Laman

new post

zzz

Rabu, 07 November 2012

sbm G9 : Model Pembelajaran Pusat Guru

sbm G9 : Model Pembelajaran Pusat Guru - word

sbm G9 : Model Pembelajaran Pusat Guru - ppt






PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA GURU
(TEACHER CENTERED)
MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah SBM
Dosen Pengampu : M. Ghufron Dimyati M.S.I










Disusun oleh:
KELOMPOK 9
Lukman Hakim                                  2021110294
Jumaroh                                               2021110295
M. Romadhon                                     2021110297


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN

Ketika ilmu pengetahuan masih terbatas, ketika hasil-hasil tenologi belum berkembang hebat seperti sekarang ini, maka peran utama guru di sekolah adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalul yang berguna sehingga harus dilestarikan. Dalam kondisi demikian guru berperan sebagai sumber belajar (learning resources) bagi siswa. Siswa akan belajar apa yang keluar dari mulut guru.
Guru dalam proses pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap diperlukan. Teknologiang konon bisa memudahkan manusia mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan, tidak mungkin dapat menggati peran guru.[1]














BAB II
PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA GURU
Pembelajaran berpusat pada guru merupakan salah satu cara belajar di Indonesia. Pada zaman dahulu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar.
Pembelajaran dengan cara seperti ini memungkinkan penunggalan media pembelajaran. Penunggalan media pembelajaran terjadi apabila di dalam sebuah proses pembelajaran hanya terdapat satu sumber belajar, yaitu guru. Guru akan dianggap oleh siswa sebagai orang yang selalu benar dalam berpendapat dan siswa hanya bisa menjadi curahan pendapatnya. Tingkat keaktifan guru dikelas pun sangat tinggi karena penunggalan sumber tersebut, dalam sistem pembelajaran ini guru lebih banyak ceramah / memberikan materi dan pengetahuan hanya dianggap sebagai sebuah nilai transfer yang harus sampai ke siswa.[2]
v  Model Pembelajaran Interaktif yang Berpusat pada Guru
Seorang guru memilih model-model pembelajaran interaktif dengan tiga alasan[3]:
1.      Sebagai warisan kebudayaan masa lalul yang berguna sehingga harus dilestarikan. Dalam kondisi demikian guru berperan sebagai sumber belajar (learning resources) bagi siswa. Siswa akan belajar apa yang keluar dari mulut
2.      Konsep model pengajara berfungsi sebagai alat komunikasi yang penting bagi guru.
3.      Mempunyai tujuan untuk membantu siswa dalam mendapatkan pengetahuan, ketrampilan serta belajar tentang konsep yang telah ditentukan sebelumnya.

v  Model-model pembelajaran interakti yang berpusat pada guru antara lain:

A.    Presentasi dan Penjelasan
            Presentasi adalah model yang berpusat pada guru. Presentasi (ceramah) dan penjelasan memakan waktu yang cukup lama.[4]
            Secara singkat hasil-hasil belajar model preesntasi ini cukup jelas dan tidak ruwet malahan hal ini membantu siswa memperoleh, mengasimilasikan dan menyimpan informasi baru, memperluas struktur konseptual dan mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan tentang informasi.
            Sebelum guru mempresentasikan dan menjelaskan kepada siswa, maka guru perlu merencanakan terlebih dahulu dengan melakukan:
1)      Memilih tujuan dan isi presentasi.
2)      Mendiagnosis pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
3)      Memilih advance organizer (kerangka pendukung bagi info baru) yang tepat da kuat.
4)      Merencanakan penggunaan waktu dan ruang.
      Setelah direncanakan kemudian diadaptasikan kepada siswa. Guru dapat mengadaptasikan presentasi dengan berbagai cara, diantaranya:
1)      Menyiapkan penggunaan gambar dan ilustrasi (media).
2)      Menggunakan beragam tes.
3)      Sedikit banyak konkret (contoh).
            Cara melaksanakannya yaitu:
1)      Mengkasifikasikan tujua pembelajaran dan menyiapkan siswa untuk belajar.
2)      Mempresentasikan advance organizer.
3)      Mempreentasikan info baru yang dimaksud.
4)      Memantau dan memriksa pemahaman siswa serta memperluas  dan memperkuat ketrampilan berpikir mereka.



