Laman

new post

zzz

Rabu, 20 Maret 2013

a6-2 Novi syafatus : Makhluk Metafisik : Malaikat



MAKALAH
ILMU TENTANG MAHLUK
Makhluk Metafisik : Malaikat“

disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu  : Muhammad Hufron, M.S.I















Disusun oleh:
Novi Syafa’atul Syaqila
(2021111082)
Kelas B

JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
Pendahuluan

            Umat islam mempunyai empat pedoman dalam menentukan berbagai persoalan, salah satunya yaitu dengan hadis, sudah sepantasnya umat islam berpegang teguh pada perintah-perintah Allah dan ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk ajaran yang membahas tentang makhluk metafisika.

            Makhluk metafisika bisa disebut dengan istilah alam ghoib yang tidak bisa dirasakan oleh seluruh panca indera dan tidak bisa dinalar oleh rasio ( akal ) manusia, karena metafisika merupakan sebuah kekuatan yang terletak pada kekuatan mental, akal pikiran, hati, dan jiwa manusia.
            Dan dalam makalah ini akan membahas tentang hadis yang berkaitan dengan makhluk metafisik.














Pembahasan
Ilmu tentang makhluk

A.   Materi Hadis

- عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: { إن لله تبارك وتعالى ملا ئكة سيارة فضلا يتتبعون مجالس الذكر فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكرقعدوا معهم وحف بعضهم بعضا بأجنحتهم حتى يملئوا ما بينهم وبين السماء الدنيا فإذا تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى السماء قال فيسألهم الله عز و جل وهو أعلم بهم من أين جئتم فيقولون جئنا من عند عباد لك فى الأرض يسبحونك ويكبرونك ويهللونك ويحمدونك ويسئلونك.قال وما ذا يسألونى قالوا يسألونك جنتك قال وهل رأوا جنتى قالوا لا أي رب قال فكيف لورأوا جنتي قالوا ويستجيرونك قال مم يستجيرونني قالوا من نارك يارب قال وهل رأوا ناري قالوا لا قال فكيف لورأوا ناري قالوا ويستغفرونك قال فيقول قدغفرت لهم فأعطيتهم ما سألوا وأجرتهم مما استجاروا قال فيقولون رب فيهم فلان عبد خطاء إنما مرفجلس معهم قال فيقول وله غقرت هم القوم لا يشقى بهم جليسهم} .  (رواه مسلم فى الصحيح، كتاب الذكروالدعاء والتوبة والإستغفار، باب فضل مجالس الذكر)


B.   Terjemah Hadis
                Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari nabi SAW : beliau bersabda, “sesungguhnya Allah Tabaraka wata’ala mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas berkeliling mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka telah mendapatkan suatu majlis zikir, malaikat-malaikat duduk bersama mereka dan menaungi sama lainya dengan sayap- sayap mereka sampai memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia ini. Setelah majelis itu bubar, malaikat-malaikat itu kembali lagi naik keatas langit.”Sabda beliau,’’lalu Allah bertanya kepada malaikat-malaikat itu, sedangkan Dia lebih mengetahui dari pada mereka, ‘Dari manakah kalian datang?’ mereka menjawab, ‘kami datang dari majelis hamba-hamba Engkau dibumi, yang bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid,dan memohon kepada Engkau.Tanya Allah, ‘Mereka memohon apa kepada-Ku?’ Jawab malaikat, ‘Mereka memohon surga kepada Engkau.’ Tanya Allah, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’ Jawab malaikat, ‘Belum, wahai Tuhanku.’ Allah berfirman, ‘Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah surga-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ‘Mereka memohon perlindungan kepada Engkau.’Tanya Allah, ’Dari apakah mereka memohon perlindungan kepada-Ku?’ Jawab mereka, ‘Mereka memohon perlindungan-Mu dari api neraka-Mu wahai Tuhanku, ‘Tanya Allah, ’Apakah mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Jawab malaikat, ’Belum. ’Tanya Allah, ’Bagaimanakah kiranya kalau mereka telah melihat api neraka-Ku?’ Malaikat itu berkata lagi, ’Mereka juga memohon ampunan kepada Engkau.’ Firman Allah, ’Aku telah mengampuni mereka, Aku telah memberi mereka apa yang mereka minta, dan Aku telah melindungi mereka dari api neraka,” Sabda beliau,” Kemudian malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, didalam majelis itu ada si fulan, yaitu seorang hamba yang penuh dosa. Dia hanya lewat, lalu bertemu dengan majelis dzikir itu, kemudian dia duduk bersama mereka.” Sabda beliau, “Lalu Allah berfirman,’Aku telah mengampuni dosanya, mereka adalah orang-orang yang teman duduk mereka itu tidak akan ada yang celaka.”  (HR. Muslim)

