Laman

new post

zzz

Jumat, 09 Maret 2012

C51. Wiwik Agustin, 24. Informasi yang Benar (Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan)


MAKALAH

Informasi yang Benar
(Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan)


Makalah ini disusun guna memenuh tugas:
Mata Kuliah              :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu      :  Muhammad Hufron, M.S.I


 











Disusun oleh :
Wiwik Agustin           2021110105

Kelas : C


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012


PENDAHULUAN

Al-Qur’an sebagai peringatan dan nasehat, yaitu kalam yang diturunkan dari Allah ‘Azza wa Jalla yang menjadi ibadah karena membacanya. Al-Qur’an merupakan ruh dari hidayah dan rahmat di dunia ini. Al-Qur’an adalah tali Allah yang kuat dan jalanNya yang lurus.Itulah al-Qur’an yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, sebagaimana firmanNya, Alif Laam Ra. (Ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan ijin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji (QS. Ibrahim [14]:1)























PEMBAHASAN



A.    Materi Hadits

عَنْ الْحَارِثِ قَال مَرَرْتُ فِي الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ يَخُوضُونَ فِي الْأَحَادِيثِ فَدَخَلْتُ عَلَى عَلِيٍّ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَلَا تَرَى أَنَّ النَّاسَ قَدْ خَاضُوا فِي الْأَحَادِيثِ قَالَ وَقَدْ فَعَلُوهَا قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنِّي قَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا إِنَّهَا سَتَكُونُ فِتْنَةٌ فَقُلْتُ مَا الْمَخْرَجُ مِنْهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ نَبَأُ مَا كَانَ قَبْلَكُمْ وَخَبَرُ مَا بَعْدَكُمْ وَحُكْمُ مَا بَيْنَكُمْ وَهُوَ الْفَصْلُ لَيْسَ بِالْهَزْلِ مَنْ تَرَكَهُ مِنْ جَبَّارٍ قَصَمَهُ اللَّهُ وَمَنْ ابْتَغَى الْهُدَى فِي غَيْرِهِ أَضَلَّهُ اللَّهُ وَهُوَ حَبْلُ اللَّهِ الْمَتِينُ وَهُوَ الذِّكْرُ الْحَكِيمُ وَهُوَ الصِّرَاطُ الْمُسْتَقِيمُ هُوَ الَّذِي لَا تَزِيغُ بِهِ الْأَهْوَاءُ وَلَا تَلْتَبِسُ بِهِ الْأَلْسِنَةُ وَلَا يَشْبَعُ مِنْهُ الْعُلَمَاءُ وَلَا يَخْلَقُ عَلَى كَثْرَةِ الرَّدِّ وَلَا تَنْقَضِي عَجَائِبُهُ هُوَ الَّذِي لَمْ تَنْتَهِ الْجِنُّ إِذْ سَمِعَتْهُ حَتَّى قَالُوا
{ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ }
مَنْ قَالَ بِهِ صَدَقَ وَمَنْ عَمِلَ بِهِ أُجِرَ وَمَنْ حَكَمَ بِهِ عَدَلَ وَمَنْ دَعَا إِلَيْهِ هَدَى إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ خُذْهَا إِلَيْكَ يَا أَعْوَرُ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَإِسْنَادُهُ مَجْهُولٌ وَفِي الْحَارِثِ مَقَالٌ

