Laman

new post

zzz

Kamis, 18 Oktober 2012

sbm G6 : manajemen kelas.

sbm G6 : manajemen kelas - word

sbm G6 : manajemen kelas - ppt






MAKALAH
MANAJEMEN KELAS
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah            : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu   : Hufron Dimyati, M.S.I

Disusun Oleh :
1.      Halif Valestian         (2021111070)
2.      Abdul Hanan           (2021111351)
3.      Atina Mauila Safitri (2021110284)
4.      Dewi Zulaikha         (2021110330)


TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
            Masalah yang sering dihadapi baik guru pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau manajemen kelas, dengan adanya manajemen kelas yang baik anak didik dapat memanfaatkan kemapuan, bakat, dan energinya pada tugas-tugas individual maupun kelompok. Karena kelas mempunyai peran dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi eduaktif.
            Berhasil atau tidaknya suatu aktivitas manusia adalah tergantung pada manajemen yang diterapkannya. Manjemen kelas merupakan gambaran miniatur dalam manajemen sekolah. Manakala manajemen sekolah tidak baik, tidak ada guru yang dapat memenej atau mengorganisasikan kelas yang baik demikian pula sebaliknya.
            Untuk lebih jelasnya kami akan membahas mengenai manajemen kelas.










BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KELAS
A.    Pengertian, Tujuan dan Fungsi Manajemen Kelas
1.      Pengertian Manajemen Kelas
            Secara terminologi manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang kelas. Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat antara lain :
a.       Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam sebuah bukunya yang berjudul
“ Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif ” bahwa manajemen kelas adalah suatu upaya memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
b.       Menurut Amatembun, manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah diciptakan
c.       Menurut Suharsimi Arikunto, manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Manajemen kelas menurutnya meliputi dua hal, yaitu
a.       Pengelolaan menyangkut siswa
b.      Pengelolaan fisik kelas (ruangan, prabot, alat pengajaran)
            Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan arti dari manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.[1]
2.      Tujuan Manajemen Kelas
            Tujuan dari manajemen kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas.
            Dengan adanya fasilitas yang tersedia itu memungkinkan siswa :
a.       Belajar dan bekerja
b.      Terciptanya suasana disiplin
c.       Perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.[2]
            Sedangakan tujuan manajemen kelas menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996) adalah:
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalan kelas
d.      Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individualnya.[3]

3.      Fungsi Manajemen Kelas
            Secara umum fungsi manajemen kelas di tinjau dari analisis problem adalah :
a.       Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas.
Artinya aspek manajemen kelas yang dihadirkan bisa membantu tugas guru sebagai pendidik dalam suatu kinerja yang lebih baik lagi.
b.      Memelihara agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.
Artinya aspek manajemen kelas bisa mengklasifikasi bentuk-bentuk tugas tertentu.
            Fungsi-fungsi tersebut dapat dijabarkan beberapa tugas yang harus dilakukan guru dalam kegiatan manajemen kelas, yaitu:
a.       Membantu kelompok dalam membagi tugas
b.      Membantu pembentukan kelompok
c.       Mambantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi
d.      Mambantu individu agar dapat bekerjasama dalam kelompok atau kelas
e.       Membantu prosedur kerja
f.       Mengubah kondisi kelas.[4]
B.     Aspek-aspek Manajemen Kelas
      Menurut Oemar Malik ada tujuh aspek manajemen kelas, yaitu :
a.       Aspek tujuan instruksional
b.      Aspek materi pelajaran
c.       Aspek metode dan strategi pembelajaran
d.      Aspek ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat, perlengkapan
e.       Aspek media instruksional
f.       Aspek penilaian
g.      Aspek penunjang fasilitas
      Menurut Lois V. Johnson dan May Bany (1970) mengemukakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas :
1.      Sifat-sifat kelas
2.      Kekuatan pendorong kekuatan kelas
3.      Memahami situasi kelas
4.      Mendiagnosis situasi kelas
5.      Bertindak selektif
6.      Bertindak kreatif.[5]
C.    Masalah-masalah dalam Manajemen Kelas
      Keanekaragaman masalah perilaku siswa itu menimbulkan beberapa masalah pengelolaan kelas. Menurut Made Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah :
1.      Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, klik-klik, dan pertentangan jenis kelamin
2.      Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana kemari, dan sebagainya
3.      Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan, merendahkan kelompok bodoh dan sebagainya
4.      Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan mendorong perilaku siswa yang keliru
5.      Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang dan sebagainya
6.      Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru, dan sebagainya.[6]