C.   Mufrodat


Arab
Indonesia
سيارة
Mengelilingi
يتتبعون
Mencari
وجدوا
Mendapatkan
قعدوا معهم
Duduk bersama mereka
بأجنحتهم
Dengan sayap-sayap mereka
يملئوا
Memenuhi
تفرقوا
Bubar
عرجوا صعدوا
Kembali naik

فيسألهم
Bertanya kepada malaikat
جئتم
Kalian datang
عباد لك
Hamba-hamba Engkau
يسئلونك
Memohon kepada Engkau
رأوا جنتى
Melihat Surga-Ku
يستغفرونك
Memohon ampun kepada-Mu
غفرت
Mengampuni
فأعطيتهم
Memberikan mereka
ما سألوا
Apa yang mereka minta
عبد خطاء
Hamba penuh dosa
لا يشقى
Tidak celaka

D.   Biografi Perawi


1.      Abu Hurairah

            Ia hidup antara tahun 19 sebelum Hijriyah sampai tahun 59 H. Ia adalah seorang periwayat yang paling banyak meriwayatkan hadis Nabi, disamping Abdullah bin Umar, Anasbin amalik, Aisyah, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdullah dan Abu Sa’id Al-Khudri. Baqi’ bin mikhlad mentakhrij hadis Abu Hurairah sebanyak 5.374 hadis.[1]

            Abu Hurairah secara harfiah berarti penyayang anak kucing. Nama lengkap nya adalah Abd Ar-Rahman ibn Shakhr Ad-Dausi Al-Yamani. Dia masuk islam setelah mendengar dakwah dari kawan sekampungnya, yaitu Thufail ibn Amr Ad-Dausi, ada yang mengatakan juga bahwa Abu Hurairah memeluk islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang khaibar.[2]

            Abu Hurairah telah meriwayatkan dari Nabi SAW dari Abu Bakar, Umar, Utsman,Ubai bin Ka’ab, Utsman bin Zaid,Aisyah,dll. Sedangkan jumlah orang yang meriwayatkan darinya melampaui 800 orang, terdiri dari para sahabat dan tabi’in. Diantara mereka yang termasuk Ulama’ sahabat, seperti: Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik. Sedangkan dari kalangan ulama’ tabi’in, antara lain: Sa’id bin Al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’,Mujahid dan Asy-syab’bi.

            Sanad paling shahih yang berpangkal darinya adalah Ibnu Syihab Az-Zuhri, dari Sa’id bin Al-Musayyab, darinya ( dari Abu Hurairah ). Adapun yang paling dha’if adalah As-Sari bin Sulaiman, dari Dawud bin Yazid Al-Audi dari bapaknya ( Yazid Al-Audi ) dari Abu Hurairah.[3]

            Abu Hurairah wafat pada tahun 59 H dalam usia 78 tahun, ada pula yang mengatakan ia wafat pada tahun 58 dan 57 Hijriyah.






2.      IMAM MUSLIM ( 204 H-261 H / 820 M-875 M )

            Nama lengkap Imam Muslim adalah Abu Al-Husain Muslim Ibn Al-Hajjaj Al-Qusyairy. Beliau dilahirkan pada tahun 204 H ( 820 M ) dan meninggal dunia pada hari Ahad bulan Rajab tahun 261 H (875 H ) dan di kebumikan pada hari senin di Nasaiburi.
             Ia mulai belajar hadis pada tahun 218 H saat berusia kurang lebih 15 tahun. Beliau kunjungi kota Khurasan untuk berguru hadis kepada Yahya Ibn Yahya dan Ishaq Ibn Rahawaih. Didatanginya kota Rey untuk belajar hadis pada Muhammad  Ibn Hanbal, Abdullah ibn Maslamah, di Hijaz ditemuinya Yazid Ibn Mansur dan Abu Mas’ad, dan di Mesir Beliau berguru kepada ‘Amir Ibn Sawad, Harmalah Ibn Yahya dan kepada Ulama’ hadis yang lainya.
            Masih ada Beberapa Ulama’ yang pernah menjadi guruya, seperti: Qatadah Ibn Sa’id, Al-Qa’naby, Ismail Ibn Abi Uwais, Muhammad Ibn Al-Mutsanna, Muhammad Ibn Rumhi, dll. Disamping itu, Beliau juga mempunyai beberapa murid, diantaranya Abu Hatim, Musa Ibn Haran, Abu Isa Al-Tirmidzi, Yahya Ibn Sa’id, Ibnu Khuzaimah, Awwanah, Ahmad Ibn Al-Mubarok , dan lain sebagainya.[4]



