LEMBAGA PENDIDIKAN NON MUSLIM
MAKALAH
Disusun guna
memenuhi tugas:
Mata Kuliah :
Hadist Tarbawi 2
Dosen Pengampu : Ghufron
Dimyati, M.S.I.
Oleh:
NAILA
SYARIFAH
NIM.
2021 111 149
KELAS D
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Mencari ilmu diwajibkan bagi muslim. Ilmu sangatlah luas
dan dapat dicari dimana saja walaupun di dalam lembaga non muslim. Dalam
makalah ini membahas mengenai pendidikan di lembaga non muslim. Dengan adanya
hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin
Hazm yang mana Zaid bin Tsabit
diperintah olen Rasulullah Saw. Untuk mempelajari kitab bangsa yahudi.
Selengkapnya akan dipaparkan dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Materi
Hadits
عَنْ عَبْد
الله بن اَبِي بَكْر بن محمد بن عمر و بن حزم قَالَ:كَا نَ زَيْد بن ثَابِتْ
يَتَعَلَّمُ فِي مَدَارِسِ مَاسِكَة فَتَعَلَّمَ كِتَابُهُمْ فِي خَمْسَ عَشْرَةَ
لَيْلَةَ حَتَّئَ كَان يَعْلَمُ مَاحَرَّفُوْاوَبَدّلُوْا (رواهالطبرانيفيالمعجم
الأوسد)
B. Terjemah
Hadits
Diriwayatkan
dari sahabat Abdullah bin Abu
Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm berkata: bahwasanya para sahabat Zaid bin
Tsabit belajar dibeberapa madrasah Suku Masikah (Majlis Nn Muslim),maka Zaid
Tsabit mempelajari kitab-kitab mereka Dallam waktu lilma belas malam, saehingga
beliau mengetahui apa-apa yang mereka ganti”. (HR. ath-Thabrani)
C. Makna
Mufrodat
Belajar
|
يَتَعَلٌمُ
|
Beberapa
madrasah
|
مَدَارِسِ
|
Suku
Masikah
|
مَاسِكَة
|
Ganti
|
بَدَّلُوا
|
D. Biografi
Makharij
At-Thabrani
Nama
aslinya adalah Sulaiman bin Ahamd bin Ayyub bin Mathir Al-Lakhami Asy-Asyami
Ath-Thabrani. Panggilanya adlah Al-Qasim. Ia dilahirksn pada bulan Shafar tahun
260 Hijriyah di Aka, kota asal ibunya. Sifat-sifatnya adalah Ibnu Mandah
mengatakan,”Telah sampai berita kepadaku bahwa Ath-Brani adalah orang yang baik
penampilanya.
Sanjungan para ulama’ terhadap beliau contohnya seperti Adz-Dzahabi
mengatakan,”Ath-Thabrani adalah seorang imam Al-hafiz, tsiqah, ulama’ yang
melakukan banyak perjalanan, ahli hadits dan bendera para penyeberang lautan
ilmu”.
Tidak
henti-hentinya hadits-hadits yang disampaikan Ath-thabrani dituju,disenangi dan
diambil orang,lebih-lebih pada masa temanya,Ibnu Ridzah, pada masa itu, banyak
para pencari ilmu yang menimba ilmu darinya As-Salafi telah mencatat ada
sekitar seratus orang yang menjadi muridnya”.
Ad-dawudi mengatakan,”Ath-thabrani adalah imam yang dijadikan hujjah,sandaran
para Al-Hafizh dan menjadi sanad dunia”. Abu Bakar bin ali bin Abi ali
Al-muaddil mengatakan,”Ath-Thabrani lebih mahsyur dari pada
kelebihan-kelebihanya yang disebut-sebut. Ia adalah orang yang luas ilmunya dan
banyak karyanya”.
Ia
terus menerus melakukan perjalanan mencari ilmu dan menemui para ahli hadits
selama enam belas tahun. Ia menulis para ahli hadits salaf (yang dahulu) maupun
muta’akhirin (yang belakangan)sampai ia mempunyai kecakapan dalam bidang ini.
Ia mengumpulkan ilmu dan mengarang karya ilmiah, diberikan umur yang panjang
dan didatangi para ahli hadits dan para pencari ilmu dari berbagai negri. Ia
mencari ilmu di Makkah, Madinah, Yaman, Syam, Mesir, Baghdad, Kufah, Asfahan,
Khuzastan dan negeri-negeri yang lain.
Adz-dzahabi menagataka,”
Ath-Thabrani hidup selama seratus tahun lebih sepuluh bula.” Al-Hafizh Abu
Nu’aim mengatakan,” Ath-Thabrani meninggal pada tanggal 29 Dzulqa’dah tahun 360
Hijriyah di Ashafan. Sedangkan anaknya, Abu Dzar, meninggal pada tahun 399
Hijriyah dengan umur lebih dari enam puluh tahun.[1]
E. Keterangan
Hadits
Kekuatan daya ingat Zaid bin Tsabit
telah membuatnya diangkat penulis wahyu dan surat-surat Muhammad semasa
hidupnya, dan menjadikannya tokoh yang terkemuka di antara para sahabat
lainnya. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit bahwa:
Rasulullah SAW berkata kepadanya
"Aku berkirim surat kepada orang, dan aku khawatir, mereka akan menambah
atau mengurangi surat-suratku itu, maka pelajarilah bahasa Suryani", kemudian aku mempelajarinya
selama 17 hari, dan bahasa Ibrani selama 15 hari.
Di kemudian hari pada zaman
kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit adalah salah seorang yang
diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Quran dalam satu
mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga
membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun
Al-Quran sebelum para penghafal lainnya gugur. Mereka kemudian memanggil Zaid
bin Tsabit dan Abu Bakar mengatakan kepadanya:
"Anda adalah seorang pemuda
yang cerdas dan kami tidak meragukanmu".
Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid
bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran. Meskipun pada awalnya ia menolak, namun
setelah diyakinkan akhirnya Zaid bin Tsabit dengan bantuan beberapa orang
lainnya pun menjalankan tugas tersebut.[2]
Rasulullah SAW telah
menyuruh Zaid bin Tsabit belajar bahasa Suryani. Nabi SAW menganjurkan Zaid ibn
Tsabit untuk mempelajari bahasa Suryani. Dari sejarah peradaban dapat diketahui
bahwa, banyak ilmu-ilmu yunani telah diterjemahkan ke dalam bahasa Suryani,
misalnya filsafat, astronomi, matematika, kedokteran, dan lain-lain. Ini berarti
bahwa, Nabi SAW menganjurkan umat Islam mempelajari filsafat, astronomi,
matematika dan kedokteran yang terdapat dalam bahasa Suryani itu tersebut.
Zaid
bin tsabit mempelajari bahasa siria di uversitas masikah (yahudi) beliau
mempelajari bahasa dan kitab bangsa siria sehingga beliau mengetahui apa yang
diganti dari kitab mereka tersebut.
Dalam hadits lain:
حدثنا علي بن حجر أخبرنا عبد الرحمن بن أبي
الزناد عن أبيه عن خارجة بن زيد عن ثابت عن أبيه زيد بن ثابت قال : أمرني رسول
الله صلى الله عليه وسلم أن أتعلم له كتاب يهود قال إني والله ما آمن يهود على
كتاب قال فما مر بي نصف شهر حتى تعلمته له قال فلما تعلمته كان إذا كتب إلى يهود
كتبت إليهم وإذا كتبوا إليه قرأت له كتابهم قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح وقد
روي من غير هذا الوجه عن زيد بن ثابت رواه الأعمش عن ثابت بن عبيد الأنصاري عن زيد
بن ثابت قال أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أتعلم السريانية قال الشيخ
الألباني : حسن صحيح
Zaid ibn Tsabit, ia berkata: Rasulullah SAW
memerintahkan kepadaku untuk mempelajari bahasa Ibrani guna menterjemahkan
surat orang-orang Yahudi. Zaid berkata dengan nada semangat:”Demi Allah,
sesungguhnya akan kubuktikan kepada orang-orang Yahudi bahwa aku mampu
menguasai bahasa mereka.” Zaid melanjutkan: “setengah bulan berikutnya aku
mempelajarinya untuk Nabi SAW dengan tekun dan setelah aku menguasainya, maka
aku menjadi juru tulis Nabi SAW apabila beliau berkirim surat kepada mereka,
akulah yang menuliskannya; dan apabila beliau menerima surat dari mereka,
akulah yang membacakan dan yang menerjemahkannya untuk Nabi SAW. Berkata Abu
Isa Hadis ini hasan shahih.[3]
F. Aspek
Tarbawi
Aspek
tarbawi yang dapat diambil dari materi hadits diatas bahwa kita dapat menuntut
ilmu dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya mencari ilmu i dalam agama kita
sendiri tetapi juga bisa belajar ilmu-ilmu yang ada pada agama lain dengan
tidak menyimpang pada akidah islam.
Mengenai belajar kepada orang-orang atau lembaga
pendidikan non-Islam Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang masyhur dalam
kalangan umum:
عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اطلبوا العلم ولو
بالصين
“Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tuntutlah ilmu
walaupun sampai ke Negeri Cina.” (HR.Al-Baihaqi)[4]
Hadist
diatas menyebutkan mencari ilmu walaupun sampai ke negeri china. Di Negara
China itu sendiri mayoritas penduduknya
beragama konghuchu. Tetapi ilmu pengetahuan disana sangat berkenbang pesat,
jadi kita bisa menuntut ilmu dimana saja walaupun negara tersebut mayoritas non
muslim dengan tidak keluar dari akidah islam.
Ilmu-ilmu umum dengan ilmu-agama
bisa saja seimbang untuk memberikan manfaat sebesar-besar-besarnya bagi
kehidupan manusia dan bukan sebaliknya. Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu
dilakukan suatu upaya mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu keislaman,
sehingga ilmu-ilmu umum tersebut tidak bebas nilai atau sekuler.[5]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui
hukum mencari ilmu dilembaga pendidikan non muslim. Hadist Nabi juga
menyebutkan “carilah ilmu sampai ke negri china”. Jadi menuntut ilmu itu tidak
dibatasi dengan tempat dan waktu asal tidak keluar dari aqidah islam dan bisa
menambah rasa keimanan kita dengan bersyukur atas ilmu yang sangat luas
sehingga kita bisa memilih ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan kita dalam
berhubungan dengan sang Maha Mengetahui Allah SWT, dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Irham,
Masturi. 2008. 60 Biografi Ulama’ Salaf. Jakarta:Pustaka Al-Kautsar
Sofyan,
Avi.2010. Kapita Selekta Filsafat .Bandung:
Pustaka Setia
[1] Masturi Irham,60 Biografi Ulama’ Salaf,(Jakarta:Pustaka
Al-Kautsar,2008)hlm: 634-637
[3] http://alatsar.wordpress.com/2009/03/16/hadis-–-hadis-tentang-kurikulum-pendidikan,
Diakses tanggal 19/02/2013
[4] http://maramissetiawan.wordpress.com/2009/05/02/menuntut-ilmu-sampai-ke-negeri-cina/
diakses tanggal 19/01/2013
NAMA : BADIATUL LIZA
BalasHapusNIM : 2021 111 146
KELAS : D
mohon jelaskan pendapat anda, jika ada seseorang yang mengatakan; "jika kamu belajar ditempat orang kafir, kamu berarti kafir juga"???
terima kasih duta muslimah......yg
terimakasih mbak liza sharma syamsul.......
