakan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan
anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan
perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai
anak didik, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam
pengajaran[1].
B.
Penerapan
Pendekatan Belajar Mengajar
1. Pendekatan Kompetensi
Dalam hubungannya dengan proses
pembelajaran, kompetensi menunjukkan kepada perbuatan (performance) yang
bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar.
Dalam proses belajar paling tidak terdapat tiga landasan yang mendasari
pembelajaran berdasarkan pendekatan kompetensi. Pertama, adanya pergeseran dari
pembelajaran kelompok kearah pembelajaran individual. Kedua, pengembangan
konsep belajar tuntas (mastery learning) atau belajar sebagai penguasaan
(learning for mastery) adalah falsafah tentang pembelajaran yang tepat, semua
peserta didik akan dapat belajar dengan hasil yang baik dari seluruh bahan yang
diberikan. Landasan teoritis yang ketiga bagi perkembangan pendidikan
berdasarkan kompetensi adalah menyusun kembali definisi bakat.
Implikasi dari pendekatan kompetensi
terhadap pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Pembelajaran
perlu menekankan pada pembelajaran individual meskipun dilaksanakan secara
klasikal, dalam pembelajaran perlu diperhatikan peserta didik. Dalam hal ini
misalnya tugas diberikan secara individu, bukan secara kelompok.
b.
Perlu
diupayakan lingkungan belajar yang kondusif, dengan media dan metode yang
bervariasi yang memungkinkan setiap peserta didik mengikuti belajar dengan
tenang dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran perlu diperhatikan
waktu yang cukup, terutama dalam penyelesaian tugas/praktik pembelajaran agar
setiap peserta didik dapat mengerjakan tugas belajar dengan baik. Apabila waktu
yang tersedia disekolah tidak mencukupi, berilah kebebasan kepada peserta didik
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan diluar kelas.[2]
2.
Pendekatan
Lingkungan
Belajar dengan pendekatan lingkungan
berarti peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara
mengamati sendiri apa-apa yang ada disekitar, baik dilingkungan rumah maupun di
lingkungan sekolah.
Implikasi dari pendekatan lingkungan
dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara:
a.
Membawa peserta
didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan
dengan metode karya wisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
b.
Membawa
sumber-sumber dari lingkungan sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran.
Sumber tersebut bisa sumber asli, seperti narasumber, bisa juga sumber tiruan,
seperti model dan gambar.[3]
3.
Pendekatan Konstruktivisme
Belajar
Pendekatan kontruksivisme dalam belajar
merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus kepada peserta didik
sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini disajikan supaya lebih
merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar berpikir
inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal.. Pendekatan konstruktivis
dalam belajar dilakukan, melalui proses eksplorasi personal, diskusi, dan
penulisan refleksi.
Implikasi
pendekatan Konstruktivisme terhadap proses pembelajaran adalah:
a.
Pembelajaran
tidak akan berjalan dengan baik, jika peserta didik tidak diberi kesempatan
untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya.
b.
Pada akhir
proses pembelajaran, peserta didik memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda
sesuai dengan kemampuannya.
c.
Untuk mengambil
keputusan (menilai), peserta didik harus bekerja sama dengan peserta didik
lainnya.
Guru harus
mengakui bahwa peserta didik membentuk dan menstruktur pengetahuaanya
berdasarkan modalitas belajar yang dimilikinya, seperti : bahasa, matematika,
musik, dan lain-lain.[4]
4.
Pendekatan
Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang
menekankan kepada keterkaitan materi pembelajaran dengan dunia kehidupan
peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan
menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses
penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan
pentingnya belajar, dan mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa
yang dipelajarinya[5].
Pendekatan Kontekstual dapat diterapkan
dalam proses belajar mengajar berupa menghadirkan atau membangun model
sebagai contoh pembelajaran. langkah-langkah membangun model antara lain:
a.