E.     Keterangan Hadis

            Dzikir adalah mengucapkan kalimat-kalimat yang dianjurkan dan memperbanyaknya,diantaranya: tasbih,tahmid,tahlil dan takbir. Dzikir kepada Allah juga berarti menjaga pelaksanaan amalan yang diwajibkan atau dianjurkan, seperti: membaca Al-qur’an, membaca hadis, mengkaji ilmu,sholat sunnah.Sedangkan Ahludz-dzikir  (majelis-majelis zikir ) ialah majelis-majelis tempat beribadah dengan berbagai jenis karena sesungguhnya semua itu dalam rangka taat kepada Allah SWT.
            Seorang ahli ma’rifah mengatakan, ‘’ Dzikir itu ada tujuh macam, diantaranya : Dzikir kedua mata adalah dengan menangis, dzikir kedua telinga adalah dengan mendengarkan secara seksama, dzikir lisan adalah dengan pujian, dzikir kedua tangan adalah dengan memberi, dzikir kedua badan adalah dengan memenuhi janji, dzikir hati adalah dengan takut dan cemas, dan dzikir ruh adalah dengan kepasrahan dan kerelaan.[5]
            Dalam hadis ini juga dikatakan bahwa para malaikat mengelilingi orang-orang yang berdzikir dalam jumlah yang banyak sekali hingga kumpulan mereka sampai memenuhi langit pertama karena gembira dengan mereka yang sedang berdzikir di dalam majelis tersebut. Allah bertanya kepada malaikat-malaikat padahal Ia lebih mengetahui dari mereka “ Dari manakah kalian?” para malaikat menjawab ,” Kami dari sekumpulan hamba-hamba-Mu di bumi yang bertasbih kepada-Mu dan memohon ampun kepada-Mu, dan Allah berfirman:” Sesungguhnya Akutelah mengampuni mereka dan Aku memberikan kepada mereka apa yang mereka minta serta Aku beri mereka perlindungan dari hal-hal yang mereka meminta perlindungan ( kepada-Ku) darinya.
            Allah juga mengampuni seorang hamba yang banyak berdosa, seperti firman Allah:“Aku pun mengampuninya, mereka adalah kaum yang membuat bahagia orang yang mau duduk bersama mereka.” Sekalipun hal itu dilakukanya hanya sekali, jika memang Allah telah menghendaki hal tersebut.[6]


F.      Aspek-aspek Tarbawi

1.      Hadis ini menunjukan kecintaan dan kepedulian para malaikat terhadap manusia.
2.      Hadis ini memerintahkan kita agar senantiasa menyebut nama Allah ( berdzikir ) karena Allah mengampuni dosa-dosa orang yang berdzikir dan selalu melindungi orang-orang yang berdzikir dari mara bahaya yang akan mencelakakan mereka.
3.      Dengan acara majlis dzikir dapat mempererat tali silaturrahmi.

















KESIMPULAN

            Dari pembahasan diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa berdzikir merupakan suatu amalan yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Nabi SAW, karena dengan kita berdzikir kita selalu mengingat Allah yang Maha Agung dan Allah selalu memberi ampun kepada orang-orang yang berdzikir meskipun seseorang itu penuh dosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Pengasih, bahkan malaikat-malaikat ikut bergembira saat melihat orang-orang yang sedang berdzikir menyebut nama Allah SWT.
            Dzikir kepada Allah dalam hadis ini adalah dzikir yang sempurna, yaitu: dzikir lisan dan hati, serta memikirkan maknanya dan menghadirkan keagungan Allah. Maka dari itu dzikir merupakan amal yang paling sempurna.




























