METODE PENDIDIKAN UNIVERSAL
JURUSAN PAI
"METODE TABLIGH"
A Ittaqi Abadan
NIM. (2117346)
Kelas L
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUTE AGAMA
ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam dunia pendidikan sangat diperlukan
penguasaan metode pembelajaran bagi seorang pendidik agar dapat menyampaikan
ilmu dengan tepat dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Diantara metode pendidikan adalah dengan cara tabligh atau
menyampaikan. Keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh komunikasi
yang terjalin antara pendidik dan peserta didiknya. Tidak hanya itu, pengawasan
pendidik juga sangat diperlukan agar peserta didik tidak melenceng dari
pembelajaran dan pemahaman tentang suatu pelajaran.
Cara yang tepat adalah dengan kita meneladani tabligh yang telah
dilakukan oleh Rosululloh SAW dalam beliau berdakwah. Tatacaranya,
kesabarannya, kelembutannya, dan keberaniannya dalam menyampaikan risalah yang
diembannya.
Untuk itu dalam makalah ini akan dipaparkan sedikit mengenai apa
itu metode tabligh, dalil para rosul menggunakan metode tabligh, dan
implikasinya dalam dunia pendidikan.
B. Rumusan masalah
1. Apa isi kandungan
surat al maidah ayat 67?
2. Apa yang
dimaksud dengan metode tablig?
3. apa dalil para
rosul menggunakan metode tabligh?
4. Apa
implikasinya dalam dunia pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui
kandungan surat al maidah ayat 67.
2. Mengetahui apa
itu metode tabligh.
3. Mengetahui
dalil rosul menggunakan metode tabligh.
4. Mengetahui
implikasi dari metode tabligh dalam dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Surah
al-Ma’idah ayat 67.
يَا
أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ
تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ
اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ (٦٧)
Artinya: ”Hai rasul, sampaikanlah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang
diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir”(QS Al-Ma’idah:67)
Menurut penjelasan dari Ibnu Katsir, Allah SWT
berfirman sambil mengkhitabi hamba dan rasulnya Muhammad SAW dengan ungkapan
“Rasul” dan menyuruhnya supaya menyampaikan seluruh perkara yang dibawanya dari
Allah SWT. Dan Nabi Muhammad SAW telah
melaksanakan perintah itu dan menjalankan risalah dengan sempurna. Sehubungan dengan penafsiran ayat
ini, Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah, “ Barangsiapa yang menceritakan
kepadamu bahwa Muhammad menyembunyikan sesuatu dari apa yang diturunkan Allah
SWT kepadanya, maka berdustalah orang itu, dan dia berfirman, “Hai Rasul,
sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu.”demikianlah bunyi
hadits itu secaara ringkas. Hadits ini dikemukakan oleh Bukhari-Muslim dalam
Shahihain-Nya secara lengkap.
Kemudian firman Allah SWT, “dan jika kamu tidak mengerjakan,
berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya.” Maksudnya, jika tidak
menyampaikan risalah kepada manusia, berarti kamu tidak menyampaikan
risalah-Nya, sedangkan dia mengetahui akibat apa yang akan timbul jika tidak
menyampaikan risalah itu. Ibnu Abbas meriwayatkan, “jika kamu menyembunyikan
suatunayat yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu, berarti kamu tidak
menyampaikan risalah-Nya.”
Firman Allah SWT, “Dan Allah melindungimu dari gangguan
manusia.”maksudnya adalah, Allah menyampaikan untuk menyampaikan risalah-Nya,
sehingga Allah akan melindungimu dari gangguan manusia, nenolongmu, dan
membantumu dalam mengalahkan musuh-musuhmu serta menenangkanmu atas mereka.
Maka janganlah kamu takut dan sedih. Tidak ada gangguan seorangpun yang akan
menyentuhmu. Sebelum turun ayat ini Nabi Muhammad SAW dijaga. Imam Ahmad
meriwayatkan dari ‘Aisyah RA yang menceritakan, “pada suatu malam Rasulullah
SAW berjaga. Aku mendekatinya dan berkata, ‘wahai Rasulullah, ada apa?’ Beliau
menjawab, “aku berkeinginan ada orang baik hati dari sahabatku yang menjagaku
pada malam hari.’ Tatkala aku bertanya demikian, tiba-tiba aku mendengar suara.