D.    Tugas Guru dalam Manajemen Kelas
1.      Pengaturan atau pengkondisian fisik
            Pengkondisian kelas merujuk pada pengetahuan dimana sebuah perilaku yang semula mengikuti sebuah peristiwa diminta untuk mengikuti peristiwa lain yang berbeda. Pengkondisian fisik meliputi :
a.       Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
b.      Pengaturan tempat duduk
c.       Ventilasi dan pengaturan cahaya
d.      Pengaturan penyimpanan barang
e.       Penataan keindahan dan kebersihan kelas
2.      Pengaturan peserta didik
            Dalam pengaturan anak didik ada dua macam, yaitu :
a.       Pembentukan organisasi : merupakan langkah awal melatih dan membina anak didik dalam hal organisasi, mereka dilatih untuk bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan.
b.      Pengelompokkan anak didik : pengelompokkan ini ada bermacam-macam, dari yang sederhana sampai yang kompleks.
E.     Prinsip-prinsip Manajemen Kelas
      Manajemen kelas dapat mempergunakan prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut :
1.      Hangat dan antusias
2.      Tantangan
3.      Bervariasi
4.      Keluwesan
5.      Penekanan pada hal-hal yang positif
6.      Penanaman disiplin diri.[7]
F.     Pendekatan dalam Manajemen Kelas
a.       Culture
            Culture atau budaya, guru harus memahami budaya bawaan yang dimliki oleh masing-masing siswa. Dengan pemahaman terhadap budaya bawaan dari masing-masing siswa maka guru akan memahami dan mencari pendekatan yang cocok dengan gaya belajarnya masing-masing. Budaya organisasi kelas harus mampu menfasilitasi keseluruhan budaya bawaan yang melekat kepada siswa.
b.      Commitment
            Comittment adalah sebuah bentuk integrasi secara total dari seseorang terhadap sesuatu atau pekerjaan tertentu dengan melibatkan keseluruhan aspek diri.
c.       Communication
            Benar atau salah, valid atau tidak validnya sesuatu akan diperoleh dengan melakukan komunikasi, dengan komuniksi dapat diperoleh sejumlah informasi berkaitam dengan permasalahan atau substansi dari suatu peristiwa.[8]
G.    Manajemen Kelas yang Efektif
      Lingkungan belajar yang efektif cenderung lebih sukses, daripada guru-guru yang memerankan diri sebagai figur otoritas atau penegak disiplin belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya roda penegak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri, dan internalisasi kontrol diri pada kalangan siswa.
      Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat diorganisasikan di seputar tiga topik utama:
1.      Menetapkan aturan dan prosedur
2.      Menjaga aturan dan prosedur
3.      Menjaga konsistensi.[9]


KESIMPULAN
A.    Pengertian Manajemen Kelas
                        Secara terminologi manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang kelas.
            Sedangkan menurut istilah manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
B.     Tujuan Manajemen Kelas
            Tujuan manajemen kelas menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996) adalah:
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalan kelas
d.      Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individualnya.
C.    Fungsi Manajemen Kelas
            Secara umum fungsi manajemen kelas di tinjau dari analisis problem adalah :
a.       Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas.
b.      Memelihara agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.





DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN     Pekalongan.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.



[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 202
[2] Ibid, hlm. 203
[3] Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 111
[4] Zaenal Mustakim,.Op.Cit.,hlm. 203
[5] Ibid, hlm. 205
[6] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 218
[7] Zaenal Musatakim,.Op.Cit.,hlm. 206
[8] Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,.Op.Cit.,hlm. 118
[9] Zaenal Mustakim,.Op.Cit.,hlm. 215

21 komentar:

  1. M.Lendra 2021110299 G
    bagaimanakah peran guru terhadap siswa yang pasif (mempunyai dunia sendiri), haruskah siswa tersebut diberi ketegasan atau toleransi dan bimbingan..............