B.     Terjemah Hadits

Di riwayatkan dari Al Harits, Beliau Berkata “ Pada suatu waktu aku melewati masjid, di sana pada waktu itu aku melihat orang-orang sedang berbicara panjang lebar, lalu aku mendatangi Ali. Aku bertanya kepadanya, wahai Amirul Mu’minun tidakkah engkau melihat orang-orang yang telah berbicara panjang lebar. Beliau bertanya ataukah mereka benar-benar meengerjakannya, aku menjawab Ya. Beliau berkata,”ingatlah sesungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda: “ Ingatlah bahwa sesungguhnya akan terjadi fitnah. Lalu aku (Ali) bertanya : apa jalan keluar darinya wahai Rasulullah?. Beliau bersabda Kitabullah yang di dalamnya terdapat cerita cerita tentang umat sebelum kalian juga kabar tentang hal yang akan terjadi setelah kehidupan kalian dan hukum sesuatu yang terjadi diantara kalian. Dan Kitabullah adalah pemisah antara yang haq dan yang bathil bukan senda gurau. Barang siapa yang meninggalkannya dari orang-orang yang  angkuh atau sombong maka Allah akan membinasakannya dan barang siapa mencari petunjuk dengan selamanya maka Allah akan menyesatkannya. Kitabullah adalah kitab Allah yang kuat, juga dzikir yang bijaksana, serta jalan yang lurus. Kitabullah adalah sesuatu yang membuat keinginan tidak menyeleweng, tidak membuat lidah sulut dalam melafalkan, tidak membuat para ulama merasa puas , tidak usang sebab banyak di ulang serta tidak akan habis keajaiban-keajaibannya. Kitabullah adalah sesuatu yang membuat jin tidak berhenti kala mendengarnya sehingga mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan, yang memberi petunjuk pada jalan kebenaran, lalu kami beriman kepadanya “. Barang siapa berbicara dengannya (Kitab Allah) maka dia telah berkata jujur. Barang mengamalkannya maka akan diberikan pahala. Barang siapa menghukumi dengannya maka dia telah berbuat adil. Barang siapa yang mengajak kepadanya maka dia telah diberi petunjuk pada jalan yang lurus. Ambillah kalimat-kalimat ini wahai orang yang bermata satu. Hadist ini adalah Hadist ghorib yang tidak kami ketahui kecuali dari hadistnya Hamzah Al Zayyat mata rantai hadistnya tidak diketahui dan dalam hadistnya Al-Hadist terdapat komentar.
                                                                                                                       
C.    Mufrodat

1
خُوضُونَ فِي الْأَحَادِيثِ
Berbicara panjang lebar
2
الْفَصْلُ
Pemisah antara yang haq dan bathil
3
الْهَزْلِ
Senda gurau
4
قَصَمَ
Membinasakan
5
خْلَقُ
Usang


D.    Biografi Perawi ( Harits Al-A’War)
Harits al-a’war mempunyai nama asli Harits bin Abdullah al-a’war al-Khamdani. Disebut al-a’war karena matanya buta sebelah. Beliau berasal dari Kuffah. Harits al-a’war juga dikenal dengan nama Abu Zaahir. Beliau adalah sahabat yang dikenal sebagai seorang pembohong, oleh karenanya hadits yang diriwayatkan beliau dianggap dhoif.Beliau meninggal pada masa pemerintahan Abu Zabir.[1]
Bukhori mengatakan bahwa Harits al-a’war juga dikenal dengan sebutan al-Harits bin Abid. Beberapa ulama yang mengatakan bahwa Harits seorang pembohong diantaranya Abu Muawwiyah Adh-Dhorir, Abi Khoitsamah dan Yahya Bin Said.[2]

E.     Keterangan Hadits

يَخُوضُونَ فِي الْأَحَادِيثِ: mereka berbicara panjang lebar tentang berita,cerita,kisah-kisah yang terdapat unsur kebohongan, mereka meninggalkan bacaan Al-Qur’an serta Dzikir-dzikir yang berhubungan dengan Al-Qur’an.
وَلَا يَشْبَعُ مِنْهُ الْعُلَمَاءُ: setiap para ulama mengetahui tentang hakikat sesuatu yang terdapat pada Al-Qur’an, mereka akan rindu sekali akan hakikat yang lainnya sehingga tidak akan merasa berat dan bosan.
وَلَا تَلْتَبِسُ بِهِ الْأَلْسِنَةُ: lidahnya orang mukmin tidak merasa sulit dalam mengucapkannya meskipun bukan orang Arab.
لَا تَزِيغُ بِهِ الْأَهْوَاءُ;dengan dlomir muannas dan mudzakar artinya tidak akan menjadi ahli bid’ah dan orang-orang yang tersesat.[3]

