sbm G9 : Model Pembelajaran Pusat Guru - word
sbm G9 : Model Pembelajaran Pusat Guru - ppt
sbm G9 : Model Pembelajaran Pusat Guru - ppt
PEMBELAJARAN
BERPUSAT PADA GURU
(TEACHER CENTERED)
MAKALAH
Disusun guna
memenuhi tugas Mata Kuliah SBM
Dosen Pengampu : M. Ghufron Dimyati M.S.I
Disusun oleh:
KELOMPOK 9
Lukman Hakim 2021110294
Jumaroh 2021110295
M. Romadhon 2021110297
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika ilmu pengetahuan masih terbatas, ketika
hasil-hasil tenologi belum berkembang hebat seperti sekarang ini, maka peran
utama guru di sekolah adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan
kebudayaan masa lalul yang berguna sehingga harus dilestarikan. Dalam kondisi
demikian guru berperan sebagai sumber belajar (learning resources) bagi siswa. Siswa akan belajar apa yang keluar
dari mulut guru.
Guru dalam proses pembelajaran mempunyai peran yang
sangat penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap
diperlukan. Teknologiang konon bisa memudahkan manusia mencari dan mendapatkan informasi
dan pengetahuan, tidak mungkin dapat menggati peran guru.[1]
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA GURU
Pembelajaran berpusat pada guru merupakan salah satu cara
belajar di Indonesia. Pada zaman dahulu, guru merupakan satu-satunya sumber
belajar.
Pembelajaran dengan cara seperti ini memungkinkan penunggalan
media pembelajaran. Penunggalan media pembelajaran terjadi apabila di dalam
sebuah proses pembelajaran hanya terdapat satu sumber belajar, yaitu guru. Guru
akan dianggap oleh siswa sebagai orang yang selalu benar dalam berpendapat dan
siswa hanya bisa menjadi curahan pendapatnya. Tingkat keaktifan guru dikelas
pun sangat tinggi karena penunggalan sumber tersebut, dalam sistem pembelajaran
ini guru lebih banyak ceramah / memberikan materi dan pengetahuan hanya
dianggap sebagai sebuah nilai transfer yang harus sampai ke siswa.[2]
v Model
Pembelajaran Interaktif yang Berpusat pada Guru
Seorang guru memilih model-model pembelajaran
interaktif dengan tiga alasan[3]:
1.
Sebagai warisan
kebudayaan masa lalul yang berguna sehingga harus dilestarikan. Dalam kondisi
demikian guru berperan sebagai sumber belajar (learning resources) bagi siswa. Siswa akan belajar apa yang keluar
dari mulut
2.
Konsep model
pengajara berfungsi sebagai alat komunikasi yang penting bagi guru.
3.
Mempunyai tujuan
untuk membantu siswa dalam mendapatkan pengetahuan, ketrampilan serta belajar
tentang konsep yang telah ditentukan sebelumnya.
v Model-model
pembelajaran interakti yang berpusat pada guru antara lain:
A. Presentasi dan
Penjelasan
Presentasi
adalah model yang berpusat pada guru. Presentasi (ceramah) dan penjelasan
memakan waktu yang cukup lama.[4]
Secara
singkat hasil-hasil belajar model preesntasi ini cukup jelas dan tidak ruwet
malahan hal ini membantu siswa memperoleh, mengasimilasikan dan menyimpan
informasi baru, memperluas struktur konseptual dan mengembangkan kebiasaan
mendengarkan dan memikirkan tentang informasi.
Sebelum
guru mempresentasikan dan menjelaskan kepada siswa, maka guru perlu merencanakan
terlebih dahulu dengan melakukan:
1) Memilih
tujuan dan isi presentasi.
2) Mendiagnosis
pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
3) Memilih
advance organizer (kerangka pendukung
bagi info baru) yang tepat da kuat.
4) Merencanakan
penggunaan waktu dan ruang.
Setelah
direncanakan kemudian diadaptasikan kepada siswa. Guru dapat mengadaptasikan
presentasi dengan berbagai cara, diantaranya:
1)
Menyiapkan
penggunaan gambar dan ilustrasi (media).
2)
Menggunakan
beragam tes.
3)
Sedikit banyak
konkret (contoh).
Cara
melaksanakannya yaitu:
1) Mengkasifikasikan
tujua pembelajaran dan menyiapkan siswa untuk belajar.
2) Mempresentasikan
advance organizer.
3) Mempreentasikan
info baru yang dimaksud.
4) Memantau
dan memriksa pemahaman siswa serta memperluas
dan memperkuat ketrampilan berpikir mereka.