    BalasHapus
    Balasan
    1. M.Lendra:
      ketegasan memang perlu, tapi jangan terlalu over karena hal tersebut dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi angker. menurut saya, Solusinya adalah dengan cara melakukan pendekatan individual, dalam hal ini seorang pendidik harus berusaha berkomunikasi secara langsung dengan siswa yang bersangkutan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan, motivasi ataupun pencerahan.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Dewi Zulaikha ( 2021110330 ) G
      saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari rekan M.LENDRA caranya guru selalu memberikan motifasi kepada siswa yang pasif tersebut agar giat dalam belajarnya, biasanya siswa yang pasif itu butuh perhatian khusus dari sang guru.

      Hapus
    4. Atina Mauila Safitri
      2021110284
      dengan melakukan pendekatan kepada siswa tersebut, beri penjelasan, bahwa siswa yang pasif itu biasanya karena siswa tersebut kurang pengalaman dan kurang pengetahuan yang di sebabkan oleh kurangnya belajar. jadi guru hendaknya memberi motivasi kepada siswa untuk giat belajar dan banyak membaca, karena dengan banyak membaca siswa tersebut akan mempunyai banyak pengetahuan, selain itu siswa di sarankan untuk mengikuti organisasi, karena dengan mengikuti organisasi siswa akan bertambah pengalamannya, jadi ia akan berani untuk aktif dan mengungkapkan pendapatnya.

      Hapus
  2. mabruroh 2021110286
    menurut pemakalah bagaimana seorang guru menciptakan kondisi kelas yg kondusif,sementara di dalamnya(siswa)adalah siswa siswa yang kurang normal(psikis)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dewi Zulaikha ( 2021110330 ) G
      saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari rekan mabruroh, cara guru untuk mengkondusifkan siswa- siswanya yang kurang normal dengan cara pendekatan intern langsung siswa yang kurang normal tersebut tidak secara global dan selalu dibimbingnya pada waktu KBM berlangsung agar si anak itu ada ikatan batin sama guru tersebut agar siswa tersebut ada perubahan sedikit demi sedikit. terima kasih

      Hapus
    2. Atina Mauila Safitri
      2021110284
      anak yang kurang normal itu tidak bisa disamakan dengan siswa yang normal. seperti halnya kata , gelas yang retak tidak bisa disamakan dengan gelas yang masih utuh. Siswa yang kurang normal tersebut hendaknya di beri perhatian khusus, buat siswa tersebut dekat dan nyaman dengan kehadiran kita, sehingga tidak ada batas antara kita sebagai guru dengan siswa tersebut,buat dia senang dengan kita, setelah itu baru kemudian sedikit demi sedikit siswa tersebut di beri pengarahan, mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak, karena kalau siswa tersebut sudah senang dengan kita, dia akan mematuhi dan memperhatikan nasihat yang di berikan oleh kita sebagai gurunya.

      Hapus
  3. Dalam menghadapi/mengkondisikan siswa yan kurang normal dalam hal psikis mungkin butuh kesabaran dan keuletan,
    untuk menciptakan suasana yang kondusif mungkin bisa dilakukan dengan cara memberikan perhatian yang lebih pada anak tersebut, juga dengan memberikan batasan-batasan agar tidak rancu dalam kegiatan pembelajaran

    kurang lebih seperti itu, untuk lebih jelasnya bisa langsung dijelaskan oleh Bapak Ghufron Dimyati, :)

    BalasHapus
  4. khoirul furqon
    2021110327

    dari sekian banyak masalah tersebut bagaimana cara mengatasinya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atina Mauila Safitri
      2021110284
      sebenarnya masalah-masalah yang terjadi tersebut karena kurangnya peran guru di dalam kegiatan pembelajaran di kelas,jadi hal tersebut dapat di atasi dengan guru memperhatikan dan mengawasi siswanya di dalam kelas, guru memberi pengarahan dan penjelasan tentang apa yang benar dan apa yang salah, guru membuat aturan-aturan yang harus di patuhi oleh siswa, guru mengkondisikan kelas agar siswanya tetap tenang walaupun saat diskusi, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan optimal dan mencapai tujuan.