B.     Pengajaran Langsung
Penggajaran langsung yang juga dikenal dengan sebutan  active teaching (pengajaran aktif) atau whole-class teaching (pengajaran seluruh-kelas) mengacu pada  gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isu pelajaran kepada murid-muridnya dengan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas.[5]
Model pembelajaran langsung dimaksudkan untuk membantu siswa mempelajari berbagai ketrampilan dan pengetahuan secara bertahap.
Pengajaran langsung dirancang untuk meningkatkan penguasaan berbagai ketrampilan (pengtahuan procedural) dan pengetahuan factual yang dapat diajarkan secara bertahap.
Elemen-elemen utama pengajaran langsung yang efektif, diantaranya:
1)      Pelajaran yang diinstruksikan dengan jelas.
2)      Presentasi yang terstruktur dan jelas.
3)      Pacing pengajaran sebagai bagian penting dari pengajaran langsung.
4)      Modeling.
5)      Penguna pemetaan konseptual.
6)      Tanya jawab interaktif.
Sebelum melakukan pengajaran langsung, hendaknya guru merencanakan pengajaran langsung terlebih dahulu seperti:
a.       Menyiapkan tujuan.
b.      Melaksanakan analisis
c.       Merencanakan waktu dan ruang.[6]



C.    Pengajaran Konsep
Konsep adalah pemikiran balok-balok bangunan dasar untuk berpikir teutama bagi individu untuk menghasilkan berbagai objek dan ide serta membuat aturan dan prinsip tentang konsep.[7]
Dengan pengajaran konsep, guru dapat membantu siswa untuk memperoleh dan mengembangkan konsep-konsep dasar yang dibutukan untuk pembelajaran lebih lanjut dan pemikiran tingkat tinggi.
Sebuah konsep pengajaran pada dasarnya terdiri dari empat fase, yaitu:
1)      Mempresentasikan tujuan.
2)      Memberikan masukan baik examples atau non-examples.
3)      Menguji pencapaian konsep.
4)      Menganalisis proses berpikir siswa.
Ø  Merencanakan dan Melaksanakan Pengajaran Konsep
Cara merencanakan pengajarn konsep:
a.       Memilih konsep.
b.      Memutuskan pendekatan yang dipakai.
c.       Mendefinisikan konsep.
d.      Menganalisis konsep.
e.       Memilih dan mengurutkan berbagai contoh dan bukan contoh.
f.       Mengunakan gambar-gambar visual.
Cara melaksanakan pengajaran konsep:
a.       Mengklasifikasikan maksud dan establishing.
b.      Memberikan masukan dan contoh serta menguji pencapaian.
c.       Menganalisa pikiran dan mengintegrasikan pembelajaran.

Pembelajaran yang berpusat pada guru akan cenderung membuat siswa pasif dalam belajar. Siswa cenderung mendengarkan, memperhatikan dan didikte cara belajarnya oleh sang guru. Hal ini bukan berarti buruk seluruhnya. Pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki kelebihan, yaitu kebulatan pesan. Kebulatan pesan ini mampu mempengaruhi dan membatasi daya pikir dan ruang gerak peserta didik sehingga mampu memberikan semacam respon yang diharapkan oleh stimulator.

Ø  Manfaat Guru-Centered Learning
Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada banyak diskusi tentang "kerugian" dari guru-centered learning. Para peneliti telah cepat untuk meremehkan tradisi dicoba dan diuji pengajaran dan pembelajaran yang mendukung percobaan student-centered learning.. Namun demikian, sejumlah manfaat yang melekat dalam metode ini seperti basis pengetahuan ahli perencanaan, dan pelaksanaan kursus, mengajar disiplin dan belajar dan evaluasi diatur dan penilaian.[8]

·         Tradisional

Sejak kasus tercatat paling awal dari pendidikan, manusia telah belajar dengan master dan model magang. Sekolah-sekolah Romawi awal dilakukan dengan guru (pendidik), menginstruksikan siswa dalam pengaturan yang berpusat pada guru. Selama bertahun-tahun, mahasiswa yang sukses berasal dari pengaturan tradisional. Hal ini cukup bisa dikatakan bahwa kerusuhan di sekolah sebagian besar merupakan produk yang tidak belajar cukup banyak berpusat pada guru. Ada banyak yang harus dipuji tentang metode dicoba dan diuji karena sejarah telah membuktikan bahwa produk dari sekolah ini telah berhasil diatur dunia sampai sekarang.