DAFTAR PUSTAKA
                                                                                 

Assa’id, Sa’dullah. 1996. Hadis- hadis Sekte. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Khaeruman, Badri. 2010. Ulum Al-hadis. Bandung : Pustaka Setia.
Ash –Shalih, Subhi. 2009. Membahas Ilmu-ilmu Hadis. Jakarta : Pustaka Firdaus.
Suparto, Munzier. 2002. Ilmu Hadis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2009. Fathul Barri. Jakarta : Pustaka Azam.
Abu Bakar, Bahrun. 1996. Mahkota-mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah saw. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo


[1] Sa’dullah Assa’id, Hadis-hadis Sekte, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 47
[2] Badri Khaeruman, Ulum Al-Hadis, (Bandung : Pustaka Setia, 2010 ), hlm. 208
[3] Subhi Ash-Shalih, Membahas Ilmu-ilmu Hadis, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 2009), hlm. 332
[4] Munzier Suparta, Ilmu Hadis, (Jakarta : PT. Raja Grafindo persada, 2002), hlm. 240
[5] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Barri, (Jakarta : Pustakaazam, 2009), hlm. 714
[6] Bahrun Abu Bakar, Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah SAW, ( Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo, 1996 ), hlm. 261

19 komentar:

  1. nama: nur Amiroh
    nim: 2021111345

    menurut pemakalah dalam berdzikir itu apakah ada tata cara khusus agar dzikir kita khusyu'?tlg jelaskan,,,,

    BalasHapus


  2. Adapun 5 (lima ) adab yang harus diperhatikan sebelum berdzikir adalah;

    1... Taubat, yang hakekatnya adalah meninggalkan semua perkara yang tidak berfaedah bagi dirinya, baik yang berupa ucapan, perbuatan, atau keinginan.

    2... Mandi dan atau wudlu.

    3... Diam dan tenang. Hal ini dilakukan agar di dalam dzikir nanti dia dapat memperoleh shidq, artinya hatinya dapat terpusat pada bacaan Allah yang kemudian dibarengi dengan lisannya yang mengucapkan Lailaaha illallah.

    4... Menyaksikan dengan hatinya ketika sedang melaksanakan dzikir terhadap himmah syaikh atau guru mursyidnya.

    5... Meyakini bahwa dzikir thoriqoh yang didapat dari syaikhnya adalah dzikir yang didapat dari Rasulullah SAW, karena syaikhnya adalah naib (pengganti ) dari Beliau.
    6. hendaknya kalimat dzikir di ulang 3x.

    BalasHapus
  3. Naila Chusniyyati
    2021 111 264
    Assalamu'alaikum
    Bagaimana tanggapan pemakalah apabila seseorang datang ke tempat majlis dzikir akan tetapi di majlis tersebut ia malah ngobrol saja? lalu apa saja keutamaan dari berdzikir?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam

      menurut saya itu hal yang kurang baik,jika mengobrol dalam majelis dzikir, karena itu hanya mengganggu orang-orang yang berdzikir saja, lebih baik tidak usah mengikuti majelis dzikir tersebut, tetapi walau bagaimanapun orang itu tetap mendapat pahala,walaupun dia ngobrol sendiri, seperti yang dijelaskan dalam khadits yang intinya : Allah akan selalu mengampuni dosa orang-orang yang berdzikir meskipun seseorang itu banyak dosa atau tidak berdzikir, tapi ikut dalam majelis dzikir, karena itu merupakan barokah dari majelis dzikir, tetapi porsi pahalanya berbeda dengan orang yang khusyu' dalam berdzikir.

      mengenai keutamaan dalam berdzikir,diantaranya adalah:
      1. berdzikir akan mengusir setan, menundukkannya dan membentengi diri dari dirinya. allah berfirman dalam Q.S. Al- A'raf :201, yang artinya:
      sesungguhnya orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
      2. berdzikir akan memberikan kebahagiaan dan ketenangan bagi hati eorang hamvba seperti firman Allah dalam Q.S.Ar-Rad : 28, yang artinya
      orang -orang yang beriman dan menjdi tenang hati-hati mereka dengan berdzikir kepada Allah ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah hati akan tenang.
      3. dzikir adalah amalan yang ringan dan mudah untuk dilakukan,namun besar pahala dan ganjarannya. seperti dalam khadits ABU HURAIRAH: RASULULLAH SAW bersabda : barangsiapa mengucapkan "LA ILLAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALAH, LAHUL MULKU WALAHUL KHAMDU, WAHUWA 'ALA KULLI SYAI'IN QODIR"
      Dalam sehari sebanyak 100x maka ganjaran baginya seperti membebaskan sepuluh budak, dicatat untuknya 100 kebaikan dihapus darinya 100 kesalahan dan dia mendapat perlindungan dari setan pada hari tersebut hingga sore hari. tidak ada yang melakukan amalan yang lebih afdhal darinya, kecuali bila ada orang yang mengamalkan lebih banyak dari apa yang diamalkan (H.R Al-Bukhari dan Muslim)
      4. banyak brdzikir kepada Allah merupakan jaminan keamanan dan kemunafikan karena orang-orang yang munafik itu sedikit sekali dzikirnya kepada Allah. firman Q.S An-Nisa' : 142, yang artinya
      mereka tidak mengungat Allah kecualim sedikit.
      5. dzikir merupakan tanaman surga.
      6. orang yang berdzikir kepada Allah, akan mendapatkan shalawat Allah dn para malaikatnya. dalam Q.S Al-Ahzab : 41-43.
      terimakasih

