MAKALAH
Rumah sebagai madrasah
Dan memanfaatkan guru yang
profesianal
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron
Disusun Oleh :
Najmul Karimah
2021111078
KELAS F
JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
BAB I
Pendahuluan
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.[1]
Sebuah pendidikan akan tersalurkan dan
diterima masyarakat dimanapun tempatnya, contohnya sekolah, sekolah salah satu
tempat dimana anak-anak dididik oleh guru. Seorang guru yang berpotensi dan
profesional tinggi sangat dibutuhkan untuk membangun etika dan moral masyarakat
yang baik dan bermutu.
Seorang pendidik yang mengetahui tentang
pribadi Rasulullah SAW bagaimana cara mengajar dan mendidik umatnya dengan
penuh kesabaran dan kasih sayang karena beliau adalah tauladan yang baik yang
nantinya bisa menyalurkan serta mengamalkan ilmunya untuk siswanya.
BAB II
PEMBAHASAN
LEBAGA
PENDIDIKAN
Madrasah dan
Media Publik
a.Hadits
عثمان بن الأرقم انه كان يقول : (انا ابن سبع الإسلام،
اسلم أبي سابع سبعة وكانت داره على الصفا وهي الدار التي كان النبي صلى الله عليه
وسلم يكون فيها في الإسلام و فيها دعا الناس إلى الإسلام) (رواه الحاكم في المستدرك، باب ذكرالأرقم بن أبي
الأرقم المخزومي رضي الله عنه)
b.terjemahan
“Ustman bin Arqam berkata: saya masuk Islam usia tujuh tahun, ayah saya
orang yan1g ke tujuh masuk Islam.
Rumahnya di tanah safa dan rumah itu pernah di tempati oleh Nabi Muhammad SAW
untuk berdakwah dan berdo’a kepada manusia untuk masuk Islam. (HR. Al- Hakim).
c. mufrodat hadits
tujuh atau
ke tujuh :
سابع سبعة
masuk islam : اسلم
agama islam : الإسلام
rumahnya
ditanah safa : داره على الصفا
berdo’a
kepada manusi : دعا الناس
untuk masuk
islam : إلى الإسلام
d. Biografi perawi hadits
Ustman bin
arqam atau Al-Arqam bin Abi Arqam terkenal dengan panggilan Abu Abdillah , nama
lengkapnya Abu Abdillah Al-Arqam bin Abi Arqam (673-675 M). Beliau seorang
pengusaha yang berpengaruh dari suatu suku makhzum dari kota Makkah.
Dalam
sejarah islam, dia orang ketujuh dari Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang
pertama kali masuk islam). Rumahnya berlokasi dibukit sofa, ditempat inilah
para pengikut Nabi Muhammad belajar tentang islam. Sebelumnya rumah Al-Arqam
disebut Dar al-Arqam (rumah al-Arqam) dan setelah dia memeluk islam akhirnya
disebut Dar al-Islam.
Dari rumah
inilah Madrasah pertama kali ada dan al-Arqam juga ikut hijrah bersama dengan
Nabi Muhammad ke Madinah.[2]
e. Penjelasan Hadits
Pendidikan
bukan hanya diperoleh di sekolah ataupun madrasah saja, dirumah pun kita dapat
memperoleh pendidikan, seperti halnya Nabi Muhammad yang memberikan pendidikan
kepada kaumnya dirumah.
Rasulullah
SAW bersabda “ Risalah ini (yakni) islam pasti akan sampai ketempat-tempat yang
telah dicapai oleh malam dan siang. Allah tidak akan meninggalkan satupun rumah
batu dan rumah bulu melainkan Dia memasukan agama ini kedalam rumah tersebut
baik dengan kekuasaan penguasa, kehinaan orang yang dihina dan Allah akan tetap
memuliakan orang yang telah dimuliakan dan menghinakan orang yang dihina oleh
kekufuran.