·         Ahli Pengetahuan

Dalam setiap kelas, harus ada basis pengetahuan. Guru menghadiri sebuah universitas untuk menerima gelar dalam bidang yang mereka pilih dan menjadi ahli dalam bidang pengetahuan. Hal ini dapat diterima maka bahwa guru yang sudah ahli dalam subjek harus menjadi satu untuk memberikan pengetahuan itu kepada siswa. Dalam sebuah kelas berpusat pada guru, itulah apa yang terjadi. Jika siswa memiliki pertanyaan mengenai topik yang diangkat oleh buku teks, guru hadir sebagai "ahli" untuk menjawab pertanyaan.

·         Perencanaan dan Pelaksanaan

Dalam situasi yang berpusat pada guru, guru dapat mengarahkan pembelajaran dan rencana bagaimana kursus tersebut harus dilanjutkan. Dengan cara ini, guru dapat membimbing pembelajaran yang terjadi pada kecepatan yang tepat bagi siswa untuk dapat memperoleh pengetahuan baru secara memadai. Setiap kursus yang diajarkan harus dievaluasi, dan jika pembelajaran yang berpusat pada pengajaran guru, tingkat pembelajaran akan menjadi jelas, dan pengujian dapat dijalankan pada waktu yang tepat.

·         Disiplin

Anak khas dan remaja akan sering mencoba untuk mengganggu ruang kelas dan untuk alasan ini mereka harus diajarkan disiplin diri sejak usia diniApa cara yang lebih baik untuk memberikan rasa disiplin diri dibandingkan dengan contoh dari kelas disiplin? Pengalaman menunjukkan pada generasi terakhir bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam kerangka disiplin di sekolah dasar memang belajar lebih baik sepanjang hidup sekolah mereka serta memiliki pendekatan yang seimbang untuk kehidupan pada umumnya.

·         Evaluasi dan Penilaian

Pada akhir suatu program pembelajaran, harus ada pengujian dan evaluasi pembelajaran yang telah terjadi. Manfaat dari program yang berpusat pada guru adalah bahwa guru akan tahu pada apa yang siswa tahap dalam pembelajaran mereka setiap saat dan karena itu akan lebih mampu untuk menilai kemajuan mereka dalam tes kursus dan set sesuai. Manfaat berpusat pada guru belajar banyak ragamnya, dan terlepas dari berpusat pada siswa mode baru-baru ini, sejarah telah menunjukkan bahwa banyak sekolah yang kembali ke metode dicoba dan diuji.

Ø  Kekurangan teacher centered ini adalah :
  • Pembelajaran lebih bersifat pasif
  • Murid tidak diberi kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuan dan pemahaman
  • Kelas sangat terstruktur, ketat & kaku
  • Kurang memerhatikan perkembangan sosioemosional murid
  • Hanya membangun motivasi ekstrinsik ketimbang menumbuhkan motivasi intrinsik
  • Pembelajaran lebih banyak teoretis, hanya sedikit pembelajaran secara aplikatif
  • Kurang terdapat ruang pembelajaran kolaborasi dalam kelompok

Metode-metode pembelajaran yang berpusat pada guru diantaranya adalah metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi.[9]

















BAB III
PENUTUP

Pembelajaran berpusat pada guru merupakan salah satu cara belajar di Indonesia. Pada zaman dahulu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar.
Seorang guru memilih model-model pembelajaran interaktif dengan tiga alas an:
1.         Sebagai warisan kebudayaan masa lalul yang berguna sehingga harus dilestarikan
2.         Konsep model pengajara berfungsi sebagai alat komunikasi yang pening bagi guru.
3.         Mempunyai tujuan untuk membantu siswa dalam mendapatkan pengetahuan, ketrampilan serta belajar tentang konsep yang telah ditentukan sebelumnya.
Model-model pembelajaran interakti yang berpusat pada guru antara lain:
1.         Presentasi dan penjelasan
2.         Pengajaran langsung
3.         Pengajaran konsep
Manfaat Guru-Centered Learning:
Ø  Tradisional
Ø  Ahli pengetahuan
Ø  Perencanaan dan pelaksanaan
Ø  Disiplin
Ø  Evaluasi dan penilaian
Kekurangan teacher centered ini adalah :
Ø   Pembelajaran lebih bersifat pasif
Ø   Murid tidak diberi kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuan dan pemahaman
Ø   Kelas sangat terstruktur, ketat & kaku
Ø   Kurang memerhatikan perkembangan sosioemosional murid
Ø   Hanya membangun motivasi ekstrinsik ketimbang menumbuhkan motivasi intrinsic

DAFTAR PUSTAKA

Muijs, Daniel dan Reynolds, David.  Effective Teaching Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Mustakim, Zaenal. Strategi dan Metode Pembelajaran Buku 2, Pekalongan: STAIN Press, 2009.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidika. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.