Uji pengetahuan
yang telah dimiliki siswa mengenai model.
b.
Gunakan logo
atau balok-balok kayu untuk menunjukkan bagaimana cara membangun model yang
sederhana.
c.
Cari ide-ide
untuk dibuat model dalam bidang pelajaran. Minta siswa mendiskusikan
bahan-bahan yang mereka perlukan untuk mebuat model-model tersebut.
d.
Lakukan curah
ide dengan siswa kelas tentang kriteria-kriteria yang diperlukan untuk membuat
model yang baik.
e.
Tugaskan untuk
membangun model yang dibuat siswa menggambarkan konsep-konsep atau ide-ide yang
berhubungan dengan unit atau topik tertentu yang akan mereka pelajari.
f.
Tampilkan model
di ruang kelas.
5. Pendekatan Tematik (Thematic Approach)
Pendekatan tematik merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar,
sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan berpusat pada
sebuah pokok atau persoalan.
Pendekatan tematik dapat diterapkan
oleh seorang guru, jadi semua bahan ajar menjadi tanggung jawabnya. Dapat pula
diterapkan oleh beberapa guru secara kolektif, namun harus dilandasi dengan
kelancaran komunikasi, semangat kerja sama, dan mengadakan koordinasi yang baik
diantara mereka.[7]
Pendekatan Tematik dapat diterapkan pada model
pembelajaran teknik Jigsaw. Pelaksanaan teknik Jigsaw antara lain:
a.
Bentuk kelompok
beranggotakan tiga siswa dengan kemampuan berbeda. Berikan pada setiap kelompok
satu salinan bacaan, bukan bacaan fiksi. Pastikan bacaan tersebut bukan
potongan bacaan lainnya sehingga setiap kelompok dapat membaca bacaan tersebut
tanpa harus mengacu pada bacaan sebelumnya.
b.
Bagi bacaan
menjadi beberapa bagian berdasarkan penggalan-penggalan logis dalam bahan
bacaan. Tugaskan seorang siswa membaca satu bagian sementara kelompok lain
mendengarkan dan memcatat.
c.
Siapkan grafik
penyusun. Minta siswa untuk membuat daftar ide-ide utama yang dipaparkan dalam
bacaan.
d.
Perintahkan
setiap anggota kelompok menunjukkan tanggapan-tanggapan dan informasi-informasi
yang masuk kedalam grafik penyusun saat seluruh bacaan selesai dibaca.
Menggunakan informasi ini buat satu macam grafik yang memuat seluruh informasi
penting yang diperoleh.
e.
Setelah jigsaw
terbentuk, lakukan diskusi kelas mengenai bahan bacaan. Perhatikan hubungan
diantara bagian-bagian tersebut[8]
6.
Pendekatan
Sains Teknologi dan Masyarakat
Dalam pendekatan STM guru dianggap sebagai fasilitator
dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat. Dalam pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemecahan masalah,
tetapi masalah itu ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari-hari, yang
dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah ilmiah.[9]
Pendekatan STM dalam proses belajar
mengajar dapat diterapkan dengan pembelajaran memecahkan masalah. Salah satu
contohnya yaitu memecahkan masalah dalam cerita. Langkah-langkah tersebut
antara lain:
a)
Bersama seluruh
kelas, melakukan curah ide untuk memperoleh daftar tayangan televisi, dan minta
siswa menjelaskan mengapa mereka memilih tayangan tersebut.
b)
Pada papan
tulis, gambar tabel T dua kolom dengan judul “ Masalah” dan “ Strategi yang
digunakan”. Pilih salah satu tayangan dari daftar dan minta salah satu siswa
mendiskusikan situasi masalah yang terjadi di dalam tayangan.
c)
Lakukan curah
ide mengenai solusi-solusi yang memungkinkan untuk memecahkan masalah.
d)
Terangkan bahwa
siswa akan bertindak mengeluarkan situasi masalah, dan memutuskan solusi
terhadap masalah.
e)
Berikan setiap
kelompok lembar tabel pemecahan masalah dan minta siswa untuk bekerja bersama-sama melengkapinya.[10]
7.
