MAKALAH
AL-QUR’AN SUMBER ILMU PENGETAHUAN
Disusun guna memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Hadits
Tarbawi II
Dosen Pengampu :
Muhammad Ghufron, M.S.I
Disusun Oleh:
Lukman hakim (2021110294)
Kelas G
JURUSAN
TARBIYAH PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an dan As Sunah/Al Hadist adalah sumber penetapan hukum Islam yang antara
keduanya memiliki kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya adalah
merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan kedua.
Sebagai kitab suci dan petunjuk, Al-Qur’an memiliki berbagai petunjuk
dimensi untuk dijadikan pegangan hidup dan penuntun arah bagi setiap muslimin
dalam menjalani kehidupannya sedangkan Al Hadist adalah bentuk penerangan terhadap Al Qur’an yang
pada dasarnya sudah lengkap namun karena keterbatasan manusia itu maka dibutuhkanlah
sesuatu yang bisa menjelaskannya.
Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru bagi
para pembaca dalam usaha mempelajari Al-Qur’an. Sehingga Al-Qur’an bukan saja
dijadikan sebagai wacana bacaan rutin, tetapi lebih dari itu sebagai suatu
samudera ilmu yang senantiasa kita menimba darinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Materi Hadits
حدثنا عبد بن حميد اخبرنا حسين بن على الجعفي اخبرنا حمزة الزيا ت عن
ابي المختار الطا ئى عن ابن اخى الحارث الاعوار عن الحارث الاعوار قال: مررت فى المسجد
فاذا الناس يخوضون فى الاحاديث فدخلت على علي, فقلت : يااميرالمؤمنين الاترى الناس
قدخاضوا فى الاحاديث ؟ قال : اوقد فعلوها ؟ قلت : نعم , قال : اماانى سمعت رسول
الله صلى الله عليه وسلم يقول : الاانها ستكون فتنة, فقلت : ماالمخرج منها يارسول
لله ؟ قال : كتاب الله فيه نبا ما قبلكم, وخبر ما بعدكم وحكم مابينكم, وهو الفصل ليس بالهزل من تركه من جبار عصمه
الله, ومن ابتغى الهدى فى غيره اضله الله, وهو حبل الله المتين, وهو الذكر الحكيم,
وهو الصراط المستقيم, وهو الذى لايزيغ به الاهواء, ولاتلتبس به الا لسنة, ولايشبع
منه العلماء, ولايخلق عن كثرة الرد, ولاتنقضى عجائبه, وهو الذى لم تنته الجن اذ
سمعته حتى قالوا : انا سمعنا قرانا عجبا يهدى الى الرشد فامنابه, من قال به صدق,
ومن عمل به اجر, ومن حكم به عدل, ومن دعا اليه هدي الى صراط مستقيم, خذ ها اليك يا
اعوار. هذا حديث غريب لانعرفه الا من حديث حمزة الزيا ت, واسناده مجهول وفى حديث
الحارث مقال. (رواه الترمذي فى الجامع, كتاب فضائل القران عن رسول الله, باب ماجاء
فى فضل القران)
B.
Terjemah Hadits
“ Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Husain bin Ali Al
Ju’fi memberitahukan kepada kami, Hamzah Az- Zayyat memberitahukan kepada kami
dari Abu Mukhtar At Thaa’i dari Ibnu Akhil Harits Al A’war dari Harits Al
A’war, ia berkata : “saya lewat di masjid, saya lihat orang-orang berolok-olok
didalam percakapan, saya masuk pada (rumah) Ali, maka saya bertanya : “Hai
Amirul Mu’minin, apakah kamu melihat orang berolol-olok dalam
percakapan-percakapan?”. Ali berkata : “apakah mereka telah melakukannya?”.
saya menjawab : “ya”. Ali berkata : “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“ingat”,sesungguhnya itu akan menyebabkan fitnah”, saya bertanya : “Bagaimana
jalan keluarnya dari padanya hai Rasulullah?”. Rasulullah bersabda
:”(Berpegang) kepada kitab Allah yang telah menceritakan orang-orang sebelum
kamu dan berita orang-orang sesudahmu, dan sebagai penghukum apa yang terjadi
antara sesamamu. Kitab Allah adalah firman yang memisahkan antara yang hak dan
yang bathil dan ia bukanlah sebagai senda gurau, orang yang meninggalkan kitab
Allah dari orang yang sombong, Allah akan membinasakannya, orang yang mencari
petunjuk dari selain kitab Allah, maka Allah akan menyesatkannya, kitab Allah
adalah buhul (hukum) Allah yang kuat, ia adalah penuh khikmah, ia adalah jalan
yang lurus, ia adalah yang tidak condong pada hawa nafsu, ia tidak berat pada
setiap lisan, para ulama’ tidak akan kenyang padanya, ia tidak usang dari
banyaknya diulang-ulang (bacaannya), ia tidak habis-habis keajaibannya, ia
adalah yang tidak henti-hentinya Jin tatkala mendengarnya mereka berkata :
(sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan yang memberi
petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya). Barang siapa
berkata dengan Al Qur’an, maka benarlah ia, barang siapa mengamalkannya, ia
diberi pahala, orang yang memutuskan hukum dengannya maka ia adil dan barang
siapa mengajak-ajak kepda Al Qur’an, ia mendapat petunjuk pada jalan yang
lurus”. Ambillah (kata-kata yang baik) hai A’war”.
Hadits ini
gharib, saya tidak mengetahui hadits ini kecuali dari haditsnya Hamzah Az
Zayyat dan sanadnya majhul didalam haditsnya Harits ada pembicaraan[1].