[1] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006) hlm 21
[2] http://mynamemirza.wordpress.com
[3] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran Buku 2,(Pekalongan: STAIN Press, 2009) hlm 103
[4] Ibid, hlm 104
[5] Daniel Muijs dan David Reynolds, Effective Teaching Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) hlm 41
[6] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran Buku 2,(Pekalongan: STAIN Press, 2009) hlm 108
[7] Ibid, hlm 109
[8] http://www.ehow.com
[9] http://yuli.blo.esaunggul.ac.id

10 komentar:

  1. M. Lendra 2021110299
    Apakah perbedaan mendasar dari Teacher Center dan Student Center????
    dalam poin manfaat tradisional, terdapat kalimat kerusuhan /tawuran merupakan hasil dari kurangnya peran guru.....
    jadi kerusuhan/tawuran masa kini, merupakan perwujudan dari kurannya peran aktif guru, bukankah guru di masa kini memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi di banding masa lalu?????/ berikan tanggapan anda...........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dewi Zulaikha kelas G ( 2021110330 )

      pertanyaan:Pengalaman menunjukkan pada generasi terakhir bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam kerangka disiplin di sekolah dasar memang belajar lebih baik sepanjang hidup sekolah mereka serta memiliki pendekatan yang seimbang untuk kehidupan pada umumnya. dari keterangan diatas bahwa kedisplinan siswa yang diterapkan dari usia dini akan menjadikan kelak besar menjadi anak yang disiplin juga?apakah itu signifikan hasilnya.tolong jelaskan.terima kasih

      Hapus
  2. muhammad sukron
    2021110328
    bagaimana peran murid dalam teori ini...apakah ada manfaat dari guru-centered learning????

    BalasHapus
  3. 2021110288

    faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika akan menggunakan guru-centered learning ini agar pembelajaran menjadi efektif?

    kendala apa yang sering muncul dalam guru-centered learning ini?

    BalasHapus
  4. khoirul furqon
    2021110327
    minta penjelasannya knpa kog dalam pembelajaran pada guru ini terlihat lebih berhasil dari pada yang lainnya???? contoh yang ada di pesantren itu kan kebanyakan yang aktif adalah seorang guru dan terbukti hal itu banyak juga yang berhasil.

    BalasHapus
  5. Atina Mauila Safitri
    2021110284

    Apakah pembelajaran yang berpusat pada guru masih efektif untuk diterapkan di era sekarang?
    Mohon jelaskan!!!...

    BalasHapus
  6. apa maksud pernyataan pada makalah "seperti basis pengetahuan ahli perencanaan, dan pelaksanaan kursus, mengajar disiplin dan belajar dan evaluasi diatur dan penilaian"???
    jika anda sebagai seorang guru dan di hadapkan pada kondisi harus mengajar dengan metode teaching centered, hal apakah yang anda lakukan agar pembelajaran dapat mencapai tujuan secara optimal???
    MUTHOHAROH
    2021110329

    BalasHapus
  7. abdul hanan
    2021 111 351
    terkait dengan masalah yang ada di dunia pendidikan yaitu tawuran antar pelajar yang menimbulkan rasa keresahan bagi siswa itu sendiri yang mengakibatkan konsentrasi atau pusat perhatiannya siswa terhadap guru itu berkurang
    bagaimana cara guru atau pendidik supaya peserta didik itu di dalam pembelajarannya berpusat pada guru atau pendidik?
    manakah dari ketiga metode pembelajaran berpusat pada guru yang paling efektif ? kenapa?

    BalasHapus
  8. tarmujiyanto (ka yan)
    2021110317

    assalamulaikum wr.wb.

    ya akhi wa ukhti, ka'yan mau tanya nich ..

    pendapat pemakalah mengenai metode kelasik(Pembelajaran berpusat pada guru) yang makalah jabarkan, apa memang dg pengajaran klasik tersebut bisa mencapai pendidikan yang menghasilkan siswa profesional jelaskan?

    jika ada guru senior (sudah sepuh) tapi masih gigih dalam mengajar, tpi sebenarnya sudah pensiun, masih ingin mengajar gimana pendapatnya pemakalah?

    pendapat kalian sebagai pemakalah guru klasik dan guru yang moderen dlm pengajaran mana yang menghasilkan mayoritas siswa itu berhasil?


    " terima kasih guru ku ..


    wassalamualaikum wr. wb.








































































































    BalasHapus