Pendekatan
Keterampilan Proses
Pendekatan
keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Indikator-indikator pendekatan Keterampilan Proses antara lain
kemampuan mengidentifikasi, mengklarifikasi, menghitung, mengukur, mengamati,
mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan
mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.[11]
Pendekatan Keterampilan Proses
dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan melakukan pengamatan.
Salah satu contoh kegiatan pengamatan yaitu proyek mengamatan tanaman.
Langkah-langkah kegiatan proyek pengamatan tanaman antara lain:
a.
Siapkan siswa
biji-bijian dari tiga jenis tanaman berbeda: bunga, kacang-kacangan, rumput-rumputan. Berikan setiap siswa
tiga pot dan tanah secukupnya.
b.
Minta siswa
membuat tabel dalam buku catatannya, yang nanti akan digunakan untuk
memperlihatkan sikslus pertumbuhan dari setiap tanaman.
c.
Diskusikan apa
saja yang harus dilakukan agar biji dapat tumbuh. Tugaskan siswa membuat daftar petunjuk untuk menanam
setiap jenis tanaman.
d.
Minta siswa
memeriksa tanamannya dua hari sekali, untuk mengamati tanda-tanda
pertumbuhannya dan mencatat pengematannya
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam belajar
guru harus pandai menggunakan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang
bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan
sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama
dalam menilai anak didik, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil
dalam pengajaran
B. SARAN
Dengan demikian makalah yang kami
sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Makalah ini mungkin tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
kami dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna
peyempurnaan penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ballance
James.2011. 200+ Stategi dan Proyek
Pembeljaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa
Djaramah
Syaiful Bahri.dkk 1996. Srtegi Belajar
Mengjar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hanafiah
Nanang, dkk. 2010. Konsep Stategi
Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama
Mustakim
Zaenal.2017. Stategi dan Metode
Pembelajaran. Pekalongan :IAIN Pekalongan Press
Profil
Nama
: Hafidz Alwi Bahtiyar
Ttl : Pekalongan, 03 Januari 2000
Alamat
: Bendan kergon, Pekalongan Barat
Riwayat
Pendidikan:
1.
SDN 01 BENDAN
2.
SMPN 04 PEKALONGAN
3.
SMKN KEDUNGWUNI
4.
Masih menempuh di IAIN Pekalongan
[1] Syaiful
Bahri Djaramah, dkk. Strategi belajar
Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hlm 61
[2] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode
Pembelajaran , (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017) hlm. 77-78
[3] ibid.,
hlm. 81-82
[4] Nanang
Hanfiah, dkk, Konsep Strategi
Pembelajaran, (Bandung. Refika Aditama, 2012), hlm.62-63
[5] Zaenal
Mustakim, Op.Cit hlm.82
[6] James
Ballanca, 200+ Stategi dan Proyek
Pembeljaran Aktif (Jakarta: PT indeks, 2011),hlm 153
[7] Zaenal
Mustakim, Op.Cit hlm.84-85
[8] James
Ballanca Op.Cit hlm. 262
[9] Zaenal
Mustakim, Op.Cit hlm. 86
[10] James
Ballanca Op.Cit hlm.71-72
[11] Zaenal
Mustakim, Op.Cit hlm. 86
[12] James
Ballanca Op.Cit hlm. 347-348
[1] Syaiful Bahri Djaramah,
dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996),
hlm. 61-61
[2] Zaenal Mustakim, Strategi
dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017),
hlm. 77-78
[4] Nanang Hanafiah, dkk, Konsep
Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), hlm. 62-63
[6] James Ballanca, 200+
Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT. Indeks, 2011), hlm.
153
Tidak ada komentar:
Posting Komentar