F.     Aspek Tarbawi
Dalam Al-Qur’an, Allah mengumpulkan pokok-pokok kebaikan dan petunjuk, yaitu kebaikan dan petunjuk yang dapat memberikan kemaslahatan bagi kehidupan, menancapkan di muka bumi tiang-tiang ketenangan dan kedamaian.
            Firman Allah SWT., Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk pada (jalan) yang lebih lurus. (QS.Al-Isro’ [17]:9).
            Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an akan menjadikan keuntungan yang melebihi keuntungan materi duniawi. Al-Qur’an adalah ilmu yang mengantarkan kepada amal dan nasehat yang akan menunjukkan kepada jalan lurus.
            Abu Dzar berkata, “ Wahai Rasulullah, berikanlah wasiat kepadaku!” maka Rasulullah bersabda “Hendaklah engkau selalu bertaqwa kepada Allah karena itulah puncak dari segala urusan. Lalu Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tambahlah wasiatmu kepadaku”. Beliau menjawab “ Hendaklah engkau selalu membaca Al-Qur’an karena itulah cahaya bagimu di dunia dan investasi bagimu di akhirat”.[4]
            Dalam Al-Qur’an ada lebih dari 854 ayat-ayat yang menanyakan mengapa manusia tidak mempergunakan akal(afala ta’kilun), yang menyuruh manusia bertafakur/memikirkan (tafakurun) terhadap Al-Qur’an dan alam semesta serta menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan. Jadi kata yang identik dengan akal dalam Al-Qur’an tersebut 49 kali seperti kala Yatadabbarun dan Yatazakkarun, kata yang menganjurkan manusia menjadi ahli pikir, para sarjana, para ilmuwan dan para intelektual Islam (ulul albab) dalam Al -Qur’an disebut 16 kali, sehingga jumlah keseluruhan diatas adalah lebih kurang 854 kali. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
ü  …Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (QS. 16:43)
ü  “Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur’an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami..” (QS. 7:52)
ü  “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang yang berilmu.” (QS. 29:43)
ü  “Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. 58:11)
ü  “Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan.” (QS. 16:44)
ü  “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang -bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (memikirkannya).” (QS. 16:12)
ü  “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. 39:9)
ü  “…Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:”Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” (QS. 3:7)
ü  “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.”(QS. 39:18)
ü  “…Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. 2:197)
ü  “…Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka
berfikir.
” (QS. 59:21)[5]
Sehingga dari semua penjelasan dapat diambil kesimpulan,bahwa :
·         Al-Qur’an merupakan jalan keluar dari terjadinya fitnah
·         Al-Qur’an merupakan sumber pengetahuan sepanjang masa
·         Manusia hendaknya menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan sumber ilmu
·         Baiknya membaca dan mempelajari Al-Quran di dalam masjid, daripada berbincang yang tidak manfaat

















PENUTUP
            Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi seluruh umat, menjadi pokok dari segala urusan. Sesuai dengan firmanNya "Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa."(QS. 2:2).
            Oleh karenanya,kita harus selalu berinteraksi dengan  Al-Qur’an dengan cara membacanya, merenungkan ayat-ayatnya dan mengamalkan segala hikmah yang ada di dalamnya.

Ya Allah, teguhkanlah kami dengan al-Qur’an. Bahagiakanlah kami dengan al-Qur’an. Jadikanlah kami, ya Allah, termasuk orang-orang yang ahli membaca Al-Qur’an. Tambahkanlah kepada kami keyakinan dan hidayah. Bantulah setiap urusan-urusan kami. Berikanlah keteguhan dalam setiap langkah kami. Karuniakanlah keselamatan kepada kami. Selamatkanlah kami dari setiap ujian dunia dan cobaan di hari kiamat.






