Hapusopini orang berbeda-beda, orang bisa menilai atau menganggap dan mengatakan demikian dengan apa yang dilihatnya bukan dari niatnya.
mengapa demikian,orang jika belajar/bersekolah ditempat orang kafir maka hukumnya haram sebab bisa berdampak memperbanyak golongan mereka dan bahkan membahayakan akidah orang Islam.Namun apabila disana ada tujuan mempersiapkan strategi menegakkan agama maka boleh, bahkan bisa menjadi wajib, dengan syarat :
1. Yang bersangkutan diduga kuat tidak akan berubah akidahnya.
2. Pada sebolah itu memiliki keunggulan yang maslahah buat Islam yang tidak bisa ditemukan pada sekolah-sekolah Islam atau yang seakidah
3. Dalam proses belajar-mengajar tidak boleh terjadi hal-hal yang dilarang dalam agama
seperti dalam
المقررات النهضية، صـ40
من ارشاد الحيارى فى تحذير المسلم من مدارس النصارى للشيخ يوسف النبهاني ونصه اعلم ان من اعظم المصائب على االملة الا سلا مية والامة الحمدية ما هو جار فى هذه الايام في كثير من بلاد الاسلام من ادخال بعض جهلة المسلمين اولادهم فى المدارس النصرانية لتعلم بعض العلوم الد نيا وية واللغات الافرنجية و فى ضمن ذلك يتطمون الديانة المسمية ويشار كون اولاد النصارى فى عبا دتهم الدينية مما هو كفر صريح لايرضى به الله تعالى ولا محمدصلى الله عليه و سلم ولا المسيح ان مدارس الافرنج التى يفتحو نها فى البلاد الاسلامية يجعلون من اهم ودخوله فى الشروط تعليم التلميذولو كا ن مسلما دين النصرانية ودخوله فى جملة التلا ميذ النصارى الى الكنيسة فى كل يوم الى الهبادة وفعله معهم الافعال الدينية ومن لا يقبل هذا الشرط يقبلونه المارونية وهم لا يلامون على ذلك لانهم يفعلون فى مدارسهم ما يوافقه ويبينون شروطهم ولا يجبرون احدا على الدخول وانما اللوم العظيم على المسلم الذى يرضى بدخول ولده الى هذه المدارس ينام ويقوم ويدخل الكنيسة على شرط المعلوم.
Faroh Maulida
BalasHapus2021 111 209
D
Jika seorang muslim yang awalnya berniat mempelajari agama non muslim untuk sekedar menambah pengetahuannya, tetapi karena faktor tertentu akhirnya dia berpindah keyakinan. bagaimana menurut pemakalah mengenai hal ini?
trimakasih,
Hapussebelum kita mempelajari agama selain islam kita harus meluruskan niat untuk mencari ilmu karena Allah dan memperdalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan islam dengan mendalam dan itu bertujuan agar kita tidak ikut agama yang akan kita pelajari.dengan menanbah iman dan takwa kita serta senantiasa berdoa agar allah SWT. selalu melimpahkan hidayah bdan inayahnya agar kita tidak murtad.
nama : Imas a dewi
BalasHapusnim : 2021 111 203
kelas D
mengenai judul dari makalah diatas "lembaga pendidikan non muslim".
yang ingin saya tanayakan adalah bagaimana apabila ada seorang pendidik muslim, mengajar pada lembaga non muslim yang tentunya akan memberikan pengetahuan yang lebih bagi orang-orang yang bukan muslim.
bagaimana menurut anda ????
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapustrmakasih.
Hapushukumnya Haram ketika para tenaga pendidik itu melaksanakan tugas sesuai dengan visi dan misi di lembaga tempat mereka mengajar atau menimbulkan kebimbangan hati orang-orang awam dari kalangan muslimin. Tetapi apabila mengajar itu justru dijadikan kesempatan dan peluang berdakwah dan melindungi anak-anak muslim yang bersekolah disana, maka wajib.
keterangan diatas sesuai dengan 93 تفسير المنير ج 1 ص
Referensi
Hapus1. تفسير المنير ج 1 ص 93
والعل ان كون المؤمن مواليا للكافر يحتمل ثلاثة اوجه أحدها : أن يكون راضيا بكفره ويتولاه لأجله وهذا ممنوع منه لان كل من فعل ذلك كان مصوبا له في ذلك الدين وتصويب الكفر كفر والرضا بالكفر كفر فيستحيل أن يبقي مؤمنا مع كونه بهذه الصفة. فإن قيل : أليس أنه تعالى قال : (ومن يفعل ذلك فليس من الله في شيئ ) وهذا لا يوجب الكفر فلا يكون داخلا تحت هذه الآية , لانه قال :(يا ايها الذين آمنوا) فلا بد وان يكون خطابا في شيئ يبقي المؤمن معه مؤمنا وثانيها : المعاشرة الجميلة في الدنيا بحسب الظاهر وذلك غير ممنوع منه. والقسم الثالث وهو كالمتوسط بين القسمين الأولين هو ان موالاة الكفار نمعنى الركون إليهم والمعونة والمظاهرة والنصرة إما بحسب القرابة أو بحسب المحبة مع اعتقاد أن دينه باطل فهذا لا يوجب الكفر ألا انه منهي عنه لأن الموالاة بهذه المعنى قد تجره الى استحسان طريقته والرضا بدينه وذلك يخرجه عن الإسلام
Nama : Suli Reviana
BalasHapusNIM : 2021 111 201
Kelas : D
Menurut anda, apa tujuan dari adanya lembaga pendidikan non muslim?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusujuan untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki manusia yaitu, mulai dar tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran agama dan pengetahuan umum, untuk selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan afeksi, yaitu terjadinya proses internalisasi ajaran, nilai agama dan pengetahuan ke dalam diri siswa, dalam arti menghayati dan menyakininya. Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh motivasi dalam diri siswa dan bergerak untuk mengamalkan dan mentaati ajaran, nilai agama dan pengetahuan (tahapan Psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan demikian, akan terbentuk manusia Indonesia yang bertakwa dan berakhlak mulia.
HapusSumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2256002-tujuan-lembaga-pendidikan-sekolah/#ixzz2MeOJ3BRh
Nama: Kiki Fiya Mastriana
BalasHapusNIM: 2021 111 198
Kelas: D
mengenai pembahasan makalah diatas tentang pendidikan non muslim tersebut,,,,, apa fungsi dan manfaatbuat kita belajar tentang pendidikan non muslim???? penerapannya apa dan hubungannya apa dg hadits tarbawi yg sedang kita pelajari ini?
fungsi dan manfaat kita belajar tentang pendidikan non muslim itu sendiri kita bisa menanbah ilmu-ilmu umum yang belum kita ketahiu seperti dalam makalah diatas, ilmu filsafat, astronomi, matematika dan kedokteran dll,sehingga kita bisa mennyesuaikan zaman atau era untuk kehidupan dunia dengan niat mengejer akhirat yaitu lillahi ta'ala...hubunganya yaitu dalam dunia pendidikan terrdapat ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum...ilmu agama diperuntukan agar kita selalu mengingat allah dan ilmu umum untuk menyesuaikan diri kita dengan zaman yang semakin hari semakin maju dan berkembang.
Hapusdan keduanya bisa diintegrasikan dengan usaha memadukan keilmuan umum dengan islam tanpa harus menghilangkan keunikan-keunikanantara dua keilmuan tersebut.
(kapita selekta filsafat:hal.248)
HapusNAMA : SHOFATUL JANNAH
BalasHapusNIM: 2021 111 183
KLEAS: D
Bagaimana upaya mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu keislaman, sehingga ilmu-ilmu umum tersebut tidak bebas nilai atau sekuler???
mohon jelaskan!!
terimakasih sebelumnya....
terima kasih...
Hapusupaya yang 1)upaya islamisasi ilmu. tokoh yang mengusulkan pertama kali upaya ini adalah filsuf asal palestina yang bhijrah ke amerika, ismail raji al-faruqi. upaya yang dilakukan adalah dengan mengembalikan ilmu pengetahuan pada pusatnya yaitu tauhid. hal ini dimaksudkan agar ada koherensi antara ilmu pengetahuan dengan ilmu iman. 2) upaya lainya yang merupakan antitesis dari usul pertama, adalah ilmuisasi islam. upaya ini diusung oleh kuntowijoyo. dia mengusulkan agar melakukan perumusan teori ilmu pengetahuan yang didasarkan pada Al-quran, menjadikan alquran sebagai paradigma. upaya yang dilakukan adalah objektivikasi. islam dijadikan sebagai suatu ilmu yang terkandung dalam alquran dan dapat dirasakan oleh seluruh alam (rahmatan lil alamin), tidak hanya untuk umat islam, tetapi non muslim juga bisa merasakan hasil dari objektivikasi ajaran islam.
(kapita selekta filsafat:hal 246-247)
Nama: Fitri Nur Afina
BalasHapusNIM: 2021 111 197
Kelas: D
Bagaimana menurut anda apabila lembaga pendidikan non muslim tersebut mengajarkan suatu kebaikan yang juga dibenarkanoleh agama Islam?
terima kasih.....
Hapusohya..pertanyaanya sedikit menyerempet pada pertanyaan mb liza juga...menurut saya itu bagus, jadi kita dalam menuntut ilmu bisa lega,,heheheh karena tidak mempengaruhi aqidah kita. bisa mempelejari apa yang belum kita ketahui sebelumnya untuk kebaikan di dunia maupun di akhirat dan bisa memperkuat keyakinan kita.
Nama : Heri Rubi Antoni
BalasHapusNIM : 2021 111 161
Kelas : D
seumpama kita belajar disekolah non muslim yang otomatis semua siswanya non muslim? yang ingin saya tanyakan bagaimana cara kita supaya tidak terpengaruh oleh orang-orang non muslim?mohon jelaskan
ya...trimakasih...
Hapusyang pertama luruskan niat kita mencari ilmu karena Allah SWT. dan senantiasa berdoa kepada-Nya agar selalu dijaga iman,islam dan ihsan kita agar tidak terpengaruh dengan pergaulan,,,,,dan menjaga pergaulan dengan teman yang non muslim agar tidak terpangaruh denagn mereka. berteman boleh-boleh saja asalkan tidak mempengaruhi aqidah kita dan saling toleransi untukl menjaga hati teman kita.
Nama : Ani Musiani
BalasHapusNIM : 2021 111 181
Kelas : D
Yang ingin saya tanyakan adalah menurut pemakalah sendiri apa ce ?? tujuan dan manfaat mempelajari tentang agama lain ???
trimakasih....
Hapustujuan dari pendidikan dalam islam adalah membina manusia beragama berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kejayaan dunia dan akhirat.Zakiah Daradjad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hlm. 172
demikian tujuan dari pendidikan non muslim itu menurut saya untuk menambah keimanan kita kepada Allah SWT, dan membantu kita untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya yang belum ada dalam lembaga pendikan islam itu sendiri dengan tujuan untuk memperdalam keyakinan kita dan menambah wawasan kita dalam ilmu pengetahuan sesuai dengan akidah islam serta dapat mengamalkan ilmu pengetahuan kita dengan sesama untuk kebaikan di dunia dan di akhirat.
nama mirza muhammad abda
BalasHapusnim 2021 111 153
menurvt pemakalah bolehkah kita berguru kepada guru non muslim tpi kita disyaratkan untuk pindah agama dan disisi lain qta juga membutuhkan ilmu nya. . .mohon penjelasan tentang hal tersebut. terimakasih
terimakasih...