B. Pengajaran
Langsung
Penggajaran langsung yang juga dikenal
dengan sebutan active teaching (pengajaran aktif) atau whole-class teaching (pengajaran seluruh-kelas) mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam
mengusung isu pelajaran kepada murid-muridnya dengan mengajarkannya secara
langsung kepada seluruh kelas.[5]
Model pembelajaran langsung dimaksudkan
untuk membantu siswa mempelajari berbagai ketrampilan dan pengetahuan secara
bertahap.
Pengajaran langsung dirancang untuk
meningkatkan penguasaan berbagai ketrampilan (pengtahuan procedural) dan
pengetahuan factual yang dapat diajarkan secara bertahap.
Elemen-elemen utama pengajaran langsung
yang efektif, diantaranya:
1)
Pelajaran yang
diinstruksikan dengan jelas.
2)
Presentasi yang
terstruktur dan jelas.
3)
Pacing
pengajaran sebagai bagian penting dari pengajaran langsung.
4)
Modeling.
5)
Penguna pemetaan
konseptual.
6)
Tanya jawab
interaktif.
Sebelum melakukan pengajaran langsung, hendaknya
guru merencanakan pengajaran langsung terlebih dahulu seperti:
a.
Menyiapkan
tujuan.
b.
Melaksanakan
analisis
c.
Merencanakan
waktu dan ruang.[6]
C. Pengajaran
Konsep
Konsep adalah pemikiran balok-balok bangunan dasar
untuk berpikir teutama bagi individu untuk menghasilkan berbagai objek dan ide
serta membuat aturan dan prinsip tentang konsep.[7]
Dengan pengajaran konsep, guru dapat membantu siswa
untuk memperoleh dan mengembangkan konsep-konsep dasar yang dibutukan untuk
pembelajaran lebih lanjut dan pemikiran tingkat tinggi.
Sebuah konsep pengajaran pada dasarnya terdiri dari
empat fase, yaitu:
1)
Mempresentasikan
tujuan.
2)
Memberikan
masukan baik examples atau non-examples.
3)
Menguji
pencapaian konsep.
4)
Menganalisis
proses berpikir siswa.
Ø Merencanakan
dan Melaksanakan Pengajaran Konsep
Cara merencanakan pengajarn konsep:
a.
Memilih konsep.
b.
Memutuskan
pendekatan yang dipakai.
c.
Mendefinisikan
konsep.
d.
Menganalisis
konsep.
e.
Memilih dan
mengurutkan berbagai contoh dan bukan contoh.
f.
Mengunakan
gambar-gambar visual.
Cara melaksanakan pengajaran konsep:
a.
Mengklasifikasikan
maksud dan establishing.
b.
Memberikan
masukan dan contoh serta menguji pencapaian.
c.
Menganalisa
pikiran dan mengintegrasikan pembelajaran.
Pembelajaran yang berpusat pada guru akan cenderung membuat
siswa pasif dalam belajar. Siswa cenderung mendengarkan, memperhatikan dan
didikte cara belajarnya oleh sang guru. Hal ini bukan berarti buruk seluruhnya.
Pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki kelebihan, yaitu kebulatan pesan.
Kebulatan pesan ini mampu mempengaruhi dan membatasi daya pikir dan ruang gerak
peserta didik sehingga mampu memberikan semacam respon yang diharapkan oleh
stimulator.
Ø
Manfaat
Guru-Centered Learning
Dalam beberapa tahun terakhir,
telah ada banyak diskusi tentang "kerugian" dari guru-centered
learning. Para peneliti telah cepat untuk meremehkan tradisi dicoba dan diuji
pengajaran dan pembelajaran yang mendukung percobaan student-centered learning.. Namun demikian, sejumlah manfaat yang melekat
dalam metode ini seperti basis pengetahuan ahli perencanaan, dan pelaksanaan
kursus, mengajar disiplin dan belajar dan evaluasi diatur dan penilaian.[8]
· Tradisional
Sejak kasus tercatat paling awal dari pendidikan, manusia
telah belajar dengan master dan model magang. Sekolah-sekolah Romawi awal dilakukan
dengan guru (pendidik), menginstruksikan siswa dalam pengaturan yang berpusat
pada guru. Selama bertahun-tahun, mahasiswa yang sukses berasal dari pengaturan
tradisional. Hal ini cukup bisa dikatakan bahwa kerusuhan di sekolah sebagian
besar merupakan produk yang tidak belajar cukup banyak berpusat pada guru. Ada
banyak yang harus dipuji tentang metode dicoba dan diuji karena sejarah telah
membuktikan bahwa produk dari sekolah ini telah berhasil diatur dunia sampai
sekarang.
