SBM F3: Pendekatan Pembelajaran - word
SBM F3: Pendekatan Pembelajaran - ppt
SBM F3: Pendekatan Pembelajaran - ppt
MAKALAH
PENDEKATAN
BELAJAR MENGAJAR
Disusun Guna memenuhi tugas:
Mata
Kuliah : Straregi Belajar
Mengajar
Dosen
Pengampu : Muhammad Hufron, M. SI
Disusun oleh:
Bella Amelia 2021110267
Lilik Awaliyah 2021110268
Ismi Zulfatunni’mah 2021110269
Arif Setiawan 2021110270
Kelas
F
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Menjadi guru kreatif, profesional dan menyenangkan dituntut untuk
memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan dan memilih metode
pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
Dalam melakukan suatu pembelajaran, agar para murid terkondisikan
dan dapat menerima pelajaran dengan baik, maka diperlukan suatu pendekatan yang
harus dilakukan seorang pengajar kepada para siswanya.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan di paparkan berbagai
pendekatan dalam belajar mengajar yang musti diketahui baik oleh para pendidik
maupun oleh calon pendidik.
Selamat membaca... semoga bermanfa’at. Amien...
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
Pendekatan
pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, mengispirasi,
menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Pada dasarnya
pendekatan pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran. Pendekatan lebih
menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada
teknik pelaksanaannya.[1]
B.
MACAM-MACAM PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
1.
Pendekatan yang Berhubungan dengan Penyampaian Materi
1)
Pendekatan Kompetensi
Kompetensi
merupakan indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang bisa diamati, dan
sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh. Pembentukan
kompetensibersifat transaksional, bergantung pada kondisi-kondisi dan
pihak-pihak yang terlibat secara aktual.[2]
Sukmadinata (
1983 ) mengemukakan tiga tahapan yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan
pendekatan ini sebagai berikut:
a.
Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini
pertama-tama perlu ditetapakan kompetensi-kompetensi yang akan diwujudkan.
Berdasarkan kompetensi-kompetensi tersebut selanjudnya dikembangkan tema, sub
tema dan topik-topik mata pelajaran yang akan diajarkan.
b.
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan
pembelajaran merupakan langkah merealisasikan konsep pembelajaran dalam bentuk
perbuatan. Dalam pendidikan berdasarkan kompetensi pelaksanaan pembelajaran
merupakan suatu rangkaian pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan
yang meliputi tahap persiapan, penyajian, aplikasi dan penilaian.
Dalam kaitannya
dengan pembelajaran, evaluasi dilakukan untuk menggambarkan perilaku belajar.
Evaluasi ini mengandung nilai-nilai yang dapat digunakan untuk menentukan
kualitas atau derajat pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
2)
Pendekatan Lingkungan
Pendekatan ini
berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika
apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari
berhubungan dengan kehidupan dan berfaidah bagi lingkungannya.[3]
3)
Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran
yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia
kehidupan peserta didik secara nyata. Melalui proses penerapan kompetensi dalam
kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar, dan
mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.
Nurhadi ( 2002:
4 ) mengemukakan pentingnya lingkungan belajar dalam pembelajaran kontekstual
sebagai berikut:
·
Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat
pada siswa.
·
Pembelajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan
pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan daripada hasilnya.
·
Umpan balik amat penting bagi siswa
·
Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompokitu
penting.[4]
·
4)
Pendekatan Tematik
Merupakan
pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara
berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar.
5)
Pendekatan Tujuan Pembelajaran
Pendekatan ini
berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini
tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu
pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan penbelajaran. Semua pendekatan
dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
6)
Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan
pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang
terkandung didalamnya.
7)
Pendekata Inquiri
Penggunan
pendekatan ini berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang
dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik.
8)
Pendekatan Penemuan
Penggunaan
pendekatan ini berarti kegiatan belajar mengajar siswa diberi kesempatan untuk
menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah.
9)
Pendekatan Proses
Pada pendekatan
proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
keterampilan proses, seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan,
dan mengkomunikasikan.
10)
Pendekatan Interaktif ( Pendekatan Pertanyaan Anak )
Pendekatan ini
memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan dan kemudian
melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
11)
Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan
pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan. Dalam
pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran tentang
prosedur yang digunakan, cara pengumpulan data, menyusun data dan menyusun
serangkaian pertanyaan yang mengarahkan kepemecahan masalah. Versi kedua, hanya
masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru
berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberikan petunjuk.
12)
Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat ( STM )
Hasil
penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) menunjukkan bahwa
pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa
perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada
aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan
konsep pengetahuan. Melalui pendekatan ini guru diangkat sebagai fasilitator
dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat.