Hapusberguru dengan guru non mulim boleh tetapi tanpa syarat seperti diatas, jika guru tersebut memaksa kita maka kita cari guru lain yang berkenan mengajarkan ilmunya tanpa syarat tersebut.
nama: musiyami ulfa
BalasHapusnim: 2021 111 157
assamu'alaikum mba naila,,,
dalam makalah disebutkan, bahwa orang islam boleh mencari ilmu dilembaga non-muslim. tetapi jika iman kita tidak kuat, maka bisa terjadi konversi agama...
bagaimana menurut anda tentang hal tersebut, dan bagaimana solusinya...???
terima kasih
terimakasih.....
Hapussebelum kita mencari ilmu di lembaga non muslim,,,sebaiknya kita menyiapkan hati dan fikiran kita agar tidak terpengaruh dengan ajaran yang bisa merusak keyakinan kita. dam pandai-pandai menyaring ilmu dengan apa yang kita butuhkan yang tidak menyipang dengan akidah kita.
dan pendidikan ilmu umum sekarang sudah banyak...jadi kita bisa memilih lembaga pendidikan mana yang didalam nya kita bisa mengejar ilmu-ilmu agama dan juga dengan ilmu-olmu umum.
Nama: Mushofakhah
BalasHapusNIM: 2021111196
Kelas: D
Menurut pemakalah, bagaimana atau upaya apa saja yang harus kita lakukan untuk membentengi iman kita agar tidak terpengaruh dalam mempelajari pendidikan non muslim.???
Trimakasih.
trimakasih.
Hapusupaya yang harus kita lakukan untuk membentengi lman tidak terpengaruh dalam mempelajari pendidikan non muslim dengan meninkatkan pengetahuan kita tentang agama islam itu sendiri dan menambah keimanan kita kepada Allah dengan cara sebagai berikut:
Pertama: Membaca dan tadabbur (merenungkan atau memikirkan isi kandungan) Al Quranul Karim. Orang yang membaca, mentadabburi dan memperhatikan isi kandungan Al Quran akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang menjadikan imannya kuat dan bertambah.
Al Imam Al Ajurri rahimahullah berkata: “Barangsiapa mentadabburi Al Quran, dia akan mengenal Rabb-nya Azza wa Jalla dan mengetahui keagungan, kekuasaan dan qudrah-Nya serta ibadah yang diwajibkan atasnya. Maka dia senantiasa melakukan setiap kewajiban dan menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai maulanya (yakni Allah Ta’ala).“
Kedua: Mengenal Al Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Al Quran dan As Sunnah yang menunjukkan kesempurnaan Allah secara mutlak dari berbagai segi. Bila seorang hamba mengenal Rabbnya dengan pengetahuan yang hakiki, kemudian selamat dari jalan orang-orang yang menyimpang, sungguh ia telah diberi taufiq dalam mendapatkan tambahan iman.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-Nya adalah ulama.” (QS. Fathir [35]: 28). Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Sesungguhnya hamba yang benar-benar takut kepada Allah adalah ulama yang mengenal Allah.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/533).
Ketiga: Memperhatikan siroh atau perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni dengan mengamati, memperhatikan dan mempelajari siroh beliau dan sifat-sifatnya yang baik serta perangainya yang mulia.
Keempat: Mempraktekkan (mengamalkan) kebaikan-kebaikan agama Islam. Ketahuilah, sesungguhnya ajaran Islam itu semuanya baik, paling benar aqidahnya, paling terpuji akhlaknya, paling adil hukum-hukumnya. Dari pandangan inilah Allah menghiasi keimanan di hati seorang hamba dan membuatnya cinta kepada keimanan, sebagaimana Allah memenuhi cinta-Nya kepada pilihan-Nya, yakni Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (lihat QS. Al Hujurat [49]: 7)
Kelima: Membaca siroh atau perjalanan hidup Salafush Shalih. Yang dimaksud Salafush Shalih di sini adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orangyang mengikuti mereka dengan baik (lihat QS. At Taubah [9]: 100). Barangsiapa membaca dan memperhatikan perjalanan hidup mereka, akan mengetahui kebaikan-kebaikan mereka, akhlak-akhlak yang agung, ittiba’ mereka kepada Allah, perhatian mereka kepada iman, rasa takut mereka dari dosa, kemaksiatan, riya’ dan nifaq, juga ketaatan mereka dan bersegera dalam kebaikan, kekuatan iman mereka dan kuatnya ibadah mereka kepada Allah dan sebagainya.
Dengan memperhatikan keadaan mereka, maka iman menjadi kuat dan timbul keinginan untuk menyerupai mereka dalam segala hal. Sebagaimana ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Barangsiapa lebih serupa dengan mereka (para shahabat Rasulullah), maka dia lebih sempurna imannya.” (lihat Kitab Al Ubudiyah, hal 94). Dan tentunya, barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.
Itulah beberapa amalan yang insya Allah akan dapat menyebabkan bertambahnya keimanan.
