MAKALAH
Reboisasi dan Penghijauan
Disusun
guna memenuhi tugas :
Mata
Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati
Disusun
oleh :
Raudatul
Khasanah
Kelas
F
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) PEKALONGAN
PENDAHULUAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah dan inayahNya tiada tara
kepada kita semua sehingga kita dapat beraktifitas dan beramal seperti biasa
tanpa aral apapun juga.
Dalam makalah ini kita akan membahas tentang hubungan manusia dengan
lingkungan yaitu Reboisasi dan juga penghijauan.
Diantara jenis pendidikan yang paling baru dan amat penting adalah
pendidikan tentang lingkungan hidup, atau pendidikan yang berkaitan dengan
pengetahuan tentang lingkungan hidup yang berada di sekitar manusia, serta menjaganya
dari apa yang dapat menghancurkannya.
PEMBAHASAN
v Hadits I dan terjemah
عن أنس بنا ما لك قال قالرسو ل الله
صلى الله عليه وسلم : إن قا امت على أحد كم القيا مه وفي يد ه فسلة فليغر سها
Artinya :
Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW bersabda :
“Jika salah satu di antara kamu sekalian melakukan pengrusakan pada lingkungan
sekitarnya, maka tanamlah kembali padanya.
Ø
Mufrodat
القيا مة : mendirikan / melakukan
Ø
Biografi Perawi
Nama aslinya adalah Anas bin Malik bin Nadar Al-Khazraji.
Beliau lahir pada tahun 612 dan wafat pada tahun 709. tapi ada juga yang mengatakan bahwa beliau wafat
pada tahun 712.
Beliau adalah sahabat Nabi Muhammad yang berasal dari
Bani An-Najjai dan merupakan anak dari Umi Sulaim R.A. Sejak berusia 10 tahun
beliau sudah melayani keperluan Nabi Muhammad SAW. Sehingga selalu bersama
Rasulullah. Dengan selalu bersama Rasulullah, beliau menghafal benyak hadits.[2]
Ø
Pengembangan Hadits
Alam semesta merupakan karunia yang paling besar
terhadap manusia. Untuk itu Allah SWT menyuruh manusia untuk memanfaatkannya
dengan baik dan terus bersyukur kepada-Nya. Akan tetapi malah terjadi kerusakan
disana-sini akibat perbuatan orang-orang munafik.
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk menanam kembali
apa yang rusak dari hutan yang telah di tebang. Rasulullah sendiri memuji
perbuatan ini sebagai salah satu perbuatan yang terpuji.
Sekarang ini sudah banyak yang terjadi di darat, di
laut maupun di udara, semua akibat perbuatan orang-orang munafik. Akibatnya
banyak sekali terjadi bencana seperti banjir, gempa, angin puting beliung dan
ada lagi yang sangat menghawatirkan yaitu issu akan terjadinya pemanasan
global.
Sekarang ini banyak hutan yang rusak karena banyaknnya
penebang liar dan tidak adanya lagi penghijauan kembali.
Rasulullah sangat tidak menyukai perbuatan seperti
ini, dalam banyak hadits, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu menjaga
lingkungan, salah satunya dengan cara menanam pohon kembali atau reboisasi dari
apa yang sebelumnya telah kita rusak.[3]
v Hadits II dan terjemah
Diriwayatkan
dari Anas bin Malik, berkata
|
عن أنس ر ضي الله عنه قال
|
Rasulullah SAW
bersabda
|
قال رسو ل الله صلى الله عليه وسلم
|
Apabila
seorang muslim
|
ما من مسلم
|
Menabur benih
dan menanam pohon
|
يغرس غر سا أو يزرع زر عا
|
Dan manfaatnya
di ambil oleh burung
|
فيأ كل منه طير
|
Dan manusia
|
أو إنسا ن
|
Dan juga hewan
lainnya
|
أو بهيمة
|
Maka di
pandang sebagai melakukan sedekah[4]
|
ألا كا ن له به صد قة
|
Ø
Pengembangan Hadits
Dalam islam, sunah memberikan
perhatian terhadap reboisasi dan juga penghijauan dengan amat besar dan tidak
ada bandingannya. Banyak hadits Nabi SAW yang menjadikan pekerjaan menanam
tanaman sebagai salah satu cara taqarrub yang paling afdhal kepada Allah SWT.
Karena dengan upayanya itu, nantinya pohon itu dapat dimanfaatkan oleh manusia,
kemudian burung dan juga hewan-hewan yang lain. Ia adalah sedekah jariyah yang
terus menerus mengalir, selagi pohon yang ditanamnya masih hidup.
Kita bisa menangkap pelajaran
dari kalimat di atas, bahwa selagi kita selalu menanam pohon dan juga merawatnya.