      Hapus
  4. eka supriyatin
    2021 111 357
    asslamualaikum...
    apakah dengan seseorang berdzikir saja tanpa diimbangi hal-hal yang lain,seseorang itu bisa disebut orang yang sholeh.
    jelaskan...........
    trims..........

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam

      menurut saya tidak,karena pengertian dzikir itu sendiri adalah berbuat baik (beramal sholeh) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT sesuai dengan yang telah di ajarkan oleh Rasulullah SAW. beberapa diantaranya adalah berbakti kepada orang tua, berlaku jujur, objektif dan adil, menghormati yang kebih tua dan menyanyangi yang lebih muda, seklaipun kita tidak mengenalnya dengan baik, mengajarkan kepada kebaikan dan melarang terjadinya kemungkaran. jadi orang itu tetap mendapat pahala, tapi hanya dalam berdzikir saja. wallahu a'lam.

      Hapus
  5. Dzikrotul khasanah (2021 111 262)
    Assalamualaikum.....
    Bagaimana caranya agar kita bisa istiqomah dalam berdzikir, mohon dijelaskan. serta apa manfaat berdzikir dalam dunia pendidikan. jelaskan.....
    terimakasih......

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam

      menurut saya seseorang itu harus mengetahui manfaat dan makna berdzikir, kalau seorang itu sudah mengetahui kedua-duanya maka secara otomatis insya Allah bisa beristiqomah dalam berdzikir serta dengan niat yang sungguh-sungguh.

      manfaat berdzikir dalam dunia pendidikan, di antaranya :
      1. dapat menimbulkan ketenangan jiwa, contoh dalam dunia kesehatan dapat menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan penyakit.
      2. mendatangkan ridho Allah, dalam pendidikan mungkin akan mendapatkan manfaat ilmu dan bisa mengamalkan sesuai dengan ajaran Allah.
      3. dzikir dapat menyebabkan lisan semakin sibuk (pendidikan akhlak ) agar terhindar dari sifat sering menggunjing, adu domba, dusta, perbuatan keji dan bathil.

      Hapus
  6. Siti Nur Fitriana 2021 111 257
    Dalam Aspek tarbawi dijelaskan bahwa kita dianjurkan agar senantiasa menyebut nama Allah ( berdzikir ) dalam setiap shalat? nah yang saya tanyakan adalah bagaimana cara kita agar dalam setiap sehabis shalat itu selalu berzikir dan tidak langsung pergi sehabis salam. karena pada realitanya anak muda zaman sekarang banyak yang seperti itu. mohon jelaskan dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan agar kita selalu berdzikir setelah shalat???
    kemudian disitu juga dijelaskan bahwa dengan acara majlis dzikir dapat mempererat tali silaturrahmi.maksudnya apa dan berikan contoh nyatanya yang berhubungan dengan dunia pendidikan serta apa kelebihan dan kekurangannya??? terima kasih....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya seseorang itu harus mengetahui manfaat dan makna berdzikir, kalau seorang itu sudah mengetahui kedua-duanya maka secara otomatis insya Allah bisa beristiqomah dalam berdzikir serta dengan niat yang sungguh-sungguh.

      mempererat tali silaturahmi dalam dunia pendidikan seperti forum diskusi yang kita lakukan. jika kita lakukan dengan mengingat Allah maka akan termasuk dalam majlis dzikir. maksud dari mempererat tali silaturahmi adalah dalam majlis itu terdapat beberapa orang tidak cuma satu orang saja dengan otomatis di dalam majlis itu sudah ada hubungan ukhuwah islamiah ( mempererat tali silaturahmi ) dan hal itu merupakan kelebiha dari majlis dzikir serta kelebihan lainnya adalah walaupun dalam majlis dzikir itu ada orang yang ribut orang tersebut akan tetap mendapat pahala karena disitulah adanya barokah dari majlis dzikir, sedangkan kekurangannya menurut saya tidak ada.