Dikutip dari salafy.or.id offline Dinukil dan disarikan dari Majalah Salafy, edisi XVIII/Shafar/1418 oleh Abu Abdillah Ibnu Zuhri Judul: Iman bisa meningkat dan bisa turun
Soraya Nailatul Izzah
BalasHapus2021111097
Kelas D
JIka pada suatu lembaga pendidikan non muslim berupaya mengajarkan hal-hal yang bersifat musyrik bagi para muslim, Apakah kita masih dianjurkan untuk mencari ilmu di lembaga pendidikan non muslim tersebut?
trimakasih,
Hapuspertanyaan kurang lebih sama dengan mb liza,,,,,hmmm__mencari ilmu itu memang hukumnya wajib bagi orang islam dengan niat karena Allah SWT. asalkan ilmu tersebut tidak melenceng pada akidah islam. tetapi jika ditempat kita menimba ilmu sudah menyinggung masalah akidah dan bahkan bersifat musyrik yang bisa membahayakan akidah islam maka itu menjadi haram hukumnya. jadi kepintaran kita dan kejelian kita dalam memilih dan memilah ilmu ditempat pendidikan non muslim sangat dibutuhkan agar tidak menggoyahkan iman kita.
NAMA: NAIS STANAUL ATHIYAH
BalasHapusKELAS: D
NIM: 2021 111 280
Pertanyaan:
dari judul makalah anda tertulis lembaga pendidikan non muslim, semisal ada satu keluarga muslim yang hidup dilingkungan non muslim, otomatis anak muslim itu sekolah dilembaga non muslim dan tidak ada pelajaran islam, yang saya tanyakan, bagaimana pendapat anda tentang hal itu?sedangkan orangtuanya sibuk dg pekerjaan, tetapi mereka islam akan tetapi tidak agamis, terus kiat-kiat apa agar si anak tetap pada islam? terima kasih
terimakasih....
Hapuskewajiban orang tua terhadap anak sebagai berikut:1)Memberi contoh kepada anak dalam berakhlak mulia. Sebab orang tua yang tidak berhasil menguasai dirinya tentulah tidak sanggup meyakinkan anak-anaknya untuk memegang akhlak yang diajarkannya. Maka sebagai orang tua harus terlebih dahulu mengajarkan pada dirinya sendiri tentang akhlak yang baik sehingga baru bisa memberikan contoh pada anak-anaknya.2) Menyediakan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan akhlak mulia. Dalam keadaan bagaimanapun, sebagai orang tua akan mudah ditiru oleh anak-anaknya, dan di sekolah pun guru sebagai wakil orang tua merupakan orang tua yang akrab bagi anak.3)Memberi tanggung jawab sesuai dengan perkembangan anak. Pada awalnya orang tua harus memberikan pengertian dulu, setelah itu baru diberikan suatu kepercayaan pada diri anak itu sendiri.4)Mengawasi dan mengarahkan anak agar selektivitas dalam bergaul. Jadi orang tua tetap memberikan perhatian kepada anak-anak, dimana dan kapanpun orang tua selalu mengawasi dan mengarahkan, menjaga mereka dari teman-teman yang menyeleweng dan tempat-tempat maksiat yang menimbulkan kerusakan.
jadi....perhatian dan kasih sayang orang tua melebihi apapun karena hal itu juga dapat mempengaruhu psikologis anak.
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan al-Qur'an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa."
Hapussalah satunya:Mendidik dengan Qur'an
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya, "Anakku ini sangat bandel." tuturnya kesal. Amirul Mukminin berkata, "Hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan ayahmu dan tidak memenuhi hak ayahmu?" Anak yang pintar ini menyela. "Hai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?"
Umar ra menjawab, "Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik mereka dengan al-Qur'an."
Mendengar uraian dari Khalifah Umar ra anak tersebut menjawab, "Demi Allah, ayahku tidak memilihkan ibu yang baik bagiku, akupun diberi nama "Kelelawar Jantan", sedang dia juga mengabaikan pendidikan Islam padaku. Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari olehnya. Lalu Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata, "Kau telah berbuat durhaka kepada anakmu, sebelum ia berani kepadamu...."
nama : Nur Ulis Sa'adah Shofa
BalasHapusNIM : 2021 111 205
menurut pemakalah bagaimana caranya membatasi atau menjadikan ilmu-ilmu umum dengan ilmu-agama bisa seimbang dan tidak keluar dari akidah islam sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia?
terima kasih....
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnama: Nur akhadiyah
BalasHapusnim : 2021111151
apakah ada batasan-batasan dan kriteria tertentu bagi si pencari ilmu dari non muslim?
terima kasih....
Hapustak ada batasan-batasan dan kriteria secara fisik untuk si pencari ilmu di lembaga non muslim,,,karena mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslim dan muslimah....adapun kita harus pandai-pandai dalam memulih ilmu,,karena ilmu itu sendiri memiliki manfaat dan memberi kebahagiaan di dunia maupun di akhirat rang yang mempunyai ilmu mendapat kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya. Banyak ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umatnya mau menuntut ilmu, seperti yang terdapat dalam Qs Al Mujadalah ayat 11:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
nama : wildan faza
BalasHapusnim : 2021111206
kelas D
pertanyaan:
terkadang orang dalam mencari ilmu di bukan agamanya sendiri, orang tersebut malah terpengaruh ikut agamnya tersebut...pertanyaanya bagaimana cara agar tidak terpengaruh pada agama tersebut...
nama;sholihatun nisa
BalasHapusnim:2021111144
hai kawanD......
pertanyaan
apakah kriteria lembaga non muslim yang bisa digunakan untuk tempat mencari ilmu bagi orang muslim??????
terimakasihhh
Hapusseorang muslim pasti akan menuntut ilmu dilembaga islam itu sendiri tetapi kadang kualitas dam fasilitas dari sekolah tersebut belum memenuhu standart nasional jadi banyak yang menuju ke sekolah yang berkualitas walaupum dulembaga nonmuslim atau disekolah-sekolah umum.... bagaimana cara menentukan sekolah tersebut berkualitas atau tidak. Di sekolah pada umumnya ada istilah akreditasi atau kegiatan penilaian sekolah,penilaian tersebut secara sistematis yang nantinya untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah. dan yang penting lembaga tersebut tidak mempengaruhi keyakinan kita atau keluar dari aqidah kita.
nama: fiza umami
BalasHapusnim: 2021111152
Rasulullah SAW berkata kepadanya "Aku berkirim surat kepada orang, dan aku khawatir, mereka akan menambah atau mengurangi surat-suratku itu, maka pelajarilah bahasa Suryani", kemudian aku mempelajarinya selama 17 hari, dan bahasa Ibrani selama 15 hari.
yang saya ingin tanyakan adalah seperti apakah bahasa suryani dan bahasa ibrani itu ??