Nabi bersabda, ‘siapa itu?’ Orang iru berkata, ‘Saya Sa’ad bin Malik’, Nabi
bertanya, ‘Apa yang telah mendorongmu datang kesini?’ Dia menjawab, “Ya
Rasulullah, saya datang untuk menjagamu.’ Maka aku mendengar dengkaur
Rasulullah dalam tidurnya.” Hadits ini dikemukakan dalam Shahihain.
Firman Allah SWT, “ Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk bagi
kaum yang kafir.” Maksudnya adalah sampaikanlah risalahitu olehmu dan Allahlah
yang akan menunjukkan dan menyesatkan orang-orang yang dikehendakinya.[1]
Menurut Fakhrudin ar-Razi yang dikutip dari
tafsir al-Misbah, berpendapat bahwa ayat ini merupakan janji dari Allah kepada
Nabi Muhammad SAW bahwa ia akan dipelihara Allah dari gangguan dan tipu daya
orang-orang Yahudi dan Nashrani. Thahir bin ‘Asyur menambahkan bahwa, ayat ini
mengingatkan Rasul agar menyampaikan ajaran agama kepada ahli kitab tanpa
menghiraukan kritik dan ancaman mereka. Berbagai teguran keras yang disampaikan
kepada ahli kitab itulah dihadapkan pada kecenderungan sikap lemah lembut Nabi
SAW yang merupakan hal khusus, dan mengantar kepada turunnya peringatan tentang
kewajiban menyampaikan risalah disertai jaminan keamanan beliau.[2]
Kandungan nilai-nilai pendidikan:
1.
Perintah
Allah SWT untuk menyampaikan dan mengajarkan risalahnya, yakni ilmu-ilmu Agama
kepada ummat manusia.
2.
Perintah
Allah untuk menyampaikan ilmu-ilmu agama sesuai dengan petunjuk yang telah
disyari’atkan oleh Allah dan Rasulnya.
3.
Allah SWT senantiasa melindungi hambanya yang
selalu berdakwah menyampaikan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama yang didapatnya
kepada masyarakat.
4.
Allah SWT tidak akan memberikan petunjuk
kepada orang yang ingkarkepada ayat-ayatnya.
5.
Allah mempunyai hak untuk memberikan petunjuk
berupa ilmu kepada siapa saja yang dikehendakinya.
B.
Hakikat metode tabligh
Metode
dari segi bahasa berasal dari kata “meta” yang berarti melalui dan “hodos”
yang berarti jalan atau cara.[3]
Dapat kita tarik kesimpulan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus
ditempuh untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Tabligh berasal dari kata : ballagha - yuballighu – tablighan, yang
artinya menyampaikan. Secara Istilah berarti menyampaikan ajaran-ajaran Islam
yang diterima dari Allah SWT. Kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dan
dilaksanakan agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Isi pokok tabligh
adalah amar ma’ruf nahi munkar ( menyuruh kapada kebaikan dan mencegah dari
kemunkaran).[4]
Menurut Syaikh Ali Mahfudz
bahwa tabligh adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti
petunjuk, mengajak mereka untuk berbuat baik dan mearang dari berbuat tercela
dengan tujuan agar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.[5]
Sedangkan menurut TotoTasmara (1997:43) tabligh adalah cara-cara tertentu yang
dilakukan seorag da’i kepada Mad’u (yang diajak) untuk mecapai tujuan atas
dasar hikmah dan kasih sayang.
C.
Landasan Tabligh
Inti
dari tabligh adalah menyampaikan kebenaran atau amar ma’ruf nahi mungkar.