DAFTAR PUSTAKA


‘Iwadh,Ahmad ‘Abduh.  Mutiara Hadis Qudsi. Bandung. Mizan              Media Utama. 2008

Tahdzibulkamal juz 5

Taqributtahdzib juz 1
                            
Tukhfatul Akhwadi juz 7

http://liliks.wordpress.com/2007/06/04/al-quran-sumber-ilmu-pengetahuan1/


[1] Taqributtahdzib juz 1;175
[2] Tahdzibulkamal juz 5; 244-247
[3] Tukhfatul Akhwadi juz 7;218
[4] Ahmad ‘Abduh ‘Iwadh,  Mutiara Hadis Qudsi, hal 229
[5] http://liliks.wordpress.com/2007/06/04/al-quran-sumber-ilmu-pengetahuan1/

9 komentar:

  1. istighfaroh2021110119C
    Akankah Al-Qur'an selamanya akan dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan???????mengapa dan jelaskan? bagaimana cara terbaik agar Al-Qur'an untuk sekarang ini tidak hanya dijadikan sebagai pajangan lemari saja????

    BalasHapus
  2. Naelul amalia Azmi
    2021110103
    mnurut pmakalah bagaiman agar kita mampu berinteraksi dgn alQuran dan mengamalkan sgala hikmah yg terkndung didlmnya, agar kita tahu bhwa aLqUR'AN adlah smber ilmu pngetahuan yg prtma...

    BalasHapus
  3. nama: nurul khikmah
    kelas: C
    nim: 2021110122

    dalam makalah anda tertuliskan "lidahnya orang mukmin tidak merasa sulit dalam mengucapkannya meskipun bukan orang Arab." apakah perkataan ini sanggup membuktikan kebisaan orang mukmin dalam membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur'an. dan apakah pengertian muslim dan mukmin sama dalam pengertian ini?

    BalasHapus
  4. nama: nurul khikmah
    kelas: C
    nim: 2021110122

    dalam makalah anda tertuliskan "lidahnya orang mukmin tidak merasa sulit dalam mengucapkannya meskipun bukan orang Arab." apakah perkataan ini menunjukkan tentang kebisaan mukmin membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur'an? jika iya mohon jelaskan. dan apakah pengertian mukmin dan muslim disini sama saja?

    BalasHapus
  5. riqoh ahmidtsani rosyada
    2021110121

    bagaimana langkah kita sebagai mahasiswa dalam mengkritisi isi al-Qur'an sbg sumber ilmu pengetahuan yang disesuaikan logika akal sehingga bisa dijadikan landasan ilmu tdk hanya muslim tapi non-muslim?
    terima kasih

    BalasHapus
  6. Hinda iliana
    2021110099

    Menurut anda apakah hadits ini bisa dijadikan hujjah??
    Sedangkan kebanyakan ulama menilai Harits al-a'war sebagai kadzib(pembohong)

    BalasHapus
  7. Nama : Khurotul Aini
    Nim : 202 1110 131
    Kelas : c

    Judul makalah anda,kan al-qur'an sebagi sumber ilmu pengetahuan,namun dalam realisaainya banyak umat islam yang membaca al-qur'an namun mereka sendiri tidak tau maksud dari isi al-qur'an tersebut.
    yang saya tanyakan bagaimana caranya kita sebagai orang awam menjadikan al-quran sebagai ilmu pengetahuan???
    apakah setiap kali kita meu mengkaji ilmu pengetahuan harus bertanya dahulu kepada orang yang ahli dalam al-qur'an atau bagaimana???
    mohon penjelasannya,,,
    trima kasih