13)
Pendekatan Terpadu
Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu
kegiatan pembelajaran. [5]
14)
Pendekatan Keagamaan
Pendidikan dan
pelajaran di sekolah tidak hanya memberikan satu atau dua macam mata pelajaran,
tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Semua mata pelajaran itu pada
umumnya dapat dibagi menjadi mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama.
Khusus untuk
mata pelajaran umum, sangat berkepentingandengan pendekatan keagamaan. Hal ini
dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan
nilai agama. Guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata
pelajaran umum.[6]
15)
Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan
keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan,nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kemampuan-kemampuan
yang menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
tersebut dapat dilihat melalui partisipasi dalam kegiatan pembelajaran berikut
:
·
Kemampuan bertanya.
·
Kemampuan melakukan pengamatan.
·
Kemampuan mengidentifikasi dan mengklasifikasi hasil pengamatan.
·
Kemampuan menafsirkan hasil identifikasi dan klasifikasi.
·
Kemampuan menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalaman
secara langsung.
·
Kemampuan merencanakan suatu kegiatan penelitian.
·
Kemampuan menggunakan dan menerapkan konsep yang telah dikuasai
dalam suatu siuasi baru.
·
Kemampuan menyajikan suatu hasil pengamatan dan atau hasil
penelitian.[7]
16)
Pendekatan Kebermaknaan
Bahasa adalah
alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan,
secara lisan dan tulisan. Bahasa inggris adalah bahasa asing pertama di
Indonesia yang dianggap penting.
Dalam rangka
penguasaan bahasa inggris tidak bisa mengabaikan masalah pendekatan yang harus
digunakan. Kegagalan penguasaan bahasa inggris salah satu sebabnya adalah
kurang tepatnya pendekatan yang digunakan oleh guru. Salah satu alternatif ke
arah pemecahan masalah tersebut diajukannyalah pendekatan baru, yaitu
pendekatan kebermaknaan.[8]
2.
Pendekatan yang Berhubungan dengan Penciptaan Kondisi Pembelajaran
a)
Pendekatan Sistem
Ciri-ciri pendekatan
sistem pembelajaran ada dua yaitu :
·
Pendekatan sastem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses
pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi
antara siswa dengan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar
secara efektif.
·
Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran, yang
meliputi prosedur perencanaan, rancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruh
proses pembelajaran, yang tertuju kepencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
b)
Pendekatan Keterampilan Proses
Merupakan pendekatan
pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas, dan kreativitas
peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap,
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
c)
Pendekatan Penularan informasi
Pendekatan ini
merupakan cermin pengajaran yang dialami oleh kebanyakan guru. Pendidikan ini
memberikan kepada mereka yang nerusaha menilai hasil pendidikan dengan menularkan
pengetahuan yang telah diketahui.
Pendekatan ini
juga menyederhanakan hubungan antara guru dan murid, karena guru mengendalikan
proses belajar, sehingga siswa menjadi pihak penerima yang pasif.[9]
d)
Pendekatan Individual
Perbedaan
individual yang dialami peserta didik
memberi wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan
perbedaan anak didik pada aspek individual. Dengan kaata lain, guru harus
melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya.
e)
Pendekatan Kelompok
Pendekatan
kelompok emang suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan
mengembangkan sikap sosial anak didik.
Dengan
pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap anak didik.
f)
Pendekatan Bervariasi
Permasalahan
yang dihadapi oleh setiap anak didik biasanyabervariasi, maka pendekatan yang
digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Guru tidak
bisa menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain.
g)
Pendekatan Edukatif
Maksudnya
bahwa, apapun yang guru lakukan dalam
pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik, yaitu setiap tindakan,
sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan
untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum,susila, moral, sosial,
dan norma agama.[10]
Selain berbagai
pendekatan yang disebutkan diatas, ada lagi pendekatan-pendekatan yang lain.
Berdasarkan kurikulum atau garis-garis besar program pembelajaran ( GBPP )
pendidikan agama islam SLTP tahun 1994 disebutkan lima macam pendekatan untuk
pendidikan agama islam, yaitu :
1.
Pendekatan Pengalaman
Untuk
pendidikan agama islam, pendekatan pengalaman yaitu suatu pendekatan yang
memberikan pengalaman keagamaan kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai
keagamaan.
2.
Pendekatan Pembiasaan
Pendidikan
agama islam sangat penting dalam hal ini, karena dengan pendidikan pembiasaan
itulah diharapkan siswa senantiasa mengamalkan agamanya. Maka dari itu
pendekatan pembiasaan dimaksudkan disini , yaitu dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran agamanya.
3.
Pendekatan Emosional
Pendekatan
emosional dimaksudkan disini adalah suatu usaha untuk menggugah perasaan dan
emosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati ajaran agamanya.
4.