Berita
gembira yang diriwayatkan Al-Miqdad bin al-Aswad beliau bersabda : saya
mendengar Rasulullah SAW Bersabda “ tidak ada satu rumahpun yang terbuat dari
batu atau bulu yang dibangun dibumi ini melainkan Allah telah memasukan agama
islam dan kekuasaan pengusaha atau kehinaan orang yang hina.[3]
f. Nilai
Tarbawi
Sebagai umat
Rasulullah kita tidak malu akan bentuk dan bangunan rumah yang kurang megah dan
bagus, yang diperlukan disini adalah rumah yang dipenuhi dengan ilmu
pengetahuan dan ditempati sebagai suatu tempat menuntut ilmu. Allah tidak
menilai seseorang dari hartanya dan juga rumahnya melainkan ketaqwaan
seseorang.
a.
Hadits : Memanfaatkan Tenaga Pengajar Profesional
حدثنا على بن
عاصم قال: قال داود حدثنا عكرمة عن ابن عباس قال: كان ناس من الأسري يوم بدر دون
لهم فداء ,فجعل رسول الله فداءهم أن يعلموا أولادا لأنصار الكتابة قال:فجاء يوما
لم يك غلام يبكي إلى أبيه,فقال ما شأنك؟ قال : ضربني معلمي ,قال الخبيث ! يطلب بدخل
بدر و الله لا تأتيه أبدا
b.
Terjemahan
Ali bin Hasyim mencerminkan kepada
kami, ia berkata : Daud berkata, Ikrimah menceritakan kepada kami, dari Ibnu
Abbas, ia berkata “ ada sejumlah orang diantara para tawanan perang badar yang
tidak mempunyai tebusan, lalu Rasulullah SAW menetapkan tebusan mereka dengan
cara mengajarkan tulisan kepada anak – anak Kaum Anshor. Suatu hari, seorang
anak menemui ayahnya sambil anak itu menangis, maka sang ayah bertanya, “ ada
apa denganmu?” anak itu menjawab, “pengajarku telah memukulku”. Sang ayah, pula berkata si buruk itu, ia telah
menuntut ( balas ), dengan bekas perang badar!” demi Allah jangan
lagi, kau mendatanginya.
c.
Mufrodat Hadits
para tawanan
perang badar الأسري يوم
بدر
mempunyai
tebusan دون لهم فداء
mengajarkan
يعلموا
menemui
ayahnya
يبكي
إلى أبيه
pengajarku
telah memukulku ضربني معلمي
ia telah
menuntut
يطلب
d.
Biografi
Perawi Hadits
Abdullah bin Abbas
adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan anak dari Abbas bin Abdul-Mutholib,
paman dari Rasulullah Muhammad SAW. Dikenal juga dengan Ibnu Abbas (619 –
Thaif, 687/68 H ).
Ibnu Abbas merupakan anak dari keluarga yang kaya dari
perdagangan. Beliau dipanggil Ibnu Abbas karena anak dari Abbas. Ibu dari Ibnu
Abbas adalah Ummu al-fadl lubaba yang merupakan wanita kedua yang masuk islam,
melakukan hal yang sama dengan teman dekatnya khadijah binti khuwailid, istri
Rasulullah.
Ibnu Abbas merupakan salah satu sahabat yang berpengaruh
luas, dan banyak hadits sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas, serta
beliau juga menurunkan seluruh Khalifah dari Bani Abbasiyah.
Ayah dari Ibnu Abbas dan ayah dari Muhammad merupakan
anak dari orang yang sama, Syaibanbin Hasyim lebih dikenal dengan nama
Abdul-Muthalib. Ayah orang itu adalah Hasyim bin Abdulmanaf, penerus dari bani
Hasyim klan dari Quraiys yang terkenal di Makkah. Ibnu Abbas juga memiliki
seorang saudara bernama Fadl bin Abbas.