Rosullulloh memberikan contoh dalam bertabligh sekaligus menyuruh umatnya untuk
meneruskan misi tersebut. Salah satu keterangan hadist dalam kitab Fathul Bari
yang menegaskan tentang tugas tabligh adalah yang artinya “sampaikanlah olehmu
apa yang kalian peroleh dariku meski hanya satu ayat. Ceritakanlah dari bani
Israil tak mengapa dan barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka
siapkanlah tempat duduknya dari api neraka “. Selain hadist di atas adalah hadist yang diriwayatkan dari
Abi Sa’ide al-Khudry :”barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran,
hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika belum sangggup, maka dengan
lisannya dan jika masih juga belum sanggup maka dengan hatinya, namun yang
demikian itu adalah selemah-lemahnya iman” ini menunjukkan bahwa diantara
kewajiban fundamental dalam Isalm adalah amar ma’ruf nahi mungkar.[6]
D.
Bentuk-bentuk metode tabligh
1. Al hikmah
Yaitu dengan bijaksana, akal budi mulia,
lapang dada, menarik. Kemampuan dalam memilih, memilah dan menyelaraskan teknik
tabligh dengan kondisi mad’u. Juga diartikan sebagai kemampuan seorag da’i
dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta realitas yang ada dengan logis
dan bahasa yang komunikatif. Sebuah sistem yang menggabungkan kemampuan
teoritis dan praktis dalam tabligh.
2. Mauidzatul
hasanah
Yaitu ata-kata yang masuk ke dalam qolbu
dengan penuh kasih sayang, kelembutan. Dengan sifat ini terkadang dapat
meluluhkan yang keras dan menjinakkan qolbu yang liar.
3. Al mujahadah
billati hiya ahsan
Maksudnya bertukar pendapat yang dilakukan
oleh dua pihak secara sinergis yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan
agar lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan
bukti yang kuat.
Adapun
tehnik dalam metode tabligh secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu
dengan lisan (khitobah) dan tulisan (kitabah). Dan berdasarkan
kedua bentuk tabligh tersebut maka dapat diklarifikasikan bahwa tehnik metode
tabligh yaitu metode ceramah, diskusi, konseling, karya tulis, pemberdayaan
masyarakat, kelembagaan.
E.
Dalil para rosul menggunakan metode tabligh
Tujuan
lain daridiutusnya para rosul adalah untuk menyampaikan agama Alloh. Andai saja
para rosul tidak diutus pasti manusia tidak akan mengerti berbagai hal yang
berhubungan dengan ibadah, larangan, perintah Alloh SWT pasti takkan pernah
sampai kepada kita. Peran para rosul kita sebut dengan tugas menyampaikan
risalah (wazhifah ar risalah). Semua rosul dan nabi membawa risalah
tertentu yang berbeda-beda dalam masalah cabang (furu’) tapi sama dalam
masalah pokoknya. Para rosul tidak peduli akan segala bentuk siksaan dan para
pembangkang dalam menjalankan tugas. Kalaupun takut hanya kepada Alloh saja.
Ketika
rosul mendapatkan tanggung jawab menyampaikan risalah yang dititipkan
kepadanya, beliaupun mengorbankan seluruh jiwa raga demi memenuhi tugas
tersebut. Dengan susah payah beliau menyampaikan ajaran yang beliau terima,
mengetuk setiap pintu, dan mencari satu persatu orang yang mau menerima seruan
dakwah beliau.
Pada
tahap awal, reaksi yang muncul dari orang-orang kafir adalah tidak peduli,
mereka mencaci dan menghina serta memutuskan hubungan dengan rosululloh SAW.
baik siksaan fisik dan bentuk penganiayaan, mereka mengganggu rosul.
Melemparkan kotoran ke kepala beliau disaat solat dan lain sebagainya. Namun,
rosullulloh tidak pernah putus asa atau patah semangat. Karena beliau menyadari
betul bahwa dakwah adalah alasan dan tujuan dari kemunculan beliau di dunia.
Tanpa mengenal lelah beliau secara terus menerus dan tetap menyampaikan risalah
ilahiyyah yang beliau emban.[7]
F.