Pendekatan Rasional
Usaha yang
terpenting bagi guru adalah bagaimana memberikan peranan kepada akal dalam
memahami dan menerima kebenaran ajaran agama, termasuk memncoba memahami hikmah
dan fungsi ajaran agama.
5.
Pendekatan Fungsional
Pelajaran agama
diberikan di kelasa bukan hanya untuk memberantas kebodohandan pengisi
kekosongan intelektual, tetapi untuk diimplementasikan ke dalam kehidupan
sehari-hari. Hal yang demikian itulah yang pada akhirnya hendak dicapai oleh
tujuan pendidikan agama di sekolah dalam berbagai jenis dan tingkatan.[11]
BAB III
PENUTUP
Pendekatan belajar mengajar
merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran.
Pembelajaran bukanlah sekedar transfer of
knowledge yang tidak memperhatikan kondisi yang dialami oleh murid.
Manusia bukanlah robot yang bisa diatur semaunya. Setiap manusia pun mempunyai
masalah sendiri-sendiri yang mana cara dan penanganannya memerlukan perbedaan
pula. Dibutuhkan suatu keahlian khusus bagi seorang guru untuk memahami segala
situasi yang terjadi pada para muridnya.
Untuk itulah pendekatan dalam pembelajaran harus dipelajari oleh
masing-masing guru, agar proses pembelajaran menjadi lancar dan sukses.
Strategi dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat menentukan hasil
dari sebuah pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri, dan Zain Aswan, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Mulyasa, E,
2005, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran, Kreatif, dan
Menyenangkan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mustakim, Zaenal, 2009, strategi dan metode pembelajaran,
Pekalongan: STAIN press
[1] Zaenal Mustakim, M.Ag., Strategi dan Metode Pembelajaran, (
Pekalongan: STAIN press,2009 ), hlm.72
[2] Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Menjadi Guru Profesional Menciptakan
Pembelajaran, Kreatif dan Menyenangkan, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005 ), hlm.96
[3] Zaenal Mustakim, M.Ag., Op. Cit., hlm.76
[4] Dr. E. Mulyasa, M.Pd., Op.Cit., hlm.102-103
[5] Zaenal Mustakim, M.Ag.,hlm. 80-84.
[6] Drs. Syaiful bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006 ), hlm.68
[7] Dr. Mulyasa, M.Pd., Op. Cit.,hlm.99-100
[8] Drs. Syaiful Bahri dan Drs. Aswan Zain, Op. Cit., hlm.69
[9] Zaenal Mustakim, M.Ag., Op. Cit., hlm.90-91
[10]
Drs. Syaiful Bahri dan Drs. Aswan Zein, Op.Cit., hlm.54-59
[11] Zaenal Mustakim, M.Ag. Op.cit.,
Ahmad
BalasHapus277
F
Bicara tentang pendekatan pembelajaran, pendekatan yang bagaimana atau yang seperti apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar? melihat realita sekarang banyaknya pelajar yang suka tawuran, seks bebas, bhkan terlibat mengkonsumsi NARKOBA.apakah selama ini kurang efektif atau keliru pendekatan yang dilakukan oleh guru, sehingga hal2 demikian terjadi!
#trimksah,kurng lebihnya mohn maaf
Menurut kami, hal2 yang saudara tanyakan ( kenakalan remaja ) adalah hal2 yang terjadi diluar kelas, sedangkan yang kami bahas disini adlah pendekatan yang dilakukan guru dalam menghadapi sikap belajar peserta didik didalam kelas. Semisal , dalam menghadapi anak pendiam atau kurang aktif, maka pendekatan yang paling tepat dilakukan seorang guru seperti apa untuk mengurangi hal demikian??? Dsb
HapusNamun, jika boleh kami berpendapat untuk menanggapi pertanyaan dari mas salin, maka menurut kami adalah janganlah kita mensudutkan 1 pihak saja, artinya semua elemen harus ikut andil memberantas semua hal ini, dengan cara membangun kerjasama baik dari pihak sekolah, masyarakat, keluarga, serta pemerintah itu sendiri.
Monggo bila ada sanggahan mas.....
nur daningsih
BalasHapus2021 111 046
F
menanggapi makalah tentang pendekatan belajar mengajar. pendekatan yang seperti apa bila peserta didik mengalami masalah dalam mengenali huruf-huruf abjad agar peserta didik tersebut tidak mengalami kesulitan dalam belajar?
terimakasih:)
bella amelia
Hapus202 111 0267
Menurut kami, hal2 yang saudara tanyakan ( kenakalan remaja ) adalah hal2 yang terjadi diluar kelas, sedangkan yang kami bahas disini adlah pendekatan yang dilakukan guru dalam menghadapi sikap belajar peserta didik didalam kelas. Semisal , dalam menghadapi anak pendiam atau kurang aktif, maka pendekatan yang paling tepat dilakukan seorang guru seperti apa untuk mengurangi hal demikian??? Dsb
Namun, jika boleh kami berpendapat untuk menanggapi pertanyaan dari mas salin, maka menurut kami adalah janganlah kita mensudutkan 1 pihak saja, artinya semua elemen harus ikut andil memberantas semua hal ini, dengan cara membangun kerjasama baik dari pihak sekolah, masyarakat, keluarga, serta pemerintah itu sendiri.