Sebagian dari umat Islam yang ta’asub dengan ke-Arab-an menyatakan bahwa semua bahasa di dunia ini berasal dari bahasa Arab. Mereka menggunakan banyak sekali argumen yang bisa menguatkan pendapat mereka. Mungkin saja pendapat mereka itu benar. Tetapi tunggu dulu, pernahkah mereka meneliti sabda Rasulullah saw berikut ini:
Hapusيَا أَبَا ذَرٍّ أَرْبَعَةٌ سُرْيَانِيُّونَ آدَمُ وَشِيثُ وَأَخْنُوخُ وَهُوَ إِدْرِيسُ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ خَطَّ بِالْقَلَمِ وَنُوح
Wahai Abu Dzar, ada 4 Nabi yang berasal dari bangsa Suryani, yakni Adam, Syits; Akhnukh; yakni Idris, yaitu orang yang pertama kali menulis dengan pena; dan Nuh. (Shahih Ibnu Hibban no 361)
Kata سريانين adalah bentuk jama' dari kata سرياني. Kata سرياني identik dengan kata عربي. Sementara kata عربي selain bisa berarti bangsa Arab, juga bisa berarti bahasa Arab. Dengan demikian, mereka berempat menggunakan bahasa Suryani.
Bangsa Suryani identik dengan Dinasti Surya (tradisi Hindu), yakni sebuah nisbat kepada Kerajaan-kerajaan kuno yang berpusat di Mesopotamia yang meliputi Sumeria, Akkadia, Asyiria, Babilonia. Hal ini dikarenakan pusat peradaban manusia awal berada di sana. Selanjutnya dari sana (mesopotamia) manusia menyebar ke berbagai penjuru dunia membentuk peradaban-peradaban yang baru. Di Mesir mereka membentuk Kerajaan Firaun, di mana kebanyakan yang menjadi raja mereka adalah keturunan Qibti bin Misraim bin Ham bin Nuh as. Di India mereka membentuk kerajaan-kerajaan Kuno di India, di mana kebanyakan yang menjadi raja mereka adalah keturunan Hind bin Kush bin Ham bin Nuh. Begitu pula dengan wilayah lainnya.Bahasa Suryani Purba lama-lama menjadi Bahasa Mesopotamia. Bahasa Mesopotamia membentuk bahasa Semitik, Yafetik dan Hamitik. Bahasa Semitik bercabang menjadi Suryani dan Aramaic. Dari Aramaic inilah bahasa Arab dan Ibrani muncul. Begitu pula dengan bahasa lainnya. Bahasa tersebut terbentuk karena adanya sebuah peradaban dalam sebuah masyarakat.Bahasa Ibrani ( /ˈhiːbruː/) (עִבְרִית ʿIvrit, Tentang suara ini [ʔivˈʁit] (bantuan·info) atau Tentang suara ini [ʕivˈɾit] (bantuan·info)) adalah sebuah bahasa Semitik dari cabang rumpun bahasa Afro-Asia yang merupakan bahasa resmi Israel, dan dituturkan sebagian orang Yahudi di seluruh dunia. Secara kultural, bahasa ini dianggap sebagai bahasa orang Yahudi, meskipun bahasa ini juga dipergunakan oleh kelompok-kelompok non-Yahudi, seperti orang Samaria
Sebagai warganegara Ibrani merujuk kepada Bani Israel purba, tetapi sebagai bahasa Ibrani merujuk kepada salah satu dari beberapa dialek bahasa Kanaan.
“ “Bahasa Ibrani adalah cabang dari bahasa Kanaan dan Amorit, atau lebih tepat Kanaan dan Amorit adalah dialek-dialek nenek moyang yang melalui percampuran keduanya pertumbuhan bahasa Ibrani dapat dijelaskan.”(Interpreter’s Dictionary of the Bible, vol.2, 552). ”
Bahasa Ibrani (Israel) dan Moabit (Yordan) bisa disebut dialek Kanaan Selatan sedangkan Fenisia (Libanon) bisa disebut dialek Kanaan Utara.
Nama: khomisah ikasasih
BalasHapusNim: 2021111171
Kelas: D
dalam hadits diatas dijelaskan bahwa Rasulullah menyuruh zaid bin tsabit untuk mempelajari bahasa ibrani dan suryani, dan menerjemahkannya. Yang ingin saya tanyakan apakah Rasulullah tidak memahami bahasa tersebut?dan bahasa apa saja yang Rasulullah bisa?
nama:nur hidayah
BalasHapusnim;2021111145
kelas:d
hay,,,teman.menurut anda,sebagai umat islam apakah kita perlu belajar ilmu selain islam?jika perlu apakah hal tersebut memberikan manfaat bagi kita??
heheheheh...trimakasih....
Hapussebaiknya kita mempelajari ilmu yeng mengenai islam dan ilmu umum...dan mengintegrasikan keduanya agar bermanfaat bagi kehidupan kita nantinya,,,,,pada intinya semua ilmu baik....dan kita mempelajari ilmu dg niat yang lurus dan ikhlas karena allah ta'ala pasti akan baik manfaatnnya,,,amiin
NAMA: NIHLATUL MAZIYAH
BalasHapusNIM: 2021 111 130
KELAS D
assalamualaikum saripahh...
bagaimana jika lembaga islam dipimpin oleh non muslim???
padahal masyarakat kita mayoritas muslim...
nama;AisyaH
BalasHapusNIM;2021 111 158
kelas;u
Bagaimana hukumnya jika seorang non muslim mengamalkan ilmu atau mempelajari ilmu didalam masjid, jelaskan.
trimakasih
Intinya non Muslim boleh masuk mesjid selain Masjidil Haram walaupun berjunub. Ini termaktub dalam kitab I’lam as Sajid bi Ahkam al-Masajid karangan Muhammad Abdullah az-Zarkasyi. Imam ar-Rafie dan Imam an-Nawawi rahimahumallah berpendapat secara mutlak membolehkan orang kafir memasuki mesjid, selain Masjidil Haram, tetapi harus mendapatkan keizinan dari orang Islam yang baligh dan berakal.
HapusMemang ada juga pendapat yang mengatakan tidak boleh orang kafir memasuki mesjid secara mutlak. Tapi pendapat yang mengatakan boleh, memiliki dalil-dalil yang lebih kuat. Jadi sebenarnya ini masalah khilaf. Tergantung bagaimana pengurus mesjid menjembatani masalah khilaf ini. Kalau pengurus mesjid mengikuti pendapat haram bagi orang kafir memasuki mesjid, maka untuk kelangsungan dakwah Islam kepada non Muslim, pengurus mesjid perlu menyediakan ruangan yang terpisah dari mesjid yang bisa menunjukkan aktifitas-aktifitas di dalam mesjid. Entah itu siaran langsung sholat Jum’at, hari raya, ceramah, ataupun menyediakan brosur-brosur untuk menjawab keingintahuan non Muslim tersebut.
Non Muslim boleh masuk ke dalam masjid jika dengan tujuan yang betul seperti untuk mengenal Islam, memahami atau mempelajarinya. Juga untuk berurusan dengan orang muslim, dengan syarat tidak mencemari kemuliaan masjid. Ini karena pada zaman Nabi s.a.w, non Muslim masuk ke masjid untuk bertemu Rasulullah s.a.w.
Jadi kalau sekedar mengusir non Muslim dari mesjid tanpa menyediakan penyelesaian, ini betul-betul mematikan dakwah Islam. Walaupun non Muslim itu dikatakan najis, tapi najis mereka tidak sama dengan najis kotoran yang harus dibersihkan kalau bersentuhan. Tapi lebih kepada aqidah mereka yang tidak benar.
Serukan kebenaran Islam kepada mereka, tak peduli mereka menerimanya atau tidak. Itulah tugas kita sebagai umat Islam sebenarnya.
nama :Susi Ernawati
BalasHapusnim :2021 111 202
kelas : D
assalamu'alaykum syarifah,
yang ingin saya tanyakan, apakah bahasa Ibrani dan bahasa suryani, dan jelaskan kenapa Rasulullah pada saat itu menganjurkan Zaid bin Tsabit untuk mempelajari bahasa tersebut, terima kasih
nama: Faidhotun Nikmah
BalasHapusnim: 2021 111 267
kelas: D
bagaimana menurut pemakalah jika apabila niat kita untuk belajar agama lain namun kita malah terjerumus dalam agama lain tersebut?seperti contoh, si A ingin mempelajari kitab taurat/injil hanya untuk mengetahui apa si yang dipelajari di agama trsbt. namun karena ilmunya belum kuat untuk mempelajari agama lain, si A tersebut malah memilih murtad dr agama Islam.
terima kasih
faisal fahmi
BalasHapus2021 111 255
D
bagaimana jika seorang muslim mempelajari kitab-kitab agama lain, menurut pemakalah bagaimana hukumnya?
trimakasih....Tidak boleh menekuni (mempelajari) sesuatupun dari kitab-kitab yang mendahului Al-Qur`an, berupa Injil atau Taurat atau selain keduanya dengan dua sebab :
HapusSebab pertama : Sesungguhnya semua yang bermanfaat di dalamnya (kitab-kitab tersebut) Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskannya dalam Al-Qur`anul Karim.
Sebab kedua : Sesungguhnya di dalam Al-Qur`an telah terdapat perkara yang mencukupi dari semua kitab-kitab ini, berdasarkan firmanNya Ta’ala :
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya”. (QS. Ali ‘Imran : 3)
Dan firmanNya Ta’ala :
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan”. (QS. Al-Ma`idah : 48)
Karena sesungguhnya semua yang ada dalam kitab-kitab terdahulu berupa kebaikan pasti ada dalam Al-Qur`an.
Adapun perkataan penanya bahwa dia ingin untuk mengetahui firman Allah kepada hamba dan RasulNya ‘Isa, maka yang bermanfaat bagi kita darinya telah dikisahkan oleh Allah dalam Al-Qur`an sehingga tidak perlu lagi untuk mencari selainnya.
Nama : Arinu Ilma
BalasHapusNim : 2021 111 045
Kelas : D
pertanyaan :
Sejauh mana kita dapat mempelajari ajaran non muslim?
Apa yang disebut muslim?
BalasHapusSiapa yang berhak mengatakan seseorang itu muslim atau tidak?
Jika kita mengaku diri kita muslim, apakah islam sudah kita jadikan sebagai pegangan hidup, dan apakah Islam itu sendiri sudah mengakui kita bahwa kita berpegang pada ajaran Islam?
Apa itu pendidikan non muslim?
Apakah kita pernah belajar di lembaga pendidikan muslim?