Implikasi metode tabligh dalam pendidikan
Dalam
dunia pendidikan, komunikasi merupakan salah satu pondasiyang ikut membantu
terlaksananya proses pendidikan. Kegiatan komunikasi merupakan suatu yang
inheren dengan kegaitan pendidikan itu sendiri. Sebab proses pendidikan
berjalan melalui komunikasi. Setiap pendidik bertugas untuk menjadikan bahan
ajar yang disampaikan bukan saja sekedar dikuasai murid, melainkan lebih dari
itu yaitu menjadi bagian dari sikap atau kepribadian murid. Dengan itu, demi
keberhasilan suatu pendidikan maka seorang pendidik seyogyanya dapat menguasai
konsep-konsep utama komunikasi. Rosullulloh telah memperlihatkan
keberhasilannya dalam menyampaikan ajaran islam. Dan itu karena profesionalitasnya
dalam berkomunikasi.
Tabligh
adalah salah satu karakteristik atau konsep utama komunikasi yang dilakukan
Rosululloh SAW dalam upaya menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. Sekaligus
menjadi uswah dan qudwah bagi pengikutnya sehingga pendidikan dapat terlaksana
dengan baik sesuai dengan tuntunan alquran dan sunnah. Tabligh juga merupakan
salah satu metode dalam pendidikan dan pengajaran islam yang tentunya patut
dikaji lebih lanjut sehingga diharapkan bisa membantu pelaksanaan pendidikan.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kandungan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam surat al Maidah ayat 67,
diantaranya:Perintah Allah SWT untuk
menyampaikan dan mengajarkan risalahnya, yakni ilmu-ilmu Agama kepada ummat
manusia. Perintah Allah untuk
menyampaikan ilmu-ilmu agama sesuai dengan petunjuk yang telah disyari’atkan
oleh Allah dan Rasulnya. Allah SWT senantiasa melindungi hambanya yang selalu
berdakwah menyampaikan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama yang didapatnya kepada
masyarakat. Allah SWT tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang
ingkarkepada ayat-ayatnya. Allah mempunyai hak untuk memberikan petunjuk berupa
ilmu kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Tabligh berasal dari kata : ballagha -
yuballighu – tablighan, yang artinya menyampaikan. Secara Istilah berarti
menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang diterima dari Allah SWT. Kepada umat
manusia untuk dijadikan pedoman dan dilaksanakan agar memperoleh kebahagiaan
dunia dan akhirat. Isi pokok tabligh adalah amar ma’ruf nahi munkar. Bentuk
metode tabligh ada dengan hikmah, mauidxatul hasanah dan mujahadah billati
hiya ahsan. Tabligh juga merupakan salah satu metode dalam pendidikan dan
pengajaran islam yang tentunya patut dikaji lebih lanjut sehingga diharapkan
bisa membantu pelaksanaan pendidikan.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini saya berharap para
pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
makalah ini dan penyusun makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya juga para pembaca
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. Dkk. 1991. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Bumi Aksara.
http://gopellive.blogspot.com/2014/04/tabligh.html
Sayyid, Abdul Kadir, Abd. Rauf. 1996.Dirasah
Fiddakwah al Islamiyyah.
Malaysia:Nur Siaga SDN BHD.
Quraish Shihab, Tafsir al Misbah.
Nama : Ahmad Ittaqi Abadan
TTL : Pekalongan, 16 Agustus 1994
Berhasil bukan berarti menang.
Tidak dapat apapun bukan berarti kita gagal.
Terus berjalan bersama alam, biarkan yang tampak itu menjadi nilai
materi dan teruslah berusaha.
[1]Tafsir
Ibnu Katsir, h. 123-126
[2]
Prof. Dr. H. Quraish Shihab, Tafsir al Misbah. H. 152
[3] M. Arifin,dkk, Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta:
Bumi Aksara,1991).,hlm 61
[5] Abdul Kadir Sayyid Abd. Rauf,Dirasah
Fiddakwah al Islamiyyah,(Malaysia:Nur Siaga SDN BHD,1996).,hlm 5
[7] http://fgulen.com/id/karya-karya/cahaya-abadi-muhammad-saw/1939-para-nabi-dan-rosul/49867-menyampaikan-risaah-tabligh. Diakses tgl 16 November 2018 jam 8:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar