Menggugat Keotentikan Al-Qur’an dan Sunnah
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu : Ghufron Dimyati M.S.I
Disusun oleh :
M. Romadhon
2021110297
Kelas G
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
I. PENDAHULUAN
Al-Qur’an ialah wahyu Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat jibril a.s. diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas. Sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk Islam, jika dibaca menjadi ibadat kepada Allah.
Sunnah menurut istilah syara’ ialah perkataan Nabi Muhammad SAW, perbuatannya, dan keterangannya, yaitu sesuatu yang dikatakan atau diperbuat oleh sahabat dan ditetapkan nabi, tidak ditegurnya sebagai bukti bahwa perbuatan itu tiada terlarang hukumnya.
Dalam perananya sebagai sumber hukum syara’ al-Qur’an dan sunnah mempunyai fungsi yang hampir sama, dalam kedudukannya sebagai hujjah, sunnah memiliki dua fungsi yaitu : menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an, dan berdiri sendiri didalam menetukan sebagian daripada beberapa hukum.
II. PEMBAHASAN
A. Hadits
حَدَثَّنَا سَعِيْدُ بْنُ أَبِيْ مَرْيَمَ : حَدَثَّنَا أَبُوْ غَسَّانَ قَالَ : حَدَثَّنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ. عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رضى الله عنه أَنَ النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((لَتَـتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَ ذِرَاعًا بِوَ ذِرَاعٍ حَتَى لَوْ َسَلَكُوْ جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُموْهُ)). قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْدَ و النَّصَارَى ؟ قال النبي صلى الله عليه وسلم : ((فَمَنْ؟)). روه البخاري[1]
B. Terjemah Hadits
dari Abi Said r.a., Nabi SAW bersabda : (“tentu kalian akan mengkuti kebiasaan bangsa-bangsa sebelum kalian, setahap demi setahap, bahkan ketika mereka masuk lubang kadal, kalian pun akan mengikuti mereka”). Kami berkata : “Ya Rasulullah, apakah yang engkau maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani?”. Rasulullah SAW menjawab : (“siapa lagi?”). (H.R. Bukhori).[2]
C. Mufrodat
v لَتَـتَّبِعُنَّ : tentu kalian akan mengkuti
v سَنَنَ : kebiasaan
v شِبْرًا بِشِبْرٍ : setahap demi setahap
v لَوْ َسَلَكُوْ : bahkan ketika mereka masuk
v جُحْرَ : lubang
v ضَبٍّ : sejenis binatang kadal
v لَسَلَكْتُموْهُ : kalian pun akan mengikuti mereka
D. Biografi Rowi
Abu sa’id al Khudry ialah Abu Sa’id Sa’ad Ibn Malik ibnu sinan al Khudry al khazrajy al anshary. Beliau meriwayatkan sejumlah 1170 hadits. Bukhori dan muslim menypakati sejumlah 46 hadits, 16 diantaranya diriwayatkan oleh bukhory sendiri dan 52 buah hadits diriwayatkan oleh imam muslim. Beliau menerima hadits dari Rasuullah sendiri dan dari para sahabat, diantaranya; Abu Bakr, Umar, Ustsman, Ali dan Zaid ibn Tsabit.Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh sahabat dan tabi’in, diantara para sahabat ialah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Jabir, Mahmud, Ibn Labid, Abu Umamah, ibn Sahal dan Abu’l Thufail.Diantara tabi’in besar ialah; Ibnu al Musaiyab, Abu Utsman an Nahdi, Thariq ibn Syihab, Ubaid ibn Sa’ad, Mujahid, Ma’bad ibn sirin. Beliau termasuk salah seorang sahabat utama. Handalah berkata: “tak seorang pun diantara sahabat-sahabat nabi yang muda usia yang lebih pandai dalam soal dari Abu Sa’id.Adz Dzahaby berkata, beliau adalah salah seorang dari ulama sahabat, turut menyaksikan bai’at al saja’ah, meriwayatkan banyak hadits dan berfatwa. Beliau adalah orang orang ketujuh diantara 7 orang sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Beliau wafat pada tahun 74 H/ 693 M dalam usia 86 tahun.[3]
E. Keterangan Hadits
جُحْرَ ضَبٍّ (lubang dhabb). Adh dhabb adalah salah satu jenis binatang melata yang cukup dikenal (sejenis biawak). Menurut sebagian ulama’ penyebutan adh dhabb secara spesifik, karena ia dikatakan sebagai hakim binatang-binatang. Akan tetapi menurut saya (ibnu hajar), pengkhususan ini berkaitan dengan lubang adh habb karena kondisinya yang sempit dan kotor. Meski demikian sikap kaum Muslimin yang senantiasa meniru dan mengikuti umat lain maka sekiranya umat lain masuk ketempat seperti itu, niscaya kaum muslimin akan mengikuti.
قال النبي صلى الله عليه وسلم : ((فَمَنْ؟)) ( nabi SAW bersabda : “ siapa lagi?”). ini adalah pertanyaan yang berkonotasi pengingkaran. Dengan demikian maknanya adalah : “siapa lagi kalau bukan mereka?”.[4]
F. Aspek Tarbawi
v Selalu berpegang teguh pada alqur’an dan sunnah sebagai pedoman hidup, akan membimbing manusia menghadapi tantangan zaman.
v Alquran dan sunnah merupakan jawaban atas masalah manusia.
v Alquran Sebagai furqon yaitu pembeda antara yang baik dengan yang buruk, yang halal dengan yang hram, yang indah dengan yang jelek, yang dapat dilakukan dengan yang terlarang.
III PENUTUP
Harapan pendidikan agama islam yaitu membimbing jasmani, ruhani berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai islam.[5] Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan keseluruhan dan kepribadian seseorang berkenaan dengan keseluruhan aspek kehidupannya. Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah orang mengalami pendidikan islam secara keseluruhan yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil. Dengan pola taqwa, insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmaninya dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal, karena taqwa kepada Allah SWT.[6]
DAFTAR PUSTAKA
Al Asqolani, Ibnu Hajar, Fathul Bari,Jakarta: Pustaka Azzam.
Ash Shiddiqie, T.M. Hasbi, Sejarah danPengantar Ilmu Hadits ,Jakarta: Bulan Bintang, 1980.
Az Zabidi, Imam, Ringkasan Shohih Bukhori ,Bandung: PT. Mizan Pustaka,2004.
Daradjat, Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Shohih Bukhori, Kutubus Sittah, Riyadh: Darussalam, 2000.
Uhbiyati, Nur, Ilmu Pedidikan Islam, Bandung: CV.Pustaka Setia, 1998.
[1] Al Bukhori, Kutubus Sittah: Shohih Bukhori Kitab Akhaditsul ‘anbiya’, (Riyadh : Darussalam, 2000) hadits no. 3456.
[2] Imam Az Zabidi, Ringkasan Shohih Bukhori ,(Bandung: PT. Mizan Pustaka,2004) halaman 593
[3] T.M. Hasbi Ash Shiddiqie, Sejarah danPengantar Ilmu Hadits ,(Jakarta: Bulan Bintang, 1980) halaman 290.
[4] Ibnu Hajar Al Asqolani, Fathul Bari,(Jakarta: Pustaka Azzam) halaman 669.
[5] Nur Uhbiyati, Ilmu Pedidikan Islam, (Bandung : CV.Pustaka Setia, 1998), halaman.9.
[6] Zakiyah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), halaman.28-29.
khoirul furqon
BalasHapus2021110327
jelaskan maksud hadis tersebut dengan tema yang anda angkat??
apakah hanya dengan al-qur'an dan hadis saja, semua permasalah manusia dapat terpecahkan?padahal saya sebagai orang awam belum mampu untuk memahami kandungan-kandungannya...
Nama : M.Lendra
BalasHapusNIM : 2021110299
Bagaimanakah bila seorang orientalis berusaha mempersamakan penafsiran dari Al-Qur’an dengan metode penafsiran dalam bibel/Injil dan bagaimana cara menghindari penafsiran yang keliru tentang Al-Qur’an dan Hadits
berikan tanggapan anda!!!!!!!
muh saiful fahad
BalasHapus2021110310
pada zaman dahulu memang banyak pihak yang menentang keotentikan al-quran...misal saja membuat kitab serupa Al-Quran...
lalu pada zaman sekarang ini masih adakah hal semacam itu??dan dalm bentuk yang bagaimana??
Moh.Zuhrufi Sani
BalasHapus2021110322
G
Bagaimana menurut pemakalah, mengenai makalah anda sendiri tentang menggugat keotentikan Al-Qur'an dan As-Sunah, padahal kita sebagai umat islam berpedoman pada dua sumber hukum Islam yaitu Al-Qu'an dan Al-Hadits, apalagi di dalam Al-Qur'an itu sudah jelas ِلاَ رَيْبَ فِيْه ,itu bagaimana?
Aenun najib:232107256
BalasHapusBrhubungan dg keontetikan n menjdkn alqur'an dan assunah sbg dasar hkum!
Di dlm alqur'an allah memrintahkan untk menikahi wanta yg qt sukai,sdangkan ada juga hdis yg mengatakan ridonya allah krn ridho org tua!
Jk qt menyukai seseorg tp org yg qt sukai tdk d ridoi org tua!
Dari p'mslhan tersebut menurut pmakalah,mana yg hrus qt ikti,dalil yg dri alqur'an atau alhadits.
Abdul hadi (2021110300)
BalasHapusApakah korelasi anatara judul makalah anda dengan hdits yang anda cntumkan?
tarmujiyanto (masyan)
Hapus2021110317
the big familly of class G
soal.
makalah anda menjelaskan Menggugat Keotentikan Al-Qur’an dan Sunnah.