C.
Mufrodat
ستكون فتنة : menyebabkan fitnah
خبر ما بعدكم : berita orang-orang sesudahmu
وحكم مابينكم : penghukum antara sesamamu
تركه من جبار عصمه :
meninggalkan kitab, Allah akan membinasakannya
حبل الله المتين : Allah akan menyesatkannya
لايزيغ به
الاهواء : tidak condong pada hawa nafsu
ولاتلتبس به الا
لسنة : tidak berat pada setiap lisan
ولايشبع منه
العلماء :
para ulama tidak akan kenyang padanya
ولايخلق عن كثرة
الرد : tidak usang dari banyaknya diulang-ulang
ولاتنقضى عجائبه : tidak habis-habis keajaibannya
D.
Biografi Perowi
1.Imam Tirmidzi
Abu isa Muhammad bin Surah At Tirmidzi(Imam Turmudzi)
lahir pada Dzulhijjah tahun 294 Hijriyah di daerah Naisabur di timur laut
Iran.Beliau adalah seorang ahli hadist yang pernah belajar hadist dari Imam
Bukhori dan diantara karyanya adalah Sunan At Turmudzi,Ilal dan lain lain,kitabnya
yang termashur yaitu Jami’ At Tirmidzi,Ia juga termasuk salah satu “Kutubus
Sittah” (enam kitab pokok bidang hadist).diakhir hayatnya Ia terserang penyakit
mata,Ia wafat di Tirmiz pada malam senin 13 Rajab tahun 379 Hijriyah dalam usia
70 tahun[2]
2.Harist Al-A’war
Harist Al-A’war(Harist bin Abdullah Al-A’war Al
Hamdani), Dia berasal dari Kuffah.Dia juga dikenal dengan nama Abu zahir.sedangkan
menurut Imam Bukhori sebagian dari para Ulama berpendapat bahwa namanya adalah
Al Harits bin Abid.banyak kalangan Ulama yang menganggap bahwa Al Harits ini
adalah Kadzib(Pembohong),diantaranya adalah Abu muawiyah Al Dhorir,Abu bakar
bin Abu khaitsah dan Yahya bin Said.karena Dia dianggap pembohong maka
menjadikan hadist yang diriwayatkannya menjadi Dho’if.Sedangkan Beliau meninggal
pada masa pemerintahan Ibnu zabir.[3]
E.
Keterangan Hadist
Hadits tersebut
menerangkan Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan.Adanya anjuran untuk
berpegang teguh padanya, Al-Qur’an telah diceritakan tentang orang-orang
terdahulu dan berita tentang orang-orang sesudah kita, Al-Qur’an juga merupakan
petunjuk bagi kita untuk menuju jalan yang lurus sebagai pemisah antara yang
hak dan yang bathil yang mana sebagai penghukum antar sesama manusia.
F. Aspek
Tarbawi
1. Kita harus berpegang teguh terhadap Al
Qur’an sebagai pemecah masalah yang komleks.
2. kita harus memuliakan Al Qur’an yang mana
merupakan sumber ilmu pengetahuan yang mana cakupannya sangatlah luas.
BAB III
PENUTUP
Sebagai kitab suci dan petunjuk, Al-Qur’an memiliki berbagai
petunjuk dimensi untuk dijadikan pegangan hidup dan penuntun arah bagi setiap
muslimin dalam menjalani kehidupannya. Al-Qur’an mengajak akal manusia untuk
bertafakur (memikirkan) dan bertadzakkur (mengingat) akan ciptaan
Allah. Dengan adanya akal dan ilmu yang dimilikinya, manusia dapat dibedakan
atas golongan yang berilmu dan golongan yang bodoh. Dalam Al-Qur’an, Allah
menjadikan ilmu sebagai barometer bagi manusia untuk mencapai derajat yang
lebih tinggi ( Ulil Albab ).
DAFTAR PUSTAKA
M. Zuhri.1992. Terjemah Sunan
At Tirmidzi jilid IV, Semarang: CV. Asy-Syifa’, hal.
503- 504.
maktabah shamilah
sri setianingrum
BalasHapus2021110209
toolongg berikan contoh (kalimat atau ayat alqur'an) bukti alqur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan?
Rizki Amalia R
BalasHapus2021110213
Kelas E
Sebenarnya ilmu- ilmu alam yang sudah ditemukan oleh para ilmuan ada didalam alQuran. Akan tetapi kita sebagai umat muslim kurang sadar bahwa ilmu- ilmu yang ada adalah bersumber dari Al Quran, bagaimana seharusnya kita memanfaatkan ALquran agar kita bisa mendapatkan ilmu tanpa harus mencari disumber lain?
nama inayatul maula
BalasHapusnim 2021110196
kelas E
bagaimana pendapat anda tentang al qur'an sebagai sumber ilmu pengetahuan, tetapi yang membacanya tidak mengetahui arti dari ayart al- Qur'an tersebut.....
terus bagaimana pendapat anda apabila ada orang yang membaca al - Qur'an tidak lancar, tidak mengetahui tajwid, tidak memahami isi dari ayat tersebut, atau salah satu dari permasalah tersebut,
terima kasih......
ruswati
BalasHapus2021110229
apakah pemakalah setelah membaca al qur'an, sudah merasakan kenyamanan tersendiri?
kalo sudah,apa yang pemakalah rasakan?
bagaimana cara mengaplikasikan kandungan Al-Quran secara sederhana?
BalasHapus