      Hapus

  5. Nur aini Mahbubah 2021110273(G)

    jika terdapat siswa yang mengantuk,mungkin karena pelajaran kurang diminati,bagaimana trik guru mengatasinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atina Mauila Safitri
      2021110284
      ketika ada siswa yang mengantuk, guru hendaknya memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan relaksasi sejenak, seperti dengan menyuruh siswanya untuk berdiri, merangkulkan kedua tangan siswa kepada teman yang ada di depannya,geleng-geleng kepala, memejamkan mata, menarik nafas dan menghembuskan nafas, di ulang setidknya 3 kali, setelah itu di lanjutkan untuk meneruskan kembali mata pelajarannya.
      selain itu juga bisa dengan cara guru dalam penyampaian materi pelajaran diselingi dengan hiburan atau canda tawa,tidak monoton hanya pada materi pelajaran saja, sebagai itermezo,tetapi tetap fokus pada topik pelajaran.
      selain itu bisa juga dengan cara guru membangunkan semangat belajar dan keaktifan siswa dengan membicarakan toipk-topik yang menarik untuk di bahas dan sesuai dengan materi pelajaran dan meberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi.
      membangunkan suasana kelas agar hidup.

      Hapus
  6. Himatul hidayah 2021110174

    Bgaimana cara memanage kelas agar efektif ketika jumlah siswa yang membengkak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana menciptakan manajemen kelas yang efektif ketika murid yang di hadapi itu merupakan siswa yang baru saja di hadapkan pada peperanga???
      muthoharoh 2021110329

      Hapus
    2. Atina Mauila Safitri
      2021110284
      cara memenej kelas agar efektif ketika jumlah siswanya membengkak yaitu, guru mengkondisikan kelas agar siswanya memperhatikan dan tetap fokus terhadap materi pelajaran, misalnya dengan berkeliling mengitari siswanya, dan jika ada yang ribut maka diperingatkan, atau bisa juga memberi pertanyaan kepada siswa yang ribut, biasnya siswa itu takut kalau di beri pertanyaan.

      Hapus
    3. Atina Mauila Safitri
      2021110284
      cara menciptakan agar kelas efektif ketika dihadapkan pada murid yang baru dihadapkan pada peperangan yaitu dengan mengkondisikan siswanya agar tetap tenang dalam mngikuti kegiatan pembelajaran, memberikan dia ketenagan emosi terlebih dahulu, buat siswa tersebut lupa akan kejadian yang di alaminnya, kemudian setelah siswa tersebut tenang, kita tanyai apa yang menjadi penyebab peperang tersebut, dari hasil keterangan tersebut kita mencarikan solusinya, agar hal tersebut tidak terulang lagi.

      Hapus
  7. bagaimana memanajem kelas yang minim akan fasilitas????

    muhammad sukron
    2021110328

    BalasHapus
  8. Atina Mauila Safitri
    2021110284
    bahwasannya perlu kita ketahui terlebih dahulu, bahwa keberhasilan dan keefektifan kegiatan belajar mengajar itu tidak sepenuhnya begrantung pada fasilitas, karena fasilitas itu hanya mendukung saja. Oleh karena itu tidak begitu menjadi masalah, ketika ada kelas yang minim akan fasilitas, hendaknya fasilitas yang ada itu kita gunakan semaksimal mungkin, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan seoptimal mungkin. Atau bisa juga dengan kreatifitas siswa atau guru, untuk menciptakan imitasi fasilitas dari bahan yang sederhana tetapi memiliki fungsi yang sama dengan fasilitas sebernarnya. Misal ketika tidak ada LCD maka bisa menggunakan gambar, misal tidak ada kipas angin bisa menggunakan jendela, misal tidak ada speedy bisa menggunakan wajan bolik untuk menangkap jaringan internet.

    BalasHapus