Monggo bila ada sanggahan mas.....
menurut kelompok kami, pendekatan yang sesuai dan paling tepat adalah melalui pendekatan individual, dimana dalam pendekatan ini guru menyelami betul keadaan siswa perindividu, jadi penyelesaian permasalahan tersebut juga dapat tercapai melalui pendekatan ini.
Hapusdadang irwanto
BalasHapus2021110256
Dari berbagai macam pendekatan yang ada, sebenarnya apa saja kegunaan pendekatan dalam suasana belajar mengajar?dan bagamana perbedaannya anatara metode dan pendekatan belajar mengajar?
fungsi dari adanya pendekatan dalam pembelajaran yaitu salah satunya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan selain itu,apabila pendekatan yang dipilih itu tepat maka si peserta didik dapat menerima pelajaran dengan baik, toh hasilnya juga akan baik pula.
Hapuskemudian terkait dengan pertanyaan, apa sih, bedanya antara metode dan pendekatan itu???
gini... kalau pendekatan itu lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya.:-)
Elly Anisah
BalasHapus2021111035
dari pendekatan yang telah dipaparkan menurut kelompok 3 ini pendekatan mana yang paling sering digunakan guru dan pendekatan apa yang paling baik digunakan masing-masing jenjang pendidikan???
terimakasih...
menurut kami. berdasarkan realita yang ada, dari berbagai macam pendekatan yang ada, pendekatan penularan informasilah yang paling mendominasi, dimana tugas guru hanya lah memberikan pengetahuan saja terhadap peserta didik, sehingga kebanyakan dari peserta didik cenderung bersikap pasif.,
Hapusterkait dengan pendekatan mana yang paling baik digunakan menurut kami tidak ada, karena pendekatan itu disesuaikan dengan kondisi dari peserta didik itu sendiri.
terima kasih....
Nama : Arinun Ilma, NIM : 2021 111 045
BalasHapusMelihat berbagai pendekatan di atas, tolong klasifikasikan sesuai jenjang pendidikan dari PAUD/TK sampai pada perguruan tinggi, karena pendekatan" tersebut tidak mungkin bisa diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
Terimakasih.
karena ternyata sama dengan pertanyaan di atas,maka saya mengajukan pertanyaan kedua,
BalasHapusyang saya lihat dari pendekatan" diatas semuanya diperuntukan untuk pembelajaran siswa pada umumnya, lalu pendekatan yang seperti apa yang dilakukan oleh guru untuk pembelajaran kepada siswa-siswi luar biasa?
terimakasih.
fahmi amrullah
BalasHapus202 111 0248
F
syarat atau apa-apa saja yang harus di perhatikan oleh guru ketika ingin menggunakan suatu pendekatan pada anak didiknya???
syarat pertama, otomatis dengan cara melihat kondisi belajar/ karakteristik peserta didik itu sendiri,hal ini dilakukan supaya pendekatan yang dipilih tidak salah sasaran, yang kedua, yang utama dan yang terakhir adalah dengan melaksanakan pendektan yang mengandung unsur pendidikan, dimana setiap tindakan, sikap dan semua yang guru lakukan harus bernilai pendidikan.
Hapusitu saja, mungkin yang laen bisa menambahi........
hartini ( 2021110237 )
BalasHapusF
Pendekatan Inquiri,, mohon jelaskan kembali apa maksud dari pendekatan tersebut dan adakah dampak negatif dari beberapa pendekatan yang ada terkait belajar mengajar .
pendekatan inquiri itu gini lho mbak tini...dalam kegiatan pembelajaran peserta didiklah yang lebih aktif,hal2 yang menjadi tanda tanya besar bagi peserta didik, diarahkan oleh guru agar jawabannya itu dicari sendiri dengan cara melakukan eksperimen2, disini tugas guru hanya mengarahkan saja.
Hapusyeni nur khasanah
BalasHapus2021110266
apa yang membedaan antara pendekatan STM dengan pendekatan lainnya?
trz tlg sebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan??
terimakasih
dwi kartika sari
BalasHapus2021110251
bagaimana cara yang efektif untuk menerapkan pendekatan pengalaman agar siswa2nya mpy pengetahuan keagamaan yang mendalam, pd sekolah2 negri yg hnya seminggu sekali dg wktu yg sedikit???
makasih