· Ahli Pengetahuan
Dalam setiap kelas, harus ada basis pengetahuan. Guru
menghadiri sebuah universitas untuk menerima gelar dalam bidang yang mereka
pilih dan menjadi ahli dalam bidang pengetahuan. Hal ini dapat diterima maka
bahwa guru yang sudah ahli dalam subjek harus menjadi satu untuk memberikan
pengetahuan itu kepada siswa. Dalam sebuah kelas berpusat pada guru, itulah apa
yang terjadi. Jika siswa memiliki pertanyaan mengenai topik yang diangkat oleh
buku teks, guru hadir sebagai "ahli" untuk menjawab pertanyaan.
· Perencanaan dan Pelaksanaan
Dalam situasi yang berpusat pada guru, guru dapat mengarahkan
pembelajaran dan rencana bagaimana kursus tersebut harus dilanjutkan. Dengan
cara ini, guru dapat membimbing pembelajaran yang terjadi pada kecepatan yang
tepat bagi siswa untuk dapat memperoleh pengetahuan baru secara memadai. Setiap
kursus yang diajarkan harus dievaluasi, dan jika pembelajaran yang berpusat
pada pengajaran guru, tingkat pembelajaran akan menjadi jelas, dan pengujian
dapat dijalankan pada waktu yang tepat.
· Disiplin
Anak khas dan remaja akan sering mencoba untuk mengganggu
ruang kelas dan untuk alasan ini mereka harus diajarkan disiplin diri sejak
usia diniApa cara yang lebih baik untuk memberikan rasa disiplin diri
dibandingkan dengan contoh dari kelas disiplin? Pengalaman menunjukkan pada generasi
terakhir bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam kerangka disiplin di sekolah
dasar memang belajar lebih baik sepanjang hidup sekolah mereka serta memiliki
pendekatan yang seimbang untuk kehidupan pada umumnya.
· Evaluasi dan Penilaian
Pada akhir suatu program pembelajaran, harus ada pengujian
dan evaluasi pembelajaran yang telah terjadi. Manfaat dari program yang
berpusat pada guru adalah bahwa guru akan tahu pada apa yang siswa tahap dalam
pembelajaran mereka setiap saat dan karena itu akan lebih mampu untuk menilai
kemajuan mereka dalam tes kursus dan set sesuai. Manfaat berpusat pada guru
belajar banyak ragamnya, dan terlepas dari berpusat pada siswa mode baru-baru
ini, sejarah telah menunjukkan bahwa banyak sekolah yang kembali ke metode
dicoba dan diuji.
Ø Kekurangan teacher centered ini
adalah :
- Pembelajaran lebih bersifat pasif
- Murid tidak diberi kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuan dan pemahaman
- Kelas sangat terstruktur, ketat & kaku
- Kurang memerhatikan perkembangan sosioemosional murid
- Hanya membangun motivasi ekstrinsik ketimbang menumbuhkan motivasi intrinsik
- Pembelajaran lebih banyak teoretis, hanya sedikit pembelajaran secara aplikatif
- Kurang terdapat ruang pembelajaran kolaborasi dalam kelompok
Metode-metode pembelajaran yang berpusat pada guru
diantaranya adalah metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi.[9]
BAB III
PENUTUP
Pembelajaran
berpusat pada guru merupakan salah satu cara belajar di Indonesia. Pada zaman
dahulu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar.
Seorang
guru memilih model-model pembelajaran interaktif dengan tiga alas an:
1.
Sebagai warisan
kebudayaan masa lalul yang berguna sehingga harus dilestarikan
2.
Konsep model
pengajara berfungsi sebagai alat komunikasi yang pening bagi guru.
3.
Mempunyai tujuan
untuk membantu siswa dalam mendapatkan pengetahuan, ketrampilan serta belajar
tentang konsep yang telah ditentukan sebelumnya.
Model-model pembelajaran interakti yang berpusat
pada guru antara lain:
1.
Presentasi dan
penjelasan
2.
Pengajaran
langsung
3.
Pengajaran konsep
Manfaat Guru-Centered
Learning:
Ø Tradisional
Ø Ahli
pengetahuan
Ø Perencanaan
dan pelaksanaan
Ø Disiplin
Ø Evaluasi
dan penilaian
Kekurangan
teacher centered ini adalah :
Ø
Pembelajaran lebih bersifat pasif
Ø
Murid tidak diberi kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuan
dan pemahaman
Ø
Kelas sangat terstruktur, ketat & kaku
Ø
Kurang memerhatikan perkembangan sosioemosional murid
Ø
Hanya membangun motivasi ekstrinsik ketimbang menumbuhkan
motivasi intrinsic
DAFTAR PUSTAKA
Muijs,
Daniel dan Reynolds, David. Effective Teaching Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008.