Niscaya manfaat dari pohon yang kita tanam akan menjadi sumber pahala bagi kita
karena kita telah bersedekah kepada makhluk ciptaan Allh yang lain.
Dalam memperhatikan masalah
menanam pohon dan tetumbuhan, serta berusaha merawatnya kemudian merubah tanah
yang tandus menjadi kebun yang hijau merupakan ajaran dari Rasulullah SAW.[5]
PENUTUP
Setiap manusia yang mau menanam pohon dan juga merawatnya, kemudian pohon
itu berbuah dan buahnya di makan oleh seseorang, kemudian burung dan juga hewan
lain, niscaya akan mendapat ganjaran dari Allah SWT, karena itu merupakan
perbuatan bersedekah dan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Kemudian seseorang yang melakukan pengrusakan terhadap lingkungan, maka
akan mendapatkan dosa karena telah merusak alam ciptaan Allah SWT.
DAFTAR
PUSTAKA
Yunus, Mahmud . 1990 . Kamus Bahasa Arab –
Indonesia . Jakarta : PT. Hidakarya Agung
http//al-islam.orang/tahrif/imprecation.biografi anas
bin malik
http//bahr ulum’s web blog : Hadits tentang upaya
pelestarian lingkungan
Az-Zabidi, Imam . 2000 . Ringkasan Shahih
Al-Bukhari . Bandung : Penerbit Mizan
Qardhawi, Yusuf . 1998 . As-Sunnatu Mashdaran lil
Ma’rifati wal Hadharati. Jakarta : Gema Insani Press
[1] Mahmud
Yunus. Kamus Bahasa Arab – Indonesia . (Jakarta : PT. Hidakarya Agung,
1999)
[2]
http//:al-islam.orang/tahrif/imprecation.biografi anas bin maslik
[3]
http.//bahr ulum’s web blog : Hadits tentang upaya pelestarian lingkungan
[4] Imam
Az-Zabidi. Ringkasan Shahih Al-Bukhari. (Bandung : Penerbit Mizan, 2000)
hlm.427.
[5] Yusuf
Qardhawi. As-sunnatu Mashdaran lil Ma’rifati wal Hadharati. (Jakarta :
Gema Insani Press, 1998), hlm. 257.
eny marfu`ah
BalasHapus202 111 0238
kelas f
bagaimana sih caranya menumbuhkan rasa cinta kita kepada alam dan lingkungan, agar kita senantiasa untuk melakukan reboisasi dan penghijauan itu ?......
Anisa Afriani
BalasHapus202109080
kelas F
terkadang ada seseorang yang sengaja menanam tumbuhan yang kemudian dijadikan sebagai bonsai. pada proses pembuatan bonsai, biasanya diberi kawat pengait agar arah ranting tumbuhan sesuai dengan yang diinginkan.Bagaimana pandangan pemakalah?
menurut saya itu boleh-boleh saja karena termasuk proses memperindah tanaman....
Hapussehingga dapat menumbuhkan rasa cinta kita tehadap tanaman (secara khusus) dan lingkungan (secara umum)...
yang tidak di perbolehkan itu adalah apabila kita dengan sengaja merusaknya.......
arif stiawan
BalasHapus2021110270
f
"Jika salah satu di antara kamu sekalian melakukan pengrusakan pada lingkungan sekitarnya, maka tanamlah kembali padanya."
1. ini itu anjuran atau perintah?
2. beban ini ditujukan kpd si pengrusak saja atau juga kpd masyarakat?
3. melihat realita sekarang, banyak pohon2 dipinggir jalan yang bisa dibilang tidak mengganggu, bahkan sangat bermanfaat tetapi ditebangi tanpa ada tindakan lanjutan. dan yg menebang itu pemerintah. bgaimana menurut pemakalah dalam menyikapi hal ini?
1. apabila di lihat dari susunan katanya, hadits tersebut termasuk anjuran, karena jika menggunakan kata perintah maka wajib hukumnya untuk setiap orang melakukannya, sedangkan anjuran itu hanya fardhu kifayah saja... dan hanya sebuah rambu-rambu untuk menghindari bencana yang di akibatkan dari pengrusakan lingkungan tersebut...............
Hapus2. hadits ini di tujukan kepada semua manusia terutama bagi orang yang merasa melakukan pengrusakan.......
3. saya sendiri tidak setuju akan hal ini, tapi kita juga tidak bisa berkomentar ataupun menyalahkan tindakan yang di lakukan oleh pemerintah tersebut karena kita tidak tahu tujuan dari di lakukannya penebangan pohon, mungkin saja pemerintah mempunyai niat yang baik seperti menghindari hal-hal yang mungkin terjadi karena adanya pohon tersebut seperti pohon tumbang karena angin besar dan lain sebagainya....