MANAJEMEN KELAS
"PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN KELAS"
Muzainap
NIM. (2317235)
Kelas E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunianya sehingga
makalah yang berjudul “Prinsip Manajemen Kelas”ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada sebaik-baik manusia Nabi Muhammad Saw, keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah ini
menjelaskan tentang pengertian manajemen kelas disamping
itu makalah ini juga menjelaskan tentang prinsip-prinsip Manajemen kelas.
Dengan demikian materi makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa, makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi yang membacanya, amin
yarobbal’alamin.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Guru memiliki andil yang
sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat
berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok
yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada
hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di
sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan
secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum
pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan kelas tidak
hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan
pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan
kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru
dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang produktif. Di kelaslah segala
aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya.
Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan
segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan
hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi,
oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan baik, profesional, dan terus menerus.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang di maksud
dengan manajemen kelas?
2.
Apa saja prinsip-prinsip
manajemen kelas?
C.
Tujuan
- Untuk mengetahui Pengertian Manajemen Kelas.
- Untuk mengetahui prinsip-prinsip
manajemen kelas.
D. Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka,
yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya
yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan
masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah
pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian
jawaban permasalahan.
E. Sistematika
Penulisan Makalah
Makalah ini
ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan makalah: Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian
penutup yang terdiri dari simpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen
kelas
Suharsimi Arikunto manajemen
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan, lebih lanjut lagi, manajemen kelas menurutnya meliputi
dua hal, yaitu: pengelolaan yang menyangkut peserta didik dan pengelolaan fisik
kelas (ruangan dan alat pembelajaran).[1]
menurut Sudirman (1991:31) Manajemen kelas merupakan upaya
dalam mendayagunakan potensi kelas. Karena itu, kelas mempunyai peranan dan
fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. Maka
agar memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar,
kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh guru.[2]
Menurut Made pidarta manajemen kelas
merupakan proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem
dan situasi kelas.ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara sistem/organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan
kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual
Berdasarkan definisi para ahli diatas
dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas merupakan suatu usaha sengaja yang
dilakukan guru dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal
sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana seperti yang diharapkan. Dengan
kata lain, manajemen kelas adalah kegiatan untuk mewujudkan dan mempertahankan
proses pembelajaran yang optimal.
B. Prinsip-prinsip
manajemen kelas
1. hangat
dan antusias
Guru yang hangat
dan akrab dengan peserta didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya yang
berupaya dalam mengimplementasikan manajemen kelas.[3]
2. Tantangan
Penggunaan kata
kata, tindakan, cara kerja, atau materi pembelajaran yang menantang cenderung
dapat meningkatkan passion peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi
tingkah laku negatif.
3. Bervariasi
Penggunaan alat
atau media, gaya mengajar pendidik, pola interaksi antara guru dan anak didik
diharapkan dapat mengurangi munculnya permasalahan dalam manajemen kelas,
apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan dalam hal itu
merupakan kunci untuk tercapainya manajemen kelas yang efektif sekaligus untuk
menghindari kejenuhan.[4]
4. Keluwesan
Kalau bosan
tinggal aku guru dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan dalam manajemen
kelas serta dapat menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif.
5. Penekanan
pada hal-hal yang positif
Guru sebagai
pendidik harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan
perhatian peserta didik Pada hal-hal yang negative.
6. Penanaman
disiplin diri
Tujuan akhir
manajemen kelas ialah agar peserta didik dapat mengembangkan kedisiplinan diri.
Oleh karena itu, guru seharusnya terus mendorong peserta didik peserta didik untuk melaksanakan
kedisiplinan diri dan dapat menjadi teladan.[5]
Menurut Muhaimin dalam bukunya menjelaskan bahwa dalam manajemen kelas terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
sebagai prasyarat menciptakan satu model pembelajaran yang efektif dan efisien,
yaitu
1.
Prinsip Kesiapan (Readiness)
Kesiapan belajar ialah kematangan dan
pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil
belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan
seseorang dapat belajar.
2.
Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.
Adanya motivasi pada peserta didik maka akan bersungguh-sungguh menunjukkan
minat, mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta
dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk
melakukan kegiatan tersebut serta terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut
terselesaikan.[6]
3.
Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi
kognitif yang mencakup empat keterampilan yaitu berorientasi pada suatu
masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan diri pada aspek-aspek yang
relevan dan mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Dalam proses pembelajaran
perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya.
4.
Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan
dalam menggunakan persepsi adalah (a) makin baik
persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar mengingat sesuatu
tersebut. (b) dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal
ini akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa
yang dipelajari (c) dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar
yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh
persepsi yang lebih akurat.
5.
Prinsip Resitasi
Retensi adalah apa yang tertinggal
dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi
membuat apa yang dipelajari dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur
kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan. Karena itu, retensi sangat
menentukan hasil yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
6.
Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang
pernah dipelajari dapat memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru.
Dengan demikian, transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari
dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang
diajarkan di sekolah selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk
memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan
dihadapi kelak.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. menurut
Sudirman (1991:31) Manajemen kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi
kelas. Karena
itu, kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan
proses interaksi edukatif. Maka agar memberikan dorongan dan rangsangan
terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh
guru.
Prinsip
manajemen menurut para ahli
ada
6:
·
hangat dan
antusias
·
Tantangan
·
Bervariasi
·
Keluwesan
·
Penekanan pada
hal-hal yang positif
·
Penanaman disiplin
diri
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin.Paradigma
Pendidikan Agama Islam.2002.Bandung: RemajaRosyda Karya.
Suharsimi Arikunto.1992.Pengelolaan kelas dan siswa
sebuah pendekatan evaluative.Jakarta:
CV Rajawali.
Syaiful Bahri Djamarah.2000.Guru dan anak didik dalam
interaksi edukatif.Jakarta: PT rineka Cipta.
Syaiful
Bahri Djamarah dan Azwan
Zain.2010.Strategi belajar Mengajar (edisi revisi), Jakarta: Rineka
Cipta.
Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain.2006.Strategi belajar mengajar (edisi revisi).Jakarta:
Rineka Cipta.
Zaenal mustakim.2018.Strategi dan metode pembelajaran
(edisi revisi), (Pekalongan: Iain Pekalongan Press.
BIODATA PENULIS
Nama : Muzainap
Tempat, Tanggal Lahir : 08 Desember 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat :
Dk.Plumutan, Ds.Donowangun Kec.Talun
Kab.Pekalongan
Riwayat Pendidikan :
1.
Tk.
Aisyah Bustanul Athfal
2.
Mi
Donowangun 02
3.
Mts.Al-Fattah
Talun
4.
Ma
Nahdliyah Talun
5.
Iain
Pekalongan (sekarang)
[1]
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan kelas dan siswa sebuah
pendekatan evaluative, (Jakarta: CV Rajawali, 1992) hlm.7
[2]
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi
edukatif, (Jakarta: PT rineka
Cipta , 2000) hlm. 172
[3] Syaiful Bahri
Djahmarah dan Aswan Zain, Strategi belajar mengajar (edisi revisi), (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006) hlm.188
[4]
Zaenal mustakim, Strategi dan metode pembelajaran (edisi revisi) ,
(Pekalongan: Iain Pekalongan Press, 2018), hlm.210
[5] Syaiful Bahri
Jamarah dan Azwan Zain, Strategi belajar Mengajar (edisi revisi), (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010) hlm.180
Tidak ada komentar:
Posting Komentar