Abbas mengutus Ibnu Abbas kepada Rasulullah dalam suatu keperluan, dan Ibnu
Abbas menjumpai Rasulullah bersama seorang laki-laki. Maka tatkala ia kembali
dan tidak bicara kepada Rasulullah, maka Rasulullah bersabda, Engkau melihatnya
? Ya, Rasulullah bersabda, Ia adalah Jibril. Ingatlah sesungguhnya ia tidak
akan mati sehingga hilang pandangannya (buta) dan diberi (didatangi ilmu).[4]
e.Penjelasan Hadits
Hadits diatas memiliki penjelasan tentang sifat seorang pendidik yang
mempunyai dendam dimasa lalunya.Dendam merupakan keinginan untuk membalas suatu
kejahatan kepada seseorang. Salah satu akhlak islam adalah apabila saudara anda
memperlakukan anda dengan buruk, maka membalasnya dengan berbuat baik tidak
dengan berbuat buruk juga membalas keburukan dengan kebaikan.Imam Ali as dalam
wasiatnya kepada putranya Hasan as berkata “janganlah kamu menuntut balas
kepada saudaramu, walaupun dia menaburkan debu kemulutmu.[5]
Padahal sebagai seorang pendidik
harus mempunyai sifat profesional dalam memberikan pelajaran kepada anak
didiknya.
Dalam hal ini ada
berbagai macam ciri-ciri pendidik (guru) profesional , diantaranya :[6]
1. Selalu punya energi
untuk siswanya. Seorang pendidik (guru) yang baik menaruh perhatian kepada
siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga
punya kemampuan mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan yang jelas
untuk pelajaran. Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk
setiap pelajaran dan bekerja memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Mempunyai ketrampilan
mendisiplinkan yang efektif. Seorang guru yang bisa memiliki keterampilan
disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif
didalam kelas.
4. Mempunyai keterampilan
manajemen kelas yang baik. Seorang guru membiasakan menanamkan rasa hormat
kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi
dengan baik kepada Orangtua.
6. Mempunyai harapan yang
tinggi kepada siswanya. Seorang guru mendorong semua siswa dikelasnya untuk
selalu bekerja danmengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Selalu memberikan yang
terbaik untuk siswanya dalam pengajaran.
8. Mempunyai hubungan yang
berkualitas dengan siswanya. Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang
kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang
dapat dipercaya.
9. Mempunyai pengalaman
dan wawasan yang tinggi.[7]
10.Mempunyai semangat juang yang besar dalam mendidik dan memberikan
pengajaran kepada siswanya.
f. Nilai Tarbawi
Sebagai seorang pengajar atau pendidik memang tidak mudah, dalam hal ini kita
dapat mengetahui bagaimana menjadi pendidik yang baik dan profesional. Sifat
yang tercela memberi dampak yang negatif dimata masyarakat, lebih-lebih seorang
guru atau pendidik yang mana menjadi contoh bagi siswanya untuk berbuat baik
dan tidak pantas menaruh sifat dendam dalam memberi pengajaran kepada siswanya.
Berprilaku tercela dapat merendahkan derajat manusia dan dilarang oleh
Rasulullah, karena pada hakekatnya Rasul tidak mengajarkan hal semacam itu.
Daftar
pustaka
Sadiman,S Arif , Media Pendidikan, Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada, 2007.
Al-Qardhawy, Yusuf,
As-Sunah sebagai Sumber Ilmu Teknologi dan Peradaban,
Jakarta : Pustaka Al- Kautsar, 1998.
http ://ilusuvislam.blogspot.com/2010/
sejarah-para-sahabat-nabi.html
Al-Musawi,Khalil, Bagaimana Membangun Kepribadian Anda,
(Jakarta : Lentera, 1998) hal 208
http
://themodernreligion.com/family/m-past.html
A.Norlander, Kay-Case, Guru Profesional, (Jakarta : Permata puri
Media, 2009
[1] Arif S.Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada, 2007), hal 35
[2] http://ensiklopedia.blogspot.com/2010
/ peradaban.html
[3] Dr. Yusuf Al-Qardhawy, As-Sunah sebagai Sumber Ilmu
Teknologi dan Peradaban, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 1998 ) hal 152
[4] http ://ilusuvislam.blogspot.com/2010/ sejarah-para-sahabat-nabi.html
[5] Khalil Al-Musawi, Bagaimana Membangun Kepribadian Anda,
(Jakarta : Lentera, 1998) hal 208
[6] http ://themodernreligion.com/family/m-past.html
[7] Kay A.Norlander-Case, Guru Profesional, (Jakarta : Permata puri Media,
2009) hal 5-7
NUR DANINGSIH 2021111046 kelas F
BalasHapusciri2 pendidik diatas terdapat motivasi kepada peserta didik.namun kalau pendidik sendiri belum termotivasi untuk mendidik.bagaimana tanggapan anda mengenai hal tersebut???