Mustakim,
Zaenal. Strategi dan Metode Pembelajaran
Buku 2, Pekalongan: STAIN Press, 2009.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidika. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006.
[1] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006) hlm 21
[2] http://mynamemirza.wordpress.com
[3] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran Buku 2,(Pekalongan:
STAIN Press, 2009) hlm 103
[4] Ibid, hlm 104
[5] Daniel Muijs dan David Reynolds,
Effective Teaching Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008) hlm 41
[6] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran Buku 2,(Pekalongan:
STAIN Press, 2009) hlm 108
[7] Ibid, hlm 109
[8] http://www.ehow.com
[9] http://yuli.blo.esaunggul.ac.id
M. Lendra 2021110299
BalasHapusApakah perbedaan mendasar dari Teacher Center dan Student Center????
dalam poin manfaat tradisional, terdapat kalimat kerusuhan /tawuran merupakan hasil dari kurangnya peran guru.....
jadi kerusuhan/tawuran masa kini, merupakan perwujudan dari kurannya peran aktif guru, bukankah guru di masa kini memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi di banding masa lalu?????/ berikan tanggapan anda...........
Dewi Zulaikha kelas G ( 2021110330 )
Hapuspertanyaan:Pengalaman menunjukkan pada generasi terakhir bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam kerangka disiplin di sekolah dasar memang belajar lebih baik sepanjang hidup sekolah mereka serta memiliki pendekatan yang seimbang untuk kehidupan pada umumnya. dari keterangan diatas bahwa kedisplinan siswa yang diterapkan dari usia dini akan menjadikan kelak besar menjadi anak yang disiplin juga?apakah itu signifikan hasilnya.tolong jelaskan.terima kasih
muhammad sukron
BalasHapus2021110328
bagaimana peran murid dalam teori ini...apakah ada manfaat dari guru-centered learning????
2021110288
BalasHapusfaktor apa saja yang harus diperhatikan ketika akan menggunakan guru-centered learning ini agar pembelajaran menjadi efektif?
kendala apa yang sering muncul dalam guru-centered learning ini?
khoirul furqon
BalasHapus2021110327
minta penjelasannya knpa kog dalam pembelajaran pada guru ini terlihat lebih berhasil dari pada yang lainnya???? contoh yang ada di pesantren itu kan kebanyakan yang aktif adalah seorang guru dan terbukti hal itu banyak juga yang berhasil.
Atina Mauila Safitri
BalasHapus2021110284
Apakah pembelajaran yang berpusat pada guru masih efektif untuk diterapkan di era sekarang?
Mohon jelaskan!!!...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusapa maksud pernyataan pada makalah "seperti basis pengetahuan ahli perencanaan, dan pelaksanaan kursus, mengajar disiplin dan belajar dan evaluasi diatur dan penilaian"???
BalasHapusjika anda sebagai seorang guru dan di hadapkan pada kondisi harus mengajar dengan metode teaching centered, hal apakah yang anda lakukan agar pembelajaran dapat mencapai tujuan secara optimal???
MUTHOHAROH
2021110329
abdul hanan
BalasHapus2021 111 351
terkait dengan masalah yang ada di dunia pendidikan yaitu tawuran antar pelajar yang menimbulkan rasa keresahan bagi siswa itu sendiri yang mengakibatkan konsentrasi atau pusat perhatiannya siswa terhadap guru itu berkurang
bagaimana cara guru atau pendidik supaya peserta didik itu di dalam pembelajarannya berpusat pada guru atau pendidik?
manakah dari ketiga metode pembelajaran berpusat pada guru yang paling efektif ? kenapa?
tarmujiyanto (ka yan)
BalasHapus2021110317
assalamulaikum wr.wb.
ya akhi wa ukhti, ka'yan mau tanya nich ..
pendapat pemakalah mengenai metode kelasik(Pembelajaran berpusat pada guru) yang makalah jabarkan, apa memang dg pengajaran klasik tersebut bisa mencapai pendidikan yang menghasilkan siswa profesional jelaskan?
jika ada guru senior (sudah sepuh) tapi masih gigih dalam mengajar, tpi sebenarnya sudah pensiun, masih ingin mengajar gimana pendapatnya pemakalah?
pendapat kalian sebagai pemakalah guru klasik dan guru yang moderen dlm pengajaran mana yang menghasilkan mayoritas siswa itu berhasil?
" terima kasih guru ku ..
wassalamualaikum wr. wb.