      Hapus
  7. ARINA RIZQONA ( 2021 111 021 )

    Dalam aspek tarbawi dipaparkan bahwa Hadis tersebut memerintahkan kita agar senantiasa menyebut nama Allah ( berdzikir ) karena Allah mengampuni dosa-dosa orang yang berdzikir dan selalu melindungi orang-orang yang berdzikir dari mara bahaya yang akan mencelakakan mereka. yang ingin saya tanyakan, bahaya dalam hal apa saja? bagaimana tanggapan pemakalah mengenai hal tersebut ?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahaya disini sama hal-hal yang tidak kita inginkan ( musibah ) seperti : bala’ dan gangguan-gangguan dari setan..
      selain itu berdzikir dapat meningkatkan iman kita, dengan begitu kita akan terhindar dari perbuatan tercela, seperti : menggunjing, adu domba, dusta dan lain sebagainya..

      Hapus
  8. nama milzamah
    nim 2021111126

    assalamualaikum wr wb
    bisa dijelaskan mengenai takbir, tahlil dan takhmid?
    apabila ada orang yang berzikir dimana saja tempatnya dan kapan saja waktunya bisakah zdikir itu dterima oleh Allah SWT.
    syukron.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa;alaikum salam

      Takbir adalah kalimat " ALLAHUAKBAR " yang berarti Allah maha besar
      Tahmid adalah " ALHAMDULILLAH " berarti segala puji bagi Allah
      Tahlil " LAILAHAILLALLAH " berarti tiada tuhan selain Allah
      ketiga kalimat diatas merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah.

      Hapus
    2. Berdzikir memiliki dua macam sifat yaitu :
      1. Muqayyad ( tertentu dan terikat ) yaitu, waktu, bilangannya dan caranya terikat sesuai denagn keterangan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, tidak boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi bilangan, atau menentukan waktunya tanpa dalil, atau membuat cara-cara berdzikir sendiri tanpa disertai dalil baik dari Al-Qur’an ataupun hadits yang shahih atau hasan, seperti dzikir secara berjamaah
      2. Sifatnya muthlaq, yaitu dzikir setiap keadaan baik berbaring, duduk, berjalan sebagaimana diterangkan oleh Aisyah bahwa beliau berdzikir di setiap keadaan (HR. Muslim ). Akan tetapi tidak boleh berdzikir atau menyebut nama Allah di tempat-tempat yang kotor dan najis seperti kamar mandi atau wc.

      Jadi menurut saya akan di terima asalkan tidak di tempat yang dilarang.

      Hapus
  9. Anita Kumala
    (2021 111 364)

    Ass.. .
    Menurut pemakalah hal-hal apa saja yang bisa menahan / mencegah dzikir kita untuk sampai kepada Allah swt.. .
    Serta jelaskan apa urgensi dzikir dalam konteks pendidikan.. ? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wass.

      Menurut saya hal-hal yang mencegah diterimanya dzikir adalah
      - Apabila berdzikir di tempat yang kotor seperti, di wc
      - Apabila berdzikir hanya pada sat butuh saja
      - Apabila berdzikir tidak khusyuk hanya untuk bersenda gurau saja.
      Urgensi :
      diibaratkan seperti bangunan dan tanpa dzikir, sebuah bangunan akan hancur.
      Baginda Rasulullah SAW menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah seperti orang yang mati.
      “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati “ ( HR. Bukhori ).
      Dalam firmanNya Allah SWT menyebutkan ketenanagn yang akan diraih seorang Mu’min bila melakukan dzikir kepadanya.
      “ orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan dzikir kepada Allah. Ingatlah bahwa hanya dengan dzikir hati menjadi tenang.”

      Hapus
  10. Nama:Dzati ismah
    Nim :2021 111 263
    Assalamu'alaikum
    Bagaimana caranya agar kita bisa memaknai arti dzikir dengansepenuh hati,tolong jelaskan,terimakasih,,,,
    wassalam,.....

    BalasHapus
  11. wa'alaikum salam..

    menurut saya caranya agar kita dapat memaknai arti dzikir dengan sepenuh hati
    kita harus :
    Takut akan datangnya maut secara tiba-tiba sebelum kita sempat bertaubat, sehingga kita akan selalu mengingat Allah serta akan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya

    dzikir sendiri berarti mengingat Allah, dengan mengingat Allah berarti kita telah mencintai Nya.
    oleh karena itu Cintailah Allah, maka Allah akan selalu mencintaimu..!
    Dan jika Allah telah mencintaimu, insya Allah, semua mahluk pun akan mencintaimu.

    BalasHapus