trimakasih atas pertanyaannya.
HapusSebagai seorang guru, kita memiliki pelbagai tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesi guru.Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang guru adalah memajukan, merangsang dan membimbing pelajar dalam proses belajar. Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berjaya menjadikan pelajarnya bermotivasi dalam pelajaran. Oleh itu untuk keberkesanan dalam pengajaran, guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan mengembangkan serta menggerakkan motivasi pemberlajaran pelajar itu ke tahap yang maksimum. Apabila pendidik sendiri belum atau tidak mempunyai motivasi untuk mendidik lebih baik luruskan kembali niatnya menjadi pendidik,hanya akan membuang waktu apabila pendidik belum ada motivasi untuk mendidik. atau boleh jadi pendidik tersebut harus mengenal terlebih dahulu dengan peserta didik.
Nama : Fatkhu Rohmah
BalasHapusNim : 2021 111 307
Kelas : F
Bagaimana caranya agar kita itu bisa menjadi pendidik yang profesional dan dapat mencontohkan hal-hal yang baik terhadap peserta didik kita?
Menjadi seorang pendidik yang profesional harusnya meluruskan niat, membetulkan motivasi, mempelajari materi ajar tanpa henti, menerapkan materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, mempelajari metode mengajar yang efektif mempelajari murid yang diajar, memperhatikan akhlak murid.
Hapusmengenai seorang pendidik dapat mencontohkan hal yg baik kpd anak didik sebenarnya seorang pendidik tidak memberikan pelajaran sebatas teori saja, contohnya untuk mencontohkan menjadi orang yang tolong menolong, guru memberi contoh langsung sikap tolong menolong terhadap guru lain,
Mabruroh 2021110286
BalasHapus,jika dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam rumah ternyata kurang efektif,bagaimana cara kita sebagai pendidik agar tetap melanjutkan proses pembelajaran di dalam rumah?
thanks pertanyaannya.
Hapussebenarnya tidak hanya didalam rumah saja pembelajaran itu mengalami bosan,dikelas,diperpustakaan dan ditempat mana pun kalau kita sebagai pendidik tidak bisa merubah dan membuat ruangan tersebut sbgai tmpat belajar yang nyaman, asyik maka akan terasa bosan juga.Misalkan belajar dalam rumah bosan bisa berganti ruangan misalnya keteras, kebelakang rumah,atau bisa juga pembelajaran dibuat seperti permainan.
2021111044
BalasHapusmemang rumah adalah tempat belajar pertama sebelum keluar dari lingkungan keluarga, namun biasanya seorang anak itu sudah diajarkan berbicara yang sopan (krama) mislanya. namun setelah dia sekolah dan sering keluar rumah anak tersebut tidak lagi bicara dengan bhs itu, apa yang seharusnya dilakukan keluarganya? dan apakah pendidikan yang diajarkan itu berhasil kalau seperti ini?
kemudian ada seorang anak kyai, padahal bapak dan ibunya mengajari hal" yg baik thdp anak org lain, namun anaknya sendiri diluar sana kerjaanya nongkrong, merokok, bahkan bolos? menurut anda pemecahan maslah itu seperti apa?
dan satu lagi untuk seoran guru yang profesional itu menerima pendapat dari siswanya juga, tetapi kadang banyak guru yang dikritisi oleh siswanya guru itu tersinggung dan akhirnya nilai si siswa dijelekkan, apakah itu bisa dikatakan profesional? jelaskan!