1. aspek tarbawi anda menjelaskan Alquran dan sunnah merupakan jawaban atas masalah manusia.
mohon contohkan dan penjelasanya ?
M.Farid Ash-Shiddieqi
BalasHapus2021110306
Bagaimanakah cara agar terhindar dari kekeliruan pemahaman tentang kemurnian Al-Qur’an dan Sunnah ?
caranya yaitu dengan mempelajari al-qur'an dan sunah secara seksama dan dengan di dampingi oleh orang yang lebih tau serta tidak di ragukan lagi kemampuannya dalam bidang tersebut.
HapusMUTHOHAROH
2021110329
Nur Khikmah
BalasHapus2021110313
G
coba jelaskan lebih spesifik lagi tentang binatang dhobb yang terdapat dalam hadits diatas?
Nur Khikmah
BalasHapus2021110313
G
Coba jelaskan lebih spesifik lagi tentang binatang dhobb yang terdapat dalam hadits diatas?
Nur Khikmah
BalasHapus2021110313
G
coba jelaskan lebih spesifik lagi tentang binatang dhobb yang terdapat dalam hadits diatas?
Faidatul Aula
BalasHapus2021110316
G
dari judul makalah di atas, berkaitan dengan menggugat keotentikan Al-Qur'an, apakah Al-Qur'an layak untuk digugat keotentikannya..?
lalu seperti apa perumpamaannya bagi orang yang menggugat keotentikan Al-Qur'an..?
Dan mohon dijelaskan mengapa hadits tersebut berkaitan dengan menggugat Al-Qur'an dan As-Sunnah ??
Atina Mauila Safitri
BalasHapus2021110284
Kenapa pemakalah menyebutkan bahwa Al-Quran dan sunnah adalah jawaban atas masalah manusia?
padahal ada masalah yang belum tentu kita jumpai di dalam Al-Quran dan sunnah?
menurut saya pernyataan bahwa al-qur'an dan sunah merupakan jawaban atas masalah manusia itu benar, dan menurut saya pula semua masalah pasti ada jawabannya di dalam al-qur'n dan as-sunah dan tentunya tida semua jawaban beersifat tersurat tapi ada kalanya jawaban itu bersifat tersirat. oleh karena itu dalam mencari jawaban atas suatu masalah kita harus benar-benar memahaminya.
HapusMUTHOHAROH
2021110329
dalam makalah disebutkan bahwa Al Qur'an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk. bagaimana pendapat anda mengenai pernyataan bahwa akal adalah sumber kebenaran,seperti yang telah dibahas di makalah sebelum ini?
BalasHapusthanx.
tanpamu aku galau...
MUHAMMAD ALI FAHMI
2021110285
labib ahmad
BalasHapus2021110307
apakah cukup dengan berpedoman al quran dan as sunah kita bisa bahagia di dunia akherat,,,jelaskan ?
Insya Allah.
Hapusseperti yang dianjurkan bahwa kita harus berpedoman pada al-qur'an, sunah, ijma' dan qiyas.
MUTHOHAROH
2021110329
tarmujiyanto (masyan)
BalasHapus2021110317
the big familly of class G
soal.
makalah anda menjelaskan Menggugat Keotentikan Al-Qur’an dan Sunnah.
1. aspek tarbawi anda menjelaskan Alquran dan sunnah merupakan jawaban atas masalah manusia.
mohon contohkan dan penjelasanya ?
M. Haris Fahmi
BalasHapus2021110323
Bagaimana menurut pendapat anda mengenai orang non muslim yang selalu menggugat keontetikan Al Qur'an ?
menurut saya mengenai tindakan orang non muslim yang selalu menggugat keotentikan al-qur'an merupakan suatu cara untuk meruntuhkan iman orang muslim. oleh karena itu kita sebagai orang muslim harus membekali diri kita agar iman kita lebih kuat sehingga tidak mudah tergoyahkan oleh cara-cara picik orang non muslim yang ingin meruntuhkan fondasi keislaman agama kita.
HapusMUTHOHAROH
2021110329
Bagaimana pendapat makalah kalau seandainya islam sama seperti kaum gereja di Barat yang terus merombak ayat-ayatnya.Maka Al-Quran sebagai wahyu sudah hilang esensinya sebagai kalam Allah menjadi kalam manusia.?
BalasHapustolong jelaskan terima kasih
lukman hakim
BalasHapus2021110294
G
manurut anda apa penyebab manusia yang menggugat keotentikan Al Qur,an?
Rif'atul Zami Izzati
BalasHapus202109002
G
Bagaimana agar masyarakat paham seberapa penting sunnah sebagai salah satu landasan hukum Agama Islam sedangkan ada aliran yang mengharomkan SUNNAH karena menganggap hukum islam hanya satu yaitu Al Qur'an?