    BalasHapus
  8. jawaban dr wiwik

    istighfaroh
    Jawaban, iya karena alqur’an dan as sunnah merupakan pegangan umat manusia setelah Rasulullah wafat,selain itu juga dijelaskan dlm alqur’an bahwa (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan bagi manusia, petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa (138). Yang diterangkan Sayyid Quthb,dalam buku Dalam NaunganAl-Qur’an ( Fi Zhilalil Qur’an). Juz II (Jakarta:Gema Insani Press,2001) hal. 167
    Al-Qur’an ini adalah penerang bagi manusia secara keseluruhan. Ini adalah kutipan peristiwa kemanusiaan telah jauh berlalu, yang manusia sekarang tidak dapat mengetahuinya jika tidak akan penerangan (penjelasan) yang menunjukannya. Akan tetapi, hanya segolongan manusia tertentu saja yang mendapatkan petunjuk di dalamnya, mendapatkan pelajarn dari padanya, mendapatkan manfaat dan menggapai petunjuknya. Mereka itu adalah golongan “muttaqin” yaitu orang-orang yang bertaqwa.
    Hal ini sesuai dangan firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 2
    ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
    “Kitab (AL-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”



    Selain itu Rasulullah bersabda:

    عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّه
    “Dari Imam Malik, beliau menyampaikan sesungguhnya Rasullah SAW Bersabda: “Aku telah meninggalkan kepada kalian dua perkara, kamu takkan pernah tersesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi.
    Cara terbaik agar alQur’an tak hanya jadi bahan pajangan dlm lemari,yaitu selalu berinterraksi dg AlQur’an dg cara selalu membacanya,mengetahui arti dan tafsirny serta membaca tentang keistimewaan AlQur’an dan kutamaan bg yg membacanya.

    Naelul amalia Azmi
    Jawaban, agar kita mampu berinteraksi dgn alQuran dan mengamalkan sgala hikmah yg terkndung didlmnya,maka kita harus
    1. Mngamalkan tajwid dan cara mmbaca yg bnr
    2. Memahami artinya
    3. Mempelajari tafsirny agr dlm mngamalkan tdk kliru
    nama: nurul khikmah
    Untuk kebisaan,org mukmin bisa krn tlh trbiasa.mskipun srg mmbaca blm bisa mnunjukkn bhw org mkmin tsb mmahami n mngamalkanny jk tdk mngetahui arti n mksd dr apa yg dbacanya.
    Kalo dlm hadits ini,mksdny sama yaitu org islam
    riqoh ahmidtsani rosyada
    mahasiswa memang di tuntut untuk kritis tapi untuk mengkritisi al-quran tidak sembarangan orang bisa melakukannya sebelum menguasai berbagai cabang ilmu tidak hanya hafal isi al-quran saja. Al-quran bukan untuk di kritisi tapi di telaah isi dan kandungannya karena jika mengkritisi al-quran berarti kita menentang al-quran, mahasiswa kritis dalam hal ini adalah kritis dalam mengambil hikmah dari isi al-quran tersebut.
    Hinda iliana
    Mnrt sy,ktika hadits it tdk mnyangkut keimann n ktauhidan,nmun pd sebuah amalan yg mngarah pd kbaikan maka tdk ap2 u dlakukan.

    Nama : Khurotul Aini

    Jwaban, yg pertama menurut sy yaitu dg membaca terjemahnya,dan srg mngikuti mjlis ilmu yg mmbahas ttg kandungan alQur’an agar dl mngamalkan ilpeng tdk kliru

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAma : ANisah
      Kelas : C
      nim : 2021110123

      maaf saya kurang sependapat tentang jawaban anda tentang pertanyaan hinda,,,
      yaitu : Menurut anda apakah hadits ini bisa dijadikan hujjah??
      Sedangkan kebanyakan ulama menilai Harits al-a'war sebagai kadzib(pembohong)
      lalu jawaban anda : ktika hadits it tdk mnyangkut keimann n ktauhidan,nmun pd sebuah amalan yg mngarah pd kbaikan maka tdk ap2 u dlakukan.
      bukanya ucapan pembohong itu tidak bisa dipercaya? kenapa dijadikan hadits dloif? bukannya hadits palsu?

      Hapus