mnrt spngetahuan sy keluarga menanamkan berbicara yang sopan kpd anak sngt bgus, apabila si anak telah terbiasa berbicara sopan maka dimanapun dia berada pasti dia akan berbicara sopan, tapi adakalanya berbicara tidak sopan (tdk krma) krn faktor tman atau lawan yg diajak bicara itu tidak tau.pendidikan yg diajarkan ortu berhasil dalam hal ini, akan tetapi ada faktor dari luar yg mempengaruhi maka si anak terbw.
HapusMengenai anak seorang kyai kebanyakn dr mereka pd masa anak2 atau remajanya memang nakal, akan tetapi kembali pada keturunannya, nantinya si anak pasti dewasa kemudian dia dapat membedakan yg baik dan yg bruk dan bisa menrskn ayahnya sbgai kyai.
kriteria profesional telah dipaparkan dimklh,mnrt sy tidak.karena guru yang profesional Selalu memberikan yang terbaik untuk siswanya dalam pengajaran.
Nama : Labibah
BalasHapusNIM : 2021 111 254
Kelas : F
menurut Anda pengajar yang profesional menurut Islam seperti apa??
Pengajar dalam islam sering disebut dg ustadz.Menrut islam seorang pengajar harus mempunyai kriteria yaitu Takwa kepaa Allah SWT, berilmu, sehat jasmani dan rohani,berkelakuan baik (berakhlakul Karimah) inilah berbagai sifat yang Rasulullah sendiri lakukan ketika mengajar.
Hapusirma susanti 2021 111 218
BalasHapusbagaimana menurut anda jika sebagai senior yang melaksanakan Ospek atau Mos dan semacamnya memiliki dendam kepada seniornya terdahulu yang dituangkan kepada juniornya, padahal para pelaku ospek tersebut merupakan kakak senior yang harus menjadi teladan yang baik bagi juniornya dalam pengenalan lingkungan sekolah yang baru dan bisa dikatakan sebagai seorang pengajar,,mohon dijelaskan.
thanks pertnyaannya
Hapussudah dijelaskan diatas, bahwasnya seorang pendidik tidak patut mempunyai sifat dendam, karena dendam merupakan akhlak tercela,akibat dari sifat dendam tersebut timbulah permusuhan berkepanjangan,timbul jg rasa benci dan marah terhadap orang lain dan juga memutus tali persaudaraan sesama muslim.begitu juga yang terjadi pada masa OSPEK atau MOS disitu sebagai senior tidak sepantasnya mempunyai rasa dendam.
Nama : Nur Latifah
BalasHapusNIM : 2021 111 215
Kelas : F
Bagaimana pendapat anda tentang guru atau pendidik yang niatnya dalam mendidik itu semata-mata karena profesi,,apakah guru tersebut termasuk guru yang profesional??terus bagaimana cara agar seorang guru itu tidak memiliki niat yang seperti itu?
thanks prtnyaanya.
Hapuskarakteristik suatu profesi. Pertama, profesi itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat. Demikian juga guru, memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak generasi muda bangsa. Kedua, profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang cukup yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu. jadi dapat disimpulkan bahwa pekerjaan mengajar (guru) itu suatu profesi.
Nama : Lutfia Riska
BalasHapusNIM : 2021 111 216
Kelas : F
Bagaimana menurut anda jika dalam madrasah keluarga salah satu pimpinan keluarga tidak ada, apakah proses pendidikan tersebut akan berjalan seperti keluarga yang normal????
thanks pertnyaannya.
Hapussuatu proses pendidikan anak memang perlu adanya pembiayaan, dan dalam pembiayaan tersebut memang tertuju pada bapak atau pemimpin keluarga, akan tetapi banyak juga proses pendidikan tanpa adanya seorang ayah bisa terjadi dan menjadikan anak menjadi orang pintar dan sukses, dengan adanya seorang ibu atau saudara juga bisa membantu.yang terpenting adanya motivasi kuat seorang anak untuk mencari ilmu.banyak beasiswa bagi anak yang berprestasi contohnya.
Nama : Ning Yuliati
BalasHapusNIM : 2021 111 214
Kelas : F
menurut anda apa saja faktor-faktor yang dapat mendukung terciptanya suasana rumah sebagai madrasah islami?
suasana rumah yang menyenangkan dimana anak merasakan bahwa orangtuanya saling pengertian, anggota keluarga saling menghargai dan kondisi ekonomi keluarga cukup baik, mengarahkan anak rajin sekolah, mengajari anak membaca al-Qur'an, mengajarkan anak pada usia dini tentang praktek sholat,Berbicara sopan dan bertutur kata yang lembut kepada seluruh anggota keluarga, mengajari anak untuk melakukan kebiasaan2 yang baik seperti sebelum makan membaca doa dan mencuci tangan.
HapusMuhammad Adnan
BalasHapus2021111349
f.
Baiti jannati,.
Wah,
gini ceritanya. Atau pertanyaannya gini. Pie carane agar dalam menjalankan prosesi belajar dalam rumah itu menjadi sangat menyenangkan, dan sangat dirindukan bukan membosankan dan melelahkan. Agar proses tersebut berjalan terus menerus.. Mohon solusinya.
thanks prtnyaanya.
HapusMenurt sepengetahuan saya, menjalankan profesi apapun akan terasa membosankan dan melelahkan, baik menjadi seorang pengajar dalam rumah . dalam sekolah, atau dalam perkuliahan,agar proses pngajaran berjalan terus menerus tanpa rasa bosan bisa juga dialihkan menjadi sebuah permainan. penggantian situasi dan tempat belajar, menyertakan musik,
Assalamualaikum Wr. Wb.
BalasHapusNama: Iswatikah
NIM: 2021 111 189
KELAS: F
Menjadi guru yang profesional itu tidak mudah, bagaimana agar kita bisa mempersiapkan diri dari awal? Apa sih yang harus dilakukan?
thx.......;)
Wassalamualaikum Wr. Wb.
thanks.
Hapussebelumnya telah dipaparkan dalam makalah diatas kriteria guru profesional jadi menurut saya cermati dan pahami saja berbagai kriteria diatas, agar bisa menjadi guru profesional.
Heru Darmawan
BalasHapus2021 111 220
Bagaimana kita sebagai pendidik agar peserta didik tidak cepat jenuh dan bosan dg apa yg kita ajarkan, dilihat dari globalnya saja ?
thanks
Hapussecara global memang yang nama pembelajaran itu membosankan dan membuat anak didik jenuh, apalagi pelajaran yang sulit dan anak didik susah untuk menerimanya, maka dari itu menjadi seorang pendidik harus pintar dan selektif mungkin menggunakan metode pembelajaran, semisal merubah tempat duduk, merubah cara mendidik diganti dengan permainan, atau bisa juga mendengarkan musik.
bagaimana jika guru yang mengajar kita kurang profesional? bagaimana tindakan kita supaya ilmunya bermanfaat??
BalasHapusprofesional adalah kemampuan atau keahlian dalam memegang suatu jabatan tertantu, sedangkan profesionalisme adalah jiwa dari suatu profesi dan profesional.Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu.Jadi dapat disimpulkan apabila seorang pendidik sendri kurang profesional maka peserta didik pun tidak bisa mendapatkan ilpen yang bermutu, bisa juga peserta didik menambah pengetahuan diluar jam sekolah agar bisa menambah wawasan dan ilpen.
HapusDi dalam kitab Ta'lim wal Muta'allim karangan Syaikh Al-Zarnuji terdapat sebuah syair yang menjelaskan tentang 6 cara dalam meraih ilmu yang bermanfaat : 1. Cerdas, 2. Gemar, 3. Sabar, 4. Uang, 5. Mengikuti Petunjuk Guru, 6. Waktunya Lama"
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus